3

Pagi yang cerah membawa harapan baru. Kalimat tersebut sering digunakan oleh mereka yang memiliki jiwa optimisme tak terkecuali bagi Arga.

Arga bangun dari tidurnya dengan memasang wajah sumringahnya. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya dengan sedikit bersenandung ria.

"Semoga hari ini ada kabar baru, aamiin" ucapnya sambil memandang pantulan dirinya dari balik cermin yang ada di hadapannya.

Setelah tiga puluh menit berlalu Arga terlihat keluar dari kamar dengan gaya khasnya. Rambutnya tersisir rapih ke belakang, pakaian dengan warna yang senada, dan jangan lupa dengan parfum maskulin mahalnya.

"Pagi bi Iyah" kebiasaan Arga menyapa setiap pelayannya lebih dulu.

"Pagi den, senang sekali kayaknya den? lagi jatuh cinta ya den sama yang kemarin malam teleponan?" tanya bi Iyah.

"yang kemarin?"

"Ah bibi ada ada aja itu mah teman bi" Arga menyangkalnya.

"Kan biasanya den, dari temen lama lama jadi demen. Kalau bibi sih gitu jaman bibi muda dulu" ucap bi Iyah.

"Kan beda jaman bi"

"Iya deh iya, emang aden sama bibi beda jaman, tapi yang bibi bilang barusan itu sering ada benarnya lho"

"Masa bi?" Sewot Arga.

"Ya sok aja cobaan ku aden, yeuh bibi mah sok sanaos tos sepuh ge den sering ninggali barudak teh karitu tina temen teh jadi demen hihi" ucap bi iyah sambil menata sarapan untuk Arga.

"Emang, bi kalau hati sudah jatuh cinta pada satu hati bisa jatuh cinta lagi ke lain hati gitu?" tanya Arga penasaran sambil menyeruput kopi yang sudah di siapkan oleh bi Iyah.

"Ya bisa atuh den asal si aden nya mau membuka hati aden untuk hati yang baru"

Arga sejenak terdiam dengan penuturan bi Iyah. "Apa tidak salah kalau aku membuka hati untuk hati yang baru. Ah mikir apa sih aku ini, Revina aja belum jelas" ucap Arga dalam hati.

Setelah Arga dan bi Iyah mengalir obrolan mereka Arga melanjutkan sarapannya seorang diri. Iya itu terjadi setiap hari, karena Arga memang tidak tinggal lagi dengan ke dua orang tuannya.

Arga memilih hidup mandiri meski sebenarnya orang tuanya cukup kaya. Arga adalah anak pertama dari empat bersaudara. Ia memutuskan hidup mandiri sejak masuk kuliah. Dengan bantuan pinjaman dari ayahnya Arga mampu mendirikan sebuah kafe yang di gemari oleh kaum muda.

Ayah Arga yang bernama Galih Firdawan pemilik GF company sering sekali meminta Arga untuk meneruskan usaha yang telah dirintisnya. Tapi apa yang sering Arga katakan ketika ayahnya mengatakan hal yang sama? Arga selalu menjawab "Pa, biarkan Arga berdiri dengan kaki Arga sendiri selagi Arga mampu, jika pun Arga sudah tidak mampu papa hanya perlu membimbing Arga untuk kembali bangkit"

Arga melirik ponselnya berharap ada notif dari kekasihnya yang hilang entah kemana. Arga menghembuskan nafasnya pelan saat tidak ada satu pun notif dari Revina.

Selesai sarapan Arga segera menuju kafe miliknya. Masih dengan harapan yang sama semoga Revina kembali kesana begitu harapan Arga.

Tiga puluh menit kemudian, Arga sudah tiba di depan AGB kafe. Ternyata tidak sesuai harapannya kafe tersebut masih tutup. Bahkan pegawai pun belum ada yang sampai.

Biasanya jika Revina ada, maka Revina lah akan menyambut dirinya. Baik itu sudah menjadi sepasang kekasih atau pun belum. "Aku benar benar merindukan mu Re" ucapnya sambil memandang pintu kafe yang masih bertuliskan close.

Dering telepon mengalihkan perhatian Arga, ia segera merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih yang sedang berdering.

"Halo Bim?"

"...." daru sebrang sana.

"Oh iya kapan?" tanya Arga lagi.

"...."

"Baiklah aku akan mengusahan untuk datang hehe"

"..."

"Oh tentu tidak usah khawatir, beruntung kamu punya sahabat macam aku, orang lain belum tentu sama" ucap Arga sambil terkekeh.

"...."

"Ok sampai ketemu nanti, bye" Setelah itu Arga langsung mematikan sambungan telepon yang rupanya dari Bimo.

Arga duduk masuk kembali ke dalam mobil dan diam disana menunggu pegawainya datang.

Ini lah orang kaya, kadang lebih raji dari pada pekerjanya. Tak sampai menunggu lama akhirnya satu persatu pegawai di kafe Arga mulai berdatangan.

"Pak Arga sudah sampai duluan dari pada kita, ayo cepetan. Ntar keburu naik pitam" ucap salah satu pegawai senior.

"Yeh kayak nggak tau aja pak Arga datang lebih pagi itu karena berharap Revina ada disini, padahal kan nggak, uuuuhhh kasian" ucap pegawai satunya lagi.

"ehem" Arga berdehem membuyarkan obrolan para pegawainya. "Kalau sudah tidak betah kerja disini silahkan angkat kaki sekarang juga" ucap Arga dingin.

"Nah lho nyaho" bisik pegawai senior tadi.

Arga melangkah menuju ruangan khusus untuknya. Arga mulai kebuka satu persatu file kerja sama yang di tawarkan oleh beberapa perusahan kepadanya.

"Aku kan bukan papa, kenapa menawarkan kerja sama dengan ku? Haaah bikin pusing aja" kelu Arga sesaat setelah membaca satu file di hadapannya.

Sejenak Arga melupakan Revina dan memilih menyibukan diri dengan pekerjaannya. Ya walau pun sesekali ia melirik dan mengusap layar ponselnya berharap ada notif masuk dari Revina.

Tapi apa yang Arga dapat adalah hal yang sama, yaitu kosong. Arga bangun dari kuari kebesarannya dan melihat keadaan diluar. Ternyata kabarnya sudah mulai rame pengunjung.

"Luar biasa" ucap Arga merasa bangga.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa vote, like and coment

Thankyou 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Taz

Taz

Revina cemburu buta, gak mau mendengarkan penjelasan. Arga diambil perempuan lain, menyesal nantinya Regina.

2021-10-18

0

Aan Nurhasanah

Aan Nurhasanah

duuuh itu mulut Bi Iyah ga usah didengerin Arga.... tetap pada pendirian mu za klo sdh cinta pada satu org jgn pernah beralih ke yg lain.... belum tentu kamu nyaman bersama shepa seperti kamu berada disampingnya Revina.... semangat Arga untuk cari terus keberadaan Revina....👍👍👍💪💪💪💪💪

2021-08-18

0

Annissa Nur Fadillah Kaunang

Annissa Nur Fadillah Kaunang

Thor aq ga setuju Arga sama garem Revina, koq kaya bocah bnget, dia looh udh di jelasin sama Arga masih aja marah bahkan pergi tanpa kata putus. dan si garem Revina jauh lebih kenal Arga dr duluan dr pada shepa

2021-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!