*Jika hujan tidak datang lalu untuk apa ada nya pelangi* .
Sudah 2 hari Zahara tidak berangkat berkerja bahkan gadis itu tak keluar dari kamar nya .
Patah hati ternyata membuat nya tak berdaya , harapan nya menjalin hubungan harus pupus di tengah jalan . Sedih dan kecewa bercampur menjadi satu .
Andai ia tak jatuh cinta mungkin dampak nya tak akan separah ini , menangis pun sudah percuma tak akan mengembalikan harapan yang telah pupus sebelum berkembang.
Helahan nafas panjang terdengar dari mulut gadis itu .
tok tok tok
Bunyi gedoran pintu semakin nyaring membuyarkan lamunan Zahara , gadis itu segera menghapus matanya yg sudah basah oleh air mata.
"Buka pintu nya nak ini bunda,udah 2 hari kamu gak keluar kamar , apa kamu gak lapar ?, gak haus nak .?"tanya sang ibu .
Zahara bangkit dan membuka pintu kamarnya perlahan ..
krekkk...
"Ya ampun anak bunda , mata nya seperti panda " ucap sang bunda terkejut .
Sementara Zahara hanya diam dan lebih memilih duduk di atas kasur nya, mengerti dengan kondisi anak nya sang bunda pun ikut duduk di samping Zahara di peluk nya sang anak dengan erat .
"Bunda gak tau kapan anak bunda ini jatuh cinta , yang bunda tau saat ini anak bunda tengah patah hati ."ucap sang bunda mengusap rambut Zahara lembut.
"Zahara hanya sedih , kenapa semua ini terjadi pada Zahara padahal Zahara udah mati matian berubah demi dia agar bisa jadi calon istri yang baik ." ucap Zahara sedih sambil menatap keluar jendela menikmati pemandangan rintik hujan yang mulai turun membasahi bumi .
"Jangan sedih nak , ambil lah hikmah dari semua ini kamu jadi rajin solat , bisa masak , dan yang terpenting sekarang kamu cantik pakai jilbab , sayang kalau bunda boleh kasih saran jangan lah kamu berubah demi orang lain, tapi berubah lah demi kebaikan mu sendiri berubah lah karena kamu ingin lebih dekat kepada Allah nak bukan semata mata untuk orang lain ."ujar sang bunda yang berhasil menyadarkan Zahara .
"Tapi Bun , temen temen Zahara udah pada di lamar kenapa Zahara sendiri yang belum." ucap nya sedih .
"Kamu tau gak nak , ayah sama bunda dulu juga menikah di usia yang tidak lagi muda, saat itu umur bunda 27 tahun lebih tua dari pada kamu kan , dan ayah kamu umur 32 tahun jadi kamu jangan kuatir ya karena jodoh , maut , rejeki itu udah ada yang ngatur ."
Zahara terdiam berusaha mencerna kata-kata bundanya dengan baik.
"Terimakasih Bun Zahara udah paham sekarang , bunda adalah bunda yang paling baik di dunia ini ." ucap Zahara yakin sambil tersenyum .
Melihat senyum anak nya yang telah kembali, sang ibu merasa bahagia .Entah bagai mana kebahagiaan ini di lukisan oleh kata kata .
"Sama sama sayang udah yuk pelukan nya kita makan malam dulu , ayah sama kakak kamu udah nunggu tuh di bawah ."ajak sang bunda di angguk Ki oleh Zahara .
Tak butuh waktu lama untuk sampai di meja makan, di sana sudah ada sang ayah yang tersenyum lembut dan sang kakak yg memainkan ponsel nya dengan sibuk .
"Assalamualaikum ayah , kakak ."
"Waalaikumsalam anak ayah yang cantik " ucap sang ayah sementara kakak nya hanya diam dan masih mengutamakan Atik handphon milik nya .
"Kakak kok gak jawab salam Zahara sih ."kesal nya .
"Waalaikumsalam " jawab kakak nya tanpa melihat Zahara .Terkesan cuek ,tapi sebenarnya nya dia tak mau menatap adik nya itu dengan tatapan kasihan.
"Kak letakkan dulu handphon nya kita makan dulu yuk"nasehat sang ayah .
Yaksa hanya diam dan meletakan handphon nya , semua makan dengan tenang . Sesekali sang bunda membuat canda an yang membuat Zahara tersenyum kembali , Zahara merasa bahagia walau untuk sesaat .
.........
...
..
Keesokan hari nya saat mentari sudah terbit dari timur , Zahara sudah berada di kantor nya hari ini ia berangkat lebih pagi karena menghindari orang orang . Ia takut jika orang orang akan bertanya mengapa mata nya bengkak seperti panda .
Oleh sebab itu ia berangkat pagi pagi sekali . suasana kantor masih sangat sepi, berapa jam kemudian orang orang mulai berdatangan .
Bela dan Ratna yang akan duduk di meja masing masing pun menghentikan langkahnya, melihat Zahara yang bekerja menggunakan kaca mata hitam membuat keduanya saling berpandangan .
"loh Ra kok loe kerja pakai kaca mata hitam sih , lampunya silau ya atau jangan jangan loe 2 hari ijin itu karena loe sakit mata .?"tanya Ratna .
"Iya aku lagi sakit mata ."singkat Zahara yg masih serius mengerjakan pekerjaan nya yang menumpuk akibat di tinggal 2 hari libur .
"Udah deh na loe diem aja , sana deh Lo , gue mau ngomong sama Zahara " ucap bela yang sudah mengetahui bahwa temannya itu sedang bersedih .Ratna hanya diam dan memilih duduk dan mengerjakan pekerjaan nya.
"Ra , gue tau loe lagi sedih gue udah tau semuanya ,si Rangga emang jahat kalau dia gak suka kenapa kasih perhatian lebih ."ucap bela prihatin .
"gpp kok bel mungkin aku nya aja yang ke gr an sama tuh anak. "jawab Zahara sedih .
"Zah ..gue tadi di titipin sama Rangga buat kasih ke temen temen ."ucap bela sedih sambil menyerahkan sebuah undangan .
"aku udah nebak , cepat atau lambat pasti aku bakal dapet undangan ini ." ucap Zahara dengan suara yang mulai bergetar .
Sekuat apapun Zahara untuk tidak sakit hati pun tetap saja gadis itu merasakan sakit . bagaimanapun ia telah menyerahkan hati nya ke Rangga dan sekarang hati itu remuk di tangan Rangga pula .
"Sabar ya Ra... gue tau loe pasti bisa lewatin ini semua , masih ada kok laki laki yang lebih baik dari pada Rangga ." ucap bela mengusap usap bahu Zahara.
"Makasih ya bel kamu emang sahabat aku yang paling baik " ujar Zahara tersenyum ,merasa ada yang aneh Ratna pun mendekat .
"loh Zahara kok dapet undangan , gue malah gak dapet." ujar Ratna membolak-balik undangan Zahara.
"Undangan loe masih sama gue na , nih .."ucap bela memberikan undangan Ratna dengan mengerutkan dahi Ratna membaca undangan tersebut .
" Maaf Ra gue gak tau kalau undangan ini dari Rangga ." ujar Ratna sedih .
"gpp kok na gue paham ." Zahara pun kembali memfokuskan diri pada pekerjaan nya hari ini ia ingin lembur , selain untuk mengerjakan pekerjaan yang menumpuk seperti gunung ia juga ingin mengalihkan perhatian nya , agar ia tidak selalu mengingat rangga .
Bicara soal Rangga Zahara tak tahu apakah ia harus datang dalam acara pernikahan lelaki tersebut atau ia berdiam diri di rumah meratapi nasib, entah lah Zahara bingung yang terpenting sekarang adalah pekerjaan nya.
.........
....
.....
...
..
bersambung ....
di lanjut besok ya .... aku harap kalian Sudi membaca cerita ku ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Nur fadillah
Sabar...Neng Zahara....🤗
2023-03-24
0
🌷💚SITI.R💚🌷
datang aja zahra kamu pasti bisa tunjukan klu kamu wanita kuat dan hebat..lanjuuut
2022-07-02
0
Faris Setyawan Fais
kakak sepupuku cewek nikah usia 35 tahun dan dapat suami usia 33 tahun ya walaupun itu semua ada gunjingan gunjingan dari tetangga tapi Alhamdulillah sekarang yang gunjing gunjing itu mulutnya tersumpal dengan kebahagiaan kakakku
2022-06-16
1