Eps. 3

Pagi hari aku bangun lebih awal membantu bibi menyiapkan sarapan pagi, kulihat bibi sangat bersemangat pagi ini, bibi sedang sibuk menanak nasi. "Aku bantu yah bibi" sahutku saat sudah di sampingnya seraya mengambil beberapa sayuran lalu aku cuci di wastafel sebelum di potong-potong, supaya kebersihannya tetap terjaga.

"Gak usah neng" Sahut bibi, bisa dilihat kalau bibi merasa tak enak padaku! Pasalnya aku kerap kali membantunya jika berada di rumah! Mungkin itulah sebabnya. Aku hanya menerka-nerka nya.

"Eh gak apa! Sini bi!" Aku mengambil kembali sayuran yang diambil bibi sebelumnya dari tangan ku. "Wanita kan harus terbiasa urusan dapur masa dilarang," Ujar ku berceloteh dengan kedua tangan sigap memotong-motong sayuran tadi, antusias sembari menuang sayuran kangkung dan lainnya ke dalam air mendidih yang barusan aku patri untuk di kerjakan.

"Tidak salah kan saling membantu dalam urusan dapur, lagian seorang wanita itu harus pandai dalam memasak makanan dan itu wajib! Dan aku juga sudah rindu masakan rumah" Celoteh ku panjang lebar yang membuat sang bibi hanya mengangguk-angguk dari tadi sambil mengerjakan pekerjaan lainnya seperti membenarkan dan juga tak lupa tersenyum kecil. Memang benar kan jika seorang wanita harus pintar dalam urusan dapur bukan! Bukan cuma dalam menata karirnya. Tapi persoalan leher adalah jauh lebih utama.

"Eh ia non! Nanti kan kamu akan dipinang anaknya orang! Bibi sudah tidak sabar!" Sahut bibi! Tanpa menoleh padaku! Ia sepertinya sengaja menggoda ku, menjawab apa yang aku utarakan bahkan aku dapat rasakan jika bibi sedang menunggu-nunggu hari itu sambil tersenyum.

"Eh apaan sih bi! No! Belum waktunya lah mikir itu,"Aku merasa sedikit kesal pada bibi, ingin rasanya aku mencubit bibir nakal Nya yang cerewet mengoceh ku. Tapi sudahlah aku sendiri kan yang memulai nya. Mana mungkin aku memarahinya, yang ada aku kualat karena durhaka.

"Ih siapa taulah! Jodoh kan tidak perlu menunggu" Mengingat hal menikah aku belum terlalu memikirkannya aku dulu ingin fokus pada pendidikan ku! Ya aku akui memiliki kekasih tapi aku tidak terlalu terburu-buru untuk menikah! Sebab menurut ku menikah itu tidaklah mudah harus siap batin dan mental! Namun jika sudah jodoh! Yah mau bagaimana lagi. Ah sudahlah kenapa aku memikirkan menikah! Ini karena bibi sih batinku.

"Hem bibi ada-ada aja! Saja itu mau kuliah dulu! Setelah lulus pun saja ingin kerja dulu lah! Masa langsung nikah! Kan gak afdol!" Gak rela rasa nya aku.

"Ia deh terserah kamu aja! Yang penting bahagia!" Begitulah bibi sanum dan aku terlihat sangat akrab, aku sudah menganggap bibi sebagai keluarga sendiri senang rasanya aku bukan seperti tuan dan pelayan. Aku sudah menganggap bibi sanum sebagai bibiku sendiri.

"Lagi ngomongin apa sih asyik banget!"Tiba-tiba seseorang mengagetkan kami tak lain umi ku datang secara tiba-tiba lalu mendekat ke arah kami tepatnya mengambil air minum

"Nggak ada kok umi! aku mengedipkan mata ke bibi takut nya bibi mengatakan apa yang kami bicarakan barusan.

"Nggak ada Kok Bu! He..he..he." aku menghela nafas ku, bibi mengerti juga maksudku untung saja. Aku takutlah membahasnya barusan lagian umi juga sama dengan bibi berharap aku segera menikah.

"Selesai deh" aku segera mematikan kompor dan mengangkat sayuran bening itu.

"Wah!" Sangat harum hasil buatan ku rasanya menggugah selera, tak sabar aku memakannya.

"Non hebat!"unjuk jempol bibi padaku dengan bangga.

"I am indeed great but dear aunt is much greater" kataku tersenyum dengan sok Inggris, biarlah sekali-kali. Ingin rasanya aku. tertawa melihat bibi tampak bingung, dan refleks sembarangan menggaruk. " Non artinya apa?" tanya bibi penasaran.

"Bibi cantik banget" ujar ku berhasil membuat bibi tersipu malu, tapi kan bukan itu artinya, ah sudahlah yang penting bibi senang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sore hari ini, rumah saja sepi sekali, umi pergi ke tempat biasa sebuah rumah pengajian sedang abinya juga pergi kesebuah pertemuan pengurus mesjid sebab abinya merupakan bagian dari pengurus mesjid Dan sekarang saja sendiri sebab bibi sanum juga tadi siang izin ada urusan. Ia bingung harus ngapain di rumah, karena merasa bosan hanya memainkan laptopnya di sofa, ia lalu menutup dan menyimpannya. Saja lalu menarik tasnya dan pergi.

Beberapa saat tibalah ia di depan sebuah bangunan sebuah tempat makan restoran yang cukup ramai pengunjung. Ia baru saja tiba dengan angkutan ojek online yang ia pesan tadi, cukup membutuhkan waktu sekitar 10 menit menuju tempat ini. Sebenarnya ia memiliki mobil keluarga di rumah nya yang bisa ia pakai jika ingin pergi hanya saja menurut nya terlalu ribet jika harus ada kemacetan, lagian ini juga tidak terlalu jauh. Dan yang paling penting ia belum belajar cara mengemudi.

Dapat dilihat jika sudah ramai pengunjung bukan tidak mungkin sebab lokasi yang strategis dan cukup memungkinkan apalagi di samping jalan raya yang banyak lalu lalang orang-orang dengan tegas ia melangkahkan kakinya masuk.

"Permisi Mbah mas kai Nya ada?" Tanya nya sopan pada kasir wanita saat sudah berada di dalam sembari matanya sibuk menatap sekeliling tak ada yang berubah sama sekali hanya saja resto ini semakin ramai dari sebelumnya.

"Kai siapa ya Mbah!"tampak kasir itu bingung dan memikirkan sesuatu ia bingung kai siapa pasalnya tak ada karyawan yang bernama kai.

"Maaf Mbah sebelumnya maksud saya mas Adnan kai" ia baru ingat jika hanya beberapa orang saja yang memanggil pria itu dengan nama akhirannya termasuk dirinya, pantas saja karyawan ini bingung dan tidak mengenali.

"Oo! Saya kira siapa?" Kasir itu menjawab dengan ramah dengan senyuman. Sudah sepatutnya seperti itu sebab karyawan atau pegawai memang harus seperti itu pada setiap tamu.

"Maaf mbah! Kalau boleh tau pak Adnan siapa nya Mbah?" tanya penasaran sebab baru kali ini ada wanita yang mencari bosnya selain keluarga bosnya sendiri yang ini baru ia lihat.

"Hem saya!"ia bingung harus menjawab apa kekasih kah! Atau teman saja. bingung harus bilang apa sebab hubungan mereka memang dirahasiakan hanya saja pria dan satu lagi teman wanitanya dia Elis yang tahu hubungan nya.

"Ada apa yah cari saya!" Seorang pria yang tak lain bernama Adnan kai menuju pada wanita yang telah mencari nya. Tadi ia sedang berbicara di pojok dengan seorang pelayan pria dan tak sengaja mendengar namanya di sebut DNA sekarang ia sudah berada 5 langkah dari belakangnya.

"Mas!" Saja berbalik dan melihat siapa pria itu ia terlihat sangat senang begitu pun pria itu ia jauh lebih senang, kekasihnya datang mengunjunginya.

"Saja!"

Saja mengangguk dan menghampirinya

"Sejak Kapang kamu pulang! Kenapa tidak mengabari mas saat kemari." Mereka telah mengambil tempat dan duduk di sebuah kursi.

"Kemarin! Maaf mas! Tapi saja tadi menelpon kok! Tapi gak diangkat!"Ucap saja, sebelum berangkat ke sini ia memang sempat menghubungi pria ini tapi tidak diangkat.

"Masa ia sih!" Pria itu merogoh kanton celananya dan mengeluarkan sebuah benda pipih panjang.

"Ia! Maaf hp mas tadi di silent lupa!" Ucapnya melihat panggilan telepon saja yang banyak saking banyaknya tidak bisa dihitung.

"Kenapa mas" bingung saja pria ini menatapnya tak lazim bahkan memandangi nya dari bawah hingga ke atas! Apa yang sedang dipikirkannya.

"Saja kamu baik-baik aja kan!"pria itu tampak khawatir melihat nya, tentu saja ia khawatir melihat perubahan bentuk fisik saja, dari tadi ia menatap saja seperti untuk memastikan jika wanita ini benar-benar kehilangan berat nya, mungkin karena sakit pikirnya.

"Ia mas! Sehat kok, malah sehat banget! Emang ada yang salah" bingung nya melihat wajah pria itu tetap sama.

"Oo! Pasti mas mikir karena aku sedikit kurus yah! Biasalah mas itu wajar!" Ujarnya meyakinkan saat ia ingat pasti masalah itu, memikirkan hal itu saja terkekeh kecil.

"Syukurlah kalau begitu" mas Adnan kai tampak lega jika saja bukan kurus karena sakit melainkan hal lain.

Siapa wanita itu....

kenapa begitu terlihat akrab pada bos-nya! apakah kekasihnya! tapi mana mungkin pak Adnan mau sama wanita kampungan sepertinya! pikirnya seperti itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!