"She minta tolong dong" ucap Gia yang baru datang ke kampus.
"Apaan?" ucap Shepa sambil mengkerutkan kening.
"kamu tau kan si Andi?" tanya Gia.
"iya, kenapa dengan tuh anak?" tanya Shepa balik.
"Dia ngejar ngejar aku terus She, makanya aku minta tolong supaya kamu menemui dia dan bilang kalau aku udah punya Gio" ucap Gia meyakinkan Shepa.
Shepa terlihat berpikir sambil mengkerutkan keningnya. "Kenapa harus aku yang bilang? kan kamu yang dia mau, kamu aja lah"
"ih She please" ucap Gia memelas "Kalau aku menemui dia gimana dengan Gio yang ada bakal terjadi perang dunia ketiga She. Kamu mau melihat sahabat kamu yang baik ini hancur, menangis dan galau" ucap Gia lebay.
"Lebay" ucap Shepa sambil mentoyor kepala sahabatnya. "Ya udah iya iya aku bantu, tapi cuma kali ini aja ya" ucap Shepa.
"Good makasiiih" ucap Gia sambil tersenyum menyeringai. Dan pada akhirnya mereka larut dalam obrolan mereka.
***
"Re, kamu yakin kita akan selamanya tinggal disini?" tanya ibunya Revina.
"Lha iya bu, emangnya kenapa? ibu nggak betah ya tinggal disini?"
"bukan, tapi ibu kasihan sama kamu. Ibu tidak yakin kalau kamu disini baik baik saja"
Revina memandang ibunya sejenak kemudian tersenyum. "Bu ini sudah jadi keputusan aku, aku ingin kita hidup disini sambil mengenang ayah, gak apa apa kan bu?"
Ibu Revina tak langsung menjawab ia hanya sibuk memperhatikan putrinya yang kini terlihat semakin dewasa. "Lalu bagaimana kamu dengan nak Arga? bukan kah tidak ada kata putus diantara kalian."
Revina tersenyum "Bu Revi sedang tak ingin membahas hal ini, Revi menyerahkan semuanya pada Allah bu. Kalau kita jodoh pasti kita akan dipertemukan kembali"
"Gimana mau jodoh orang kamu yang meninggalkan dia secara sepihak. Kamu pergi begitu saja tanpa memberi dia kesempatan untuk menjelaskan" ibunya mendengus kesal akan putrinya.
Revina tersenyum melihat ibunya yang sedang kesal terhadap dirinya. "Sudah ya bu Revi mau pergi dulu, kebetulan Rega teman Revi dulu menawarkan pekerjaan bu. Revi pergi ya bu, Assalamualaikum." ucap Revi seraya meninggalkan ibunya begitu saja.
"Euh dasar anak jaman sekarang, dulu dikejar kejar tuh bosnya, sekarang ditinggalkan begitu saja, giliran diambil orang baru tau rasa nanti dia" ucap ibunya Revina.
***
Jam kuliah baru saja selesai lima menit yang lalu, Shepa berniat untuk langsung pulang ke kost an. Ia seakan lupa akan janji pada temannya untuk menemui Andi.
"She" teriak Gia.
Shepa yang mendengar namanya di panggil reflek langsung membalikkan badan. "Mau pulang bareng Gi?" tanya Shepa saat Gia sudah berdiri disampingnya.
"Pulang bareng? bukannya kamu harus menemui Andi mewakili ku kan?" ucap Gia mengingatkan sahabatnya.
Shepa memutar bola matanya merasa jengah. "He, iya" jawabnya.
"Jangan lupa ya aku pergi dulu sama Gio, bye" ucap Gia sambil berjalan menjauh dari Shepa.
"Hadeuh kayaknya aku lagi dikerjain nih sama ni anak, awas aja kalau bener" ucap Shepa dalam hati.
Mau tidak mau Shepa harus menepati janji pasa sahabatnya. "Beneran nih, aduh malas banget harus ketemu dia"
Andi adalah anak salah satu pengusaha ternama di ibu kota. Memiliki paras yang begitu tampan dan mmepesona membuat dia jadi incaran kaum hawa.
Namun tidak dengan Shepa, baginya Andi tak ada bedanya dengan kaum ada yang lainnya. Hanya saja ia sedikit berbeda karena dia keturunan dari keluarga konglomerat. Hal itu terlihat dari kendaraan yang sering ia pakai untuk ke kampus. Setiap hari mobil yang di pakenya selalu berbeda dan jika dilihat dari merk mobil tersebut siapa pun pasti tau dia anak horang kaya.
Shepa tak pernah tertarik pada Andi seperti perempuan yang lainnya. Karena di hati Shepa masih terukir jelas nama Arga disana. Meski ia berusaha menghapus nama tersebut tapi ternyata itu masih sangat sulit baginya.
Shepa sudah tiba di taman yang di kasih tau oleh Gia sahabatnya. Terlihat seseorang sedang duduk di bangku taman membelakanginya.
"Apaan sih Gia, malas banget aku ketemu cowok yang sama sekali aku tidak terlalu mengenalnya" Shepa menggerutu dalam hatinya.
"Ehem"
Seseorang yang duduk tersebut kembalikan badannya menoleh sumber suara.
"Maaf Andi ya?" tanya Shepa.
Laki laki yang bernama Andi itu mengerutkan keningnya. "Aku Shepa sahabat Gia, aku kesini di suruh Gia untuk menyampaikan sesuatu"
"Oh Gia" ucap Andi ringan "Oh mau silahkan duduk" lanjut Andi.
"Kok kayaknya dia santai banget, ah jangan jangan aku beneran di kerjain sama Gia"
"Kamu anak management kan? biasa aja kali nggak usah kaku gitu" ucap Andi.
"Iya, tapi maaf aku nggak bisa lama aku kesini hanya disuruh Gia untuk menyampaikan kamu jangan ngejar ngejar lagi dia, katanya dia udah punya Gio" ucap Shepa langsung pada intinya.
"Hahahaha, hahahahahah" Andi tertawa dengan senang nya. "Aku tau lagian kan Gio itu sepupu aku hahhahaha lagian buat apa aku ngejar pacar sepupu sendiri? kayak nggak ada cewek lain aja" ucap Andi sambil tak berhenti tertawa.
Shepa mengekerutkan keningnya tanda tak mengerti. "Maksudnya gimana?" tanya Shepa bingung.
"Mungkin kamu sedang di kerjain kali sama dia, bahkan aku tidak pernah meminta dia untuk menemui ku apalagi ngejar ngejar dia, gila apa ya hahaha"
Shepa mendengus kesal dari awal dia sudah yakin kalau dia sedang di kerjain oleh Gia.
Shepa memaksakan senyum karena tidak enak di pandangi oleh Andi.
"Ya udah maaf aku sudah mengganggu mu, aku pulang dulu" ucap Shepa sambil memaksakan senyum, merasa malu telah berhasil di kerjai oleh Gia. Setelah mendapat jawaban dari Andi, Shepa langsung ambil langkah seribu meninggalkan Andi.
"ih dasar Gia malu maluin aku saja" gerutu Shepa.
Shepa berulang kali melakukan panggilan telepon pada Gia, namun tak ada satu pun yang diangakatnya.
"Sial" sepanjang perjalanan Shepa tak berhenti mengucapkan sumpah serapah untu Gia. Sampai sampai ia tak menyadari di depannya ada orang dan ia tubruk.
"Aaaaaawwwwww" pekik si perempuan yang di tabraknya. "Heh bisa lihat ga sih, mata tuh dikemanain main tubruk tabrak gitu aja" cerocos si perempuan.
"Maaf mbak maaf, saya tidak sengaja" ucap Shepa.
"Heh tidak sengaja, terus kalau kau menabrak ku lain kali kau akan mengatakan hal yang sama juga" ucap si perempuan.
"Mbak beneran saya tidak sengaja lagian mbaknya berdiri menghalangi jalan orang lewat" ucap Shepa dengan menaikan sedikit volume suaranya.
"Kenapa Ar?" tanya Wiji yang baru menghampiri mereka. Ternyata yang Shepa tabrak tak lain adalah Ariana, masih ingatkan dengan dia?.
"Sheoa?" ucap Wiji saat mengenali orang yang ada di hadapannya.
"Kak Wiji?" balas Shepa tak menyangka.
"Ya ampun kamu sudah besar ya, nggak nyangka bisa ketemu lagi dan sekarang tambah cantik lagi" puji Wiji.
"Ah kak Wiji bisa aja"
"kamu kenal dia?" tanya Ariana.
"iya lah makanya aku menyapanya, emangnya kamu yang suka pura pura nggak kenal sama orang lain"
"Ini istri kak Wiji ya? maaf ya kak tadi aku nggak sengaja menabraknya"
"Nggak sengaja?" Ariana menyolot.
"Udah lah Ar" ucap Wiji "Bukan She, bukan pacar kakak, cuma sahabat aja. Kenalan dong Ar" lanjut Wiji.
"Males" ucap Ariana.
"ih emang siapa juga yang mau kenalan sama nenek lampir" ucap Shepa dalam hati.
"Maaf kak Shepa buru buru, Shepa pergi dulu ya, semoga lain waktu bertemu lagi" ucap Shepa.
"Hati hati She" ucap Wiji sambil tersenyum manis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Vote, like, and coment
😘😘😘😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
Arga juga masih berhubungan dengan Shepa
2023-07-28
0
Alriani Hespiapi
penasaran saya
2022-10-16
0
Aan Nurhasanah
si nenek lampir Ariana nongol juga ya disini... dikira sdh ditelan Bumi....🤭🙈😂😂😂😂 tuh bener si Gua jodohin za shepa sm Andi dan mudah2an si Andi ini bukan playboy cap gayung....🤭😅😅
2021-08-18
0