Dia Ibuku Sekaligus Ayahku
Hujan lebat turun di malam itu, menambah kesedihan yang sudah ada dalam hatinya Nayna Amelia, Perubahan sikap sang suami membuatnya ingin sekali menyerah pada kehidupan ini. Terlahir sebagai anak yatim-piatu, bahkan ia tak tau yatim piatu sesungguhnya atau anak yang tak inginkan. Karena menurut ibu panti yang mengasuhnya, mengatakan kalau dirinya di temukan tepat di pintu rumah panti tersebut.
Dulunya, sang suami sangat hangat dan penuh kelembutan, tetapi entah apa yang membuatnya berubah. Semenjak kelahiran sang anak, perubahan sikapnya sangat terlihat. Suaminya mulai jarang pulang, sering kali mengabaikan kewajiban keluarganya, dan marah-marah karena hal-hal sepele. Bahkan, ia pernah sampai memukul dirinya sendiri ketika Nayna mencoba untuk membantah perkataannya. Sungguh, Nayna merasa sangat bingung dan terluka oleh perubahan suaminya.
Nayna habiskan masa mudanya dengan harapan memiliki keluarga yang utuh, ia ingin menciptakan keluarga yang bahagia, tetapi hanya rasa sakit yang ia dapatkan. Bahkan mertuanya pun tak menginginkan dirinya karena asal usulnya yang tidak jelas, kalau boleh meminta Nayna tidak ingin terlahir menjadi anak yang tak tahu asal-usulnya. Ia juga ingin merasakan bagaimana memiliki sebuah keluarga yang utuh dan bahagia. Bisa saja Nayna, membalas perbuatan sang suaminya atau pun memintai cerai, tetapi itu semua tak ingin Nayna lakukan, karena ia tak ingin anaknya menjadi anak broken home. Nayna tak ingin anaknya merasakan apa yang dulu ia alami di masa lalu dan Nayna ingin menjadi istri yang berbakti kepada suaminya.
Malam ini Nayna akan berbicara dengan suaminya mengapa sikapnya sangat berubah dan apa yang menjadi penyebabnya. Nayna tak ingin masalah terus berlarut-larut dan akan menjadi sesuatu yang tak di inginkan.
Tiba-tiba saja pintu di buka, dan itu menyadarkan Nayna dari lamunannya. Tetapi, ia merasa lega ternyata suaminya pulang malam ini.
"Mas Radit, kamu sudah pulang?" tanya Nayna dengan senyum yang mengembang.
"Kalau aku sudah sampai rumah, berarti aku sudah pulang. Di mana matamu, Nay?" jawab Radit dengan nada sedikit meninggi.
"Maaf, Mas. Aku hanya bahagia malam ini kamu pulang ke rumah?"
"Jelas aku pulang ke rumah, karena ini rumahku."
"Iya, Mas. Kamu mau mandi sekarang, Mas? Biar aku siapkan air hangat ya, Mas. Kamu pasti kedinginan, kan? Atau Mas mau makan dulu? Tapi kamu ganti baju dulu karena baju Mas sedikit basah. Zayn pasti senang karena papanya malam ini pulang," ucap Nayna sambil menarik tangan Radit. Namun, Radit malah menghentakkan tangan Nayna dan marah-marah kepadanya.
"Tidak perlu pura-pura baik padaku, Nay. Pasti kau akan mengejekku karena sudah lama aku bekerja tanpa mendapatkan kenaikan jabatan. Tidak seperti dirimu yang sangat pintar dalam semua hal, bahkan saat bekerja, kau lebih unggul dariku."
Nayna terdiam sejenak, terlihat terkejut oleh reaksi Radit. Kemudian, dia menjawab dengan lembut, "kamu kenapa mas,? Apa ada masalah di perusahaan?" Nanti kita bahas ya mas, sekarang kamu ganti baju dulu agar kamu tidak kedinginan ya mas!"
"Sudah ku bilang tak usah berpura-pura baik kepada ku Nay, aku muak selalu di hina teman-teman kantor karena tidak seperti dirimu yang selalu unggul. Kan sudah ku bilang kau jangan pernah bekerja setelah tamat kuliah, tapi kau tidak mendengarkan perkataan ku. Malah bekerja dan satu perusahaan lagi dengan diriku"
Nayna menjawab dengan lembut, "Aku bekerja karena ingin membantu kamu mencari biaya pernikahan, Mas. Kita ingin menikah dengan cepat, dan jika hanya kamu yang bekerja, itu tidak akan terlalu cepat terjadi. Sekarang, aku sudah berhenti bekerja, jadi tidak perlu khawatir, Mas."
Radit yang mendengar penjelasan dari Nayna merasa tak terima karena telah di rendahkan oleh Nayna. Dengan sangat emosi Radit menampar pipi Nayna dengan sangat keras.
"PLAKKK,,,"
"Kamu kira aku nggak bisa cari biaya pernikahan itu sendiri, dan perlu kau garis bawahi mengapa aku ingin menikah cepat, itu karena aku ingin kau segera berhenti bekerja. Tetapi setelah kau berhenti bekerja pun teman-teman kantor ku tetap membandingkan kinerja ku dengan dirimu"
"Sudah dua kali kau menampar diriku mas, seharusnya kau memperbaiki pontensi kerja mu bukan menyalahkan diriku" jelas Nayna dengan suara yang bergetar
"Halah persetan dengan itu semua, sebelum kau bekerja di perusahaan itu semua teman-teman kantor ku selalu memujiku. tetapi setelah kau datang hancur sudah karierku".
"Aku menyia-nyiakan masa muda ku dan juga mimpi ku hanya untuk membuat keluarga yang utuh bersama mu mas, tapi kenapa kau seperti ini mas? Bukannya kau seharusnya merasa bangga memiliki istri seperti diriku mas ?"
"Asalkan kau tau aku menyesal memiliki istri seperti mu, istri yang membuat suaminya di anggap rendah dan di pandang sebelah mata oleh orang lain. Apa yang perlu aku banggakan dari mu,ha? Lihatlah tubuh mu yang tak terurus lagi". ucap Raditya sambil menunjuk ke arah Nayna
"Sadar mas,, sadar apa yang kamu katakan telah menyakiti hati ku mas, mana janji mu yang tak akan membuat ku menderita. Tubuh ku yang terurus begini karena aku mengurus rumah, anak kita dan juga dirimu mas", Jelas Nayna sambil menggoyang-goyangkan tubuh Raditya
Namun, Raditya langsung menyentaknya kembali "Halah omong kosong itu semua, banyak kok di luaran sana wanita yang sudah menikah dan punya anak masih bisa mengurus badannya. Memang dasar kau saja yang malas".
"Apa-apaan kamu mas? Mengapa jadi kemana-mana pembahasan ini mas? sebenarnya apa salah ku, mas Raditya?"
"Salahmu adalah kau selalu unggul dari ku dan aku menyesal menikah dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya ini". Ucap Raditya dengan penuh penekanan
Nayna yang mendengar penuturan sang suami tersebut pun tampak terkejut dan tak menyangka sang suami yang di hormati, di cintai itu mampu berkata seperti itu. perkataan yang amat ia hindari dan benci. Nayna pun langsung terduduk di lantai.
"Mengapa kau tega sekali mas, apakah sudah tidak ada cinta mu untuk diriku mas? Tidak bisakah kita menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik tanpa harus mengungkit masa lalu ku". Ucap Nayna dengan air mata yang mengalir deras
Raditya yang melihat dan mendengar sang istri menangis pun langsung tersulut emosi, tanpa di duga ia langsung menarik rambut sang istri dan membenturkan kepalanya ke sudut meja, seketika darah keluar dari dahi Nayna.
"Ingat ini baik-baik aku tidak pernah mencintai mu wanita bodoh, aku hanya ingin menunjukkan pada semua orang kalau mendapatkan dirimu itu sangat mudah. Tentu aku mengungkit tentang masa lalu mu itu, karena memang kau itu anak yang tidak tau asal-usulnya. Mungkin saja orangtuamu membuang dirimu karena kau itu anak pembawa sial, contohnya aku yang terkena sial karena menikahi dirimu". Ucap Raditya dengan terus menjambak rambut Nayna.
Nayna hanya tampak merintih kesakitan dan air mata yang tadi mengalir deras kini telah menguap entah kemana.
.
.
Ayo saksikan kelanjutannya 🌹
Maaf kalau banyak typo, mohon kritik dan sarannya para pembaca sekalian 😘🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Dandelion
nyesek pnya suami lucknut spt itu nay
2023-11-14
0