Setelah selesai memilih cincin untuk acara lamaran mereka,Awan lalu mengantarkan Kasih pulang.Di dalam mobil Kasih hanya diam dan termenung.
"Kamu tak keberatan menikah dengan mas?".Awan mencoba memecah keheningan.
"Tidak mas.!"jawab Kasih singkat.
"Kamu yakin?"
"Iya mas,lagi pula aku tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan Bapak."
Awan menghela nafas pelan mendengar ucapan Kasih.Ia seakan tau bahwa sebenarnya Kasih ingin menolak perjodohan itu.
"Tapi aku akan berusaha menjadi istri yang baik untuk mas Awan."ujar Kasih lagi.
"Jangan paksakan diri mu Kasih.Jika pun kamu memang belum bisa menerima ku di dalam hati mu,tak apa.Aku bersedia menunggu!.Tapi pernikahan ini tetap harus terjadi.Karna aku sudah berjanji dengan Bapak mu untuk segera menikahi mu."
Setelah itu tak ada percakapan antara Kasih dan Awan.Tak berapa lama,mobil Awan pun tiba di depan rumah Kasih.Awan lalu membukakan pintu untuk Kasih.
"Makasih ya mas sudah mengantarkan ku."ucap Kasih.
"Iya Kasih.Yauda mas pulang dulu ya.Titip salam sama Bapak,Ibu.
"Iya mas,hati-hati di jalan ya."
**
Semenjak pertemuan Kasih dengan Awan kemarin,mereka tak saling bertemu lagi.Awan yang sibuk mengurus bisnis Ayahnya dan juga perihal lamaran mereka,membuat Awan tak mempunyai waktu untuk menemui Kasih.
Hingga hari acara lamaran mereka pun tiba.Kasih yang telah di rias dan mengenakan kebaya berwarna nude sudah siap menanti kedatangan Awan beserta keluarganya.
Tak lama menunggu,keluarga besar Bakhtiar pun tiba di rumah Lesmana dengan membawa hantaran yang cukup banyak dan terbilang mewah.
Awan yang saat itu mengenakan kemeja bermotif batik yang berwarna senada dengan rok batik yang di kenakan oleh Kasih,tampak begitu rupawan dan gagah.
Siapa pun yang melihat Awan pasti akan langsung jatuh hati dengan ketampanannya,di tambah lagi postur tubuhnya yang tinggi bak seorang atletis.
Terlepas dari Awan,keluarga besar yang sudah duduk rapi di kursinya masing-masing seketika mata mereka tertuju pada seorang gadis berparas ayu dan bertubuh molek yang di balut kebaya berwarna nude,berjalan di tengah-tengah mereka sembari tersenyum seakan ia begitu bahagia di acara lamarannya itu.
Rasa bahagia pun terpancar dari wajah Awan saat melihat calon istrinya yang begitu ayu itu.Berbeda dengan seorang lelaki yang duduk di sebelah Ningsih,Bunda dari Awan.Ia tampak terkejut,bahkan wajahnya terlihat marah.Mata elangnya menatap Kasih yang lewat di depannya dengan tatapan tajam,seolah ia ingin menerkam Kasih.
Saat Kasih sudah duduk di kursi yang berada tengah-tengah antara Lesmana dan Hayu,dan kini ia juga berhadapan dengan Awan dan keluarga Bakhtiar,wajah Kasih seketika berubah.
Kasih tampak terkejut dan hatinya menjadi gelisah saat ia melihat seorang lelaki yang begitu ia kenal duduk di antara keluarga Bakhtiar.Lelaki itu adalah Anggara,Anggara Bakhtiar yang merupakan mantan kekasihnya.
"Bagaimana Anggara bisa berada di sini?"ujar Kasih dalam hati.
Hayu yang melihat Kasih termenung pun menegurnya."Kenapa nduk?"
"Hmmm..gak ada apa-apa buk.Kasih cuma sedikit gugup aja."
"Tarik napas pelan-pelan nduk,biar gugupnya hilang."
"Nggih buk."
Acara lamaran pun di mulai.Setelah mc memberikan kata sambutan untuk semua keluarga besar yang telah hadir,acara tukar cincin antara Kasih dan Awan pun akhirnya tiba.
Kasih dan Awan pun berdiri saling berhadapan.Setelah Kasih memasangkan cincin ke jari manis Awan,kini giliran Awan memasangkan cincin couple itu ke jari manis Kasih.
Semua keluarga besar pun bersorai sembari bertepuk tangan.Berbeda dengan Anggara yang merasa muak melihat pemandangan itu.Ia pun pergi meninggalkan acara itu,tanpa di ketahui oleh siapa pun.
Dalam acara lamaran itu,keluarga Lesmana dan Bahktiar langsung membahas perihal waktu pernikahan antara Kasih dan Awan.Lalu mereka pun sepakat akan mengadakan pernikahan itu seminggu setelah acara lamaran.
**
"Nduk,kamu ndak ke kampus?mas mu sudah menunggu di bawah."ucap Hayu membangunkan Kasih yang masih tertidur.
"Kasih kayaknya hari ini gak ke kampus buk."
"Loh kenapa nduk?"
"Kepala Kasih pusing buk."
"Yasudah kamu istirahat saja.Ibu ambilkan sarapan mu dulu ya,habis itu jangan lupa minum obatnya."
Kasih hanya mengangguk lemas.Setelah Hayu keluar dari kamarnya,Kasih pun ingin melanjutkan tidurnya kembali.Namun Awan tiba-tiba masuk ke kamarnya.
"Kamu sakit dik?"tanya Awan sembari meletakkan telapak tangannya ke dahi Kasih.
"Aku cuma sedikit pusing mas."jawab Kasih.
"Kita ke rumah sakit yuk."
"Ngapain mas?aku itu cuma pusing.Minum obat sakit kepala juga nanti sembuh."
"Yasudah kamu istirahat ya.Jangan lupa di minum obatnya."ucap Awan sembari mengelus puncak kepala Kasih.
Kasih hanya menggangguk.Awan lalu keluar dari kamar Kasih dan membiarkannya beristirahat.Ia pun memutuskan untuk pulang dan tak lupa berpamitan kepada Lesmana dan Hayu.
**
Keesokannya Awan menghubungi Kasih untuk menanyakan kabarnya.Kasih mengatakan ia sudah membaik.Mengetahui itu,Awan pun mengajak Kasih untuk berkenalan dengan adiknya.Kasih lalu menyetujui ajakan Awan.
Awan lalu menjemput Kasih di rumahnya.Kasih yang sudah menunggu Awan sejak tadi,langsung masuk ke dalam mobil Awan saat mobil itu sudah terparkir di depan rumahnya.
"Bapak dan Ibu di dalam?"tanya Awan.
"Nggak mas,Bapak sama Ibu pergi melihat gedung untuk pernikahan kita nanti."jawab Kasih.
"Loh kamu nggak ikut?"
"Kan mas mau mengajak ku bertemu dengan adik mas Awan."
"Seharusnya tadi kamu bilang Kasih,kalo kamu mau pergi sama Bapak dan Ibu."
"Gak apa-apa kok mas.Bapak dan Ibu juga uda ngizinin aku pergi bersama mas Awan."
"Yasudah,baiklah."Awan kembali menyetir mobilnya menuju ke tempat dimana ia dan adiknya akan bertemu.
Mobil Awan menepi saat tiba di depan sebuah Cafe.Awan lalu mengajak Kasih untuk masuk ke cafe itu.Perasaan Kasih yang sejak tadi baik-baik saja,entah mengapa saat ini ia menjadi gusar.Perasaannya tiba-tiba tak enak.
Awan lalu menepuk pundak seorang lelaki yang sudah menunggunya,dan seketika lelaki itu menoleh ke arah Awan.Matanya membulat dan wajahnya terlihat kaget,bukan karna Awan yang menepuk pundaknya,melainkan seorang perempuan yang datang bersama Awan.
"Kasih,perkenalkan dia adik ku,Anggara."Awan dengan bangganya mengenalkan Anggara kepada Kasih.
"Anggara?!"...batin Kasih tersentak.
Ya,lelaki yang sudah menunggu kedatangan Awan adalah Anggara,adik kandung Awan.Anggara lalu berdiri dari tempat duduk nya dengan wajah yang masih terlihat bingung.
"Gar,ini calon kakak ipar mu."ujar Awan lagi.
Anggara hanya berdiri mematung sembari menatap Kasih dengan tajam.Begitu pun dengan Kasih,lidahnya seakan keluh dan tak mampu berkata-kata saat melihat Anggara ada di hadapannya.
Kasih tak pernah menyangka jika Anggara adalah adik kandung Awan.Betapa sempit dunia ini baginya.Ia yang berusaha menjauh dari Anggara,kini harus bertemu kembali dengannya.Ditambah lagi Anggara akan segera menjadi adik iparnya.Mau tak mau,Kasih pasti akan semakin sering bertemu dengannya.
"Kalian kok pada diam gitu sih?ayo dong,saling berkenalan.Toh kalian sebentar lagi akan menjadi saudara."ucap Awan sembari menyeringai.
Anggara pun mengulurkan tangannya di hadapan Kasih."Anggara."ucapnya datar.
"Kasih.".ia membalas uluran tangan Anggara.
"Sudah,jangan lama-lama berjabat tangannya.".Awan menarik tangan Anggara.
Awan lalu mengajak Kasih duduk di tempat yang sudah di pesan oleh Anggara.
"Kamu mau minum apa, dik?"tanya Awan sembari melihat daftar menu.
"Terserah mas."jawab Kasih singkat.
"Kamu ini gimana sih?kan kamu yang mau minum.Kok terserah mas!?".gumam Awan sambil menoleh ke arah Kasih yang duduk di sebelahnya.
"Permisi mas,mau pesan apa?"tanya seorang waiters yang menghampiri meja mereka.
"Cappucino 1,jus alpukat 1,oiya untuk jus alpukatnya pakai susu aja,jangan pakai gula ya mas...".jelas Anggara sembari memesankan minuman untuk Kasih.Setau itu Anggara dengan selera Kasih yang memang tak suka meminum jus yang di beri gula.
"Mas Awan mau minum apa?"tanya Anggara.
"hmmm...aku..sama saja dengan mu."jawab Awan.
"Berarti cappucino 2 ya mas,sama jus alpukat 1.Ingat,jus alpukatnya gak pakai gula!"ujar Anggara kepada waiters itu.
"Baik.Silahkan tunggu sebentar ya mas."ucap waiters itu lalu pergi.
Awan menatap Anggara dengan sedikit kesal."Kenapa kau seenaknya memesan minuman untuk Kasih?memangnya dia mau jus alpukat itu?"
"Loh bukannya tadi dia sendiri yang bilang terserah kepada mas Awan,berarti minuman apa saja dia mau dong."ucap Anggara santai.
"Anggara!".Awan menaikkan nada suaranya.
"Mas,nggak enak di lihat orang."Kasih mengingatkan Awan.Awan pun menghela napas kesal sembari memalingkan wajah dari Anggara.
Tiba-tiba ponsel Awan berbunyi,ia lalu mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana."Sebentar ya Kasih,rekan bisnis mas menelepon."Awan meminta izin kepada Kasih.Kasih hanya mengangguk mengiyakan.
Awan pun beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Kasih bersama Anggara.Kasih yang merasa canggung bertemu dengan Anggara hanya menunduk tak berani menatapnya.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments