Arkan dalam dilema

Arkan bukan saja punya wajah yang tampan, namun kreasinya pun sangat brilian

Hari pertama sudah banyak orang dibuat terkagum kagum dibuatnya.

Sekembalinya dari ruang sang bos, Arkan menyusun konsep yang tengah dia tawarkan, dia buat simpel namun ringkas dan padat, apalagi dibuat dalam 2 bahasa.

" Bang Mario coba periksa draft ini barangkali perlu direvisi", ucap Arkan menyodorkan laptop agar diperiksa sang leader.

" Mantap ini, coba kamu kirim ke Bu Sandra. Nih alamat.emailnya", kata Mario agar Arkan langsung kirim email ke Sandra. Toh ini murni ide Arkan, jadi kalo butuh penjelasan biarlah Arkan sendiri yang langsung reply email Bu Bos.

" Siap bang, semoga aja kita dapat projects baru" harap Arkan atas apa yang ia cetuskan.

Setelah dirasa draft yang ia tulis cukup, email segera ia kirim beserta lampirannya untuk dipelajari oleh bosnya.

Waktu terasa begitu cepat, hingga saat jam pulang pun tiba. Niar yang dari tadi belum banyak berinteraksi, mulai jurus pedekate.

"Arkan pulang ke arah mana ya. boleh dong aku nebeng," pancing Niar.

" Saya kost di Gatsu, emang Niar gak dijemput cowoknya. ", tanya Arkan.

"Gak sih. Katanya ada acara kantor, kebetulan kita searah, boleh dong nebeng? , rayu Niar penuh harap

" Mang gak malu nebeng motor butut? " tanya Arkan.

" Ngapain juga malu, yang bawa motor gak malu-maluin kok. Keren lagi" puji Niar terus terang.

" Ya udah tunggu depan pos satpam. saya ambil motor diparkiran" jawab Arkan sambil pergi ke arah basemen.

Niar yang dibonceng Arkan, sengaja mencari celah modus memeluk erat dari belakang. Tentu saja payudara.montok Niar bersinggungan dengan punggung Arkan. Ada desir gairah Arkan rasakan, namun ia tahan.

Arkan agak jengah, saat benda kenyal Niar menempel dan bergesekan dengan punggungnya. Mau protes takut Niar tersinggung, baru juga kenal kok gini amat nih cewek. Bukannya munafik sih, sebagai cowok normal si dedek jadi berontak. Bukannya dilepas, Niar sengaja menggoda Arkan.

Lima belas menit sampailah Arkan dirumah Niar. Niar merasa berat saat turun dari boncengan Arkan seakan waktu cepat berlalu. Dengan langkah gontai sambil mengucapkan terimakasih,.ia melangkah masuk rumah. semoga besuk bisa terulang lagi.

Segera Arkan melajukan motor ke kost an yang sudah 4 tahun ia tempati. Baru saja dia sampai depan kost, Winda sudah menunggu nya. Mau gak mau harus dia temui.

" Kak, apakah sudah tidak ada kesempatan untukku. Apapun akan aku lakukan asal kak Arkan mau balikan lagi, aku yang khilaf kak hiks hiks ", isak Winda mengiba.

" Winda, apa perkataan gua kurang jelas. Lu bebas lakuin apapun, karena antara kita sudah gak punya ikatan," jawab Arkan

" Tolong lu pulang. Gue capek perlu istirahat," usir Arkan secara halus.

" Apakah kesempatan itu sudah gak ada buatku kak, hik hik. Winda akan lakuin apapun, apakah Winda harus bersujud hik hik hikss " ujar Winda sambil berurai air mata.

" Please, lu pulang gue pengin sendiri. lupakan semuanya," jawab Arkan menahan pedih. Bagaimana pun Winda pernah mengisi hari harinya.

Dengan langkah gontai, Winda pergi dengan hati yang perih. Tragis sudah kisah cintanya, Arkan yang begitu mencintainya tak lagi mau menerima akibat perbuatan kotornya diliat langsung oleh Arkan.

Sepeninggal Winda, Arkan memutuskan akan mencari kost dekat tempat kerja. Sekaligus untuk menghindar dari kejaran Winda yang tak rela berpisah dengannya.

Setelah mandi dan makan malam, Arkan mulai berbenah barang yang nanti akan dibawa pindah kost. Gak mungkin ia terus dikejar-kejar seolah dia seorang penjahat kelamin.

Besok, sepulang kerja ia harus segera mencari kost baru. Arkan ingin suasana baru, dan gak perlu jauh-jauh ke tempat kerjaan.

Ia buka laptopnya. Tak sengaja membuka folder foto-foto saat mereka pacaran. Sebenarnya masih ada sisa rasa sayang untuk Winda. Tapi pengkhianatan itu merusak segalanya. Lebih baik ia hapus semua foto-foto tanpa ada sisa satupun.

Memasuki hari kedua, Arkan sudah sepenuhnya diterima oleh rekan-rekannya. Tanpa ada bully maupun drama perploncoan dari seniornya. Bahkan leadernya pun cukup respect pada dirinya.

Waktu baru menunjukkan jam 10, ada panggilan Arkan ke ruangan sang bos. Sebenarnya agak sungkan berhadapan dengan bos yang sangat cantik. Tapi ia berusaha profesional, apa yang telah ia usulkan dan mendapatkan atensi dari bos haruslah dia kerjakan. Dia siap menjelaskan detail rancangan graphis yang ia sodorkan.Karena ia adalah konseptornya, pertanyaan sekecil dan sedetail apapun siap beradu argument kalau itu diperlukan.

Tok tok tok,

"Silakan masuk Pak Arkan," ujar Sandra.

" Selamat pagi Bu, apa yang harus saya kerjakan," ucap Arkan setelah mengucapkan salam.

Arkan sempat melirik penampilan bosnya yang cantik itu. kemeja yang Sandra kenakan sengaja dibuka kancing atasnya. Dan itu membuat Arkan sesak nafas.

Ah, godaan apa lagi ini batin Arkan.Entah disengaja atau lupa mengancingkan, Sandra cuek aja.

Arkan menahan pandangan, baik bagian atas maupun bawah yang Sandra kenakan seakan memancing naluri kelelakian Arkan.

" Jadi bisa dijelaskan detailnya Pak Arkan," lanjut Sandra setelah sekian menit mereka saling diam. Entah apa yang ada dibenak Sandra. Gesture Sandra seakan disetting agar tatapan mata Arkan fokus padanya.

Yups, Arkan mau gak mau menatap Sandra dengan nafsu yang harus dia tahan.

Bagaimana Arkan bisa berpaling dari wajah yang sangat eksotis itu, baju yang Sandra kenakan amat ketat menampilkan lekuk tubuh nan aduhai. Padahal Arkan tau kalau Sandra sudah bersuami.

Shiiit, rutuk Arkan.

Apakah Sandra sengaja melakukan semua ini. Arkan jadi pusing apakah pemandangan yang tersaji depan mata ini anugrah apa musibah bagi dirinya.

Untuk menahan gairah,.Arkan sengaja fokus ke laptop yang dibawanya. Ia harus mempresentasikan atas karya graphis yang ia sodorkan.

" Well, saya rasa ide kamu akan saya tawarkan ke beberapa klien. Mudah-mudahan mereka wellcome ,jadi nanti kalo sudah ada response andalah yang harus mendampingi saya untuk mempresentasikan secara detai," ucap Sandra mengakhiri meeting, yang hampir saja membuat "juniornya" memberontak.

Arkan merasa heran kenapa banyak wanita yang sengaja menggodanya

Hal itu masih saja berlanjut saat makan siang, Niar dan Sheilla seolah berebut perhatiannya. padahal keduanya sudah punya cowok masing-masing. Malahan Niar sengaja menggandeng mesra dirinya. Serba salah jadinya, antara menolak apa membiarkan Niar berlaku demikian.

Apakah cewek sudah sedemikian terbukanya kalau urusan asmara. Atau jangan-jangan Arkan aja kege eran.

" Arkan, kamu mau gak jadi cowokku,.aku rela deh mutusin cowokku asal jadian ama kamu," ujar Niar nembak langsung.

" Niar, maaf banget ya. Bukannya saya nolak atau gimana gitu. Kita ini baru kenal dua hari loh. Aneh aja tiba-tiba aja Niar nembak kayak gitu," jawab Arkan jujur.

"Masalahnya bukan soal lama gaknya, disini hampir semua cewek pengin deketin kamu. Sadarkah gak sih, cewek disini kalo ngliat kamu kayak gimana. Itu termasuk Bu Bos, sikap dan matanya kalo ngeliatin kamu itu beda banget ma karyawan lain. "terang Niar memberi penjelasan.

" Ya itu hak dia dong Niar," potong Arkan, padahal batinnya ada pergolakan akan sikap Sandra. Di satu sisi ia takut merusak rumah tangga orang, namun di satu sisi dirinya kepincut dengan sang bos. Entahlah dia jadi bingung. Kenapa banyak wanita seakan tebar pesona padanya.

"Trus gimana dong. aku gak mau kalah start,.secara kita kan satu tim. Aku gak nyesel andai harus pisah ma cowokku sekarang.," desak Niar. Arkan merasa dalam dilema, niat hati bekerja untuk mengubur keuangan bersama Winda. Sekarang sudah ada cewek yang terang-terangan menyukainya. Niar gak kalah dibandingin dengan Winda.

" Niar, makasih atas atensinya. Kalo boleh jujur, hati ini belum sembuh karena dikhianati cewekku," elak Arkan secara halus.

"Jadi beri waktu, aku ingin berdamai dengan luka cintaku.", sambung Arkan.

" Niar, kamu belum tau siapa aku. Saranku, jalani hubungan kalian. Jangan silap, kalian kan menjalani hubungan bukan sehari dua hari. Aku gak mau ada hati yang terluka.,' ingat Arkan.

Suasana makan siang di kantin jadi hening, hanya terdengar dentingan sendok garpu. Arkan maupun Niar, larut dalam pikiran masing-masing, hingga mereka dikagetkan kehadiran sang bos, Sandra.

Bos cantik, dengan menghampiri keduanya ,

"Maaf apakah kehadiranku menggangu makan siang kalian," ucap Sandra pada keduanya.

" Oh sama sekali gak kok Bu. Kami sudah selesai makan siang, apakah ada yang urgent," jawab Arkan,.karena Niar tidak segera menjawab."

"Saya akan ajak Pak Arkan menemui klien, tadi mereka minta presentasi apa yang kemarin kita offering", terang Sandra.

" Baiklah Bu, saya akan siap-siap."

Dan mereka bertiga pun, berpisah.

Niar tentu dongkol, belum puas berduaan dengan Arkan harus kembali ke ruangan karena kehadiran Sandra.

Arkan tentu harus siap mempresentasikan karyanya, agar mendapat projects,.demi kemajuan perusahaan.

.

Episodes
1 Pengkhianat
2 Apa yang kau cari
3 Arkan dalam dilema
4 Yang terjadi terjadilah
5 Suasana baru
6 Bonus
7 Sandra sangat posesif
8 Dosa yang teramat manis
9 Andre dan Sandra: gading yang retak
10 Arkan - Andre : Lelaki bukan aki-aki
11 Berbenah diri, menata hati
12 Mantan yang mempesona
13 Satu malam di Djogja
14 Memori yang terulang
15 Harapan baru
16 Fokus bukan modus
17 Hati yang terbagi
18 Dusta di atas cinta
19 Sesal
20 Dicki Kena batunya
21 Winda dan Dicki: sesal akibat nafsu sesaat
22 Nikah itu ibadah
23 Bersamamu adalah hal terindah
24 Rico terbakar emosi
25 Si Cantik Sheila
26 Puncak : Kenangan manis
27 Rico- Shilla hubungan toxic
28 Sandra -Andre: Cinta Mekar Kembali
29 Andre-Sandra : Bulan madu tertunda
30 Rico yang egois
31 Godaan Melva
32 Godaan Melva #2
33 Melva hanya have fun
34 Sheilla: Berpisah dengan Rico adalah anugerah
35 Harus diakhiri
36 Rico tak berempati
37 Shadow Guardian
38 Perhatian mama Sheilla
39 Kilas Balik
40 Permintaan Aneh Andre
41 #Pov Andre
42 Mewujudkan mimpi Andre
43 Sandra yang bimbang
44 di ambang kebimbangan
45 terlepas dari masalah Rico
46 misi khusus
47 penjelasan Arkan
48 bersatu setelah berpisah
49 Kenangan yang hadir lagi
50 hati yang meragu
51 Sandra dan Arkan bersama
52 Candu Asmara
53 surga asmara
54 pindah
55 Sheila resah
56 pengorbanan Arkan
57 Ada hati yang resah
58 Sheilla liburan ke homgkong
59 Secercah harapan
60 suasana liburan Sheila
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Pengkhianat
2
Apa yang kau cari
3
Arkan dalam dilema
4
Yang terjadi terjadilah
5
Suasana baru
6
Bonus
7
Sandra sangat posesif
8
Dosa yang teramat manis
9
Andre dan Sandra: gading yang retak
10
Arkan - Andre : Lelaki bukan aki-aki
11
Berbenah diri, menata hati
12
Mantan yang mempesona
13
Satu malam di Djogja
14
Memori yang terulang
15
Harapan baru
16
Fokus bukan modus
17
Hati yang terbagi
18
Dusta di atas cinta
19
Sesal
20
Dicki Kena batunya
21
Winda dan Dicki: sesal akibat nafsu sesaat
22
Nikah itu ibadah
23
Bersamamu adalah hal terindah
24
Rico terbakar emosi
25
Si Cantik Sheila
26
Puncak : Kenangan manis
27
Rico- Shilla hubungan toxic
28
Sandra -Andre: Cinta Mekar Kembali
29
Andre-Sandra : Bulan madu tertunda
30
Rico yang egois
31
Godaan Melva
32
Godaan Melva #2
33
Melva hanya have fun
34
Sheilla: Berpisah dengan Rico adalah anugerah
35
Harus diakhiri
36
Rico tak berempati
37
Shadow Guardian
38
Perhatian mama Sheilla
39
Kilas Balik
40
Permintaan Aneh Andre
41
#Pov Andre
42
Mewujudkan mimpi Andre
43
Sandra yang bimbang
44
di ambang kebimbangan
45
terlepas dari masalah Rico
46
misi khusus
47
penjelasan Arkan
48
bersatu setelah berpisah
49
Kenangan yang hadir lagi
50
hati yang meragu
51
Sandra dan Arkan bersama
52
Candu Asmara
53
surga asmara
54
pindah
55
Sheila resah
56
pengorbanan Arkan
57
Ada hati yang resah
58
Sheilla liburan ke homgkong
59
Secercah harapan
60
suasana liburan Sheila
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!