Dering telepon membangunkan tidur nyenyak Revina. Ia segera mengambil benda pipih yang tersimpan di laci nakas dekat tempat tidurnya.
Tertulis nama Rega disana, Revina bergehas duduk dan menyandarkan punggung nya pada sandaran tempat tidur sebelum menerima panggilan dari Rega.
"Halo Reg"
"Re jadikan hari ini?" terdengar suara dari sebrang sana.
"Oh iya jadi jadi, sebentar aku akan membersihkan diri terlebih dahulu"
"Baiklah, aku jemput dalam empat puluh lima menit lagi"
"Bye Reg"
"bye"
Setelah sambungan terputus Revina segera beranjak dari tempat tidurnya. Sebelum beranjak, ia melihat wallpaper nya yang masih menggunakan foto Arga.
Revina tersenyum memandang foto tersebut, "Maafkan aku Ga, Aku perempuan dia juga perempuan. Sebagi sesama perempuan aku mengerti perasaan dia"
Revina kembali meletakan ponselnya diatas nakas. Ia mengambil handuk dan memutuskan untuk menyegarkan diri sebelum Rega menjemputnya.
"Mau kemana Re" tanya ibunya Revina saat Revina keluar dari kamar dengan keadaan rapi, wangi dan cantik.
"Mau ketemu Rega lagi bu" jawab Revina datar.
"Kamu jalan terus sama dia, apa itu baik" ibunya merasa khawatir.
"Buuu, Revina gak pergi berdua, ada yang lainnya juga kok"
"Tapi nggak baik lho anak perempuan jalan terus sama laki laki, nanti apa kata tetangga?"
"Nggak usap pedulikan mereka bu, emang gitu kan yang suka ya suka, yang tidak suka ya tetap tidak suka mau kita berbuat baik pula"
"Kamu tuh ya, kalau di kasih tau selalu aja kayak gitu" kesal ibunya.
Revina tidak menyauti omelan dari ibunya. Beberapa saat kemudian terdengar klakson mobil dari luar rumah.
"Bu Revina pergi dulu ya" ucap Revina sambil mencium punggung tangan ibunya dilanjut dengan menucapakan salam.
Selepas kepergian Revina ibunya kembali melanjutkan pekerjaan rumahnya.
***
"euleuh si aden teh mau kemana eta, bawa bawa koper segala den?"
"Ah bi Iyah bisa minta tolong bilang ke mang ujang untuk siap siap ya" pinta Arga.
"Iya den" ucap bi Iyah.
Arga sedang bersiap akan pergi ke kampung halaman Revina. Semoga bisa menemukan kekasihnya begitulah harapan Arga.
Arga dan Revina berpisah cukup lama untuk orang pacaran.
Tak lama bi Iyah sudah kembali masuk ke dalam rumah. "Den mang ujang nya sudah siap" Bi Iyah memberitahukan kepada Arga.
"Bi nanti kalau mama ataupun papa kesini menanyakan saya, bilang aja saya ada pekerjaan ke luar kota mungkin 3-4 hari atau bahkan seminggu"
"Baik den, si aden hati hati ya di jalan, semoga selamat sampai tujuan"
"Baik bi terimakasih, titip rumah ya bi takut ada yang bawa pindah" ucap Arga seperti biasa selalu diakhiri candaan jika ngobrol sama bi Iyah.
"Ah si aden mah, mang ujang kade siah lamun si aden nepika lecet, mamang tidak akan saya beri ampun" ucap bi Iyah pada mang ujang.
"Gandeng bi Iyah, lauk buruk mah ulah milu mijah" ucap mang ujang sambil memasukan koper Arga ke bagasi mobilnya.
Lauk buruk milu mijah adalah istilah sunda, yang tau artinya boleh tulis di komentar.
Mobil yang dikendarai oleh mang ujang mulai membelah jalanan ibukota. Butuh waktu lama untuk tiba di kampung halaman Revina.
Sepanjang perjalanan Arga merasakan harap harap cemas. Ia khawatir jika ternyata kekasihnya tidak ada disana.
Tetlintas dalam pikirannya setiap ucapan Shepa tadi pagi yang memberinya support.
"Aku akan berterima sekali sama Shepa nanti jika aku berhasil membawa Revina ku kembali" Gumam Arga tanpa terdengar oleh mang ujang yang sedang fokus dibalik kursi kemudi.
Hari itu begitu ia mendapatkan saran dari Shepa, Arga memutuskan untuk langsung berangkat hari itu juga.
***
"Hai" Gia menepuk pindah Shepa yang sedang asik membaca. "Serius amat bu belajarnya" lanjut Gia sambil ikut duduk disebelah Shepa.
Shepa mendelikan matanya jengah terhadap sahabatnya yang satu ini. "Gimana lancar kemarin" ucap Gia sambil memasang wajah penasaran, ia sudah mempersiapkan diri jika Shepa marah atau pun melabraknnya atas tindakan konyol yang ia lakukan.
Shepa dia tidak menjawab pertanyaan Gia sama sekali. membuat Gia kembali berceloteh, "Emmmhhh kayaknya buku lebih menarik ya dari pada cowok tajir model Andi" ucap Gia lagi.
Shepa menutup buku yang ia baca sebelumnya, kemudian matanya menatap Gia seolah ingin langsung menerkam sahabatnya.
"Kamu tuh ya, bikin malu tau" ucap Shepa sambil memukulkan buka tersebut pada pundak sahabatnya.
"Aww sakit tau" ucap Gia dengan ekspresi yang dibuat buat.
"Lagian" ucap Shepa.
"Ya maaf, kan maksudnya aku tuh baik biar kamu bisa move on. Andi kan nggak kalah tajir dari cowok idaman lho itu, nggak bakal malu punya pacar model Andi" ucap Gia sedikit membanggakan sepupu kekasihnya.
"hah, emangnya aku tak selaku itu apa, maaf ya aku udah move on dari dia" ucap Shela sambil memalingkan wajah tanda ia sedang berbohong.
"Apa bisa?" tanya Shepa pada dirinya sendiri.
"Uhh gaya mu She, She"
"Sekali lagi kamu meledek ku, aky bersumpah akan mengulek cabe merah di mulut mu" ancam Shepa.
"Uh iya iya, anak manis sebentar lagi jam mata kuliah dimulai mari kita masuk kelas" ucap Gia berusaha merayu Shepa.
Shepa mendengus sebelum akhirnya ikut bangun dari duduknya.
"muka mu itu banyak dusta She, so soan move on padahal jelas jelas tadi pagi aku melihat kamu memperhatikan mobil Arga pergi" batin Gia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Segini dulu ya Jangan lupa tinggalkan jejak baca kalian, vote, like, comment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Taz
apa reaksi Arga, jika melihat Revana jalan dengan laki laki lain?
2021-10-18
0
Aan Nurhasanah
cung siapa yg suka Arga sm Revina....☝🏼☝🏼🤭😁😁 semoga za itu yg namanya Rega ga ada niatan jahad sm Revina ya Thor... takutnya tar pas Arga smpe ke kampung halaman Revina eeehh ngeliat Revina lagi jalan/ ngobrol sm si Rega itu yg ada Arga lngsung mutusin deh.... please jgn bgtu ya Thor.... eh jgn2 itu si Andi adik na Arga....🤔🤔🤔
2021-08-18
0
Surma Yanti
perlaku yg suka mencampuri urusan orang lain
2021-05-25
0