Bab 3 Sekolah l

Untuk sejenak Hanny membeku di tempatnya. Kedua matanya langsung menatap ke bawah untuk menghindari tatapan Danis, dan dengan gugup gadis itu pun membatin, 'Kenapa dia ada di sini?!!! Kupikir kami tidak akan sekelas!'

"Uhm... Bisa aku masuk?" Danis tiba-tiba bertanya, yang kemudian membuat Hanny tersadar seketika dari pikirannya.

"Eh? Ah! Iya... Silahkan!" Jawab Hanny sambil menyingkir untuk memberikan pemuda itu akses masuk ke dalam kelas mereka. Setelah Danis melangkah masuk, Hanny langsung dengan cepat bergegas keluar dan terburu-buru menuju kantin.

Danis hanya bisa menatap kepergian gadis itu sebelum kemudian berbalik.

Ketika dirinya berjalan untuk mencari bangku kosong, Danis merasakan semua tatapan penghuni kelas tertuju kepadanya, yang membuat dirinya merasa tidak nyaman.

Para gadis dan pemuda di kelas itu berbisik-bisik tentangnya, merasa kagum melihat pemuda itu.

"Hei, bukankah itu si Danis?"

"Wahh, dia tampan sekali!"

"Bukannya dia si murid populer itu?"

Merina juga tak terkecuali. Gadis sok cantik itu juga ikut berbisik bersama kedua temannya. "Bukannya dia si pangeran salju itu? Dia satu kelas dengan kita ya?" Merina tampak bersemangat.

"Kayaknya begitu. Dia tampan sekali ya... "

"Katanya sih, orang tuanya kaya!" Tambah salah satu teman dari Merina.

"Hah, yang benar...?"

Merina merasa sangat tertarik dengan wajah tampan Danis yang begitu memukau, belum lagi salah satu temannya berkata bahwa Danis adalah pemuda yang kaya, membuat sosoknya menjadi paket komplit yang di inginkan oleh setiap gadis.

'Jika aku berhasil menaklukkan hati pangeran salju itu, dia pasti akan memanjakan ku seperti ratu. Aku bisa mendapatkan apapun yang kumau tanpa perlu bersusah payah selama dia jadi pacarku! Pokoknya aku harus menarik perhatiannya!'  Batin Merina penuh tekad dengan senyum sumringah di bibir berbalut lipstik merah miliknya.

Di kepalanya telah terisi dengan berbagai fantasi-fantasi yang menyenangkan saat dirinya membayangkan menjadi pacar dari pemuda itu.

Di beberapa deretan bangku, terdapat empat orang yang sedang berkerumun di sana. Salah satu dari mereka berdiri dan melambaikan tangan kepada Danis. "Hei, Danis! Ayo gabung bersama kami di sini!" Teriaknya, menarik perhatian siswa siswi yang lain.

Danis menatap orang itu dengan pandangan yang menyiratkan untuk 'jangan berisik'.

"Amelia... " Tegurnya, berjalan mendekati keempat orang itu.

"Hehe... " Amelia, orang yang memanggil Danis untuk bergabung dengan mereka, adalah seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang sebahu. Dia memasang pose 'piece' saat mendapatkan tatapan itu.

Ketiga orang lainnya adalah Githa, Ryan, dan Dandi. Mereka melambai dengan senyum yang cerah kepada Danis, membuat Danis menatap mereka dengan jengah, tak dapat berkata-kata.

Begitu Danis menduduki salah satu kursi kosong di dekat mereka, Githa berkata riang padanya. "Danis! Tahun ini kita sekelas lagi! Rasanya sangat menyenangkan bisa terus sekelas denganmu!"

Yang di ajak bicara mengibaskan tangan, berkata malas kepada gadis itu. "Ya... ya, rasanya benar-benar apes bertemu kalian lagi di kelas ini."

Meski berkata begitu, nyatanya Danis menampakkan senyum kecil setelahnya, menunjukkan bahwa dirinya juga merasa ikut senang bisa bertemu dengan mereka.

Ke empat teman nya itu hanya terkekeh saat melihatnya menampakkan ekspresi yang berbanding terbalik dengan kata-katanya sendiri.

.

.

.

Di koridor, Hanny yang sedang berjalan ke kantin masih tidak bisa percaya dengan kenyataan bahwa Danis berada di kelas yang sama dengannya tahun ini.

Mereka berdua selama ini tidak pernah berada di kelas yang sama, sehingga mereka sangat jarang sekali bertemu. Hanny bahkan hampir tiap waktu mengira bahwa Danis dan dirinya tidak berada di sekolah yang sama saking minimnya interaksi mereka baik di sekolah maupun di dalam rumah.

Tahun ini mereka akan bersama selama setahun kedepan, Hanny sangat terkejut sampai-sampai dirinya berharap bahwa hal yang terjadi tadi hanyalah sebuah mimpi belaka, dia berharap Danis tidak pernah sekelas dengannya.

Memilih untuk tidak lagi pusing memikirkan hal itu, Hanny berjalan menuruni tangga dengan langkah yang  tergesa-gesa. Dia harus segera membelikan makanan untuk Merina dan kedua dayangnya.

.

.

.

Di kelas, Merina yang sedang berusaha menarik minat Danis sengaja menduduki bangku di sebelah seorang gadis yang jaraknya cukup dekat dengan meja tempat Danis dan kawan-kawannya berkumpul.

Dia tiba-tiba bersandar di bahu gadis itu.

Merasa tak nyaman, gadis itu menggeser tubuhnya menjauh agar tidak menyentuh punggung Merina. "Apaan sihh... " Gumannya tak suka.

BRAKK!!

Dengan sengaja Merina menggebrak meja, membuat gadis di sampingnya itu berjengit kaget serta Danis dan kawan-kawannya menoleh.

Dia kemudian menggertaknya.

"Apa yang kau bilang tadi, hah?!! Aku tidak dengar! Coba ulang lagi kata-katamu!!"

Melihat muka garang Merina, gadis itu berpaling sambil mencicit. "Ti-tidak ada apa-apa... "

Merasa puas telah mengintimidasi gadis itu, Merina kemudian menoleh kepada Danis dan teman-temannya, berkata dengan nada centil.

"Hei, kamu yang namanya Danis ya?" Tanyanya dengan suara manis yang di buat-buat, berharap Danis terpesona dengan wajah cantiknya yang di penuhi dengan riasan.

Ryan dan Dandi yang melihat wajah cantik Merina sedikit terpana. Mereka berdua bertanya dengan penuh semangat kepada gadis itu.

"Kenapa kamu bisa kenal Danis?"

"Apa kalian memang saling kenal?"

Merina menjawab. "Siapa sihh di sekolah ini yang tidak kenal dengan Danis Baskara? Anak dari sepasang pengusaha kaya di kota kita yang punya otak cerdas, bertubuh atletis, berwajah tampan dan tinggi! Semua orang kenal dengan namanya!" Ucapnya penuh sanjungan.

"Haha... Apa-apaan deskripsi itu?!"

Ke empat teman Danis tertawa mendengar gadis itu bicara, merasa lucu saat sosok teman mereka di deskripsi kan seperti itu oleh seseorang yang belum mereka kenal.

Meskipun begitu, mereka tidak dapat menampik bahwa itu memang merupakan sebuah kebenaran.

Danis mengernyitkan dahi tak suka, merasa terganggu dengan kata-kata gadis itu. Sikap sok kenal nya juga tidak cukup menyenangkan untuk di lihat.

Merina mengulurkan tangannya yang nampak sangat halus, memperkenalkan dirinya sendiri di depan Danis. "Kenalan yuk, namaku Merina Rianti!" Ujarnya.

Danis yang tak berniat membalas uluran tangan itu hanya kembali menoleh ke depan, menjawab Merina dengan tidak berminat.

"... Yeah."

".... "

Merasa malu karena tindakan Danis, Merina kembali menarik tangannya dengan canggung.

'Apaan sih orang ini!'  Batinnya kesal. Padahal dia sudah berpura-pura manis di depan pemuda itu untuk menarik minatnya, namun Danis sama sekali tak tertarik padanya.

Atau mungkinkah pemuda itu sudah punya pacar?

Untuk memastikan, Merina bertanya iseng sambil menunjuk Githa yang duduknya bersebelahan dengan Danis. "Apa gadis ini pacaran dengan mu?"

Githa yang kaget di tuduh seperti itu langsung menyahut tak terima. "Sembarangan ya kalau bicara! Mana mungkin kami pacaran, kita ini hanya teman! Lagipula Danis itu tidak mau punya pacar!"

"Benarkah?" Mendengarnya membuat Merina kembali senang, dia masih punya kesempatan untuk membuat Danis terpesona dengan kecantikan nya.

Kesampingkan fakta bahwa pemuda itu tidak mau punya pacar. Merina yakin, seiring waktu Danis pasti akan mulai merubah niatnya.

"Wahh, kebetulan banget aku juga belum punya pacar!" Ujar Merina memberi kode.

Danis yang merasa jengah dengan tingkah laku gadis itu hanya bisa menghela nafas kesal. Apa dia pikir Danis sama sekali tadak sadar dengan modusnya ? Itu terlihat sangat jelas!

Danis telah mengalami hal-hal yang seperti itu sejak pertama kali dirinya menginjakkan kaki di sekolah ini, jadi dirinya sudah sangat hapal dengan niat tersembunyi dari gadis bermodus seperti Merina ini.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Maira_ThePuppetWolf

Maira_ThePuppetWolf

Tidak bisa berhenti membaca

2023-10-27

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 50 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!