Eps. 5

"Loh! kamu kenapa dar?" tanya seorang wanita muda tak lain juga salah satu pegawai resto di tempat itu, ia melihat dara yang jalan tidak seperti biasanya.

"Aku terjatuh gara-gara wanita kuno tadi!"sahut dara duduk di sebuah kursi yang jauh dari tempat ramai pengunjung di bantu duduk oleh temannya.

"wanita kuno? maksudnya apa ya!",wanita itu bingung dengan perkataannya. ada-ada saja, kayaknya temannya ini ada kelainan deh.

"Sudahlah loh istirahat saja, gue lanjut kerja, nggak apa-apa kan gue tinggalin!"

mm....

Aw!dara meringis memegangi betisnya yang terasa perih,. betis nya juga tergores itu semua karena wanita ****** itu! dara sangat marah dan benci.

"dara! kamu kenapa!" seorang pria datang dengan cara berlarian menuju ke arahnya, ia memakai pakaian yang sama seperti nya, itu berarti dia juga pegawai di restoran ini.

"Dar kamu baik-baik aja kan, mana yang luka!"pria itu tampak khawatir melihat perubahan ekspresi dara, dara menghela nafasnya kasar, wajahnya berubah menjadi masam melihat pria ini, pria yang selalu saja sok baik sok perhatian padahal ia sama sekali tak menyukainya, rasanya ia ingin mual dan enek melihatnya. jika dilihat laki-laki ini cukup tampan tapi sayangnya hanya Adnan seorang di hatinya. Rasanya ia ingin segera pergi. dengan susah payah dara berdiri berniat meninggalkan pria ini, ia memilih untuk kembali bekerja daripada melihat wajah pria ini.

"Bisa tidak jangan sentuh aku!"sinis darah melihat tangannya di sentuh.

"Maaf! aku khawatir banget kata indri kamu terjatuh"laki-laki itu melepaskan tangannya segera. Tadi ia mendapat kabar dari Indri yang membantu dara duduk di kursi itu.

"Dar! kamu mau ke mana!" pria itu menarik tangan dara tidak membiarkannya pergi begitu saja.

"lepaskan aku Vin, loh cari mati yah!"tanpa aba-aba pria itu mengangkat tubuh dara.

"Lepaskan aku!" dara berusaha memberontak, ia tak ingin tubuhnya disentuh seperti ini, sungguh menjijikkan.

"Kamu harus istirahat, gak mungkin kan bekerja dalam keadaan seperti ini, lebih baik istirahat di ruangan pak Adnan!" usul pria itu setelah mengindahkan tubuh dara. Bukan tanpa sebab menuju ruangan bosnya sebab, tempat peristirahatan untuk berbaring hanya ada di ruangan itu.

"Terus kamu mau ke mana?" tanya dara bingung sebab pria itu sudah menjauh darinya.

"Kembali bekerja! istirahat yang baik,. masalah pekerjaan kamu biar aku ambil alih!" pria itu tersenyum lembut ke arah dara yang hanya memasang wajah datar.

"Permisi pak" sahut dara setelah masuk ke dalam ruangan bosnya. pak boleh saya Izin istirahat di situ," tunjuk dara ke arah sofa panjang.

"Emang ada apa!"pria itu hanya melihat sekilas dara, ya ampun dingin banget bosnya, tapi tetap saja tampan di matanya.

"Saya tadi terjatuh pak! jadi saya mau istirahat sebentar boleh yah pak!" dara memohon ia menunjukkan wajah penuh iba dan pertolongan.

"Hem baiklah!" Yes! dara bersorak senang dalam hatinya ia berhasil, dan pastinya ia akan menikmati wajah tampan bosnya. dara berjalan pelan-pelan menuju sofa itu, sebelum berbaring ia mengeluarkan hp nya. Dengan sengaja ia mengambil gambar bosnya. Dara dengan bahagia dan berbaring.

"Obati lukamu!"Pak adnan mendekat dan meletakkan obat P3k di meja di depannya.

"Terimakasih pak!"Apa ia rayu aja bosnya yah, mumpung mereka hanya berdua. Dara tidak jadi berbaring ia duduk Kembali. Dara mengambil langkah licik berusaha membuka kancing atas pakaian nya untuk memperlihatkan belahan dada mulus nya.

" Pak!"ujar dara setelah berhasil melepaskan kancing bajunya, tanpa ia sadari pak Adnan sudah sejak tadi pergi setelah memberinya obat! sungguh menyebalkan. Tapi meski begitu ia tetap saja tersenyum mengambil obat itu! bos-nya ternyata diam-diam perhatian padanya bukti nya obat itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Tadi kamu ke mana! Tanya uminya Sebab saat ia pulang saja tak ada di rumahnya. Kini umi itu sedang duduk di sofa bersama buku yang sedari tadi di tangannya, matanya fokus ke buku itu. Ntalah itu buku apa, yang jelas ibu Afifah paling suka membaca apapun itu. ia menatap lekat saja setelah mengindahkan buku itu di meja depannya.

"Keluar umi sebentar ketemu teman." Saja termenung sebentar sebelum menjawab. Pria itu kan memang teman nya juga jadi tidak salah kah? Ia telah berbohong! Sungguh ia tak ada maksud, dalam hati ia memohon ampun pada tuhan nya. Ia menatap uminya juga dengan tatapan meyakinkan jika ia sama sekali tak berbohong.

"Baiklah umi saja ke dalam dulu!" ujarnya segera melesat pergi meninggalkan uminya yang tak lagi menatapnya malah kembali fokus pada bukunya.

"Dia ketemu sama pacar mungkin Bu!" Ujar bibi sembari meletakkan beberapa makanan di meja untuk makan malam. Sebab ini sudah malam.

Dikala mendengar ucapan bibi barusan, mata umi jadi melotot, ini bukan jawaban yang ia tunggu, tak pantas dan tidak enak itu, sang umi tanpa sadar berdiri dan membuat bukunya terjatuh sehingga mengeluarkan suara besar. " Bi! jangan ngomong enggak-enggak! Saja mana mungkin seperti itu!" Umi saja tampak nya tak suka dengan perkataan bi Sanum menurut nya itu terlalu lancang dan kurang ajar. Umi tak sadar berkata seperti itu, tangannya terasa bergetar.

Deg!!! Boom!!!

"Umi!"Kata Abi dengan penekanan. Abi baru keluar dari kamarnya dan mendengar pembicaraan mereka.

"Ma- maaf Bu! saya gak bermaksud berbicara seperti itu!". Bibi sadar jika apa yang ia katakan barusan salah! Ia tak sengaja kini sang bibi hanya bisa menunduk tanpa mau melihat tuannya yang tengah diselimuti kekesalan! Sungguh bibi tidak bermaksud melakukanya ia tanpa sadar. Bibi jauh lebih bergetar. ia memijit-mijit jari-jari tangan nya

"Gak apalah bibi! Kan itu hanya bercanda sahut Abi berusaha menenangkan bibi yang tampak takut-takut! mungkin memang bibi tak berniat seperti itu.

"Pah! Apanya yang bercanda!" Lagi-lagi umi Afifah merasa marah ini tidak bisa dikatakan bercanda,.ia tidak setuju bagaimana kalau ini kenyataannya ia tidak akan menerima nya.

"Sudahlah umi!" Abi berjalan ke arah sang istri untuk memenangkan nya lalu membantunya untuk duduk, setelah itu sang Abi memungut buku itu lalu menyerahkannya pada sang istri. Sang Abi mengangguk dan tersenyum ke arah sang umi membuat hatinya sedikit melunak.

"Makanya jangan ngomong aneh-aneh Iya! Lain kali jangan diulangi."sahut umi dengan emosi mulai reda.

"Iya Bu! sekali lagi saya minta maaf!" Ujar bibi dengan suara berat seperti menahan sesuatu.

"Saya kebelakang dulu pak Bu! "ujarnya segera pergi ia tidak bisa lagi menahan sesuatu yang hendak keluar itu.

Saja tiba dari dalam dapur membawa beberapa lauk pauk untuk makan malam ini. ia baru saja berpapasan dengan bibi, tapi bibi hanya berjalan menunduk, ia sempat menangkap pembicaraan umi dan bibi. Tampak nya sang bibi merasa sangat menyesal dengan apa yang ia katakan barusan, hal itu membuat atensi uminya naik.

Bisa dikatakan bibi tidak lah bersalah dalam hal ini, hanya saja uminya memang tidak menginginkan anaknya pacar-pacaran, begitulah seorang ibu tak ingin terjerumus ke hal yang sama meski hanya pacaran saja. Saja tadi setelah menjawab pertanyaan uminya ia segera menuju ke dapur untuk menghindarkan pertanyaan lebih, tapi pada akhirnya, masalah ini tetap ada.

Saja merasa iba dan kasihan dengan bibi, namun ia tak bisa berbuat apa-apa meski tebakannya benar, ia tidak akan mungkin mengatakan kejujuran itu. Bagi nya kepercayaan uminya adalah hal utama, ia tak mungkin mengecewakan sang umi, biarlah untuk saat ini jika waktunya memungkinkan atau setelah ia selesai bahkan sudah memiliki karir baik ia akan mengatakan nya sendiri. Jika tidak pastinya sang umi tidak akan memaafkan nya.

Saja menata makan malam dengan baik lalu menyusul sang bibi dari arah belakang.

"Umi! jangan seperti itu sama bi sanum! kasihan!"ujar Abi menatap istri tercinta nya. Ia tidak habis pikir dengan sikap umi tadi. Ia tadi melihat jika bibi benar-benar menyesal.

"Terus Abi maunya apa! apa umi diam saja saat orang lain mengatakan yang tidak-tidak tentang anak kita!"umi menatap dalam suaminya.

"Tidak seperti itu umi!".

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Ais kasihan Banget

2023-10-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!