Rara kini telah berganti pakai dengan baju pelayan. Lina segera mengajak Rara untuk ke dapur memperkenalkan kepada karyawan lainnya agar dia lebih banyak teman.
Rara begitu muda akrab karena ia termasuk anak yang muda beradaptasi dan tak pilih-pilih teman.
Rara sangat cekatan dalam bekerja, ia bekerja sebagai pengantar makan ke meja-meja para pengunjung.
"Ra, tolong ini kamu antar ke meja nomer 13," sahut karyawan yang sudah menyiapkan nampan berisi pesanan.
"Biak mbak," jawab Rara.
Sedangkan ken sedang kebingungan karena penyanyi bandnya yang bisanya pentas tak dapat hadir karena sedang mengalami musibah sedangkan para pengujung sedang menunggu pentas musik yang selalu di adakan setelah magrib hingga pukul sembilan malam.
Kini Ken mengacak-acak rambutnya frustrasi harus berbuat apa? Jika ia sendiri menyanyi itu tak mungkin karena suaranya vales, untuk mencari penyanyi waktu sudah tak memungkinkan.
Lina baru saja selesai salat magrib bersama Rara segera berpisah, Rara melanjutkan kerjanya kembali sedangkan Lina masuk ke dalam raungan abangnya.
Lina melihat wajah sang abang begitu betek segera menghampirinya memijat pelan bahu sang abang yang begitu ia cintai.
"Ada apa bang Ken? Kenapa wajah abang kusut amat seperti pakaian yang tak pernah disertika," goda Lina.
"Kamu ya, abangnya lagi ada masalah malah digodain seperti itu. Abangmu ini lagi pusing, pengujung lagi rame menunggu pentas dari Leon, tapi Leon mengalami musibah neneknya meninggal hari ini," ucap Kenzo.
"Abang, Lina punya ide. Gimana kalau malam ini biar Rara saja yang mengisi panggung," saran Lina.
"Emang teman kamu bisa nyanyi, nanti malah suaranya cempreng bikin pengujung kabur malah kita rugi tak dapat pemasukan gimana?"
"Abang Kenzo yang paling tampan, Lina yakin kalau semua akan terkesima akan suara Rara, dia itu suaranya merdu banget, tiap ada acara di sekolahan dia selalu di minta untuk bernyanyi," puji Lina.
"Sudahlah kalau abang tak percaya, gimana kalau Rara membuat pengujung tak suka maka abang potong uang jajan Lina tapi kalau pengunjung suka maka abang tambahin gaji Rara," kata Lina membujuk sang abang agar percaya dengannya.
Hanya ini yang bisa saya bantu Ra, saya tak bisa memberikan uang secara langsung padamu. Mungkin dengan saran ini kamu akan mendapatkan tambah uang untuk biaya hidup kamu gumam Lina merasa iba akan kehidupan sahabatnya.
Sebenarnya kamu itu kenapa Lina, kau begitu baik sekali dengan Rara sebelumnya kamu selalu cuek dengan seseorang tapi sikapmu dengan Aira berbeda jauh dari sebelumnya pikir Kenzo penasaran dengan sikap sang adik.
"Baiklah, saya setuju. Kamu panggil Rara, lalu kamu pinjamin pakaian kamu ya, kan tak mungkin jika harus pakai baju seragam atau baju pelayan," kata Kenzo.
"Siap abangku yang paling tampan," kata Lina memberikan hormat pada sang kakak.
Lina segera memberi tahu Rara.
"Ra, kamu cepat ganti baju kamu? Kamu akan pentas, kamu sama abang Ken suruh menyanyi mengantikan kak Leon. Kamu akan dapat tambah gaji Ra, ayolah!" kata Lina segera menarik tangan Rara.
"Tapi Lin, nanti gimana jika para pengujung ilfil dengan suaraku, mereka malah pusing mendengar teriakan suaraku malah kabur semua," kata Rara.
"Makanya nanti kamu bernyanyi yang bagus seperti di sekolahan biasanya, jangan buat saya kecewa. Sudah cepat ganti baju kamu!" perintah Lina segera mendorong tubuh Rara masuk kedalam kamar mandi.
Rara segera keluar mengunakan celana jins dan kaos polos milik Lina.
"Cepat sini!" perintah Lina.
Lina segera menarik Rara agar duduk di sofa, ia segera memberikan sedikit make up dan lipstik pada bibir Aira.
"Apa sich Lin, pakai beginian segala, kan saya makin ngak pede," ketus Rara.
"Agar kamu cantik, ayo semua orang sudah menunggu aksi panggungmu, ingat jangan buat kecewa saya, dan ingatlah kalau kamu akan mendapatkan uang banyak jika kamu berhasil hari ini," kata Lina memberikan motivasi pada sang sahabat.
Di atas panggung sudah ada MC untuk mengisi suara.
"Maaf semuanya karena penyanyi kita Leon Atmaja tak bisa hadir karena ada halangan hingga kalian menunggu lama, maka kita akan tampilan dengan wajah baru yang akan menghibur kalian yaitu Rara Attania, yang bersangkutan harap naik ke atas panggung," ucap MC.
Rara akhirnya naik ke atas panggung dengan sedikit gugup karena biasanya ia hanya bernyanyi di kawasan sekolah kini harus berhadapan dari berbagai kalangan.
"Selamat malam, saya akan mengajak kalian untuk bernyanyi bersama-sama."
Kamu tak pernah tahu bahagianya aku
Setelah 'ku menemukan dirimu
Rasanya seperti bermimpi bisa mencintaimu
Yang indah ha-a-a-ha-a ...
Bila 'ku harus memilih
Antara hidup dan mati
Seperti aku memilih
Denganmu atau kupergi
Haruskah aku terluka
Untuk kesekian kalinya
Tuhan cukup cukup sudah
Aku pun ingin bahagia
O-o-o-o-oh ...
Dan kamu pun tak tahu hancurnya hatiku
Saat diriku harus melepasmu
Rasanya seprti terbangun dari mimpi-mimpiku
Yang indah ha-a-a-ha-a ...
Yang indah hu-wo-hu-wo ...
Bila 'ku harus memilih
Antara hidup dan mati
Seperti aku memilih
Denganmu atau kupergi
Haruskah aku terluka
Untuk kesekian kalinya
Tuhan cukup cukup sudah
Aku pun ingin bahagia
Ho-u-wo ...
Bila 'ku harus memilih
Antara hidup dan mati
Seperti aku memilih
Denganmu atau kupergi
Haruskah aku terluka
Untuk kesekian kalinya
Tuhan cukup cukup sudah
Aku pun ingin bahagia
Bila 'ku harus memilih
Antara hidup matiku u-wo ...
(Seperti aku memilih)
Denganmu atau kupergi
Haruskah aku terluka
Untuk kesekian kalinya
Tuhan cukup cukup sudah
Aku pun ingin bahagia
Ho-o-o ...
"Itu cantik banget ya, suaranya merdu banget," kata pengunjung.
"Iya itu, cantik banget. Kalau tiap hari dia yang nyanyi bakalan kesini terus," ketus Eksan.
Setelah Rara selesai bernyanyi semua pengujung memberikan tepuk tangan yang meriah buat Rara yang turun dari atas panggung.
Ada yang bersorak bahagia atas lagu yang dibawakannya, ada yang meminta untuknya bernyanyi lagi.
Rara segera turun menghampiri Lina dan bang Kenzo yang duduk dibangku paling depan.
"Bagus banget Rara ku sayang, lihatlah semua terpana akan pesona suara merdumu," kata Lina memeluk Rara.
"Itu juga berkat doa kamu. Kamu itu selalu memberiku motivasi buatku, kaulah satu-satunya teman yang saya miliki kau bahkan tak memandangku sebelah mata, semuanya menjauhi diriku hanya kamu yang menerima ku menjadi teman," ucap Rara membalas pelukan Lina.
Sedangkan Kenzo yang melihat dua wanita yang saling berpelukan ia terharu akan keindahan persahabatan mereka yang tak memandang status sosial yang membedakan mereka.
Bersambung....
Sambil nunggu in update baca ini kak..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Rustita Malinda
fals bkn vales
2022-11-21
0
Dede
gimana kbar nia yg sdng sakit memang nya rara tak mntak izin dl sm ibu nya tuk kerja paruh waktu.
2022-11-12
0
Een Sunita
EYD...bagus itu
2022-04-26
0