Saat Manisya sedang menunggu suster membersihkan luka di kakinya, Ia teringat ingin mengucapkan terimakasih pada Adam yg telah membantunya.
Nisya mulai mengetik sebuah pesan untuk Adam.
"Adam, makasih banyak ya tadi udah nolongin aku.☺️"
Seperti biasa nisya tak mendapat balasan akan pesan yang dikirim kepada Adam.
"Sudah selesai Nisya, Kamu boleh ke kelas kembali." Suara suster membuyarkan lamunan Nisya.
"Siap suster" Aku ke kelas dulu ya, Manisya berpamitan.
Nisya pun berjalan ke kelas dengan kondisi berjalan pincang.
Sesampainya di kelas, Suasana kelas sedang ramai karena jam pelajaran pertama sudah selesai, menunggu jam pelajaran berikutnya, Kemudian Nisya langsung menghampiri temannya Nina yang kursinya memang bersebelahan dengannya.
"Kamu ya, tiap hari kesiangan, Ngapain aja sih non kalo di rumah ituh, bergadang melulu ya?" tanya Nina.
"Biasa nin, Aku tuh tiap malem ngelamunin itu tuh, sang pujaan hati." Manisya menjawab pertanyaan Nina sambil berbisik menunjuk ke arah posisi duduk Adam berada, tepatnya di bangku paling belakang terhalang oleh dua barisan bangku kelas, masih sejajar dengan manisya namun terhalang dua bangku.
Saat Nisya sedang menunjuk tangan ke arah Adam, Tiba-tiba Adam menoleh ke arah Manisya, Manisya pun kaget dan langsung menyapanya.
"Hai Adam" Manisya melambaikan tangannya kepada Adam.
Adam tak menjawab, langsung memalingkan wajahnya.
Nisya pun sedikit mengerucutkan bibirnya, Karna sapaannya yang tidak di hiraukan oleh Adam.
"Mulai deh kamu kambuh tuh penyakit, udah berkali kali di tolak juga, ga kapok-kapok" Nina menggelenkan kepala pertanda heran.
"Ga tau nin kalo sama dia tuh, Kapoknya lima menit, kamabuhnya lima taun, Hahaa" jawab Nisya sambil terkekeh.
"Lagian siapa juga yg pernah nembak dia, Orang aku masih dalam tahap penjajakan" Nisya memeperjas.
"Baru denger penjajakan ampe bertaun - taun" jawab Nina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kembali.
"hehehe, Mau dua taun Nin" Nisya hanya menjawab dengan menarik lebar kedua sudut bibirnya.
"Nanti akan ada saatnya aku mengungkapkan perasaan cinta suciku pada nya nin" Manisya berkata serius.
"Dan saat itu kamu harus super siap, dikasih perlakuan triple sakit hati dari pada yang biasa kamu terima saat ini!" Nina memperingati.
"Makannya nin, aku tuh sekarang sedang tahap menuju ke sana, aku kan juga pengen ke pelaminan, aku lagi mempersiapkan saat itu tiba, kalau memang harus di akhiri ya aku ahiri nin, Walaupun pahit." Manisya menjelaskan rencana kedepannya.
"Walah kamu kayak yang iya ajja. Udah bosen tuh aku dengernya, Hari ini bilang udah ga ngefans, besoknya tiba-tiba berubah 360 derajat, jadi aku udah ga percaya sama omonganmu yg satu ituh, lagian masih SMA udah ngomongin pelaminan, hadeuh Manisya" Ninae menjawab sesuai dengan kenyataan, mereka bercakap tanpa menghiraukan teman-teman sekelasnya yang sedang ribut dengan urusan masing-masing.
"Hehehe. Jadi malu, Udah ah jangan di bahas, kita bicarakan lain kali aja." Jawab Manisya dengan pipi meronanya sambil menarik tangan Nina dengan gaya manja nya.
"Huh kamu tuh ya, bisa-bisa nya" Nina memutar kedua bola matanya sambil mengangkat kedua tangannya.
Kemudian jam pelajaran pun berlanjut, Sampai dengan pelajaran akhiir.
"Sampai di sini dulu pelajaran hari ini, jangan lupa tugas kelompok kalian harus udah beres minggu depan, selamat siang" pertanda murid sudah boleh pulang.
"Sya ayo kita beli minuman dulu, Ada tempat minuman baru loh minumannya enak- enak" ajak Nina sambil merapihkan buku ke dalam tas.
"Wah asik tuh, ayoo ayoo, aku juga uda lama ya ga nongkrong bareng kmu nin" Manisya mengiyakan.
Saat Nisya hendak keluar dari kelas.
"Astaga nin, aku lupa, Pak Ahmad kan tadi nyuruh bersin perpus, hukuman aku kesiangan" Manisya berkata sambil menepuk kepala dengan satu tangannya.
"Serius sya?," tanya
Nina
"Beneran" jawab Manisya
"Bisa-bisanya aku lupa, untung tadi aku ngeliat idola aku dulu sebelum pulang." Nisya bersyukur.
"Ampun deh" jawab Nina sambil mengangkat telapak tangan dan kedua bahu nya.
"Maaf ya nin aku ga jadi ikut sama kamu. Hari ini aku ada janji mau ngedate bareng pacar" Nisya berkata sambil bercanda namun tak menghilangkan perasaan menyesalnya.
"Maksutnya?" tanya Nina.
"Becanda nin, hehehe" jawab Nisya.
"Iya aku juga tau, dasar kamu ini, ya sudah, selamat kencan kalau begitu" Nina berkata asal.
"Tapi besok jangan sampe kesiangan lagi, biar ga di hukum, jadi meetup kita jadinya besok ya dear." Nina mencoba mencari jalan keluar.
"Siap bos" jawab Nisya sambil melakukan gerakan hormat.
"Eh nin aku lupa seminggu ini aku kena hukuman Pak Ahmad, Jadi nongki cantiknya rescedule aja ya, atau kalau kamu mau bantuin aku boleh lah, nanti kita nongki selesai aku beresin perpus, Hehehe" Manisya terkekeh.
"Enak aja, ga mau ah." Nina menjawab.
"Nanti aja kita bahas lagi, ya udah kalo gitu aku duluan ya, noh samperin calon suami mu" kata Nina.
"Siap. Laporan di terima!" jawab Nisya dengan kembali melakukan gerakan hormat pada Nina.
Nina pun pergi meninggalkan sekolah.
Setelah di tinggalkan nina, Nisya celingukan di dalam kelas mencari adam berada, namun ia tidak menemukan batang hidungnya, tasnya pun sudah tidak ada.
"Kemanaya dia, apa dia juga lupa" gumam Nisya dalam hati.
"Coba aku WA ajjah klo gitu" Manisya membuka ponselnya mengetikkan sebuah pesan untuk ia kirim kepada Adam.
"Adam, kamu gak lupa kan kalo hari ini harus beresin perpus, apa kamu udah d perpus?"
Tak juga mendapat balasan.
"Yah dia ga jawab juga, Ya udah deh aku ke perpus aja kalo begitu"
Nisya berkata dalam hati.
Nisya pun memutuskan untuk langsung ke perpus tanpa menunggu adam yang dari tadi tidak terlihat.
Sesampainya di perpustakaan,
"Bu hera saya di suruh pak ahmad buat beresin buku perpus" Nisya meminta ijin kepada penjaga perpus yang terlihat bersiap membereskan tasnya untuk pulang.
"Oia Manisya, tadi Pak Ahmad sudah pesan. Minta d beresin rak buku di belakang ya mba, ada buku-buku yang di meja, , di masukin ke rak sesuai dengan tanda d bukunya ya." pesan bu hera.
"Sama pak ahmad juga nyuruh saya buat mengepel lantainya ya bu" Nisya meneruskan.
"Oia Nisya sama itu juga ya, saya hampir lupa, nanti klo udah beres minta tolong kuncinya di bawa Nisya aja ya, besok pagi ke sayain lagi." pesan bu hera kepada Nisya sambil memberikan kunci perpustakaan yang akan dia rapihkan.
"Baik bu" jawab nisya
"Kalau begitu saya pulang duluan ya Manisya" bu hera berpamitan.
"Iya bu hati-hati di jalan ya" Manisya melambaikan tangannya.
Setelah bu hera pergi, Nisya bergegas masuk ke perpustakaan, membuka pintu perpustakaan.
"ceklek" suara pintu di buka, memperlihtkan buku - buku yang tertata rapih yang tersusun di dalam rak yang berjajar, kemudian Nisya pun berjalan ke arah belakang mencari letak rak buku yang harus ia rapihkan.
"ya ampun, ini banyak banget, ga akan beres ampe jam 12 malam pun. Hiks, mana Adam ga ada lagi,"
Di perpustakaan area belakang tersebut baru diklakukan renovasi, tepatnya ruanganya di perbesar jadi tak heran masih banyak buku- buku yang menggunung di tas meja dan belum d rapihkan.
"Ga boleh sedih manisya kamu haru semangat" manisya menyemangati dirinya sendiri.
"Fighting" Nisya mengepalkan kedua tangannya di ayu kan ke atas dan ke bawah.
Kemudian Nisya pun mulai merapihkan buku-buku ke dalam rak yang masih kosong,
30 menit sudah Nisya merapihkan buku
"lha ini gmana ya, Baru rak bawahnya aja yg aku rapihkan, yang atasnya belum"
Nisya kemudian mencoba merapihkan buku ke dalam rak atas yang sulit d jangkau oleh tangannya.
Nisya mendorong sebuah meja agar bisa naik ke atas meja dan bisa memasukkan buku ke rak atas, Nisya pun naik ke meja tersebut, kemudian di angkatnya buku tersebut satu persatu dari meja ke dalam rak buku.
Nisya pun turun dari meja ingin mengambil buku lainnya ke dalam meja.
Saat sudah turun dari meja Tiba-tiba, Kakinya menendang buku yang tergeletak di bawah, karena kaget Nisya pun mendorong rak buku yang sudah ia rapihkan.
Tiba-tiba "bruk, bruk."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
tetaplah tersenyum ☺️
wah jatuh lagi kayak
2021-02-11
0