Mengenal Cinta Indigo

Mengenal Cinta Indigo

Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik

Dor, dor, dor.

Tiga kali suara tembakan terdengar begitu nyaring dari dalam sebuah kamar di rumah mewah berlantai dua.

Beberapa saat setelah itu, terdengar suara langkah kaki beberapa orang yang sedang lari keluar rumah, berusaha kabur setelah menghilangkan tiga nyawa di dalam rumah itu.

Seorang remaja laki-laki berusia sekitar 11 tahun segera keluar dari persembunyiannya setelah mengetahui para penjahat bertopeng sudah meninggalkan rumahnya.

Remaja laki-laki menangis ketika melihat tiga anggota keluarganya sudah terkapar tak berdaya di atas lantai yang dingin.

"Mama! Papa! Oma!" teriak remaja laki-laki dengan sangat histeris setelah berada di dekat keluarganya.

Dua dari tiga orang sudah tak bernyawa, sementara satu dari mereka masih bernyawa meski sudah terluka parah.

"To—tolong pergi Ardhan! Ayah nggak mau kamu menjadi korban juga!" Sang pria paruh baya yang masih bernyawa meminta putranya untuk pergi dari sana.

"Enggak! Ardhan mau disini sama kalian!" tolak Ardhan sang remaja laki-laki tadi.

"Kasihan Arandha, tolong bawa dia pergi, Nak. Tinggalkan kami, selamatkan dirimu dan adikmu!"

"No, Papa!" tolak Ardhan dengan tegas.

"Kasi—han adikmu, Ardhan! Dia masih bayi, jangan sampai dia diculik!" Mohon sang papa seraya menahan rasa sakit di perutnya yang telah terkena timah panas dari peluru tembakan.

Ketika sedang berbicara dengan sang papa, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang menaiki anak tangga.

"Cepat pergi! Selamatkan adikmu Ardhan!"

Suara tangisan bayi yang terdengar secara tiba-tiba membuat Ardhan panik. "Ara, adikku!"

"Cepat ambil dia dan kabur lah! Ayo cepat, Nak!" Mohon sang papa dengan suara yang lemah sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan menutup kedua matanya untuk selama-lamanya meninggalkan putra dan putrinya yang masih membutuhkan bimbingan darinya.

***

Seorang pria terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah ketika mimpi buruk belasan tahun yang lalu kembali menghampiri dan menghantuinya.

"Sudah bertahun-tahun lamanya kucoba lupakan semua kenangan buruk ini, namun kenangan buruk ini nggak juga hilang dari ingatanku," ucap seorang pria tampan berusia sekitar 27 tahun sambil mengusap wajahnya dengan dua telapak tangannya sendiri.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan seorang gadis berusia sekitar 17 tahun masuk ke dalam kamarnya tanpa mengucap salam.

"Kakak!" panggil sang gadis seraya berjalan ke arah ranjang yang pria tampan itu tiduri.

"Em ... malam ini Ara tidur sama Kak Ardhan ya? Ada badai dan mati lampu nih, Ara takut," pinta sang gadis cantik berhati lembut itu pada sang pria bernama lengkap Ardhan Dhavara Pratama.

"Dasar penakut!" ejek Ardhan seraya mencubit hidung gadis yang baru saja naik ke ranjangnya.

"Sakit tahu!" Kesal Arandha Dhavara Pramita.

Ardhan tersenyum melihat tingkah menggemaskan adik yang telah dia rawat sedari bayi tersebut.

Kini Arandha merebahkan tubuhnya pada ranjang sementara kepala dia letakan ke atas bahu kakaknya.

"Kakak!"

"Hem?"

"Ara pengen ketemu mama dan papa, Kak?" pinta Arandha.

Ardhan terdiam setelah mendengar permintaan sang adik yang mustahil untuk dia kabulkan.

"Enggak bisa!"

"Kenapa nggak bisa? Kata Kak Ardhan orangtua kita ada di luar negeri, jadi kita bisa—"

"Tidurlah! Ini sudah malam!" titah Ardhan seraya memotong ucapan Arandha.

"Ara pengen ketemu orangtua Ara, Kak!" Tegas Arandha kala lagi-lagi kakaknya menolak permintaannya, permintaan yang baginya sangat simpel dan mudah untuk dikabulkan.

"Jangan meminta hal atau sesuatu yang nggak bisa Kakak berikan Ara!" Bentakan Ardhan membuat Arandha terlonjak kaget dan takut. Arandha langsung menjauh dari pria itu dan Arandha langsung membelakanginya.

"Kenapa selama ini aku hanya hidup berdua dengan Kak Ardhan? Kenapa Kak Ardhan nggak pernah pertemukan aku dengan orangtuaku? Kenapa dia selalu marah jika aku memaksa untuk bertemu dengan orangtuaku?" tanya Arandha di dalam hatinya. Gadis cantik itu memang belum tahu bahwa kedua orangtuanya sudah meninggal karena dibunuh tujuh belas tahun yang lalu.

Keesokan harinya, Arandha menemui Ardhan yang sedang memakai sepatu di sofa ruang tamu.

Arandha berjalan ke arah sofa dan setelah tiba di sana, dia langsung duduk di samping pria berseragam polisi itu.

"Kak, hari ini 'kan hari Minggu, jadi biar Ara aja yang belanja bulanan ya?"

"Emang kamu bisa dan tahu apa aja yang harus di beli?" tanya Ardhan seraya mengernyitkan dahinya.

"Kan ada catatan Kakak, Ara bisa baca itu nanti."

"Baiklah, jika begitu. Ambilah catatan daftar belanja dan uang di laci ya!" titah Ardhan di akhir kalimatnya sambil mengukir senyum di wajahnya.

"Oke."

***

Siang harinya, Arandha pergi ke mall untuk membeli semua yang dia dan kakaknya butuhkan.

"Aku mulai dari toko sembako dulu deh, beli beras dan bahan pokok lainnya dulu," ucap Arandha sambil tersenyum dan melangkah pergi ke arah toko sembako.

Setengah jam kemudian, setelah memutari mall untuk membeli semua barang dan bahan yang dia perlukan, kini Arandha hendak pulang.

"Sepertinya udah semua nih, langsung pulang aja deh!" ucap Arandha yang kemudian hendak pergi namun ketika berbalik badan dan maju selangkah, dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria tampan bertubuh kekar. Arandha nyaris jatuh, namun beruntung sang pria dengan sigap memegangi tangannya hingga Arandha tak jadi jatuh.

"Mbak nggak apa-apa?" tanya sang pria.

"Iya, saya nggak apa-apa kok, Mas."

Pria asing itu tiba-tiba memejamkan kedua matanya dan merasa sedikit pusing hingga dia reflek memegangi kepalanya sendiri.

"Mas kenapa?" Pertanyaan Arandha membuat pria asing itu segera membuka kedua matanya kembali.

"Oh ... nggak apa-apa kok!" jawab sang pria dengan senyum yang aneh. Senyuman yang seperti dipaksakan dan dia seolah sedang menutupi sesuatu hal yang besar.

"Em ... kamu mau ke mana?" Pertanyaan pria asing itu membuat Arandha mengernyitkan dahinya.

"Ada apa ya kok tanya saya mau ke mana?" tanya balik Arandha pada sang pria.

"Oh, nggak ada apa-apa kok!" jawab sang pria sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, saya pergi ya?" ucap Arandha yang kemudian pergi dari sana.

"Aku harus mengikutinya!" batin sang pria yang kemudian segera mengikuti Arandha, entah apa yang dia mau dari Arandha sebenarnya.

***

Arandha sekarang sedang berada di samping mall, gadis cantik itu sedang menunggu taksi. Tanpa ia sadari, pria tak dikenal yang tadi tidak sengaja bertabrakan dengannya sedang mengawasinya dari kejauhan.

"Mana sih taksinya? Lama banget." Kesal Arandha ketika taksi online yang dipesannya beberapa waktu lalu tidak kunjung datang.

Ketika sedang menunggu, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya dan keluarlah tiga orang pria bertopeng dari dalam sana. Tanpa permisi tiga pria itu langsung menangkap Arandha dan memaksanya masuk ke dalam mobil.

"Woy!" teriak pria yang mengawasi Arandha sejak tadi ketika dia melihat Arandha diseret secara paksa ke dalam mobil.

Tanpa berpikir panjang, pria tampan berbadan kekar itu segera lari ke arah parkiran untuk mengambil motornya guna mengejar Arandha.

"Aku nggak boleh kehilangan jejak, aku harus menyelamatkan gadis itu, dia sedang dalam bahaya, ada yang berniat menghabisinya!"

Episodes
1 Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik
2 Bab 2. Kamu Dalam Bahaya
3 Bab 3. Suka Duka Anak Indigo
4 Bab 4. Sosok Hitam Jahat
5 Bab 5. Gelang Tiga Warna
6 Bab 6. Diselamatkan Olehnya Lagi
7 Bab 7. Siapa Pengirim Pesan Itu?
8 Bab 8. Perjanjian Sesat
9 Bab 9. Penerawangan Damian
10 Bab 10. Mengesampingkan Ego Demi Orang Lain
11 Bab 11. Aku Hanya Ingin Menolongmu
12 Bab 12. Damian Bimbang
13 Bab 13. Arandha Diculik
14 Bab 14. Pencarian Arandha
15 Bab 15. Salah Duga
16 Bab 16. Damian Ditangkap Polisi
17 Bab 17. Kesalahpahaman Antara Damian Dan Ardhan
18 Bab 18. Masa Lalu Arandha
19 Bab 19. Damian Tidak Bersalah
20 Bab 20. Membebaskan Orang Yang Tidak Bersalah
21 Bab 21. Kalian Jangan Curang
22 Bab 22. Tak Berani Mengatakan Kebenaran
23 Bab 23. Cinta Bersemi Di Bawah Langit Kelabu
24 Bab 24. Arwah Jahat Di Ruang Jenazah
25 Bab 25. Roh Arandha Dibawa Ke Alam Lain
26 Bab 26. Damian Pergi Ke Istana Jin Untuk Menyelamatkan Arandha
27 Bab 27. Khodam Pendamping Pria Bersorban Putih
28 Bab 28. Mengejar Waktu
29 Bab 29. Masih Misteri
30 Bab 30. Masih Diincar
31 Bab 31. Jebakan Mr. Mafish Untuk Arandha
32 Bab 32. Fitnah Kejam Ghani Pada Arandha
33 Bab 33. Akan Tetap Menyayangimu
34 Bab 34. Pria Licik Bermuka Dua
35 Bab 35. Keburukan Ghani Terbongkar
36 Bab 36. Bukan Halusinasi
37 Bab 37. Permintaan Nyeleneh Ara
38 Bab 38. Pengorbanan Damian Untuk Arandha
39 Bab 39. Jebakan Ghani
40 Bab 40. Suara Misterius
41 Bab 41. Menjadi Jahat Karena Keadaan
42 Bab 42. Kisah Masa Lalu Yang Mengharukan
43 Bab 43. Bayangan Siapa Itu
44 Bab 44. Diganggu Hantu
45 Bab 45. Kebenaran Yang Menyakitkan
46 Bab 46. Gadis Incaran Mafia
47 Bab 47. Amarah Ardhan
48 Bab 48. Galak Tapi Sayang
49 Bab 49. Hilang Kepercayaan
50 Bab 50. Dicegat Penjahat Bertopeng
51 Bab 51. Tragedi Masa Lalu Yang Menyakitkan
52 Bab 52. Nyaris Tiada Karena Gabby
53 Bab 53. Dipaksa
54 Bab 54. Terbongkarnya Kejahatan Ghani
55 Bab 55. Hubungan Yang Mulai Membaik
56 Bab 56. Mencoba Menghindar Dari Sosok Jahat
57 Bab 57. Niat Tersembunyi
58 Bab 58. Hujan Menjadi Saksi
59 Bab 59. Demam Setelah Hujan-hujanan
60 Bab 60. Permintaan Dania
61 Bab 61. Nyaris Celaka
62 Bab 62. Luka Batin Arandha
63 Bab 63. Aku Ingin Pergi Saja
64 Bab 64. Isi Hati Damian
65 Bab 65. Hantu Di Rumah Sakit
66 Bab 66. Ada Persengkongkolan Antara Ghani dan Dania
67 Bab 67. Belum Siap Memberi Penjelasan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik
2
Bab 2. Kamu Dalam Bahaya
3
Bab 3. Suka Duka Anak Indigo
4
Bab 4. Sosok Hitam Jahat
5
Bab 5. Gelang Tiga Warna
6
Bab 6. Diselamatkan Olehnya Lagi
7
Bab 7. Siapa Pengirim Pesan Itu?
8
Bab 8. Perjanjian Sesat
9
Bab 9. Penerawangan Damian
10
Bab 10. Mengesampingkan Ego Demi Orang Lain
11
Bab 11. Aku Hanya Ingin Menolongmu
12
Bab 12. Damian Bimbang
13
Bab 13. Arandha Diculik
14
Bab 14. Pencarian Arandha
15
Bab 15. Salah Duga
16
Bab 16. Damian Ditangkap Polisi
17
Bab 17. Kesalahpahaman Antara Damian Dan Ardhan
18
Bab 18. Masa Lalu Arandha
19
Bab 19. Damian Tidak Bersalah
20
Bab 20. Membebaskan Orang Yang Tidak Bersalah
21
Bab 21. Kalian Jangan Curang
22
Bab 22. Tak Berani Mengatakan Kebenaran
23
Bab 23. Cinta Bersemi Di Bawah Langit Kelabu
24
Bab 24. Arwah Jahat Di Ruang Jenazah
25
Bab 25. Roh Arandha Dibawa Ke Alam Lain
26
Bab 26. Damian Pergi Ke Istana Jin Untuk Menyelamatkan Arandha
27
Bab 27. Khodam Pendamping Pria Bersorban Putih
28
Bab 28. Mengejar Waktu
29
Bab 29. Masih Misteri
30
Bab 30. Masih Diincar
31
Bab 31. Jebakan Mr. Mafish Untuk Arandha
32
Bab 32. Fitnah Kejam Ghani Pada Arandha
33
Bab 33. Akan Tetap Menyayangimu
34
Bab 34. Pria Licik Bermuka Dua
35
Bab 35. Keburukan Ghani Terbongkar
36
Bab 36. Bukan Halusinasi
37
Bab 37. Permintaan Nyeleneh Ara
38
Bab 38. Pengorbanan Damian Untuk Arandha
39
Bab 39. Jebakan Ghani
40
Bab 40. Suara Misterius
41
Bab 41. Menjadi Jahat Karena Keadaan
42
Bab 42. Kisah Masa Lalu Yang Mengharukan
43
Bab 43. Bayangan Siapa Itu
44
Bab 44. Diganggu Hantu
45
Bab 45. Kebenaran Yang Menyakitkan
46
Bab 46. Gadis Incaran Mafia
47
Bab 47. Amarah Ardhan
48
Bab 48. Galak Tapi Sayang
49
Bab 49. Hilang Kepercayaan
50
Bab 50. Dicegat Penjahat Bertopeng
51
Bab 51. Tragedi Masa Lalu Yang Menyakitkan
52
Bab 52. Nyaris Tiada Karena Gabby
53
Bab 53. Dipaksa
54
Bab 54. Terbongkarnya Kejahatan Ghani
55
Bab 55. Hubungan Yang Mulai Membaik
56
Bab 56. Mencoba Menghindar Dari Sosok Jahat
57
Bab 57. Niat Tersembunyi
58
Bab 58. Hujan Menjadi Saksi
59
Bab 59. Demam Setelah Hujan-hujanan
60
Bab 60. Permintaan Dania
61
Bab 61. Nyaris Celaka
62
Bab 62. Luka Batin Arandha
63
Bab 63. Aku Ingin Pergi Saja
64
Bab 64. Isi Hati Damian
65
Bab 65. Hantu Di Rumah Sakit
66
Bab 66. Ada Persengkongkolan Antara Ghani dan Dania
67
Bab 67. Belum Siap Memberi Penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!