Ep. 2

"Wah ayu tenan anak Ibu pakai kebaya ini."ujar Hayu sambil memandangi Kasih yang sudah siap untuk bertemu dengan Dermawan.

Kasih hanya tersenyum mendengar pujian Hayu.Betapa lihainya Kasih menyembunyikan isi hatinya yang bergemuruh itu.

"Kulo nuwon Nyai,keluarga Bakhtiar sudah tiba."ucap embok Tasmi yang merupakan pembantu rumah tangga di keluarga Nanindra.

"Semua makanan sudah di siapkan kan mbok?"tanya Hayu memastikan.

"Sudah Nyai.Kalau begitu saya ke bawah dulu ya Nyai."

"Nggih mbok."

"Yasudah,yuk nduk kita ke bawah.".Hayu menggandeng lengan Kasih.

Sementara di ruang tamu yang sudah di tata rapi oleh embok Tasmi,keluarga Bakhtiar menunggu kehadiran Kasih.Mata mereka setika tertuju pada seorang gadis berwajah ayu,dengan tubuh semampainya yang dibalut kebaya berwarna sage sedang menuruni anak tangga.

Kasih yang di tuntun oleh Hayu lalu duduk di sebelah Lesmana.Keluarga Bakhtiar pun tersenyum bahagia melihat calon menantu mereka yang begitu menawan dan terlihat sopan.

Hartadi Bakhtiar selaku kepala keluarga dari keluarga Bakhtiar,langsung menyampaikan maksud dan tujuan mereka bersilaturahmi ke rumah Lesmana Nanindra.

Lalu Hartadi memperkenalkan anak lelaki sulungnya,Dermawan Bakhtiar,yang duduk bersebelahan dengannya.

Dermawan yang berwajah tampan dan bertubuh gagah itu hanya tersenyum setiap kali Hartadi membicarakan kelebihannya.Betapa Awan,nama panggilannya,sangat menjadi kebanggaan bagi Hartadi.Bagaimana tidak,di usianya yang masih 28 tahun dan terbilang muda,Awan sudah berhasil mengelola bisnis dan perusahaan milik Hartadi yang hampir bangkrut.

Dan Awan lah yang berhasil mengangkat derajat keluarganya kembali walau sempat terpuruk selama 2 tahun lalu.

"Lalu kapan waktu terbaik bagi kedua anak kita ini untuk melangsungkan lamaran Pak?"tanya Lesmana yang sudah tak sabar melihat Kasih duduk di pelaminan.

"Bagaimana jika minggu depan Pak?".Hartadi memberi saran.

"Apa itu tidak terlalu cepat,Yah?".Awan membuka suara.

"Tidak apa nak Awan,lebih cepat kan lebih baik."ujar Lesmana.

"Benar kata Pak Lesmana.Kalau begitu kita sepakat bahwa acara lamaran Awan dan Kasih kita selenggarakan minggu depan."ucap Hartadi.

"Iya Pak,saya setuju!".Lesmana menimpali.

Setelah selesai membahas acara lamaran Kasih dan Awan,Lesmana pun mempersilahkan keluarga Bakhtiar untuk menikmati hidangan dan cemilan yang sudah di siapkan oleh embok Tasmi.

"Kamu ndak makan nduk?"tanya Lesmana.

"Ndak Pak.Kasih ndak lapar.!"jawab Kasih datar.

Awan yang mendengar itu langsung menghampiri Kasih.

"Mau mas ambilkan makanannya?".Awan menawarkan diri.

"Hahh..hmm..gak usah mas."jawab Kasih kaget hingga ia menjadi sedikit gugup.

Keluarga Bakhtiar dan Lesmana pun tersenyum melihat calon pengantin yang masih terlihat malu-malu itu.

"Jangan sungkan Kasih,mas ambilkan ya?!kamu harus makan pokoknya."ucap Awan lalu ia bergegas mengambilkan sepiring makanan untuk Kasih.

"Ini Kasih,makanlah!atau mau mas suapin?!"ujar Awan.

"Gak usah mas,aku..aku bisa makan sendiri."kata Kasih sembari mengambil sepiring nasi di tangan Awan.

Dengan Awan yang duduk di sampingnya,Kasih pun terpaksa menikmati makanan yang sudah di ambilkan oleh Awan.Ia hanya merasa tak enak saja jika mengabaikan kebaikan Awan.

"Kok gak di habiskan makanannya?".tanya Awan saat melihat makanan di piring Kasih yang masih banyak.

"Aku uda kenyang mas."jawab Kasih.

"Tapi kamu kan baru makan sedikit."ucap Awan.

"Kasih memang makannya sedikit nak Awan.".Hayu tiba-tiba menyelah percakapaan Awan.

"Oh begitu buk,pantas saja Kasih tak menghabiskan makanannya."gumam Awan.

Hayu pun mengangguk dan hanya melemparkan senyum kecil kepada Awan.Setelah semua keluarga selesai makan,Hartadi pun berpamitan kepada Lesmana dan mengucapkan terimakasih karna telah menyambut keluarganya dengan baik.

Namun Awan tak ikut pulang bersama Hartadi.Ia ingin mengajak Kasih membeli cincin untuk acara lamaran mereka yang di selenggarakan minggu depan.

Lesmana bahkan langsung mengizinkan Kasih untuk ikut bersama Awan.Padahal selama ini Lesmana selalu melarang Kasih untuk berpergian dengan teman lawan jenisnya.Namun Lesmana kini luluh dengan kehadiran Awan yang sebentar lagi akan menjadi menantunya itu.

Sembari menunggu Kasih mengganti pakaiannya,Awan pun berbincang dengan Lesmana.Sepertinya Awan tau bagaimana cara mengambil hati calon mertuanya itu.Buktinya mereka terlihat sudah begitu akrab.

Tak lama Kasih pun menghampiri Awan,dan mengatakan sudah siap pergi bersamanya.Awan lalu berpamitan kepada Lesmana dengan mencium tangan calon mertuanya itu dengan sopan.Di ikuti oleh Kasih yang juga mencium tangan Bapaknya sembari meminta izin.

"Kami berangkat dulu ya Pak."ujar Awan.

"Iya nak Awan,hati-hati ya!.tolong jaga Kasih."Lesmana memberi pesan.

"Baik pak.".Awan menimpali ucapan Lesmana.

Awan lalu mengajak Kasih menuju ke mobilnya yang ia parkiran di halaman rumah Kasih yang cukup luas.Dan dengan sigap,Awan membukakan pintu mobil untuk Kasih.

"Kita mau ke mana mas?"tanya Kasih tanpa menoleh ke arah Awan yang menyetir di sampingnya.

"Mas mau mengajak mu mencari cincin untuk acara lamaran minggu depan dik,."jawab Awan.

Kasih pun hanya mengangguk.Ia seakan sudah pasrah dan menerima semua yang telah di atur oleh Lesmana dan juga Awan.Kasih melakukan itu hanya karna ia tak ingin mengecewakan Lesmana.Walau di dalam hatinya,ia masih belum bisa menerima Awan sebagai lelaki yang harus menjadi suaminya.

**

Setelah menempuh perjalanan hampir 1 jam,mobil Awan pun tiba di sebuah jewellery store.Awan sebagai calon suami yang cekatan,langsung membukakan pintu mobil untuk Kasih.Bahkan ia meletakkan telapak tangannya pada atap mobil agar kepala Kasih tak terbentur saat hendak keluar dari dalam mobil.

Kasih pun berjalan beriringan dengan Awan,walau ada perasaan tak nyaman di hatinya.Saat berada di dalam jewellery store itu, Awan langsung meminta kepada salah satu karyawan yang bekerja di tempat itu untuk menunjukkan koleksi cincin terbaik mereka.

"Kamu suka model yang bagaimana mana Kasih?"tanya Awan sembari menyodorkan sebuah katalog ke hadapan Kasih.

"Hmmm...aku bingung mas.Terserah mas Awan saja mau memilih yang mana."jawab Kasih.

"Loh kok terserah aku sih?nanti kalau aku yang memilih tidak sesuai selera mu bagaimana?"

"Tidak apa mas,aku mengikuti pilihan mas Awan saja."

"Bener nih?kamu yakin?".

Kasih mengangguk pelan,lagi pula untuk apa ia memilih cincin yang sesuai dengan seleranya,toh selama ini ia tak pernah di beri pilihan untuk memilih sesuatu yang ia sukai.

Awan pun memilih cincin couple yang sesuai dengan seleranya.Ia tak bertanya lagi kepada Kasih,karna ia tau Kasih akan memberikan jawaban yang sama kepadanya.

**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!