Setelah menyelesaikan sarapannya, Bintang dan Dimas menujuh ke perusahaan karena ada sesuatu yang harus mereka kerjakan terlebih dulu sebelum bertemu dengan dokter Cristal.
Bintang menyelesaikan perkerjaannya secepat mungkin karena dia ingin segerah mengetahui apapun tentang Hana namun sedikit di undur, begitu pun pertemuan Bintang dan Nisa yang di undur ke sore hari setelah Bintang pulang dari perusahaan.
Sementara di lain tempat Cristal kini sudah berada direstoran tempat ia dan Bintang untuk bertemu.
Tak begitu lama, mobil yang di kendarai Dimas dan Bintang kini sudah memasuki area parkir restoran, dan nampak jelas dari kaca depan terlihat Cristal yang sudah menungguh kedatangan mereka.
saat Bintang masuk ke dalam, di ikuti Dimas dari belakang namun tak ikut bergabung dengan mereka.
"Selamat siang dokter" ucap Bintang saat sudah berada di hadapan Cristal.
Cristal terkejut dan segerah berdiri dari duduknya.
"Maaf kak Bintang" ucap Cristal.
"Sudah ayo duduk lagi" ucap Bintang dan kini duduk berhadapan dengan Cristal.
"Sudah pesan sesuatu" tanya Bintang.
"Sudah kak" ucap Cristal.
"Baiklah" ucap Bintang.
Cristal merasa sangat canggung berhadapan dengan Bintang karena sudah cukup lama dia tak bertemu dengan kakak dari sahabatnya ini.
"Wahhh lama tak bertemu dengan mu ternyata sekarang kau sudah menjadi dokter" ucap Bintang memulai pembicaraan.
Cristal hanya tersenyum menanggapinya.
"Bagaimana kabar mu" tanya Bintang.
"Baik kak" jawab Cristal singkat.
"Kalau boleh tau kak bintang, ingin bertemu saya ada masalah apa yah kak" ucap Cristal lagi dan masi merasa canggung.
"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan pada mu" ucap Bintang.
"Soal" tanya Cristal penasaran.
"Soal Hana" ucap Bintang.
Cristal terkejut saat mendengar soal Hana, karena sepengetahuan Cristal tak ada yang tau tentang Hana yang sering datang kepadanya.
"Hana" ucap Cristal mengulang ucapan Bintang.
"Yah Hana, aku ingin mengetahui tentang dia" ucap Bintang yakin.
"Tapi itu melanggar peraturan, dan aku sebagai dokter di larang meberitahukan informasi pribadi dari pasien ku" ucap Cristal.
"Tapi aku ingin mengetahuinya" ucap Bintang lagi.
"Apa yang ingin kak bintang ke tahui" tanya Cristal setelah berpikir lama.
"Apa yang bisa kau beritahu pada ku" ucap Bintang.
"Aku tak tak bisa memberitahu banyak kak, karena itu privasi pasien ku" ucap Cristal lagi.
"Namanya Hana Abigel" ucap Cristal mulai bercerita tentang Hana namun di potong Bintang.
"Tungguh Hana Abigel" ucap Bintang.
"Iya namanya Hana Abigel" ucap Cristal lagi.
"Baiklah teruskan" ucap Bintang.
"Gadis yang kesepian, Aku menjulukinya sebagai gadis kesepian, tapi memiliki senyuman indah, namun menyembunyikan luka hatinya selama 5 tahun membuat penjara untuk dirinya sendiri, memiliki trauma, pikiran yang berisik selalu menemani hari-harinya" ucap Cristal.
"Dia memiliki trauma" tanya bintang.
"Yahhh trauma yang di akibatkan oleh orang tuanya dan mengakibatkan dia mengosumsi obat anti ke cemaskan" ucap Cristal.
"Trauma yang seperti apa" tanya Bintang.
"Trauma akan sebuah keluarga, keluarga yang di penuhi dengan kekerasan dan berantakan, aku sangat ingin membantunya keluar dari rasa trauma yang dia alami, namun sayang sudah beberapa bulan ini dia tak lagi datang bertemu denganku, aku harap dia sudah bisa mengendalikan dirinya dan seringkali dia meneteskan air matanya" ucap Cristal berharap Hana akan baik-baik saja.
"Apa kau tau alamatnya" tanya bintang.
"Aku hanya memiliki alamat orang tuanya, namun untuk tempat tinggalnya yang sekarang aku tak tau, karena aku dengar dia memilih untuk tinggal sendiri" ucap Cristal.
"Boleh aku meminta alamat orang tuanya" tanya bintang.
Namun Cristal tak memberikannya, dan bintang juga memaklumi sifat Cristal, cukup lama Bintang berbicara pada Cristal menanyakan banyak hal tentang Hana.
Tak lama Cristal berpamitan karena dia harus bertemu pasiennya.
"Kak Bintang aku minta maaf, sepertinya aku harus segera pergi" ucap Cristal sambil berdiri berpamitan pada Bintang.
"Baiklah, terima kasih atas waktu dan informasinya" ucap Bintang.
Dan Cristal berjalan keluar dari cafe, sementara Bintang melihat ke arah ponselnya terlihat Nisa meberitahukan bahwa dia sudah sampai di tempat mereka janjian.
"Ayo kita pergi bertemu Nisa" ucap Bintang mengajak Dimas pergi.
Di perjalan menujuh ke cafe tempat Bintang akan bertemu Nisa, Bintang hanya diam entah apa yang dia pikirkan. Dimas juga tak ingin banyak bertanya maka mereka hanya saling diam.
Tak lama mobil yang di kemudikan Dimas kini sudah sampai di cafe tempat biasa Nisa dan Bintang datangi saat mereka pacaran dulu.
Bisa di lihat jelas Nisa berdandan dengan sangat cantik malam ini untuk bertemu Bintang, tapi mala justru Bintang mengganggapnya aneh.
Dengan senyuman yang ceria Nisa menyambut ke datang Bintang yang berjalan ke arahnya.
"Kenapa lama sekali" ucap Nisa saat Bintang sudah duduk di hadapannya.
"Kau pasti sangat sibuk sekarang, ibu ku selalu bertanya tentang mu" ucap Nisa lagi.
Namun belum mendapat respon dari Bintang.
"Kenapa apa ada yang salah" tanya biasa saat menyadari Bintang tak memberi tanggapan.
"Baiklah terserah kau saja" ucap Nisa lagi.
"Aku ingin bertanya pada mu, apa kau mengenal Hana" ucap Bintang akhirnya.
Namun Nisa justru merespons dengan acuh.
"Aku tanya pada mu apa kau mengenal Hana" tanya Bintang lagi.
"Kenapa wanita itu, apa dia berbuat onar" ucap Nisa dengan malas.
Dahi Bintang berkerut mendengar ucapan Nisa.
"Dia saudara tiri ku, dia wanita yang aneh, kenapa apa yang dia lakukan padamu, sebaiknya kau jangan berurusan dengan wanita itu" ucap Nisa lagi.
Bintang terkejut saat Nisa mengakui bahwa dia memiliki hubungan keluarga dengan Hana.
"Tapi aku tak pernah melihatnya saat bertamu kerumah mu" ucap Bintang.
"Ia memang ayah mengusirnya karena dia wanita yang suka cari masala, pembawa sial, bermuka dua, aneh dan suka mengadu domba" ucap Nisa mengatakan bahwa Hana perempuan yang tak baik.
"Dan satu lagi dia wanita yang tak tau diri" ucap Nisa tersenyum remeh.
Bintang tak merespons ucapan Nisa seperti tak percaya dengan ucapan Nisa yang mengatakan Hana wanita tak baik.
"Jadi kau mengajak ku bertemu hanya untuk menanyakan wanita itu" tanya Nisa pada Bintang.
Bintang tak menjawab ucapan Nisa justru ia beranjak pergi tampa berpamitan, Dimas Melihat Bintang berjalan keluar mengikuti dari belakang.
"Apa yang terjadi" tanya Dimas saat sudah berhasil menyusul Bintang.
Bintan tak menjawab memilih untuk masuk ke dalam mobil, disusul Dimas.
Sementara Nisa sangat marah melihat Bintang yang pergi tampa mengucapkan apa-apa.
"Kenapa Bintang bisa mengenal Hana, pasti wanita itu yang mengejar Bintang dasar wanita ******" ucap Nisa kesal.
Bintang membawah Dimas untuk pulang terlebih dulu rasanya hari ini dia ingin sendiri.
Bintang binggung akan sikapnya yang ingin mencari tau tentang Hana sedangkan dia baru sekali bertemu Hana itu pun dengan kejadian yang tak di sengaja.
Kini Bintang berada di depan cafe tempat Hana berkerja, Entah apa yang ada dikirimkannya hingga membawah bintang untuk datang ke cafe tempat Hana bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments