Hari yang ditunggu pun tiba, pihak kampus mengumumkan wisuda akan digelar di auditorium kampus. Rasa lelah, suka duka saat menjalani perkuliahan hingga saat menjawab pertanyaan dosen penguji saat mempertahankan apa yang dituliskan skripsinya terbaya sudah. Apalagi saat Arkan dinyatakan lulus dan hari wisuda tinggal menghitung hari. Ia lupakan semua kenangannya saat kebersamaan dengan Winda. Ia tutup memori dan cerita diantara mereka tamat sudah
Sejak kepergok berbuat mesum , nyaris sudah tidak ada lagi jalinan komunikasi antara Winda dan Arkan. Namun Winda yang tidak mau putus begitu saja, masih ngotot untuk menjalin kasih dan berharap agar Arkan mau menerima dan memaafkan perselingkuhannya dengan Deo.
Berbagai cara sudah ditempuhnya, sudah beribu kali menghubungi lewat telpon, hingga mendatangi kost Arkan. Namun semuanya sia-sia. Winda gak malu terus mengejar Arkan, sampai-sampai semua ajakan Deo ia abaikan.
Winda ingin menjalin dua lelaki sekaligus, dia tak mau kehilangan dan melepaskan Arkan. Pastinya kata sesal itu datangnya terlambat .
Kesempatan bertemu Arkan akhirnya datang saat acara wisuda yang digelar di auditorium kampus. Winda dengan tidak punya malu, menunggu Arkan didepan aula kampus.
Tepat saat Arkan melintas keluar pintu aula, Winda gegas menarik tangan Arkan. Kaget dan geram campur aduk jadi satu, terpaksa Arkan mengalah mengikuti langkah Winda yang menariknya ke taman kampus.
" Kak Arkan saya mau bicara mengenai hubungan kita," buka Winda setelah duduk berduaan. Sesaat Arkan pun bergeser menjauh duduknya, seakan Arkan jijik terhadapnya. Mendapati kenyataan ini, Winda mencelos hatinya . Ia simpan tangis itu dalam hatinya.
" Hubungan apalagi Win, bukannya kita sudah selesai. Cih, urus saja lelaki yang meniduri mu. " geram Arkan yang menahan emosi. Matanya nyalang merah menatap gadis yang dulu menghiasi hatinya, tapi siapa sangka dengan begitu mudahnya ia serahkan tubuhnya pada lelaki lain.
" Tapi Winda gak suka Deo kak. Cintaku hanya untukmu kak Ardan. please maafin Winda ," rengek Winda tanpa rasa malu sekalipun.
" Winda ... Winda, lu sadar gak sih. Gua bukan malaikat yang begitu mudah memaafkan kesalahan. Lu buat hati ini sudah mati rasa. Dan gak mungkin lagi hubungan ini berlanjut. Lanjutkan saja hidup lu , toh Deo punya segalanya. maaf gua harus pergi. Biarlah yang terjadi terjadilah," tegas Arkan sambil bangkit.
" Setega itukah kak Arkan", kata Winda seolah dialah korbannya
" Apakah gak kebalik, justru lu yang tega menduakan hati dan menjual tubuh lu itu, .sudah gak ada lagi yang perlu lu katakan .sudah lepaskan tangan lu ,antara kita sudah gak ada apa-apa" hardik Arkan menatap dengan senyum smriknya.
" Gak , gak bisa sampai kapanpun Winda gak rela. gak boleh wanita manapun boleh mendekati kak Arkan," ancam Winda .
" Serah lu, gua pak peduli. Gua bebas mendekati cewek manapun yang gua suka. Heh, harusnya lu sadar lu itu wanita murahan. Jangan sampe.lu hamil diluar nikah", ejek Arkan karena Winda kekeh mengejar Arkan. Air mata Winda jatuh lolos begitu saja, Arkan mengatakan ia wanita murahan, hatinya ingin berontak namun kenyataannya demikian. Dengan linangan air mata, berharap Arkan luluh. Namun Arkan yang sudah mati rasa, berlalu dari taman kampus tanpa menghiraukan teriakan Winda.
Dua minggu sudah berlalu, sejak interview di Pelangi belum juga ada notifikasi baik email maupun via whattApps apakah dia diterima apa tidak. Saat tengah mengotak-atik draft design graphis yang sedang didevelop nya, ada notifikasi bahwa lamarannya diterima. Tentu saja ini seperti kado setelah pengkhianatan yang ia terima dari Winda.
*********
Arkan yang sudah terbiasa mandiri, tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya. Yang secara ekonomi termasuk juragan di kampungnya juragan Empang, karena usaha ternak ikan gurame dan ikan mas.
Arkan akui gak berbakat mewarisi usaha ternak ikan, sehabis lulus SMA, ia pergi ke kota dan meneruskan kuliah jurusan multimedia. karena passion Arkan disitu.
Dan di kampus itulah dia jatuh cinta dengan Winda. Sosok gadis jelita, dengan kemolekan tubuhnya siapapun akan terpesona bila melihatnya. Sayangnya, seiring perjalanan waktu, cinta itu kandas dan kalah dengan pamor.materi yang tidak bisa Arkan berikan. itulah kilas balik Arkan dan Winda.
******
Hari Senin adalah hari pertama Arkan bergabung di Pelangi di departemen art and creative. Dia ingin mengaplikasikan ilmu dan menyalurkan bakatnya di bidang yang dia suka. Passion dan bakatnya ada disitu.
Setelah dikenalkan oleh Sheilla ke semua rekan kerjanya, yang rata-rata masih muda. Arkan dibawa ke ruangan sang bos. Tentu saja ruangan bos beda jauh dengan ruangan kubikel untuk staff seperti dirinya.
Tok tok tok, ketuk Sheilla ke ruangan sang bos. Arkan membayangkan pastilah yang jadi bosnya sudah tua, perut buncit dan botak. Namun betapa terkejutnya ketika pintu dibuka Sheilla, yang didepan matanya adalah sosok wanita yang anggun, dengan dandanan yang modis fashionable. dan Arkan rasakan ada getaran yang lain.
"Pagi Bu Sandra, kenalkan Arkan staff baru di dept art and creative. ",lapor Sheilla kemudian.
Dengan mengangguk hormat Arkan menyalami sang bos
" Perkenalan saya Arkan, siap menerima arahan dan perintah Bu Sandra," ucap Arkan mengawali perkenalannya dengan sang bos. Jujur sebagai pria dewasa ia merasakan getaran lain. entah itu nafsu atau kekaguman, ia sendiri agak bingung. Ia tak ingin terjebak dan terulang kisah laranya.
" Selamat bergabung di Pelangi , Pak Arkan. Saya dengan dengan talent yang dinamis dan inovatif. " ujar Sandra dengan suara pelan.
Baik Arkan maupun Sandra ada debaran rasa yang aneh, apakah itu awal ketertarikan lelaki dan perempuan. Sandra memindai penampilan Arkan, menimbulkan gelayar yang berbeda. Ia ingin suatu saat nanti mengenal Arkan secara pribadi.
Ya, ada rasa lain saat melihat Arkan. Rasa yang sebagian menghilang saat kebersamaan dengan Andre sang suami.
Sesaat setelah debar aneh itu mereda, Sandra hubungi Sheilla untuk meminta biodata Arkan.
Sheilla pun dibuat keheranan atas sikap sang bos. Hal yang tak pernah Sandra lakukan? Ada apa ini, batin Sheilla saat menyerahkan berkas yang diminta sang bos.
Diruang kubikel tempat tim art and creative berada. Arkan tengah mendapatkan arahan job desk yang jadi tanggung jawabnya. Dia sangat enjoy, karena tim creative masih relatif muda. Terdiri dari 5 orang, 3 cowok dan dua cewek. Mario sebagai kepala team, Joko, Mira dan yang imut Niar. yang terakhir dirinya sebagai new comer.
" Jadi itu yang menjadi job desk kamu Arkan.apakah ada yang ditanyakan?, " tanya Mario saat menjelaskan detail apa yang mesti dikerjakan Arkan.
" Siap bang. Sudah cukup jelas. Ngomong-ngomong apakah sudah ada klien yang kasih order ke kita bang", tanya Arkan, karena ia merasa tim creative kerjanya santai. Gak diuber deadline.
"'Nah itu masalahnya. Kita lagi sepi job. Hampir sebulan ini belum ada projects", papar Mario.
" Maaf nih bang, saya kan new comer. sekadar usul sih, bidang kita ini kan banyak berhubungan dengan agensi, dan produk yang membutuhkan promosi visual. gimana kalo kita tawarkan secara random ide creative yang agak low.budget. " usul Arkan
" Wah boleh itu, tapi kan kita harus punya konsep dan segmentasi pasar dong Arkan", sahut Mariao sebagai leader.
" Tenang bang masalah konsep saya banyak ide. Dan di laptop saya banyak file barangkali bisa kita tawarkan ke klien. Bang Mario coba report ke atasan dulu. Siapa tau ise ini bisa kita kerjakan," imbuh Arkan memberi masukan. Dan Mario sebagai leader merasa takjub akan ide Arkan. Yang out of the box.
...Mendengar diskusi antara Mario.dan Arkan, Niar sampai melongo saking kagumnya atas apa yang Arkan cetuskan....
"Heh Niar wooi, jangan melongo gitu.Tar ngeces lagi, liat Arkan segitunya wkkk wwkkk," ledek Mira.
" Ihh, apa sih Mir. Gak jelas deh. gak boleh orang seneng yak, rugi dong liat yang unyu-unyu ginian", jawab Niar gak mau kalah.
Joko pun sebagai senior,.merasa ide Arkan sangat brilian.
Terlebih ketika Arkan,.memperlihatkan rancangan graphis yang dia simpan di folder.
Joko, Mira, Niar dan Mario takjub melihat hasil karya yang rapi dan detail yang presisi.
Dan mereka sepakat untuk menghadap ke Sandra sebagai bos.
Akhirnya Mario mengajak Arkan untuk menunjukkan desain rancangan Arkan untuk ditawarkan ke klien.
Setelah berada diruangan sang Bos, Mario pun mengutarakan maksudnya. Dengan mata berbinar Sandra menyambut ide Arkan, apalagi saat mata keduanya bersirobok ada hasrat yang menggeliat, apakah itu nafsu ? Sandra berusaha mengenyahkan rasa itu. Entah itu rasa kagum atau apa. sudah lama gairah yang muncul itu lama terpendam. kehidupan rumah tangganya terasa begitu hambar. Andre sang suami, kurang memberi sentuhan. baik itu pujian maupun nafkah batin.
Saat ini, di depan matanya Arkan hadir dengan pesonanya.
" Bagaimana Bu,apakah ide ini bisa kita kerjakan. Ya semacam break through lah", ucap Mario ketika dilihatnya sang bos seperti melamun.
" Ah iya, sepetinya bisa kita kerjakan Mario,coba kamu buat konsepnya. Nanti kita review sebelum kita kirim tawaran ke klien", titah Sandra
" Maaf Bu Sandra, nanti Arkan yang akan membuat detailnya. karena itu ide dia. dan semua layout desain ini adalah hasil karyanya Bu" , papar Mario terus terang
" Wao, amazing sekali Pak Arkan..baru pertama join sudah punya solusi apa yang kita hadapi.Baiklah kalian siapkan konsep dan target market agar kita gampang meng eksekusinya", perintah Sandra pada akhirnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Deqku
Terus berinovasi ya author, semoga sukses dengan ceritanya!
2023-10-21
0