Mulai Mencari Tau

Mendengar pertanyaan Bintang, Hana tersenyum getir.

"Rupanya kau mantan ke kasih Nisa, pantas saja dia selalu membanggakan mu di depan ayah" ucap Hana.

"Aku dan Nisa memiliki hubungan yang rumit dan terima kasih sudah mengembalikan ponsel ku" ucap Hana lagi.

Setelah itu tak ada pembicaraan lagi, antara hana dan Bintang, Hana memilih untuk berpamitan pada Bintang dan berjalan keluar cafe.

Rasa penasaran akan hubungan Hana dan Nisa menghantui pikiran Bintang saat ini.

Bintang kini lebih banyak diam saat perjalan pulang dari cafe menujuh rumahnya.

"Boss apa yang kau pikirkan" tanya Dimas.

"Aku sedang Binggung" ucap Bintang.

Dimas mendengar jawaban dari Bintang menatap heran.

"Kau tau Dim, ternyata Nisa dan Wanita bernama Hana itu saling mengenal, namun aku tak tau hubungan mereka seperti apa" ucap Bintang.

"Aku hanya mendengar kata Ayah" ucap Bintang lagi.

"Apa perlu ku cari tau boss" ucap Dimas.

"Tak perlu biar nanti ku tanya langsung pada Nisa" ucap Bintang.

"Boss yakin ingin bertemu Nisa" tanya Dimas ragu.

"Iya aku akan menemuinya" ucap Bintang lagi.

Sampai di rumah Bintang langsung memasuki kamarnya, sementara Dimas memilih untuk pulang.

Dikamar Bintang mengenggam ponselnya membuka kontak nomor ponsel Nisa yang sengaja dia blokir.

Bintang

Besok jika kau ada waktu mari bertemu di cafe biasa di jam makan siang.

Isi pesan Bintang untuk Nisa.

Setelah mengirim pesan Bintang beranjak dari kasurnya menujuh kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah mandi bintang menganti pakaiannya dan turun ke bawah untuk makan malam bersama ayah dan ibunya.

Di meja makan sudah ada ayah dan ibu Bintang yang sudah menungguh kedatangan anak lelaki mereka.

Bintang duduk berhadapan dengan ibunya.

"Selamat makan yah, bu" ucap Bintang memulai makannya.

"Lusa nanti jangan lupa jemput Sky, trus jangan lupa bilang sama Sky untuk nginap di apartemen kamu dulu" ucap bu Marta.

"Baik ibu ku syang" ucap Bintang mengoda ibunya.

Sementara ayah Bintang hanya hanya tersenyum melihat interaksi anak dan istrinya itu.

Selesai makan Bintang kembali ke kamarnya sedangkan ayah dan ibu Bintang memilih untuk duduk di ruangan TV.

Kembali ke kamar bintang yang merebahkan dirinya di kasur, sambil mencari ponselnya "mungkin saja Nisa sudah membalasnya" gumam Bintang.

Tak terlalu berharap akan balasan Nisa, Bintang mencoba mencari tau tentang Hana melalui media sosial yang di dapat saat membuka isi ponsel Hana Bintang juga tak mencari lebih dalam isi galari yang ternyata memiliki pengaman, begitu pun saat ini tak ada begitu banyak informasi yang dia dapatkan hanya sebuah foto keluarga yang di posting dengan efek buram berlambang kan hati yang patah, dan selebihnya berisikan tentang pantai, senja, hujan, langit malam, dan lukisan gadis penyendiri.

Bintang masi sibuk dengan pikirannya, entah kenapa dia menjadi sangat penasaran terhadap Hana.

Kembali Bintang mencari kontak yang sempat dia simpan ke ponselnya.

Dokter Cristal.

Saat ingin menghubungi dokter Cristal tiba-tiba saja muncul pesan dari Nisa.

Nisa

Serius kau ingin menemuiku? Pasti ibu ku sangat senang, selama ini ibu selalu mencari mu, aku juga belum mengatakan bahwa kita sudah putus.

^^^Bintang ^^^

^^^Baiklah di cafe biasa .^^^

Setelah mengirim balasan pesan Nisa, Bintang juga mengirim pesan ke dokter Cristal untuk meminta waktu bertemu, kebetulan dokter Cristal sahabat Sky adik Bintang dan setelah memastikan balasan Dokter Cristal, Bintang Mematikan ponselnya dan tertidur di kasur empuknya.

...****************...

Pagi ini suasana sedikit dingin memasuki celah-celah jendela kamar kos Hana akibat hujan yang mengguyur sangat deras, mata Hana masi sembab akibat semalam penuh ia menagis karena gemuru petir yang terus bersahutan.

Berbeda halnya dengan seorang Bintang yang sudah terlihat rapi dengan pakaian kerjanya.

Ibu bintang yang sudah repot mengurusi sarapan keluarganya di kejutkan dengan ke datangkan Bintang yang memeluknya dari belakang, sambil mencium pucuk kepala ibunya.

"Selamat pagi bu" ucap Bintang.

"Selamat pagi sayang" ucap bu Marta pada anaknya.

"Tumben sudah rapi, Dimas juga belum datang" ucap bu Marta lagi yang heran melihat Bintang yang sudah rapi.

"Hanya ingin cepat bertemu seseorang" ucap Bintang yang semalam juga sudah membuat janji dengan dokter Cristal.

"Siapa" tanya bu Marta.

"Dokter Cristal dan juga Nisa" ucap bintang.

"Nak kau berhubungan lagi dengan Nisa" tanya bu Marta yang terkejut anaknya kan bertemu dengan mantan kekasihnya yang matre itu.

"Bukan bu, aku tak pernah kembali ke Nisa dan tujuan ku bertemu dengan Nisa hanya ingin mencari tau sesuatu.

"Oooo terus kalau bertemu dokter Cristal kau mau apa mak apa kau sakit" tanya bu Marta lagi penasaran.

"Tidak bu Bintang tak pernah sakit jika ibu tang mengurus anak mu ini" ucap Bintang.

"Sampai kapan kau akan tergantung pada ibu, ibu rasa kau sudah waktunya menikah" ucap bu Marta.

"Bu ganti topik, ini masi sangat pagi jika membahas soal jodoh" ucap bintang membantah ucapan ibunya yang jika sudah membahas pernikahan akan sangat panjang.

"Sarapan siap" ucap bu Marta saat melihat suaminya turun.

"Selamat pagi ayah" ucap Bintang menyambut ke datangkan ayahnya di meja makan.

"Selamat pagi nak" ucap ayah Bintang sambil mengelus pundak Bintang.

"Tumben kau sudah rapi" ucap ayah Bintang.

"Aku tinggal menungguh Dimas datang" ucap Bintang.

Setelah itu Bintang berpamitan untuk berangkat keperusahaan, sepanjang perjalan Bintang lebih banyak diam, dan saat sampai depan cafe langganan mereka Bintang memilih untuk ikut turun memesan pesan mereka seperti biasa.

"Selamat pagi Han" ucap Bintang saat sudah berada di depan meja kasir.

Hana yang terkejut hanya diam, menanggapinya sapaan Bintang.

"Selamat pagi pak, bisa di bantu pesanannya" ucap Hana yang kembali sadar dengan keterkejutannya.

"Seperti biasa aku pesan 2 americano, 2 pastry vanila aku makan disini dan untuk 1 milkseck di bungkus" ucap Bintang.

Sementara Dimas diam melihat tingka boss nya yang berubah.

"Apa boss semalam ke kedot pintu" gumam Dimas.

"Kenapa kau melihatku seperti itu" ucap Bintang saat sudah duduk berhadapan dengan Dimas dengan membawah nampan berisi pesanan mereka.

Dimas hanya cengengesan saat Bintang bertanya seperti itu.

"Boss tumben turun" ucap Dimas akhirnya.

"Hanya ingin menikmati nuansa berbeda, bosan jika terus-terusan makan berdua dengan kau di mobil, nanti di pikir aku penyuka sesama jenis" ucap bintang.

Mendengar ucapan bintang membuat Dimas makin tertawa dengan kerasnya, untung saja cafe saat ini belum terlalu ramai.

Hana dan Annisa terkejut ternyata Dimas pria yang menjadi pelangan mereka itu adalah asisten pribadi Bintang CEO Alexander.corp

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!