Eps. 4

Siapa wanita itu....

kenapa begitu terlihat akrab pada bos-nya! apakah kekasihnya! tapi mana mungkin pak Adnan mau sama wanita kampungan sepertinya! pikirnya seperti itu.

Di pojok ruangan seorang wanita muda merupakan salah satu pelayan di restoran itu menatap jijik tak suka pada wanita didepan bos-nya, menurut nya wanita itu terlalu kuno di zaman modern ini, jika dibandingkan dengan dirinya yang hanya memakai baju pelayan saat ini merasa masih kalah jauh. tak cocok sama sekali dipasang kan dengan pak Adnan super tampan. Siapa yang tidak tertarik dengan pria sepertinya sudah tampang pekerja keras pula. Ia benar tak rela. Sebab sudah lama mengagumi nya bos- nya. Ia sudah melakukan berbagai cara untuk mendekati pria itu namun pria itu tak kunjung meliriknya sama sekali padahal jika dilihat ia gadis cantik muda dan juga seksi, apa kekurangan nya. Dan apa bagusnya Wanita kampungan itu!. Apa wanita kampungan itu menggunakan susuk yah.

Dara! panggilan ketiga kali wanita itu baru mendengar nya sebab ia terlalu sibuk menghayati pemikirannya.

"Iya pak!" Dara segera menuju arah suara itu, ia tadi diam mematung di pojok kasir dan mengamatinya sambil memegangi nampang berisi pesanan pengunjung.

"Apa kamu sakit" sahut pria yang bernama Adnan kai, ia sempat melihat pegawai nya ini tampak tidak baik-baik saja.

"Tidak pak!" Dara berusaha tersenyum untuk memperlihatkan bagaimana cantiknya senyumannya, berharap pria yang memanggilnya barusan terpikat.

"Terus apa yang kamu lakukan tadi!"tanyanya melihat dara dengan senyum tak luntur.

"Tidak ada pak, betis ku tadi terasa ngilu makanya saya diam sebentar!"ujar dara meyakinkan mana mau ia mengatakan yang sebenarnya, yang ada dia akan dipecat. Tapi itu tidak akan kan! dia salah satu pegawai terbaik tentu saja dan juga cantik. Lagi-lagi dara tersenyum manis.

"Oh ya sudah layani tamu yang datang!" tapi sayangnya pria itu sama sekali tak tertarik dengannya, hanya biasa-biasa saja, kurang apa ia sama sekali tak menarik padahal dia kan menurut nya cantik, banyak kok pria yang tergila-gila padanya tapi kenapa pria ini tidak! ah mungkin hanya malu-malu saja lain kali saja ia akan menunjukkan secara terang-terangan.

"Baik pak" Dara segera pergi melakukan tugasnya dengan wajah sedikit cemberut dan melirik sinis ke arah Wanita kampungan menurut nya.

"Dia cantik ya?"tanya saja sekilas memandangi kepergian wanita barusan lalu beralih melihat pria di depannya.

Mm ..! pria itu hanya berdehem kecil! tak mungkin mengatakan tidak, sebab meski ia berkata sedemikian rupa saja akan tahu, tapi bagaimana semua wanita itu cantik termasuk wanita di depannya itu. Bukan cuma cantik tapi semuanya ia suka dari saja.

"Jangan sampai tergoda!" ujar saja dengan suara berat, saja tadi sedikit tak suka dengan wanita itu, ia tahu jelas apa maksud wanita tadi. wanita itu cantik dengan postur tubuh yang ideal bukan tidak mungkin pria di depannya itu akan berpindah hati. Saja memalingkan sedikit pandangan nya, untuk menghindari mata pria itu.

"Gak akan! kan sudah ada kamu lah, meski dia cantik tapi sudah ada wanita cantik bak bidadari yang menghangatkan hatiku!" pria itu berusaha membuat saja tidak berpikir tidak-tidak, ia tahu apa yang dipikirkan saja. Ia akui memang dara cantik tapi baginya saja adalah wanita yang sangat sempurna baginya. Hatinya tulus untuknya begitu pun sebaliknya. Pria itu tersenyum melihat saja tersipu malu.

"Hem mas! jangan buat aku besar hati!" saja merasa malu disandingkan dengan bidadari itu 1000 kali lipat, pasti pria itu hanya tak ingin membuatnya kecewa. Tapi tak apalah! saja menghela nafasnya dan tersenyum lembut.

"Kamu sudah makan! Ucap seketika pria itu mengalihkan pemikiran saja.

"Sudah sih mas!" saja mengangguk memang ia sudah makan tadi! Lalu kenapa ia tampak tak memiliki tenaga sekarang.

"Tapi pasti lapar kan!"selidik pria itu memicingkan bibirnya.

"Ya mas" saja menggaruk! Pria ini masih ingat saja kebiasaan saja. Memang ia merasa lapar saat ini! Meski sudah makan tetap saja ia lapar, itulah saja bahkan ia suka mengumpulkan berbagai macam cemilan untuk dimakan di waktu senggang. Makan banyak tapi ia tidak pernah gemuk! Memang unik.

"Mas! Tidak makan" sahutnya saat hanya ada satu piring makanan yang di bawah oleh pelayan.

"Makan saja! Atau aku makan milikmu." ujar pria itu berpura-pura menggerakkan jari-jarinya.

"Eh jangan dong yang lapar kan saja" Ucapnya segera menyantap cake pesanan nya.

"Oh ya, saja kamu bisa pulang biasanya kan gak ada waktu." Tanya pria itu bergantian menatap saja dengan piring yang telah kosong itu, karena baru saja ia menghabiskan dengan lahap.

"Biasalah mas tugas akhir mahasiswa!"balas saja menyudahi makannya lalu meminum jus jeruk.

"Berati kamu sekarang penelitian dong di sini"tampak pria itu antusias dan tersenyum jika tahu kekasihnya itu melakukan penelitian nya di kota ini, itu berarti ia punya banyak waktu untuk bertemu saja, sebab sudah setahun ia tak melihat saja secara langsung.

"iya mas."

"Kapan mulainya!"Pria itu benar-benar ingin tahu, ia punya rencana untuk selalu bertemu saja.

"Besok kayaknya mas." ujar nya segera menghirup jus nya.

"Aku temani yah!" sahut pria itu dengan senang hati.

"Ah gak usah mas! Kamu kan kerja nanti ngerepotin lagi." Saja merasa tak enak jika harus merepotkan nya, lagian ini urusan kuliah nya.

"Gak kok! Aku kan bosnya gak ada yang berani komplain," pria itu tampak sedikit meninggikan dirinya, bukan ia sombong karena ia sebagai pemilik restauran itu tapi ia sengaja supaya saja mau menerima bantuan nya.

"Yah jelas yang ada mereka di keluarkan dari daftar," Ujarnya sambil menaikkan jari telunjuknya di udara seperti orang menulis sambil terkekeh.

"Ha ha! kamu benar!" pria itu ikut tertawa melihat saja yang tersenyum ceria, sedari tadi ia memandang wajah sendu namun sangat cantik di mata nya.

"Mas saja pulang yah sudah sore." saja tampak bersiap memakai tasnya, ia melihat hp dan memang itu sudah sangat sore ia sudah sedari tadi berada di sini dan lupa jika sudah berjam-jam, tapi, tidak masalah lupa jika sudah ke sorean asalkan tidak lupa jalan pulang! ngelawak juga gak apa-apa yah!

"Mas aku pamit! assalamualaikum!" saja sudah di luar pintu dan bersiap pergi.

"Waalaikumussalam! Hati-hati,"sahut pria itu.

"Siap mas!".Sahutnya menaikkan tangannya sebagai tanda siap. Saja sudah pergi dengan menaiki taksi yang telah ia pesan sedang pria itu juga kembali masuk ke ruangan nya.

Sedang di tempat yang sama di teras restauran sedari tadi dara yang sedang membuang sampah di luar tak sengaja melihat interaksi ke duanya, dara sangat marah, ia mengepal erat-erat kedua tangannya, sampai urat-urat nya terlihat dan menegang.

"Sok kecakapan! cari muka!" dara merasa muak dengan tingkah wanita tadi.

"Dasar ******!"umpat nya dengan marah bercampur kesal. ingat saja ia akan membuat perhitungan nantinya, pak Adnan hanya milik nya.

Dara tersenyum merekah yang jahat saat melihat wanita itu kembali ia punya ide.

Bagh! Bugh! awhhh ! teriaknya histeris ia telah terjatuh di lantai, rencananya gagal ia berencana menyenggol kaki saja, tapi sayangnya dia sendiri terjatuh! senjata makan tuan.

"Astaghfirullah Al-adzim, ada apa Mbah!"saja berusaha membantu dara yang memegangi pinggulnya yang terasa encok.

"Mbah! Mbah! kamu pikir gue Mbah loh! ngaca!"judes dara tak terima, ia tampak masih meringis menahan sakit nya, pergi meninggalkan saja yang termenung.

"Aneh! ditolong kok marah!" saja bingung ia memandang wanita itu yang berjalan tampak susah, ingin membantunya tapi yah sudahlah lagian pasti Wanita itu akan marah lagi.

"Hah!" hampir aja ia lupa, ia segera masuk ke tempat nya tadi mengambil hp nya yang ia lupa, " Untung masih ada!" saja mengelus hpnya merasa aman, segera mungkin pergi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!