Abhipraya meminta Frans untuk membelokkan mobilnya ke rumahsakit untuk melakukan pemeriksaan sekaligus berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, sebelum mereka akan bertolak ke kota asal mereka.
Dan Abhi segera menyadari jika mungkin dirinya mulai tidak beres setelah melihat orang yang wajahnya seperti Beauty.
" Apa kau tahu siapa wanita yang bersamaku semalam Frans?"
Frans melirik sejenak. " Tidak tuan!"
Frans bertanya-tanya dalam hati. Tumben sekali bosnya mau tertarik dengan gadis penghibur.
Abhipraya lantas meyakinkan diri. Mungkin itu orang lain. Ia pun masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan menuju ke kota asalnya.
.
.
TPU Giri Indah
Pukul 10.16
Ayu menatap nanar gundukan tanah dengan Maesan putih bertuliskan nama anaknya. Anak yang begitu ia kasihi. Anaknya yang bahkan ia upayakan pengobatannya dengan jalan apapun tapi takdir berkata lain.
Hatinya teramat pilu, batinnya teramat sakit. Membuat air matanya bahkan sampai tak dapat menetes lagi.
" Ayo kita pulang!"seru Alan yang berdiri di belakang Ayu.
Ayu bergeming. Sama sekali tak berminat menjawab.
" Yu!"
" Aku masih mau disini!" sahutnya tanpa menoleh. Ia masih fokus di gundukan basah yang bertaburkan bunga. Tempat separuh jiwanya berada.
" Yu. Kamu jangan..."
" Aku masih mau di sini. Apa mas tidak dengar?"
Alan menelan ludah saat sepasang mata basah menatapnya tajam. Ia tak menyangka Ayu bisa semarah ini kepadanya.
" Yu, ini mendung. Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi!"
" Aku gak peduli!" sahutnya dengan dada menahan kemarahan.
Bahkan anaknya barusaja di masukkan ke liang lahat. Tapi mereka berdua semakin terlihat berjauhan. Tabir itu semakin tertutup rapat.
Alan akhirnya pergi meninggalkan Ayu dengan dada yang terselip segumpal rasa yak nyaman. Ayu yang kini seorang diri menangis sejadi-jadinya menyesali takdir yang ada. Seandainya ia tak berpikiran lama begitu Nuris menawarinya bisnis itu, mungkin Doni masih hidup, bahkan masih bisa merenda kehidupan yang lebih baik.
" Padahal aku sudah membawa tiga ratus juta itu nak. Maafkan Ibu yang terlambat mengusahakan nak!" jeritnya dari dalam batin yang menangis pilu.
" Kenapa kau mengujiku seperti ini Tuhan. Kenapa?" ucapnya menengadah menatap langit gelap yang perlahan-lahan mulai mengeluarkan rintik air.
.
.
Ayu tiba dirumah dengan keadaan basah kuyup dua jam kemudian. Membuat Alan langsung menyongsong dengan raut cemas. " Yu, apa kubilang? Ayo cepat masuk!"
Tapi belum juga mulut Ayu terbuka, sang ibu mertua lebih dulu menyambar.
" Kamu ini cari perhatian atau apa sih, hah? Dari tadi tamu dirumah masih banyak yang nyariin kamu. Bukannya cepat pulang malah pulang terlambat. Mau bikin malu kamu?"
Tapi Ayu hanya menatap sekilas dengan tatapan lelah. Ia terlalu muak dengan semuanya. Ia lebih memilih masuk dengan tatapan kosong. Meninggalkan Alan yang berdiri mematung serta Ibu mertuanya yang terus saja mengoceh.
" Lihat istri kamu. Gak ada sopan-sopannya sama orang tua. Kalau kamu dulu menikah sama Jihan, pasti beda ceritanya!"
" Ma, mama ngertiin sebentar dong ma. Ayu itu baru aja kehilangan Doni!" sergah Alan dengan emosi yang sedikit terpancing.
" Alasan. Lagian anak sakit-sakitan begitu mending seperti ini aja. Ini lebih baik daripada nyusahin kita. Mama sejak awal gak yakin kalau itu anak kamu!"
" Mama!"
Ayu yang berada di kamar lelah dengan semua yang telah terjadi. Rumah tangga tidak sehat karena campur tangan ibu mertua. Suami tak jujur dan tak bertanggungjawab. Ini merupakan titik kecewa yang paling dalam yang sedang Ayu rasakan.
Kini ia yang mendengar semua percakapan suami dan ibu mertuanya di ruang tamu tadi, semakin membenci keduanya. Dari dalam relung terdalamnya, tiba-tiba lahir secuil niat untuk memerdekakan diri.
Seminggu kemudian, Ayu tiba-tiba datang ke meja kerja suaminya. Ia akan mengimplementasikan apa yang beberapa hari ini membuatnya berpikiran keras.
" Aku mau bicara!" ucap Ayu dengan tatapan malas.
Alan yang sedang sibuk dengan ponselnya mendongak . " Ada apa Yu?"
" Kamu atau aku yang maju?"
Alan langsung mengernyit tak mengerti." Maksudnya?"
" Aku mau kita cerai mas!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Ta..h
hihh mertua setres ampun dah ku santet online kau ni lampirr
2023-11-30
1
Riana
jederrrrrrrr
2023-11-28
1
Riana
amit amit jabang bayi amit amit jabang bayii
jangan sampai aku jadi mertua macam tu nantinya😏😏
2023-11-28
1