Goddess Of Intersections, Nivrita

Gelap.........Sangat gelap.......Aku tidak bisa melihat apapun....Ini dimana?

Di sekelilingku, hanya ada kegelapan yang pekat. Tidak ada suara yang terdengar, kecuali napasku yang sesekali terengah. Aku merasa sendirian di tempat ini. Tubuhku terasa ringan dan melayang, seolah-olah aku tidak memiliki bentuk atau berat. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi padaku.

["Jadi inikah kematian? Aku tidak menyangka kematian hanya dipenuhi dengan kegelapan. Dimana semua orang Tolong.....Seseorang....Aku butuh suara saja. Satu suara saja. Ditengah kegelapan ini"]

Aku berusaha meraba tubuhku. Namun, aku harus menerima kenyataan pahit bahwa tubuhku sudah tiada. Aku merasa sekarang aku hanya sebuah jiwa yang terombang-ambing di tengah kegelapan. Tiba-tiba, sebuah cahaya terang menyinari atasku.

["Tubuhku kembali?"]

Tiba-tiba, aku merasakan tubuhku terangkat oleh cahaya yang menyilaukan. Cahaya itu membawaku ke sebuah ruang yang bersih dan putih. Aku menoleh ke sekelilingku dan terkejut melihat pemandangan yang indah. Ada air terjun yang gemericik, danau yang tenang, dan pantai yang berpasir. Aku tidak mengerti bagaimana semua itu bisa ada di sini. Lalu, aku mendengar suara seorang wanita yang memanggilku.

"Selamat datang di Ranah Persimpangan."

Ia duduk di kursi yang nyaman, dengan kepala bersandar di tangannya. Ia menatapku dengan tatapan kosong, tanpa menunjukkan perasaan apa pun. Aku merasa tidak nyaman dengan pandangannya yang dingin dan tajam.

"Namaku Nivrita, Dewi yang menguasai ranah persimpangan ini. Aku yang akan menentukan nasibmu. Apakah engkau akan menuju surga, neraka, atau reinkarnasi?

"Ranah persimpangan?"

"Ya, ini adalah ranah persimpangan. Tempat dimana jiwa-jiwa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke alam yang lain."

"Jadi, ini artinya aku sudah meninggal dunia."

"Engkau tampak cukup tenang menghadapi kenyataan ini, wahai jiwa yang fana. Katakan padaku, apa yang membuatmu begitu tenang? Kebanyakan jiwa yang datang ke sini dipenuhi dengan rasa cemas dan takut."

"Bukankah anda seorang Dewi? Aku yakin engkau sudah mengetahui jawabannya."

"Tentu saja aku sudah mengetahui jawabannya. Aku mengetahui segala hal tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan di semua alam semesta. Aku melihat segala hal yang terjadi dan akan terjadi. Aku bertanya padamu agar engkau bisa merenungkan alasanmu sendiri."

Aku mencoba mengingat alasan itu. Sebenarnya aku juga tidak yakin dengan alasan itu.

"Aku tidak yakin, mungkin karena di dunia, ibuku selalu memaksaku untuk belajar, dia selalu menjerit-jerit padaku agar aku terus belajar tanpa henti, baik setelah pulang sekolah maupun di hari libur. Dan sekarang aku bebas dari tekanan itu."

"Apakah engkau membenci ibumu?"

"Aku tidak membenci ibuku, aku hanya membenci sikapnya padaku. Tidak peduli seberapa keras dia menjerit-jerit padaku, aku tetap menghormatinya sebagai ibuku. Itulah yang kupercaya."

Dia diam sejenak setelah mendengar jawabanku.

"Jadi, itu pandanganmu, dan engkau menjawabnya dengan jujur. Aku menghargai itu. Jawabanmu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Alasan yang sebenarnya hanya ada satu, engkau adalah jiwa yang spesial."

"Spesial? Apa yang spesial dariku?"

"Aku tidak akan memberitahumu, engkau sendiri akan mengetahuinya suatu saat nanti. Baiklah, sekarang aku akan memulai penghakimanmu!"

Aku hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan.

"Dari umur enam tahun hingga sebelas tahun, engkau selalu dijadikan bulan-bulanan oleh anak-anak lain, apakah itu benar?"

"Benar."

"Namun, mulai dari umur sebelas tahun hingga sekarang enam belas tahun, engkau mulai berubah menjadi agak sombong untuk menyembunyikan kepribadian lemahmu, apakah itu benar?"

"Benar."

Ia mulai menyebutkan satu per satu kebaikan dan keburukan yang telah kulakukan sejak kecil hingga kini. Ia membutuhkan waktu yang sangat lama. Aku menghitung setiap detik yang berlalu dan ia menghabiskan waktu sekitar enam tahun dalam menyebutkan semua kebaikan dan keburukan yang kulakukan, sampai akhirnya ia berhenti.

"Karena engkau telah melakukan salah satu dosa besar, yaitu kesombongan, seharusnya engkau dikirim ke dalam lapisan neraka yang paling dalam. Namun, di akhir hidupmu, engkau telah mengorbankan nyawamu demi menyelamatkan orang lain. Itu merupakan perbuatan mulia yang sangat terpuji. Oleh karena itu, engkau diberi hak untuk memilih antara pergi ke surga atau reinkarnasi."

"Bolehkah aku mengajukan pertanyaan? Bagaimana keadaan di dalam surga itu?"

"Engkau akan hidup sebagai roh suci yang melayang-layang di surga. Engkau tidak akan memiliki hawa nafsu, emosi, atau apapun yang berkaitan dengan sifat manusia. Semua itu akan dihapus dari dirimu."

"Apakah maksudmu, aku hanya akan menjadi jiwa kosong yang melayang?"

"Itu adalah cara pandang yang cukup kasar, tapi ya, kurang lebih seperti itu."

["Apa gunanya hidup seperti itu? Lebih baik aku memilih reinkarnasi saja.]

"Aku memilih reinkarnasi."

"Baiklah, aku menghormati pilihanmu. Tapi sebelum itu, jika ada hal yang ingin engkau tanyakan, silakan tanyakan."

"Kalau begitu, aku ingin tahu, ke mana aku akan direinkarnasi?"

"Aku tidak bisa memberitahumu secara detail tentang dunia yang akan engkau tempati, tapi aku akan menjelaskan aturan reinkarnasi padamu. Sebagai contoh, kita sebut duniamu yang lama sebagai Dunia 1, maka engkau akan direinkarnasi ke Dunia 2, lalu Dunia 3, dan seterusnya. Semuanya sudah teratur dengan rapi."

"Engkau bilang bahwa engkau mengawasi semua alam semesta, sebenarnya berapa banyak alam semesta itu?"

"Ada ruang waktu yang tidak terhingga jumlahnya."

["Begitu banyak?"]

"Ya, begitu banyak."

[Diriku terkejut, "Dia bisa membaca pikiranku?"]

"Aku tidak membaca pikiran, aku sudah mengetahui apa yang akan engkau pikirkan."

"Oh." Suasana hening tercipta sejenak di antara kami.

"Bagaimana anda bisa mengawasi semua ruang dan waktu yang ada?" tanyaku dengan rasa penasaran dan kagum.

"Aku adalah Dewi yang menguasai ruang dan waktu. Aku bisa berada di mana saja, kapan saja, dan bagaimana saja yang kuinginkan." jawabnya dengan nada serius dan dingin.

"Oh, begitu rupanya. Aku mengerti sekarang. Maafkan aku jika pertanyaanku terlalu lancang." kataku sambil menundukkan kepala dan memainkan sehelai rambut hitamku yang pendek.

"Jangan khawatir, aku tidak keberatan dengan pertanyaanmu. Apakah ada hal lain yang ingin kau ketahui tentangku?" tanyanya sambil menatapku dengan mata birunya yang indah.

"Bolehkah aku memegang tanganmu? Aku ingin merasakan sentuhan tangan seorang Dewi. Apakah anda tidak keberatan?" tanyaku dengan hati-hati, takut menyinggung perasaannya.

"Tentu saja, silakan. Aku tidak keberatan sama sekali." katanya sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya yang putih dan halus kepadaku.

Aku segera mendekatinya dan berusaha meraih tangannya. Namun, tanganku seolah-olah menembus tubuhnya. Aku tidak bisa merasakan sentuhan apapun. Aku merasa bingung dengan apa yang terjadi.

"Apa ini? Kenapa aku tidak bisa menyentuhmu?" tanyanya dengan suara gemetar.

"Karena aku bukan dari duniamu. Aku adalah makhluk berdimensi tujuh. Kamu yang hanya berdimensi tiga tidak akan pernah bisa merasakan sentuhanku, kecuali kamu memiliki kemampuan khusus untuk berinteraksi dengan dimensi yang lebih tinggi. Tetapi, jika kamu benar-benar ingin menyentuhku, aku bisa memberimu kesempatan itu. Silakan." Jawabnya dengan suara lembut, sambil mengulurkan tangannya yang putih dan lembut.

Dengan hati-hati, aku meraih tangannya yang halus dan mulus. Aku mengelus-elus permukaannya yang lembut bagaikan sutra, tanpa merasakan hambatan atau ketidaknyamanan sama sekali.

"Tanganmu benar-benar lembut sekali." Aku memuji dengan suara lirih.

"Terima kasih, aku rasa." Dia menjawab dengan nada datar, seolah tidak peduli dengan pujianku.

"Ngomong-ngomong, skincare apa sih yang kamu pakai? Aku penasaran banget." Aku bertanya dengan antusias, berharap mendapatkan rahasia kecantikanmu.

"G*rnier." Dia menjawab dengan singkat, tanpa menatapku.

"Serius?" Aku terkejut, tidak percaya dengan jawabanmu.

"Enggak lah."

"Ah, oke." Aku menghela napas, merasa tertipu.

Aku tidak menyadari bahwa tanganku masih terus mengusap-usap tangannya yang lembut. Aku terpesona dengan kehalusan kulitnya yang seperti sutra. Aku menatap wajahnya yang cantik, dan melihat pipinya yang bersemu merah. Aku bisa melihat rona malu dan gugup di matanya, yang menunjukkan bahwa ia juga merasakan sentuhanku yang lama. Aku tersenyum, merasa ada sesuatu yang berdenyut di hatiku.

Aku mendengar suara batuk pelan dari arahnya. "Ehem. Kurasa kau bisa melepaskan tanganku sekarang." Ucapnya dengan nada dingin.

Aku terlonjak kaget, dan segera melepaskan tangannya yang lembut dari genggamanku. Aku mundur beberapa langkah, merasa malu dan bersalah. Aku baru tersadar bahwa aku telah terlalu lama memegang tangannya yang lembut, tanpa memperhatikan reaksinya.

"Aku minta maaf." Aku memohon dengan suara serak, menundukkan kepala.

Dia tertawa kecil, dan aku melihat senyum tipis di bibirnya. "Tidak apa-apa, percakapan dengan dirimu merupakan hal yang menarik meskipun aku sudah tahu akan menjadi seperti ini. Kau jiwa yang cukup menarik." Dia masih tertawa sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Baiklah apakah kamu bersedia untuk bereinkarnasi?" Dia bertanya dengan serius, menatapku dengan mata yang tajam.

"Aku bersedia." Aku menjawab dengan mantap, menatap balik matanya yang berkilau.

Kemudian, aku merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhku. Aku melihat ke bawah dan kaget melihat bahwa tubuhku mulai memancarkan cahaya yang lembut dan hangat. Cahaya itu menyebar dari ujung jari-jari kakiku, naik ke kaki, paha, pinggang, dada, lengan, leher, hingga mencapai ujung rambutku. Aku terpesona dengan pemandangan yang luar biasa itu

"Selamat jalan."

Aku merasakan penglihatanku mulai kabur dan berubah menjadi putih. Cahaya putih itu semakin lama semakin terang dan menyilaukan, hingga aku tidak dapat melihat apa-apa lagi. Aku merasa seperti terbang di tengah-tengah awan putih yang luas dan tak berujung. Aku bereinkarnasi

Terpopuler

Comments

Jaku jj

Jaku jj

Pengalaman yang luar biasa

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue #1 : Sebuah Perubahan
2 PROLOGUE #2 : Kimura Kyoko
3 PROLOGUE #3 : Nakamura Aiko
4 PROLOGUE #4 : Love is Blind? or Blind is Love?
5 Goddess Of Intersections, Nivrita
6 Selamat datang di Litsmeire!
7 "Kenapa? Kenapa ini terjadi padaku....." "Aku ingin pulang...."
8 Mother of Darkness, Evangeline Darkshine
9 Guru dan Murid
10 Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #1
11 Pelajaran Sihir, Evangeline Vs Theresa
12 Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #2
13 Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #3
14 Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #4
15 Penculik Tanpa Bentuk Fisik
16 Bantuan Telah Datang
17 Akhir Yang Bahagia
18 Sihir Yang Mengirim Musuh Ke Dunia Lain
19 Di Suatu Tempat
20 Dr. Zaphyr
21 Theresa Vs Zaphyr
22 Mirror Mirage and Compass
23 Hiatus
24 Penyihir dan Dokter Gila : Theresa, Orion, Elena Vs Zaphyr
25 Pertarungan Berakhir?
26 Elisa Romanov
27 Anak Haram Keluarga Fitzroy
28 Anak Haram Keluarga Fitzroy #2
29 Anak Haram Keluarga Fitzroy #3
30 Anak Haram Keluarga Fitzroy #4
31 Anak Haram Keluarga Fitzroy #5
32 Anak Haram Keluarga Fitzroy #6
33 Anak Haram Keluarga Fitzroy #7
34 Anak Haram Keluarga Fitzroy #8
35 Anak Haram Keluarga Fitzroy #9
36 Anak Haram Keluarga Fitzroy #10
37 Anak Haram Keluarga Fitzroy #11
38 Anak Haram Keluarga Fitzroy #12
39 Anak Haram Keluarga Fitzroy #13
40 Anak Haram Keluarga Fitzroy #14
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Prologue #1 : Sebuah Perubahan
2
PROLOGUE #2 : Kimura Kyoko
3
PROLOGUE #3 : Nakamura Aiko
4
PROLOGUE #4 : Love is Blind? or Blind is Love?
5
Goddess Of Intersections, Nivrita
6
Selamat datang di Litsmeire!
7
"Kenapa? Kenapa ini terjadi padaku....." "Aku ingin pulang...."
8
Mother of Darkness, Evangeline Darkshine
9
Guru dan Murid
10
Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #1
11
Pelajaran Sihir, Evangeline Vs Theresa
12
Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #2
13
Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #3
14
Setiap Malam, 10 Wanita Menghilang Secara Misterius #4
15
Penculik Tanpa Bentuk Fisik
16
Bantuan Telah Datang
17
Akhir Yang Bahagia
18
Sihir Yang Mengirim Musuh Ke Dunia Lain
19
Di Suatu Tempat
20
Dr. Zaphyr
21
Theresa Vs Zaphyr
22
Mirror Mirage and Compass
23
Hiatus
24
Penyihir dan Dokter Gila : Theresa, Orion, Elena Vs Zaphyr
25
Pertarungan Berakhir?
26
Elisa Romanov
27
Anak Haram Keluarga Fitzroy
28
Anak Haram Keluarga Fitzroy #2
29
Anak Haram Keluarga Fitzroy #3
30
Anak Haram Keluarga Fitzroy #4
31
Anak Haram Keluarga Fitzroy #5
32
Anak Haram Keluarga Fitzroy #6
33
Anak Haram Keluarga Fitzroy #7
34
Anak Haram Keluarga Fitzroy #8
35
Anak Haram Keluarga Fitzroy #9
36
Anak Haram Keluarga Fitzroy #10
37
Anak Haram Keluarga Fitzroy #11
38
Anak Haram Keluarga Fitzroy #12
39
Anak Haram Keluarga Fitzroy #13
40
Anak Haram Keluarga Fitzroy #14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!