AMY#02

Ternyata baru pertama, gue ketemu buaya, senarsis lo.

***

Pakaian Alvaro kini terlihat basah kuyup, kaca mata yang sebelumnya ia kenakan pun tak tahu kemana pergi nya, laki-laki itu baru saja datang menghampiri kedua teman nya yang kini terlihat santai, dengan sekaleng soda di masing-masing tangan nya. Alvaro yang melihatnya seketika kesal, melemparkan tatapan tajam ke arah keduanya karena sedikitpun tak perduli dengan keadaan nya yang kini berakhir mengenaskan.

"Sial, lo berdua!" Alvaro terdengar kesal, dengan tangan yang kini merebut soda milik Rangga, kalau saja tadi ia tak melihat gadis itu benar-benar tenggelam, mungkin ia tidak akan berakhir seperti sekarang, penampilan nya persis seperti anak kucing yang baru saja tercebur ke dalam selok-kan. "Santuy dong mas nya" Ucapan David berhasil membuatnya di buahi tatapan tajam Alvaro, membuat laki-laki itu seketika nyengir kuda menatap nya.

"Tenang-ambil nafas-yang dalam-tahan, jangan di keluarin" Ucapan nyeleneh Rangga membuat laki-laki itu dengan cepat mendaratkan kepalan tangan nya tepat di kening Rangga yang tak bersalah, David seketika mengambil langkah mundur, takut-takut akan terkena sasaran Alvaro yang kini tengah murka, mengedarkan pandangan, memperhatikan sekeliling nya, hingga matanya menangkap seorang gadis cantik berpakaian sexy tengah berjalan ke arah mereka. Seketika keduanya terlihat mengikuti arah tatapan David, mengerjapkan matanya saat melihat apa yang baru saja David lihat.

"Kuy, taruhan kuy" Celetuk Rangga tiba-tiba bersemangat, membuat mereka mengeryit menatapnya bingung. "Maksud lo?" Tanya mereka bersamaan, terdengar kompak membuat Rangga terkekeh mendengarnya.

"Biasa,," Ucapan menggantung Rangga membuat mereka tak sabaran, sekaligus kesal. "Gue traktir makan sepuasnya,,," Seketika senyum cerah terlukis di wajah kedua teman nya, sumringah saat mendengar ucapan nya. "Itu,, kalo Alvaro berhasil bikin tu cewek kecantol sama dia" Sambung Rangga, mematahkan hati keduanya, menekuk kembali wajah cerah nya.

"Tapi,," Ucapan David membuat mereka kesal saat menatapnya, karena tak kunjung melanjutkan ucapan nya."Gue sih,, Yes" Teriak David tiba-tiba, membuat Alvaro yang berada disamping nya seketika menutup kedua telinga nya. "Oke,, siapa takut" Ucap Alvaro akhirnya menanggapi, dengan rasa percaya diri yang tinggi, laki-laki itu segera beranjak, pergi berjalan kearah gadis yang sempat menjadi topik hangat mereka, jarak nya sudah hampir dekat, reflek Alvaro berdehem.

Seorang gadis terdengar meringis, membuat Alvaro spontan berusaha membantunya, gadis yang menjadi incaran nya, ikut mendongak menatap balik ke arahnya. Alhasil membuat kedua temannya, bersemangat, ber-wih-ria setiap kali melihat tindakan Alvaro.

"Sorry, nggak sengaja" Mendengar ucapan maaf dari lelaki tampan di hadapannya, berlagak menyesal saat menatap gadis yang kini, mengulas senyum diwajah cantiknya. "Iya-gue-nggak-papa" Suaranya terbata-bata, gugup, karena Alvaro terus menatapnya, bahkan memperdalam tatapan nya, mendekat ke arah nya, menyerahkqn ponsel yang sempat terjatuh ke arah nya.

"Eh-makasih" Ucapnya terkejut, seraya meraih ponsel miliknya. "Sekali lagi, gue minta maaf" Gadis itu hanya mengangguk, dengan senyum yang tak kunjung pudar. Alvaro balik tersenyum, senyum hangat, tampan, laki-laki itu benar-benar sangat tampan, pikir sang gadis, yang tanpa sadar baru saja jatuh cinta pada seorang laki-laki yang kini menatapnya. "Gue duluan" Sebelum beranjak laki-laki itu jelas tersenyum licik,

Satu-dua--tiga! Di hitungan ketiga, Alvaro berbalik, menatap ke arah gadis yang baru saja memanggil nya. "Boleh-gue minta whatsapp, lo" Alvaro hanya tersenyum, senyum puas pastinya. Namun berhasil membuat sang gadis salah tingkah, bukan hanya pesona nya, namun laki-laki itu benar-benar tampan, salah satu idaman para wanita.

"Sorry,," Gadis itu mendongak, menautkan alisnya bingung. "Kenapa?" Alvaro lagi-lagi tersenyum dihadapan gadis yang kini menatapnya penuh harap. "Lo,,bukan-tipe-gue" Dengan santai Alvaro kembali melangkah, meninggalkan gadis yang kini menatapnya kecewa, bahkan kesal, merasa dipermain kan pastinya.

Dengan percaya diri, juga bangga, Alvaro kembali, ke tempat dimana kedua teman nya menunggu, hal biasa jika laki-laki itu mampu menyelesaikan tantangan nya, bahkan tak butuh waktu lama untuk nya. Gadis tadi, sudah tak tahu menjadi urutan berapa, tak sanggup untuk mengingat atau menghitung nya. David ber-tos ria, saat Alvaro sampai dihadapan nya, "Mantap mas bro!" Alvaro hanya menaik turunkan kedua alis nya bangga, seraya ikut ber-tos dengan nya.

Terdengar umpatan dari laki-laki disebelah nya, merasa kesal karena terus kalah dari sahabat nya. "Sial! Duit gue melayang, lagi" Rangga frustasi, sedangkan Alvaro tertawa puas melihat nya.

David menepuk pelan pundak Rangga, membuat sang empunya mendongak menatap kearah nya. "Udah tau, selalu menang, pake nantangin segala" Laki-laki itu terlihat menatapnya tajam, yang di tatap hanya nyengir kuda menampilkan sederet gigi rapih nya. Di tengah kemenangan, bersorak senang, juga ber-tos ria, tanpa aba-aba terdengar seorang gadis yang dengan santai nya menyela.

"Buaya" Terkejut, tentu saja hal itu dirasakan Alvaro, tak hanya laki-laki itu, kedua teman nya bahkan tercengang, lupa menutup mulut nya. Tanpa merasa berdosa, ataupun meminta maaf, gadis yang terlihat mengenakan floral dress berwarna putih selutut, dengan santainya kembali melangkah meninggalkan mereka.

Di sela langkah nya, ia kembali terhenti, mendengar suara laki-laki yang terdengar mengintruksi nya, bahkan kini terlihat menghampiri gadis yang kini menautkan sebelah alis nya. "Lo, ngomong apa tadi?" Tidak terima seseorang baru saja mengejek nya, membuat Alvaro terlihat kesal saat berada tepat dihadapan nya. Rasa kesal nya semakin bertambah, melihat sang gadis hanya diam, dengan tatapan datar ke arah nya, wajah tak menunjukkan ekspresi sedikitpun.

"B-U-A-Y-A!" Sang gadis mengulang ucapan nya, bahkan meng-eja nya perlahan, rasa kesal seolah menumpuk, hingga naik sampai ke ubun-ubun, karena gadis yang tak dikenal, datang mengusiknya. Belum sempat membalas, sang gadis kembali beranjak, tanpa sepatah kata terlontar dari mulut nya.

"Lo, kenal Al?" Rangga penasaran, saat kedua laki-laki itu datang menghampirinya, melihatnya yang kini mengacak rambutnya, frustasi bahkan terkejut dengan apa yang baru saja menimpa diri nya, untung nya, tak ada yang menyaksikan kesialan nya.

Seketika Alvaro terdiam, mematung, membuat Rangga yang kini disamping nya seketika bergidik, takut-takut terjadi sesuatu pada sahabat nya. "Dia, yang tadi gue tolongin" Jujur, Alvaro baru saja tersadar, berhasil mengingat wajah gadis yang baru saja ditemui nya, wajah yang sama, alasan dirinya berakhir mengenaskan dengan pakaian basah kuyup.

"A-N-J-A-Y" David Speechless, pelan meng-eja setiap kata yang keluar dari mulut nya, bahkan kini terlihat menganga dihadapan Alvaro. "Tapi, kaya nya dia nggak kenal, sama lo" Rangga berhasil membuat Alvaro lagi-lagi terdiam, berusaha mencerna ucapan nya, sekaligus penasaran.

Kenapa, dia nggak ngenalin gue. Pikir Alvaro, pandangan nya fokus, menatap lurus ke arah gadis yang kini semakin menjauh dari jangkauan nya.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Alvaro nanti kena karmanya kl trus"an mainan cewek

2021-06-25

0

Mama_Ema

Mama_Ema

boleh juga nech ceritanya...

2020-07-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!