Rasa Ingin tahu

     "Apa maksud dari setiap foto foto ini ya? seperti hanya moment tertentu yang di abadikan sosial media nya, tapi setiap kolom komentar seperti memberi pujian yang berbeda. lirih bunga dalam hati membuka foto foto chandra yang di share dalam sosial media nya".

    Mata Bunga membeliak kaget ketika membuka foto yang di rasa mengenal seseorang di dalam foto tersebut. "Bang Matius? Apa hubungannya dengan Chandra begitu akrab tapi mereka tidak memberi tahu ku, ah sudah lah biarlah mereka".

Chandra seperti aktif dalam suatu kegiatan hingga sekarang padahal usia nya tak lagi remaja, apa yang dia cari di dalam organisasi tersebut, aku risih melihat ini, begitu akrab pada setiap perempuan atau aku tanya saja ya ke Chandra langsung. bunga semakin penasaran sampai gemetar hati nya ingin menanyakan semua yang di lihat dalam sosial media nya.

   Bisa emosi aku kalau terus melihat ini, tapi hati ini ingin terus mencari tau siapa Chandra ini apa aku salah menerima nya berada menjadi kekasih ku ?

  "Oh Tuhan tolong beri aku petunjuk untuk ini, supaya aku tidak salah memilih, hilangkan lah pikiran negatif yang ada supaya bisa berfikir dan merasakan dengan baik.Amin."

Bunga menarik selimut berlalu tidur dengan rasa penasaran nya yang terus membuat nya ingin terus mencari tau lewat apapun perantara nya.

...****************...

   "Pagi anak ibu yang cantik, tumben jam segini baru turun, kamu ngak berangkat kerja nak?"

sambil melihat jam dinding yang menujukan pukul sembilan pagi, Ratna bertanya pada sang anak yang tidak biasa nya keluar kamar hampir di siang hari.

   "Hari ini aku berangkat bu, pergi beberapa hari untuk dinas ke keluar kota, sampai nanti hari Jumat kalau tidak ada halangan, aku akan pulang dari Yogyakarta Bu.

Ibu, apa salah aku bertanya ke Chandra tentang aktifitas nya ? Ingin sekali aku bertanya dan tau dari nya langsung Bu"

 Ratna menatap bunga dengan penasaran, kegelisan genap di bola mata anak nya yang tidak bisa di bohongi walau kata kata di ucapkan berbohong.

"Apa kau baik baik saja nak? Tidak ada yang salah selama itu untuk kebaikan, hubungan yang yang sehat adalah hubungan yang saling terbuka, jujur dan menerima segala kelebihan juga kekurangan,

Jangan jadikan suatu hubungan untuk mengganggu kesehatan, waktu mu bekerja nak. Sekira nya itu tidak baik ambil lah pilihan".

Tutur Ratna menasehati Bunga yang terlihat tidak bersemangat.

"Ibu tidak mau melarang kau, karena jika di larang maka kau akan semakin menjadi melakukan nya, lakukan sesuai naluri hati mu".

Bunga menyerapi setiap kalimat sang ibu, sambil menikmati roti dan susu coklat kesukaan nya.

"ehemm baik bu, boleh kah bunga terus bertanya pendapat pada ibu untuk apapun itu?"

"Loh kenapa tidak boleh nak, lebih baik kau bertanya supaya kau bisa menentukan pilihan mu, mencari solusi. Suka dan Duka mu ibu akan selalu menemani mu".

****

Setiba nya di Yogyakarta Bunga masih terus mencari tau lewat media sosial, tidak mau terlewar sedikit pun informasi yang ia lihat dan baca.

   "Nga, kamu baik baik aja ? Tumben banget main ponsel terus? "

Helen bertanya dengan penasaran karena bunga bukan tipe yang suka dengan ponsel smartphone, dia lebih sibuk membaca dan melukis, sesekali melihat ponsel di waktu senggang tidak sampai Berjam jam lama nya.

senyum kuda di berikan bunga untuk helen, ngak mau ada kecurigaan yang melibatkan sahabat nya.

"aku lagi penasaran sesuatu, maaf ya aku sampai lupa ada kamu Len,,"

"Cari apa sih nga sampe begitu serius nya ? Mau aku bantu mencari nya?"

Helen berusaha memecahkan kesibukan bunga yang sedari di jakarta sampai di Yogyakarta terus dengan ponsel nya.

"Aku mencari tahu tentang Chandra lewat sosial media nya Helen, Rasa Penasaran itu terus mengganggu dari kemarin Len, cuma dari sosial media aku bisa mencari tahu nya".

"Nga, apa kamu tidak mengenal teman, atau siapapun dari Chandra?, sudah bukan hitungan bulan kamu mengenal nya dan menjalin hubungan dengan dia"

Lirik Helen dengan gaya julid mode cewe yang penasaran kok bisa loh.

"Hehehe..... Tidak Helen, tapi aku lihat ada foto yang aku mengenal orang itu, dia Bang Matius teman ku di Gereja Helen, apa aku tanya aja ya sama dia tentang Chandra?"

tarikan nafas helen terdengar oleh bunga dengan kesal natap Bunga rasa uhhhhhh ini perempuan kok bisaaaa loh pacaran ngak kenal seluk beluk nya.

"Kamu tuh kenal dimana sama chandra, kok bisa loh bunga, menjalin kasih tidak tau asal usul dan dimana dia bergaul".

Umpat helen pada bunga yang bikin merinding Bunga bagai ibu tiri lagi meledak, jaman micin masih kaya jaman penjajahan susah mencari informasi orang lain.

"Boleh lah tanya sama teman mu itu bang tius tius itu, dari pada kamu gila cari tau dari sosial media terus Bunga, sampai lupa ada banyak manusia di samping mu".

    Salah satu teman yang bersama mereka langsung melirik dengan ngeri melihat Helen sungguh bagai ibu tiri yang mau menerkam mangsa.

"kenapa kalian dari tadi ini lagi helen ngomel terus lagi dateng tamu atau kesambet di tiang bandara tadi"

telisik vandy yang termasuk bagian dari dua gadis itu yang ikut pergi Dinas.

"Kesel Vandy, tau kesel kan? Kok bisa loh tapi ah sudahlah aku juga bingung mau jelasin gimana"

Omel Helen dengan lirikan mengerikan ke Bunga.

"Ah sudahlah ayo kita nikmati waktu luang saja dari pada ngomel terus".

Ajak vandy ke 2 gadis tersebut.

"ikut aku aja ke alun alun Jogja cari wedang jahe disana, jangan ngurung terus di dalam kamar hotel nanti butek otak kita masih banyak kerjaan besok di jemur di matahari".

  Mereka menikmati suasana kota Jogja, kota yang selalu di rindukan banyak umat manusia yang pernah datang ke sana dan jadi tempat yang memupuk rasa penasaran pada manusia yang belum pernah kesana. Begituhhhh gaiss

Bunga berusaha membuang rasa penasaran nya dengan menikmati suasana bersama teman teman nya, sibuk ngobrol, berfoto foto, Helen ngak mau ketinggalan semua wajib di foto apapun yang di lihat nya pasti di foto dengan ponsel nya.

     Ponsel Bunga berdering, melihat layar ada panggilan yang bertuliskan teks Chandra memanggil.

"halo Chand, kenapa ? Aku lagi di luar bareng teman teman ku"

alih bunga ingin segera mematikan telepon nya,

"tidak apa Bunga, aku hanya mau menelepon saja ya sudah lanjutlah jangan lupa jaga kesehatan mu' bye"

Mendapat telepon rasa penasaran nya kembali muncul, gelisah melanda waktu bunga.

"Nanti saja aku tanyakan ke bang Matius tentang nya. Semoga bisa hilang rasa penasaran ku ini".

Dalam hati bunga berbicara sendiri sambil berlari mengejar kedua teman nya yang sudah berlalu pergi

"Heleeen, Vandy..... ikut....... Tunggu......"

Mereka sering menggunakan waktu kosong dinas nya seperti berwisata tapi tetap jam kerja mereka berriang tempur dengan kegiatan kerja nya.

"Lagi ngapain si dari sibuk sama ponsel aja, kaya ngak ada kegiatan lain yang lebih positif gitu nanti aja kalo mau mengkepo sesuatu, nikmatlah waktu dan moment yang pasti ngak akan dua kali terulang walau di tempat yang sama"

Omelan helen lumayan agak panjang sebab udah mulai jenuh lihat tingkah teman nya yang satu itu.

   Bunga hanya tersenyum kuda membalas Helen.sampai waktu menunjukkan hampir jam dua belas malam mereka terpaksa kembali ke penginapan yang mereka sudah pesan.

"Vandy jangan kesiangan nanti aku bangunin kamu aja, mana kunci duplikat nya atau mau tidur di kamar bertiga dan jelas kamu tidur di sofa,"

celoteh Bunga pada teman laki laki nya karena tau susah untuk di bangunin kalo udah tidur.

O"h terima kasih Kanjeng Putri, lebih baik tidur sendiri dari pada dengerin perempuan menjulid sebelum tidur. Merusak kesehatan itu jangan lupa jam 8 ya, bye Girls"

Mereka masuk kamar masing masing, Bunga yang susah tidur masih dengan penasaran nya, berusaha memejamkan mata takut kesiangan bahaya, ibu tiri ngomel nanti.

   Pagi pun datang mereka bertemu di resto untuk sarapan, bunga yang terlebih dahulu duduk meja resto menikmati sarapan, di susul Helen yang melihat bunga sibuk dengan ponsel nya.

"Hei Bunga, masih pagi ini jangan merusak mood mu dengan mencari tau berita yang akan merusak kesehatan batin hari ini"

julid Helen dari belakang bunga yang melihat bunga terus mencari tau lewat sosial media apapun itu.

    "Dasar Kuntilanak betina masih pagi udah gentayangan aja hidup nya, ambil sarapan mu sana duduk sini"

cuit bunga ke teman nya itu yang tidak lama di susul oleh vandy yang sudah membawa sepiring sarapan nya.

   "Kenapa si nga pagi pagi udah ngomel aja, dari kemarin aku liat kalian kaya tikus sama kucing"

vandy pun kepo pada dua teman perempuan nya itu. Sepanjang perjalanan ke Jogja sampai hari ini masih sama.

"Itu loh Bunga lagi sama pacar baru nya, heran pacaran lagi kepo daily nya"

cicitan helen bikin gemes ke bunga

"orang tuh ya kalo temen lagi mencari tau ya coba di bantu gitu ini kok ngomel"

"Pacar kamu yang jemput kemarin nga ? mau aku bantu cari tau?"

Sambung vandy berusaha mengakhiri kekhawatiran yang memang sudah di ketahui nya

tanpa menunggu lama Bunga menganggukkan kepala nya sebagai tanda menerima tawaran vandy.

"Mau Vand tolong di bantu ya, seneng banget di bantuin.... terima kasih vandy".

"Jadi temen tuh begitu Helen Kusuma Dewi baik, ramah, mau menolong"

Julid Bunga ke sahabat nya.

   Mereka bertiga sampai di tempat pelatihan yang di tunjuk atasan nya, mereka mendampingi sampai pelaksanaan tersebut usai.

   "Kerja rasa main terima kasih Ya Allah nikmat mu untuk ini, sering sering kaya gini yaa, indah banget hidup"

Vandy dan bunga pun menoleh ke Helen dengan tatapan mata meruncing.

"eh kuntilanak betina cepetan udah tengah hari ini malah sibuk bersantai, laporan nya di biar langsung di report hari ini"

"Rese banget si nga, bener bener deh.. Aku udah selesai dari tadi lihat lah mereka sudah kembali ke ruangan masing masing".

ejek helen pada bunga yang masih belum selesai menyelesaikan pekerjaan nya.

"Nga, nanti kita ke tempat wisata ya, pasti nanti selesai sebelum selesai. Biar segar gitu, mungkin nanti ketemu jodoh yang beneran nga"

...****************...

Jam menunjukkan pukul dua siang mereka telah selesai lebih cepat dari yang di bayangkan, Bunga yang masih sibuk dengan ponsel nya membuka sosial media, menunggu Vandy yang bersiap mengemas barang barang andalan nya, tas dan alat dokumentasi.

"Yuks Girls, aku sudah selesai. Bunga ada yang mau kasih tau sesuatu sama kamu, tentang kekasih mu itu, tapi sebelum aku beritahu aku mau kembali ke penginapan berat bawa ini perabotan jalan jalan".

Ajakan Vandy membuat Bunga seperti mendapatkan air segar di Padang gurun, Helen yang juga kepo mangut mangut kepala.

"Nanti kita ke cafe ice cream ya panas sekali siang ini"

ajak bunga di perjalanan menuju penginapan mereka.

jangan lama lama di kamar nanti keburu sore ya.

Sesampainya nya mereka di cafe, bunga langsung memesan ice cream favorit nya, cafe ini jadi tempat tujuan favorite para wisatawan.

"Vandy, katakan apa yang mau kau sampaikan. Supaya aku tidak terlalu penasaran...."

Cecar Bunga pada teman nya.

"sabar bunga, aku mau ikut mendengarkan nya"

oceh Helen Miss Kepo.

"Dengar informasi ini Bunga, aku tidak mengulang lagi 2kali untuk ini, dan kamu hanya bisa bertanya jika memerlukan informasi lain, tapi sebelum aku memberitahu ada yang mau aku tanyakan pada mu Bunga".

Bunga dengan penasaran menyimak informasi dari vandy juga mengangguk tanda setuju dengan yang ucap nya.

Terpopuler

Comments

Jen Nina

Jen Nina

Ngakak!

2023-10-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!