03# Ayo Menikah.

Kala itu cuaca sedang terik-teriknya. Naziya dan Putri baru saja masuk ke kelas setelah diam-diam pergi ke kantin ditengah jam pelajaran.

Dengan beralasan ke toilet, Naziya dan Putri meluncur ke kantin untuk membeli es teh dan gorengan.

Setelah melihat bu Irma, guru bahasa Indonesia yang tengah berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya, secepat kilat Naziya berlari dan melompati jendela lalu kembali duduk rapi di kursinya—nomor dua dari belakang.

“Hari ini kita kedatangan siswa baru, dia pindahan dari Jakarta. Ayo kenalkan diri kamu!” Irma tersenyum ramah.

Anak lelaki dengan wajah kusam serta terdapat beberapa bercak putih di wajahnya itu nampak tertunduk.

Seraya menggaruk-garuk kepalanya, dia memperkenalkan diri. “Saya A-Arjuna Rakanuala, saya pindahan dari SMP Melati Bangsa, Jakarta,” ucapnya gugup.

Namun, ini adalah hari terburuk Arjuna. Tidak ada satupun siswa yang memperdulikan sesi perkenalan tersebut. Siswa lainnya asyik mengobrol sendiri.

Arjuna mengangkat kepala, sepasang netranya menatap lurus ke depan. Ya, untuk pertama kali, dia melihat Naziya.

Hanya Naziya yang memperhatikan dengan seksama seraya berseringai.

“Ya sudah, kamu boleh duduk. Itu bangku kosong di sebelah Naziya,” ujar guru bahasa Indonesia tersebut.

“Lanjutkan tugas kalian, ibu kembali ke kelas IX-C dulu.” Irma berlalu meninggalkan kelas.

Kedua netra Naziya terus menatap Arjuna, tepat saat Arjuna duduk, gadis itu memulai aksinya.

“Hadeeeh, kok bisa sih, kelas ini kedapetan anak baru modelan kayak gini!” sindirnya di sela seringai iblisnya.

“Ups, barudak!!! Dari Jakarta ieuh,” teriak Naziya dengan nada mengejek sambil berdiri.

“Heh, kamu! Ke sekolah mandi gak?” Naziya kembali terkekeh, hingga gemuruh gelak tawa mengisi seluruh penjuru kelas.

Arjuna tidak menggubris, dia meletakkan tas ranselnya kebelakang. Kemudian mengambil buku tulis dan alat tulis lainnya.

***

“Frappe dan lemon tea ....”

Naziya terhenyak ketika seorang pelayan datang dengan membawa minuman pesanan mereka. “Maaf, mau tambah cemilannya, kakak?” tawar pelayan itu.

Arjuna hanya menatap dalam wanita cantik didepannya tersebut, sementara Naziya menggeleng ragu.

“Baiklah, selamat menikmati,” ucap pelayan itu lalu meninggalkan mereka berdua.

“Jadi kamu anaknya tante Farida?” lelaki bermata bening itu mengulum senyum menangkap kegugupan Naziya.

“Kamu Arjuna, Arjuna Rakanuala? Astaga ..., ” Naziya mendesah resah. Seandainya bisa, dia akan menghilang dari hadapan Arjuna detik itu juga.

“Mati aku, ternyata dia anaknya tante Nala. Kalau ibu sampai tahu dulu aku suka bully dia disekolah, bakal habis aku diseret ke neraka,” racaunya dalam hati.

Arjuna tergelak, dia mengangguk tegas mengkonfirmasi kebenaran. “Iya, ini aku. Arjuna, 'Jun culun si buruk rupa',” ungkapnya disela tawa.

“Aku ...” Naziya berdehem, berusaha membebaskan suaranya yang tercekat di tenggorokan. “Bagaimana ini?” jeritnya dalam hati. Naziya tak sanggup berkata-kata.

Wanita itu hanya berharap akan ada keajaiban yang bisa membuatnya pergi dari hadapan lelaki yang berada di hadapannya itu.

Tak berselang lama, sepertinya dewi fortuna berpihak pada Naziya. Suara ponsel Arjuna berdering.

Wajah Arjuna berubah tegang setelah mendapat telepon itu. “Siap, Pak,” hanya itu yang keluar dari bibirnya.

Setelah mengakhiri panggilan. Lelaki itu kembali mengumbar senyum. “Sepertinya, pertemuan kita hanya sampai disini.”

Entah darimana dorongan itu, Naziya berani mengangkat pandangannya. Menatap lekat wajah Arjuna. “Kamu mau pergi?”

Arjuna tertawa, kedua matanya menyipit. “Pinjam ponselmu.” Arjuna menengadahkan tangan. “Aku ada dinas mendadak!”

Naziya seperti tak punya pilihan, wanita itu akhirnya mengeluarkan ponsel bersilikon stroberi.

“Kamu masih sama ....” Arjuna bergumam lirih. “Oke!” ujarnya setelah menyimpan nomor Naziya di ponselnya.

“Maaf, aku tidak bisa mengantarkanmu pulang. Salam saja ke tante Farida.”

Arjuna berdiri, kedua mata tajam itu terus menatap Naziya. Sesaat kenangan saat mereka duduk di bangku SMP membuat Naziya teringat.

Dalam hati dia berkata, tatapannya masih sama, ini bukan tatapan kebencian, tapi... Ah! Apa yang sedang aku pikirkan!

“Maaf!” suara Naziya bergetar. “Aku ....” belum sempat menyelesaikan ucapannya. Arjuna mengulum senyum simpul.

Naziya ... Ayo kita menikah! Potong Arjuna dengan suara lembut.

Naziya terkesiap. Wajahnya bersemu merah—tiba-tiba. Dalam hatinya, dia benci untuk mengakui. Akan tetapi, entah kenapa Naziya merasa nyaman dengannya—Arjuna.

***

“Astaga, Put. Kamu tahu siapa anaknya tante Nala. sahabat ibuku itu.”

Naziya mondar-mandir di depan Putri sambil mengacak-acak rambutnya.

Kedua mata bersoftlens abu itu terus mengikuti gerak Naziya, siapa lagi kalau bukan mata Putri.

“Emang siapa?” tanya Putri santai.

“Dia Arjuna, Put. Arjuna Rakanuala, 'Jun culun si buruk rupa. Kamu ingat?!” sahut Naziya dengan mata melotot.

Putri pun ikut cengo. “Serius, Ziy?”

“Bagaimana ini, bagaimana kalau selama ini dia mengadu ke orangtuanya. Atau, dia mau balas dendam sama aku? Ya Tuhan,” gundah Naziya.

Sementara itu, Putri yang masih duduk terdiam ikut mengingat-ingat. Apa yang mereka lakukan kepada Arjuna sepuluh tahun silam.

“Kita, emang agak keterlaluan sih sama Arjuna,” ungkap Putri.

“Kita yang buat dia mendadak di setrap bu Lisa, gara-gara buku PRnya kamu robek, Ziy!” Putri mengingatkan salah satu perbuatan Naziya.

Naziya menoleh, menatap sengit wanita yang tengah memegang lolipop itu. “Bukan hanya aku, tapi semuanya, seisi kelas!” tegas Naziya.

Putri terkekeh, “Tapi, Ziy ... Kan kamu yang provokatorin,” Putri menahan senyumnya.

“Aaargh!” suara Naziya melengking hingga ke langit-langit ruang kantornya.

Putri pun terdiam kaget. Dia hanya bisa memperhatikan sahabatnya yang masih saja mondar-mandir seperti setrika.

***

Apa?! Enggak, Ziya enggak mau menikah sama Arjuna bu,” rengek Naziya kepada Farida.

Farida menghela napas kasar. “Kan kamu sudah bersumpah 10 tahun yang lalu mau nikahin orang yang kasih kamu kue stroberi. Dia putranya tante Nala, Ziya,” tutur Farida.

“Dan pernikahan kalian sudah kita tetapkan tiga bulan lagi,” tambah Farida.

“Apa? Sumpah ibu bilang?” kedua alis Naziya berkerut karena heran.

“Kamu lupa ya, 10 tahun yang lalu, sebelum ayah kamu kecelakaan. Ibu sama ayah enggak sempat belikan kue tart stroberi buat ultah kamu. Sampai-sampai kamu nangis semalaman. Nah paginya, nak Arjuna bawain kue stroberi kesukaan kamu,” ungkap Farida.

Naziya melebarkan kedua matanya. “Hah?!”

Farida tersenyum tipis. “Dan kamu ingat, kamu bersumpah jika itu wanita akan kamu jadikan saudara dan jika itu laki-laki akan kamu jadikan suami.”

“Kan pas tuh, yang ngantarin kue itu teh Vivian—kakaknya Arjuna, dan Arjuna,” tambah Farida lagi dengan senyum puas.

“Ibu!!!”

Naziya mengerjapkan kedua matanya berkali-kali. “Tapikan itu hanya sumpah main-main. Masa iya dianggap serius, waktu itu Naziya baru belia bu,” sanggahnya.

Farida tertawa. “Sumpah tetap sumpah Naziya. Lagipula, emang kenapa sama Arjuna. Dia gantengkan? Pekerjaannya menjanjikan. dan dia sudah punya apartemen sendiri.”

Ponsel Farida berbunyi, sekali, dua kali ... Farida melirik sekilas, “Arjuna ...” gumamnya sendiri. Segera dia menyambut sambungan telepon itu.

“Tante, maaf Juna enggak sempat antarin Naziya kemarin. Juna harus segera ke Timika,” suara Arjuna terdengar karena Farida sengaja menyalakan loud speaker.

“Iya, nak enggak apa-apa. Naziya langsung pulang kok.

Mendengar itu Naziya hanya bisa diam, akan malu rasanya jika Arjuna mengetahui kalau dirinya sedang menguping pembicaraan sang ibu dengan Arjuna.

Suara helaan napas Arjuna nampak jelas terdengar. “Tante ... Juna sudah bilang ke mama. Tiga bulan terlalu lama, sepulang Juna dinas saja, kami menikahnya,”

“Apa!!!”

Terpopuler

Comments

Reni

Reni

hayoooo lhoooo malah dimajuin 😅 btw ini Juna kayae emg dah ada rasa ya dari kecil

2023-11-23

1

KaryaFyrstaa

KaryaFyrstaa

ikutin terus ceritanya ya kak, terimakasih🤗

2023-11-01

1

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

juna beneran suka sama zia, atau cuma mau balas dendam nih.

2023-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 01# Benarkah Dia?
2 02# Ternyata Dia.
3 03# Ayo Menikah.
4 04# Penolakan Naziya
5 05# Syarat Naziya.
6 06# Disetujui
7 07# Ada apa dengan Bram?
8 08# Pengkhianatan
9 09# Calon Menantu
10 10# Terungkap.
11 11# Pengkhianatan Putri.
12 12# Pengakuan.
13 13# Obrolan Pernikahan.
14 14# Berlian Pink Argyle
15 15# Pengakuan Naziya.
16 16# Malam yang Panjang
17 17# Percakapan Malam Hari.
18 18# Tanda Mata Dari Nala
19 19# Kedatangan Vivian.
20 20# Misterius
21 Surat Cinta Author 1
22 21# Kepulangan Arjuna.
23 Pengumuman Visualisasi
24 22# Hari Pernikahan.
25 23# Malam Pertama.
26 24# Hari Pertama
27 25# Pulang ke Apartemen.
28 26# Aku Tidak Akan Pergi.
29 27# Penganggu!
30 28# Wejangan
31 29# Ke Supermarket
32 30# Memburu
33 31# Wanita yang Diundang
34 32# Mencari Putri
35 33# Putri Menghilang
36 34# Tak Bisa Lari Dariku
37 35# Mengantarkan Ibu Pulang
38 36# Buku Kenangan.
39 37# Tertangkapnya Putri
40 38# Mengikuti Kami?
41 39# Siapa Lagi?
42 40# Kunjungan Mertua
43 Berangkat ke Yogyakarta
44 Surat Cinta Author 2
45 42# Naziya Menghilang Lagi
46 43# Balon Stroberi
47 44# Cerita Kala Hujan
48 45# Tugas Mendadak
49 46# Rahasia Arjuna
50 47# Membawa Lara
51 48# Kedatangan Inka
52 49# Mengantarkan Arjuna
53 50# Panggilan ke Pengadilan
54 51# Mengantar Oleh-Oleh
55 52# Meragukan Naziya
56 53# Kecerobohan Naziya
57 54# Kabar Mengejutkan
58 55# Langkah Pasti Naziya
59 56# Melepas Kerinduan
60 57# Kejujuran Yang Menyakitkan
61 58# Kecemasan yang Menggemaskan
62 59# Akrab?
63 60# Suasana Tenang Sore Hari
64 61# Percakapan Sepanjang Jalan
65 62# Takdir Yang Lain
66 Promosi Karya Kedua
67 63# Mengidam?
68 64# Kecemburuan Tak Berdasar
69 65# Mengembalikan Kepercayaan
70 66# Bunga Tidur
71 Surat Cinta Author 3
72 67# Limapuluh Panggilan Tak Terjawab
73 68# Tamu Tak Diundang
74 69# Farida Menghilang
75 70# Kehilangan
76 Pengumuman Hadiah
77 71# Cerita Kita, Oath Of Love
78 Pengumuman Tamat
Episodes

Updated 78 Episodes

1
01# Benarkah Dia?
2
02# Ternyata Dia.
3
03# Ayo Menikah.
4
04# Penolakan Naziya
5
05# Syarat Naziya.
6
06# Disetujui
7
07# Ada apa dengan Bram?
8
08# Pengkhianatan
9
09# Calon Menantu
10
10# Terungkap.
11
11# Pengkhianatan Putri.
12
12# Pengakuan.
13
13# Obrolan Pernikahan.
14
14# Berlian Pink Argyle
15
15# Pengakuan Naziya.
16
16# Malam yang Panjang
17
17# Percakapan Malam Hari.
18
18# Tanda Mata Dari Nala
19
19# Kedatangan Vivian.
20
20# Misterius
21
Surat Cinta Author 1
22
21# Kepulangan Arjuna.
23
Pengumuman Visualisasi
24
22# Hari Pernikahan.
25
23# Malam Pertama.
26
24# Hari Pertama
27
25# Pulang ke Apartemen.
28
26# Aku Tidak Akan Pergi.
29
27# Penganggu!
30
28# Wejangan
31
29# Ke Supermarket
32
30# Memburu
33
31# Wanita yang Diundang
34
32# Mencari Putri
35
33# Putri Menghilang
36
34# Tak Bisa Lari Dariku
37
35# Mengantarkan Ibu Pulang
38
36# Buku Kenangan.
39
37# Tertangkapnya Putri
40
38# Mengikuti Kami?
41
39# Siapa Lagi?
42
40# Kunjungan Mertua
43
Berangkat ke Yogyakarta
44
Surat Cinta Author 2
45
42# Naziya Menghilang Lagi
46
43# Balon Stroberi
47
44# Cerita Kala Hujan
48
45# Tugas Mendadak
49
46# Rahasia Arjuna
50
47# Membawa Lara
51
48# Kedatangan Inka
52
49# Mengantarkan Arjuna
53
50# Panggilan ke Pengadilan
54
51# Mengantar Oleh-Oleh
55
52# Meragukan Naziya
56
53# Kecerobohan Naziya
57
54# Kabar Mengejutkan
58
55# Langkah Pasti Naziya
59
56# Melepas Kerinduan
60
57# Kejujuran Yang Menyakitkan
61
58# Kecemasan yang Menggemaskan
62
59# Akrab?
63
60# Suasana Tenang Sore Hari
64
61# Percakapan Sepanjang Jalan
65
62# Takdir Yang Lain
66
Promosi Karya Kedua
67
63# Mengidam?
68
64# Kecemburuan Tak Berdasar
69
65# Mengembalikan Kepercayaan
70
66# Bunga Tidur
71
Surat Cinta Author 3
72
67# Limapuluh Panggilan Tak Terjawab
73
68# Tamu Tak Diundang
74
69# Farida Menghilang
75
70# Kehilangan
76
Pengumuman Hadiah
77
71# Cerita Kita, Oath Of Love
78
Pengumuman Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!