Bab 4. Sosok Hitam Jahat

Ardhan masih berusaha menyelamatkan adiknya meski telapak tangannya terasa sangat sakit.

"Bertahan Ara! Bertahan!"

"Kakak, Ara takut."

"Tenang Ara, Kakak akan menolongmu, bertahanlah!"

Tanpa mereka sadari saat ini ada sosok lain, sosok bocah perempuan berenergi positif akan berbicara dengan sosok hitam jahat.

"Hey si bau! Sini kamu!" Tantang Sherri—utusan Damian.

"Minggir kamu bocah kecil, jangan ganggu aku karena akan ada akibatnya!" murka si sosok hitam berenergi negatif.

"Aku nggak takut denganmu! Si bau, si jorok!" Sherri dengan beraninya mengejek sosok hitam yang masih memegang kuat kedua kaki Arandha.

"Jangan ganggu aku!" marah si sosok hitam itu lagi pada Sherri. Sherri malah tersenyum mengejek dan kemudian menggunakan kedua tangan kecilnya untuk menyerang si sosok hitam. Sosok hitam terpental ketika aura biru menyerangnya.

"Syukurin, haha, si hitam bau!" Sherri mengejek sambil tertawa.

Sosok hitam yang sudah kalah itu berkata, "Aku akan kembali lagi."

Sosok hitam itu kemudian menghilang usai berkata, dia pergi dari sana karena takut pada Sherri, sosok bocah perempuan yang ternyata memiliki energi yang sangat kuat.

Setelah kepergian sosok hitam jahat itu, Ardhan dapat dengan mudah menarik tubuh adiknya dan punggung tangannya sudah tidak terasa sakit lagi.

Arandha segera memeluk tubuh kakaknya, Arandha sangat ketakutan. Sampai-sampai tubuhnya bergetar dan berkeringat.

"Tenang ya, ada Kakak di sini," ucap Ardhan seraya mencium pucuk kepala adiknya.

"Sekarang masuk kamar ya, Kakak buatin teh hangat untukmu, oke?" ajak Ardhan seraya merangkul adiknya dan mengiringnya ke kamar.

"Orang baik selamat sosok jahat minggat, saatnya aku kembali," ucap Sherri yang kemudian menghilang meninggalkan kawasan rumah Arandha.

***

Setibanya di kamar Damian, Sherri hendak kembali masuk ke dalam bonekanya, namun dia urung ketika melihat Damian tertidur. Sosok bocah jahil itu tersenyum nakal sebelum menghilangkan diri.

Tidak beberapa lama dari itu, Damian terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara benda jatuh begitu nyaring di dalam kamarnya.

"Sherri nggak usah nakal deh! Kakak capek, sana masuk ke boneka lagi!" Kesal Damian dengan nafas yang terengah-engah karena terkejut tadi. Damian juga manusia biasa yang bisa terkejut dan marah.

"Wahahaha." Terdengar suara Sherri yang menakut-nakuti pengasuhnya.

"Kamu mau diculik lagi? Udah ah besok Kakak lepas kamu dari boneka ini, biar diculik lagi." Ancaman Damian membuat Sherri takut dan segera muncul di hadapannya.

"Kak Damian kok gitu sih sama Sherri ...?" Rajuk Sherri sambil memanyunkan bibirnya.

"Sherri jahil, nakal!" jawab Damian.

"Iya deh nggak jahil lagi, maaf ya Kakak, jangan lepas Sherri, Sherri nggak mau diculik lagi," mohon Sherri dengan wajah memelasnya.

"Gimana tadi?" tanya Damian seraya beranjak duduk di atas kasur.

"Gimana apanya?" tanya balik Sherri seraya naik ke atas ranjang Damian.

"Tentang Arandha."

"Ohhh, itu gadis baik sudah Sherri selamatkan dari sosok hitam bau," jawab Sherri.

"Dia sudah aman ya?"

"Iya, si hitam bau sudah Sherri usir dari sana, hantu gembel itu udah pergi, haha," jawab Sherri sambil tertawa mengejek sosok hitam.

Damian tersenyum melihat tingkah anak asuhnya yang sangat menggemaskan dan lucu, Sherri adalah sosok bocah kecil yang cerewet dan suka julid, semua hantu jahat dia ejek tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Sherri harus mengubah karakter Sherri, Kakak tahu Sherri bocah kecil yang tentunya cerewet dan suka mengejek, tapi ... Sherri harus hati-hati, jangan sampai salah mengejek." Damian menasehati Sherri.

"Kenapa Sherri harus hati-hati? Energi Sherri 'kan kuat?" tanya Sherri.

"Nanti kalau sosok jahatnya lebih kuat dari kamu gimana?"

"Sherri nggak takut sama sosok jahat karena Sherri yakin bahwa kejahatan akan selalu kalah, Sherri nggak takut sama mereka para sosok negatif," jawab Sherri dengan ekspresi menggemaskan.

"Ya udah sekarang kamu masuk kembali ke boneka ya, istirahat."

"Sebentar Kak Damian, ada yang mau Sherri kasih tahu nih?"

"Apa?" tanya Damian seraya menaikan sebelah alisnya.

"Tadi sebelum minggat, sosok hitam itu ngomong gini aku akan kembali lagi. Katanya gitu, Kak."

"Berarti Ara benar-benar sangat terancam hidupnya, ada dua bahaya sekaligus, pertama bahaya dari manusia dan kedua bahaya dari sosok gaib, kasihan sekali ya dia." Respon Damian.

"Kak Damian bantuin gih. Pagar saja tubuhnya, Kak Damian kan bisa memagari manusia agar terhindar dari hal negatif." Sherri memberi saran.

"Sulit! Gadis itu nggak mudah percaya dengan Kak Damian, lantas bagaimana cara Kak Damian menolongnya?"

"Em ... coba deh Kak Damian deketin dia, besok aku tunjukkan di mana rumahnya?" tawar Sherri.

"Em ...?" Damian berpikir.

"Sudah ah, dah malam nih, sana masuk kembali. Masalah ini kita pikirkan besok saja."

"Oke." Sherri menghilang dari hadapan Damian dan kembali masuk ke dalam boneka yang sudah menjadi wadahnya selama lima tahun ini.

***

Keesokan harinya, Arandha sedang sarapan di meja makan bersama dengan kakaknya.

"Ara mau cumi?" tawar Ardhan.

"Dikit aja, Kak. Ara lagi nggak mood makan nih."

Ardhan tersenyum dan kemudian menaruh satu sendok olahan cumi ke dalam piring Arandha.

Gadis berseragam putih abu-abu dengan garis dua di dadanya itu terlihat hanya diam, entah mengapa hari ini dia tidak mood makan atau melakukan sesuatu.

"Ara makan yang banyak ya, hari ini kan hari pertama ujian semester dua, jadi kamu harus makan yang banyak biar ada tenaga," ucap Ardhan.

"Hm." Respon singkat gadis yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu.

"Oh, iya. Kakak mau tanya nih."

"Tanya apa?" tanya Arandha dengan tatapan malasnya.

"Lulus SMA nanti kamu mau lanjut ke mana?"

"Entahlah, belum ada rencana, Kak."

"Hm ... ya udah sekarang cepat habiskan makananmu, nanti terlambat," titah Ardhan.

Arandha menghela nafasnya dan kemudian memaksa mulutnya untuk terbuka menerima makanan yang akan dia makan.

"Ini tanggal berapa sih?" tanya Ardhan seraya melihat ke arah kalender yang ada di dinding dapur.

"Tanggal tujuh belas, nggak mungkin kan kamu udah datang bulan?" lanjut Ardhan setelah melihat kalender.

"Kakak kan tahu kapan Ara datang bulan, ini bukan tanggalnya, Kak." Arandha menjawab dengan wajah murungnya.

"Kenapa kamu bad mood?"

"Entahlah."

Tanpa mereka sadari, sosok hitam sedang mengawasi mereka sejak tadi.

"Aku akan mengganggumu lagi, aku akan mengusik pikiranmu sehingga kamu sulit mencerna pertanyaan ujian, haha," ucap si sosok hitam sambil tertawa jahat.

***

Di kamar Damian, Damian saat ini sedang memakai kemeja di depan cermin.

"Kak Mian, Kak Damian!" panggil Sherri pada Damian.

Damian seketika menengok ke arah nakas sambil menaikkan alisnya pertanda bertanya pada boneka Sherri.

"Gadis itu dalam bahaya, sosok hitam akan kembali mengganggunya," ucap Sherri.

"Hah?"

"Iya, Kak Mian, ayo tolongin dia!" pinta Sherri.

"Gimana caranya?"

Damian bingung, dia sangat ingin menolong namun dia tidak tahu bagaimana caranya, terlebih dia dan Arandha hanya orang asing yang tidak saling mengenal.

"Pokoknya Kak Mian harus tolong dia! Kak Damian harus ada cara untuk menolongnya!" ucap Sherri. "Kak Damian pasti ingat kan dengan pesan leluhur bahwa Kakak harus mempergunakan kelebihan Kakak untuk menolong orang?" lanjut Sherri.

"Hem."

"Kak Damian harus tolong, ayo Kak cepat!" Oceh Sherri yang mendesak Damian.

"Dasar bawel! Gimana Kakak bisa mikir kalau kamu cerewet begitu, Diam!" Kesal Damian pada Sherri, si bocah cerewet.

"Kak Mian nggak asik!" Kesal balik Sherri pada Damian.

Episodes
1 Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik
2 Bab 2. Kamu Dalam Bahaya
3 Bab 3. Suka Duka Anak Indigo
4 Bab 4. Sosok Hitam Jahat
5 Bab 5. Gelang Tiga Warna
6 Bab 6. Diselamatkan Olehnya Lagi
7 Bab 7. Siapa Pengirim Pesan Itu?
8 Bab 8. Perjanjian Sesat
9 Bab 9. Penerawangan Damian
10 Bab 10. Mengesampingkan Ego Demi Orang Lain
11 Bab 11. Aku Hanya Ingin Menolongmu
12 Bab 12. Damian Bimbang
13 Bab 13. Arandha Diculik
14 Bab 14. Pencarian Arandha
15 Bab 15. Salah Duga
16 Bab 16. Damian Ditangkap Polisi
17 Bab 17. Kesalahpahaman Antara Damian Dan Ardhan
18 Bab 18. Masa Lalu Arandha
19 Bab 19. Damian Tidak Bersalah
20 Bab 20. Membebaskan Orang Yang Tidak Bersalah
21 Bab 21. Kalian Jangan Curang
22 Bab 22. Tak Berani Mengatakan Kebenaran
23 Bab 23. Cinta Bersemi Di Bawah Langit Kelabu
24 Bab 24. Arwah Jahat Di Ruang Jenazah
25 Bab 25. Roh Arandha Dibawa Ke Alam Lain
26 Bab 26. Damian Pergi Ke Istana Jin Untuk Menyelamatkan Arandha
27 Bab 27. Khodam Pendamping Pria Bersorban Putih
28 Bab 28. Mengejar Waktu
29 Bab 29. Masih Misteri
30 Bab 30. Masih Diincar
31 Bab 31. Jebakan Mr. Mafish Untuk Arandha
32 Bab 32. Fitnah Kejam Ghani Pada Arandha
33 Bab 33. Akan Tetap Menyayangimu
34 Bab 34. Pria Licik Bermuka Dua
35 Bab 35. Keburukan Ghani Terbongkar
36 Bab 36. Bukan Halusinasi
37 Bab 37. Permintaan Nyeleneh Ara
38 Bab 38. Pengorbanan Damian Untuk Arandha
39 Bab 39. Jebakan Ghani
40 Bab 40. Suara Misterius
41 Bab 41. Menjadi Jahat Karena Keadaan
42 Bab 42. Kisah Masa Lalu Yang Mengharukan
43 Bab 43. Bayangan Siapa Itu
44 Bab 44. Diganggu Hantu
45 Bab 45. Kebenaran Yang Menyakitkan
46 Bab 46. Gadis Incaran Mafia
47 Bab 47. Amarah Ardhan
48 Bab 48. Galak Tapi Sayang
49 Bab 49. Hilang Kepercayaan
50 Bab 50. Dicegat Penjahat Bertopeng
51 Bab 51. Tragedi Masa Lalu Yang Menyakitkan
52 Bab 52. Nyaris Tiada Karena Gabby
53 Bab 53. Dipaksa
54 Bab 54. Terbongkarnya Kejahatan Ghani
55 Bab 55. Hubungan Yang Mulai Membaik
56 Bab 56. Mencoba Menghindar Dari Sosok Jahat
57 Bab 57. Niat Tersembunyi
58 Bab 58. Hujan Menjadi Saksi
59 Bab 59. Demam Setelah Hujan-hujanan
60 Bab 60. Permintaan Dania
61 Bab 61. Nyaris Celaka
62 Bab 62. Luka Batin Arandha
63 Bab 63. Aku Ingin Pergi Saja
64 Bab 64. Isi Hati Damian
65 Bab 65. Hantu Di Rumah Sakit
66 Bab 66. Ada Persengkongkolan Antara Ghani dan Dania
67 Bab 67. Belum Siap Memberi Penjelasan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik
2
Bab 2. Kamu Dalam Bahaya
3
Bab 3. Suka Duka Anak Indigo
4
Bab 4. Sosok Hitam Jahat
5
Bab 5. Gelang Tiga Warna
6
Bab 6. Diselamatkan Olehnya Lagi
7
Bab 7. Siapa Pengirim Pesan Itu?
8
Bab 8. Perjanjian Sesat
9
Bab 9. Penerawangan Damian
10
Bab 10. Mengesampingkan Ego Demi Orang Lain
11
Bab 11. Aku Hanya Ingin Menolongmu
12
Bab 12. Damian Bimbang
13
Bab 13. Arandha Diculik
14
Bab 14. Pencarian Arandha
15
Bab 15. Salah Duga
16
Bab 16. Damian Ditangkap Polisi
17
Bab 17. Kesalahpahaman Antara Damian Dan Ardhan
18
Bab 18. Masa Lalu Arandha
19
Bab 19. Damian Tidak Bersalah
20
Bab 20. Membebaskan Orang Yang Tidak Bersalah
21
Bab 21. Kalian Jangan Curang
22
Bab 22. Tak Berani Mengatakan Kebenaran
23
Bab 23. Cinta Bersemi Di Bawah Langit Kelabu
24
Bab 24. Arwah Jahat Di Ruang Jenazah
25
Bab 25. Roh Arandha Dibawa Ke Alam Lain
26
Bab 26. Damian Pergi Ke Istana Jin Untuk Menyelamatkan Arandha
27
Bab 27. Khodam Pendamping Pria Bersorban Putih
28
Bab 28. Mengejar Waktu
29
Bab 29. Masih Misteri
30
Bab 30. Masih Diincar
31
Bab 31. Jebakan Mr. Mafish Untuk Arandha
32
Bab 32. Fitnah Kejam Ghani Pada Arandha
33
Bab 33. Akan Tetap Menyayangimu
34
Bab 34. Pria Licik Bermuka Dua
35
Bab 35. Keburukan Ghani Terbongkar
36
Bab 36. Bukan Halusinasi
37
Bab 37. Permintaan Nyeleneh Ara
38
Bab 38. Pengorbanan Damian Untuk Arandha
39
Bab 39. Jebakan Ghani
40
Bab 40. Suara Misterius
41
Bab 41. Menjadi Jahat Karena Keadaan
42
Bab 42. Kisah Masa Lalu Yang Mengharukan
43
Bab 43. Bayangan Siapa Itu
44
Bab 44. Diganggu Hantu
45
Bab 45. Kebenaran Yang Menyakitkan
46
Bab 46. Gadis Incaran Mafia
47
Bab 47. Amarah Ardhan
48
Bab 48. Galak Tapi Sayang
49
Bab 49. Hilang Kepercayaan
50
Bab 50. Dicegat Penjahat Bertopeng
51
Bab 51. Tragedi Masa Lalu Yang Menyakitkan
52
Bab 52. Nyaris Tiada Karena Gabby
53
Bab 53. Dipaksa
54
Bab 54. Terbongkarnya Kejahatan Ghani
55
Bab 55. Hubungan Yang Mulai Membaik
56
Bab 56. Mencoba Menghindar Dari Sosok Jahat
57
Bab 57. Niat Tersembunyi
58
Bab 58. Hujan Menjadi Saksi
59
Bab 59. Demam Setelah Hujan-hujanan
60
Bab 60. Permintaan Dania
61
Bab 61. Nyaris Celaka
62
Bab 62. Luka Batin Arandha
63
Bab 63. Aku Ingin Pergi Saja
64
Bab 64. Isi Hati Damian
65
Bab 65. Hantu Di Rumah Sakit
66
Bab 66. Ada Persengkongkolan Antara Ghani dan Dania
67
Bab 67. Belum Siap Memberi Penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!