Bab 2. Kamu Dalam Bahaya

Di dalam mobil, Arandha memberontak dan berteriak meminta dilepaskan.

"Lepasin saya! Lepasin!"

"Diam Lu!" bentak salah satu dari tiga pria bertopeng yang menculiknya.

"Apa mau kalian?" teriak Arandha sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman dua pria bertopeng yang duduk di kanan dan kirinya.

Tubuh Arandha dan semua orang yang ada di dalam mobil tiba-tiba terdorong ke depan ketika sang pengemudi mobil menginjak rem secara tiba-tiba.

"Ada apa, Bas?"

"Ada yang cegat kita ni, Her," ucap sang pengemudi yang kemudian segera membuka pintu mobil untuk menemui seorang pria yang sudah berani menghalangi jalannya.

"Her, Lu jaga cewe ini dulu, gue mau bantu Bas."

"Oke, Gan."

Saat ini, pria penghadang mobil sedang berkelahi dengan dua pria bertopeng.

"Bagaimana bisa dia ada di sini?" tanya Arandha di dalam hatinya setelah melihat wajah pria itu.

Beberapa saat kemudian, dua pria bertopeng kalah dan memilih untuk kabur. Sementara pria tidak dikenal berjalan ke arah mobil untuk menyelamatkan Arandha.

Setibanya di samping pintu mobil, pria tidak dikenal itu sedikit terkejut ketika pintu mobil dibuka secara tiba-tiba oleh pria bertopeng yang masih ada di dalam mobil tadi dan tanpa aba-aba pria bertopeng tersebut langsung menyerangnya.

Arandha segera keluar dari mobil setelah mengetahui bahwa para penjahat berhasil dikalahkan dan kabur dari sana.

"Makasih ya?" Arandha berterimakasih pada sang pria yang telah menyelamatkannya, gadis itu memasang tatapan sendu.

"Kamu nggak apa-apa?"

"Enggak, kok. Saya baik-baik aja, makasih banyak kamu udah nolong saya."

"Sama-sama."

"Em ... kok kamu bisa tahu saya ada di sini?" tanya Arandha sambil memasang ekspresi penasarannya.

Pria penyelamat itu hanya diam, dia enggan menjawab pertanyaan dari Arandha karena takut Arandha tidak mempercayainya.

"Mas?" Panggilan Arandha membuat pria penyelamat langsung mengukir senyum di wajahnya dan kemudian menjawab.

"Oh, nggak. Tadi hanya kebetulan aja kok, kebetulan saya lihat kamu diseret sama mereka."

"Oh, gitu."

"Em ... rumah kamu di mana? Mari saya antar!" Pria penyelamat menawarkan bantuan pada Arandha.

"Oh, nggak perlu. Nanti aku pesan taksi online aja." Arandha menolak. Arandha adalah seorang gadis yang sangat berhati-hati terhadap orang asing atau orang yang baru dia kenal, jadi tidak mungkin dia mau diantar pulang oleh pria itu, pria yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu.

"Ya udah kalau begitu saya temani kamu sampai taksi onlinenya datang ya?" tawar sang pria penyelamat dengan senyuman yang belum menghilang di wajahnya.

"Em ... baiklah."

"Nama kamu siapa?"

"Arandha Dhavara Pramita, panggil aja Ara," jawab Arandha sambil tersenyum manis.

"Nama yang bagus."

"Kalau kamu siapa?" tanya balik Arandha.

Pria penyelamat itu diam, dia sepertinya enggan berkenalan dengan Arandha, gadis yang telah dia selamatkan.

"Mas?"

"Oh, iya. Nama saya Damn," jawab pria itu sambil tersenyum.

"Damn?"

"Damian Bagaskara, panggil aja Damn." Damian meluruskan.

"Em ... gimana kalau kita duduk di sana aja?" ajak Arandha seraya menggunakan jari telunjuknya untuk menunjuk ke arah kursi taman yang terletak di bawah pohon mangga—tepi jalan.

"Boleh," jawab Damian yang kemudian pergi ke arah sana bersama dengan Arandha.

Setibanya di sana, mereka berdua duduk bersandingan di kursi taman menunggu taksi online tiba.

"Kamu anak gym ya?" tanya Arandha pada Damian.

"Oh, iya. Kok tahu?" tanya balik Damian di akhir kalimatnya.

"Iya, soalnya kamu sama seperti kak Ardhan," jawab Arandha sambil tersenyum.

"Ardhan?"

"Iya, kak Ardhan adalah kakak saya, dia yang sudah merawat saya dari bayi." Arandha menjawab sambil tersenyum tipis.

"Oh, lalu apa persamaannya dengan saya?" tanya Damian seraya menaikan sebelah alisnya.

"Tubuh kalian sama-sama kekar, jadi kalian pasti sama-sama anak gym," jawab Arandha sambil mengeluarkan ponselnya.

"Ini dia kakakku." Arandha langsung membuka layar dan menunjukkan foto Ardhan yang ada di wallpaper ponselnya.

Secara tiba-tiba, Damian menatap fokus foto rangkulan antara Ardhan dan Arandha. Tiba-tiba mata pria itu terpejam dengan sendirinya.

Dalam gelap dia menemukan gambaran masa lalu kelam yang dilalui oleh Ardhan. Damian mendengar suara tembakan yang sangat nyaring dan dia melihat ada darah yang berserakan di lantai rumah mewah berlantai dua.

Tidak hanya itu, Damian juga melihat ada seorang remaja laki-laki berlari ke arah kamar bayi dan ...

Gambaran hilang ketika Damian membuka kedua matanya setelah Arandha tiba-tiba memegang pundaknya dan memangil namanya, membuatnya tidak fokus.

"Kamu kenapa?"

"Oh, nggak apa-apa," jawab Damian dengan senyum yang dipaksakan.

"Beneran nggak apa-apa?"

"Ehh ... iya benar nggak apa-apa kok."

"Em ... kamu nggak sibuk hari ini?"

"Kalau sibuk, pergi aja. Kayaknya bakalan lama deh nunggunya." Arandha mempersilahkan Damian untuk meninggalkannya apabila ada kesibukan yang tidak bisa ditunda.

Damian tersenyum dan kemudian berkata, "Saya nggak sibuk kok."

"Ya udah kalau begitu," jawab Arandha yang kemudian fokus dengan ponselnya.

"Em ... Ara?"

"Iya, ada apa?"

"Aku saranin kamu untuk berhati-hati dan tetap waspada karena ada seseorang yang berniat buruk padamu dan dia nggak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang dia mau." Damian berkata dengan ragu, dirinya takut Arandha tidak percaya pada kata-katanya.

"Dari mana kamu tahu saya sedang dalam bahaya?" tanya Arandha seraya meletakan ponselnya dan menatap Damian dengan raut wajah penasarannya.

"Mereka nggak akan berhenti meski sudah membuat orangtuamu pergi, saat ini mereka sedang mengincarmu," ucap Damian.

"Apa maksudnya? Orangtuaku pergi itu karena bisnis, mereka ada di luar negeri?"

Damian mengernyitkan dahinya dan kemudian bertanya secara pelan-pelan, "Em ... orangtua kamu sudah meninggal, kan?"

"Apa?" Arandha sangat terkejut setelah mendengar bahwa orangtuanya sudah meninggal.

"Iya, mereka korban pembunuhan beren—"

"Cukup! Jangan membohongi atau menakut-nakuti saya, tahu apa kamu tentang keluarga saya? Emangnya kamu kenal sama orangtua saya?" Arandha tiba-tiba marah.

Gadis itu berdiri dengan wajah yang memerah ketika orang asing yang tak tahu apa-apa soal keluarganya berani mengatakan bahwa orangtuanya sudah meninggal, baginya itu hanya bullshit, omong kosong.

"Em ... maksud saya—"

"Jangan sok tahu tentang keluarga saya, papa dan mama saya masih hidup, mereka ada di luar negeri!" Arandha menyangkal.

Di saat yang bersamaan, taksi online yang telah dipesan oleh Arandha tiba, tanpa sepatah kata apapun Arandha segera membuka pintu taksi dan kemudian masuk ke dalamnya.

"Harusnya aku nggak bicara begitu, semua orang nggak akan ada yang percaya padaku, aku memang bodoh!" Damian marah pada dirinya sendiri.

***

Malam harinya, seorang pria tampan baru saja merebahkan tubuhnya di atas ranjang hendak beristirahat setelah melewati hari yang panjang.

"Mian! Damian!" Panggilan seorang wanita paruh baya dari luar pintu membuat pria yang tak lain adalah Damian itu beranjak turun dari ranjangnya.

Damian melangkah ke arah pintu kamar dan setelah tiba, dia langsung membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Ada apa, Ma?" tanya Damian pada sang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu kandungnya.

"Ada orang datang, katanya mau nemuin kamu," jawab Lestari sang mama Damian.

"Siapa yang mau bertemu dengan Mian malam-malam begini?" tanya Damian.

"Entahlah, temui saja dia. Dia ada di ruang tamu."

"Baiklah, Ma."

Damian segera turun ke lantai satu untuk menemui tamunya. Setibanya di lantai satu, dia segera pergi ke arah sofa dan duduk di hadapan tamunya.

"Maaf, kalian siapa?" tanya Damian dengan sopan pada pria dan wanita yang sudah menunggunya.

"Saya Agra dan ini istri saya, Rani."

"Hm, ada keperluan apa ya?"

"Em ... dengar-dengar kamu indigo ya?" tanya Agra pada Damian.

"Bukan, saya hanya manusia biasa," jawab Damian sambil tersenyum tipis.

"Jangan menyangkal, Mas!"

"Kalau iya kenapa? Kalian mau apa? Minta diterawang?" tanya Damian. "Enggak akan ada yang percaya pada kelebihan yang saya miliki, jadi percuma aja kalian ke sini," lanjut Damian.

"Tolonglah, Mas. Kami sedang ada masalah nih!" mohon Rani dengan tatapan sendunya.

"Yakin? Emangnya kalian mau percaya dengan apa yang akan saya katakan nantinya?" tanya Damian pada pasangan suami-isteri itu.

"Iya, saya berjanji akan percaya dan saya bersedia membayar biaya konsul—"

"Saya nggak membuka jasa konsultasi, maaf! Kelebihan yang diberikan oleh Tuhan bukan untuk diperjualbelikan."

"Oh, kalau begitu, tolong bantu kami, Mas. Kami bingung harus ke mana lagi?" mohon Rani.

"Baiklah, apa masalah kalian?"

"Saya dan istri saya sering merasakan sakit di perut kami, Mas."

"Apa kalian sudah periksa ke dokter?" tanya Damian.

"Sudah dan kata dokter kami sehat, nggak ada penyakit apa-apa." Agra yang menjawab pertanyaan Damian.

Damian berdiri dari duduknya dan dia segera pergi ke arah dapur untuk mengambil sesuatu.

Tak beberapa lama kemudian, Damian kembali dengan membawa gelas berisi air putih. Damian meletakkan gelas berisi air putih itu ke atas meja ruang tamu usai dia tiba di ruang tamu.

Damian kemudian mencoba menerawang dengan metode air putih yang suci belum tercemari apapun. Setelah beberapa saat diam dan mencoba melihat, akhirnya Damian menemukan sebuah gambaran yang sangat mengerikan.

Terpopuler

Comments

Nina Har

Nina Har

suka banget sama cerita nya thooor.lanjut lg dong thooor

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik
2 Bab 2. Kamu Dalam Bahaya
3 Bab 3. Suka Duka Anak Indigo
4 Bab 4. Sosok Hitam Jahat
5 Bab 5. Gelang Tiga Warna
6 Bab 6. Diselamatkan Olehnya Lagi
7 Bab 7. Siapa Pengirim Pesan Itu?
8 Bab 8. Perjanjian Sesat
9 Bab 9. Penerawangan Damian
10 Bab 10. Mengesampingkan Ego Demi Orang Lain
11 Bab 11. Aku Hanya Ingin Menolongmu
12 Bab 12. Damian Bimbang
13 Bab 13. Arandha Diculik
14 Bab 14. Pencarian Arandha
15 Bab 15. Salah Duga
16 Bab 16. Damian Ditangkap Polisi
17 Bab 17. Kesalahpahaman Antara Damian Dan Ardhan
18 Bab 18. Masa Lalu Arandha
19 Bab 19. Damian Tidak Bersalah
20 Bab 20. Membebaskan Orang Yang Tidak Bersalah
21 Bab 21. Kalian Jangan Curang
22 Bab 22. Tak Berani Mengatakan Kebenaran
23 Bab 23. Cinta Bersemi Di Bawah Langit Kelabu
24 Bab 24. Arwah Jahat Di Ruang Jenazah
25 Bab 25. Roh Arandha Dibawa Ke Alam Lain
26 Bab 26. Damian Pergi Ke Istana Jin Untuk Menyelamatkan Arandha
27 Bab 27. Khodam Pendamping Pria Bersorban Putih
28 Bab 28. Mengejar Waktu
29 Bab 29. Masih Misteri
30 Bab 30. Masih Diincar
31 Bab 31. Jebakan Mr. Mafish Untuk Arandha
32 Bab 32. Fitnah Kejam Ghani Pada Arandha
33 Bab 33. Akan Tetap Menyayangimu
34 Bab 34. Pria Licik Bermuka Dua
35 Bab 35. Keburukan Ghani Terbongkar
36 Bab 36. Bukan Halusinasi
37 Bab 37. Permintaan Nyeleneh Ara
38 Bab 38. Pengorbanan Damian Untuk Arandha
39 Bab 39. Jebakan Ghani
40 Bab 40. Suara Misterius
41 Bab 41. Menjadi Jahat Karena Keadaan
42 Bab 42. Kisah Masa Lalu Yang Mengharukan
43 Bab 43. Bayangan Siapa Itu
44 Bab 44. Diganggu Hantu
45 Bab 45. Kebenaran Yang Menyakitkan
46 Bab 46. Gadis Incaran Mafia
47 Bab 47. Amarah Ardhan
48 Bab 48. Galak Tapi Sayang
49 Bab 49. Hilang Kepercayaan
50 Bab 50. Dicegat Penjahat Bertopeng
51 Bab 51. Tragedi Masa Lalu Yang Menyakitkan
52 Bab 52. Nyaris Tiada Karena Gabby
53 Bab 53. Dipaksa
54 Bab 54. Terbongkarnya Kejahatan Ghani
55 Bab 55. Hubungan Yang Mulai Membaik
56 Bab 56. Mencoba Menghindar Dari Sosok Jahat
57 Bab 57. Niat Tersembunyi
58 Bab 58. Hujan Menjadi Saksi
59 Bab 59. Demam Setelah Hujan-hujanan
60 Bab 60. Permintaan Dania
61 Bab 61. Nyaris Celaka
62 Bab 62. Luka Batin Arandha
63 Bab 63. Aku Ingin Pergi Saja
64 Bab 64. Isi Hati Damian
65 Bab 65. Hantu Di Rumah Sakit
66 Bab 66. Ada Persengkongkolan Antara Ghani dan Dania
67 Bab 67. Belum Siap Memberi Penjelasan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1. Gadis Itu Akan Diculik
2
Bab 2. Kamu Dalam Bahaya
3
Bab 3. Suka Duka Anak Indigo
4
Bab 4. Sosok Hitam Jahat
5
Bab 5. Gelang Tiga Warna
6
Bab 6. Diselamatkan Olehnya Lagi
7
Bab 7. Siapa Pengirim Pesan Itu?
8
Bab 8. Perjanjian Sesat
9
Bab 9. Penerawangan Damian
10
Bab 10. Mengesampingkan Ego Demi Orang Lain
11
Bab 11. Aku Hanya Ingin Menolongmu
12
Bab 12. Damian Bimbang
13
Bab 13. Arandha Diculik
14
Bab 14. Pencarian Arandha
15
Bab 15. Salah Duga
16
Bab 16. Damian Ditangkap Polisi
17
Bab 17. Kesalahpahaman Antara Damian Dan Ardhan
18
Bab 18. Masa Lalu Arandha
19
Bab 19. Damian Tidak Bersalah
20
Bab 20. Membebaskan Orang Yang Tidak Bersalah
21
Bab 21. Kalian Jangan Curang
22
Bab 22. Tak Berani Mengatakan Kebenaran
23
Bab 23. Cinta Bersemi Di Bawah Langit Kelabu
24
Bab 24. Arwah Jahat Di Ruang Jenazah
25
Bab 25. Roh Arandha Dibawa Ke Alam Lain
26
Bab 26. Damian Pergi Ke Istana Jin Untuk Menyelamatkan Arandha
27
Bab 27. Khodam Pendamping Pria Bersorban Putih
28
Bab 28. Mengejar Waktu
29
Bab 29. Masih Misteri
30
Bab 30. Masih Diincar
31
Bab 31. Jebakan Mr. Mafish Untuk Arandha
32
Bab 32. Fitnah Kejam Ghani Pada Arandha
33
Bab 33. Akan Tetap Menyayangimu
34
Bab 34. Pria Licik Bermuka Dua
35
Bab 35. Keburukan Ghani Terbongkar
36
Bab 36. Bukan Halusinasi
37
Bab 37. Permintaan Nyeleneh Ara
38
Bab 38. Pengorbanan Damian Untuk Arandha
39
Bab 39. Jebakan Ghani
40
Bab 40. Suara Misterius
41
Bab 41. Menjadi Jahat Karena Keadaan
42
Bab 42. Kisah Masa Lalu Yang Mengharukan
43
Bab 43. Bayangan Siapa Itu
44
Bab 44. Diganggu Hantu
45
Bab 45. Kebenaran Yang Menyakitkan
46
Bab 46. Gadis Incaran Mafia
47
Bab 47. Amarah Ardhan
48
Bab 48. Galak Tapi Sayang
49
Bab 49. Hilang Kepercayaan
50
Bab 50. Dicegat Penjahat Bertopeng
51
Bab 51. Tragedi Masa Lalu Yang Menyakitkan
52
Bab 52. Nyaris Tiada Karena Gabby
53
Bab 53. Dipaksa
54
Bab 54. Terbongkarnya Kejahatan Ghani
55
Bab 55. Hubungan Yang Mulai Membaik
56
Bab 56. Mencoba Menghindar Dari Sosok Jahat
57
Bab 57. Niat Tersembunyi
58
Bab 58. Hujan Menjadi Saksi
59
Bab 59. Demam Setelah Hujan-hujanan
60
Bab 60. Permintaan Dania
61
Bab 61. Nyaris Celaka
62
Bab 62. Luka Batin Arandha
63
Bab 63. Aku Ingin Pergi Saja
64
Bab 64. Isi Hati Damian
65
Bab 65. Hantu Di Rumah Sakit
66
Bab 66. Ada Persengkongkolan Antara Ghani dan Dania
67
Bab 67. Belum Siap Memberi Penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!