Dicampakan

"Aku keluar sebentar tadi? Oya kamu sudah mandi?" tanya Albert menatap wajah cantik Vina, mengusapnya lembut, dan beranjak pergi duduk di sofa samping ranjangnya. Menyandarkan punggungnya dengan kepala menyandar di atas sofa.

"Kenapa dia berbeda sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Apa dia benar-benar Albert yang aku kenal? Atau dia hanyalah bayangannya.." Vina mencoba untuk tersenyum, meskipun begitu dia adalah istri Albert dan sudah terlanjur mengucapkan sebuah janji, dan tuhan sebagai saksinya. Yak mungkin jika mengkhianati janji

"Syang, boleh tanya?" ucap Vina ragu-ragu,

Albert membuka matanya, duduk tegap menatap ke arah Vina, menyunggingkan sebuah senyuman hangat untuknya.

"Memangnya kamu mau tanya apa?" tanya Albert.

"Bau parfum siapa di tubuh kamu, apa kamu keluar dengan wanita?" Vina duduk di samping Albert, mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang ia pegang dari tadi. Albert memegang tangannya, di atas pipinya.

"Vina, jangan pernah ikut campur urusan aku, aku memang menikahi kamu. Tapi ada

banyak hal yang tidak boleh kamu ikut campur," ucap Albert, mengusap punggung tangan Vina.

"Kenapa? Apa kamu tidak menganggap pernikahan ini serius,"

"Setelah ku pikir-pikir, tidak ada gunanya aku menikahi kamu. Aku suka dengan kamu, tapi tidak terlalu cinta seperti apa yang pernah aku rasakan dulu pada mantan aku.." ucap Albert, seketika ke dua mata Vina mulai berkaca-kaca."

"Kenapa kamu tidak suka denganku? Setelah ini apa yang kamu lakukan padaku, apa itu hanya nafsu kamu.."

"Sudahlah jangan banyak bicara lagi, lagian dulu tidak hanya kamu yang tidur denganku, banyak wanita yang pernah bersamaku, dan semua hanya aku anggap sebagai jaket untuk penghangat malamku," ucap Albert.

Vina menarik napasnya, mencoba untuk tetap tersenyum di hadapan Albert, meski perkataannya membuat hatinya yang semula terpampang dinding kaca, perlahan kaca itu hancur tinggalkan kepingan kaca yang berserakan, menancap di hatinya, sakitnya tak berdarah tapi semakin sakit saat dia mengucapkan wanita hanya sebagai jaket menghangatnya.

Vina menarik tangannya dari genggaman Albert, dia menggulum bibirnya ke dalam, menahan air mata yang se akan mau tumpah.

Aku harus sabar? pernikahan bagiku hanya satu kali, aku harus pertahankan pernikahan ini..

"Kenapa kamu menangis?" tanya Albert, jemari tangannya mengusap lembut rambut Vina.

"Gak usah khawatir, aku tidak akan pernah menceraikanmu. Aku akan memenuhi semua kebutuhanmu." ucap Albert, mencium lembut kening Vina.

Kecupannya sangat lembut! Tapi kenapa dia masih tidak bisa berubah, aku kira dia tulus suka denganku, ternyata semua hanya topeng di balik kata dia yang terucap untuk berubah.

"Kita akan pergi ke Inggris nanti, aku ingin menikmati setiap malamku bersamamu?"

Vina mengerutkan dahinya, "Apa kamu, serius!!" tanyanya memastikan.

"Iya, aku sangat serius, kita adalah suami istri, jadi aku harus membahagiakan kamu!!" gumam Alberta, mengusap ujung kepala Vina.

"Sekarang kamu mandi dulu, hilangkan bau wanita di tubuh kamu." pinta Vina, yang terlihat sangat bahagia, dia memegang lengan Albert, menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.

"Kalau kamu menyuruh aku mandi, jangan bersandar dulu, sayang!!" ucap Albert, mencoba mendorong tubuh Vina menjauh darinya.

"Kamu gak suka?" tanya Vina, mengerutkan bibirnya, hingga manyun beberapa senti.

"Sudah aku mandi dulu, kamu tunggu bentar, ya!!" Albert beranjak berdiri, mengusap ujung kepala Vina untuk yang ke dua kalinya, tapi sentuhan ini sedikit lebih kasar, membuat rambutnya berantakan. Dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi, tanpa rasa bersalah dama sekali telah mengucapkan hal yang tak seharusnya dia ucapkan pada Vina tadi.

"Sepertinya aku harus memakai baju seksi, agar dia bisa tergoda. Aku harus buat dia bisa suka denganku," ucap Vina, yang mulai mengambil baju seksi hadiah untuknya tadi, baju yang terlihat jelas lekuk tubuhnya, wajahnya yang sangat cantik dan manisnya membuatnya tak berhenti menatap kaca, melihat lekuk tubuhnya.

"Semoga dia tertarik, dengan penampilanku" ucap Vina, Dia mulai berhenti bercermin, dan segera membaringkan tubuhnya diatas ranjangnya.

Setelah selesai mengguyur tubuhnya dengan air hangat yang keluar dari shower, Albert keluar dari kamar mandi, mengusap kepalanya yang masih basah dengan handuk. Melangkahkan kakinya menuju ke cermin, melihat penampilannya, tanpa perdulikan Vina yang sudah berbaring di ranjang.

"Ehem... Ehemmm...." dahem Vina.

Albert memegang pipinya, memiringkan ke kanan dan ke kiri. Selesai menatap cermin, Albert melangkah mendekati Vina. Vina yang semula manyun tak di pedulikan Albert, ia menarik dua sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman bahagia, dan bersiap menarik tubuhnya bersandar di kepala ranjangnya.

"Syang!! Gimana penampilanku? Apa aku cantik?" tanya Vina.

"Kamu cantik, bagi aku kamu yang paling cantik," jawab Albert membaringkan tubuhnya, menarik selimut tebal menutupi ujung kakinya hingga sampai ke dadanya. Ia memiringkan tubuhnya ke kiri, membelakangi Vina.

"Kamu mau tidur?" tanya Vina, membaringkan tubuhnya, memeluk erat tubuh Albert dari belakang.

"Iya, aku capek." Albert, membalikkan tubuhnya menatap Vina.

"Sudah cepat tidur sudah malam,"

Ternyata benar, dia tidak perduli denganku sama sekali, bahkan aku hanya sebagai penghangat di malamnya. Tapi hari ini dia sepertinya sudah di hangatkan oleh wanita lain. Dia sudah tidak memerlukan aku lagi.

Vina menarik napasnya, membalikkan tubuhnya, ia mencoba memejamkan matanya, mengikuti Albert yang sudah memejamkan matanya dan tertidur di sampingnya.

Gemuruh air hujan membuat suasana pagi sangatlah dingin, hujan deras mengguyur vila tempat tinggalnya sekarang. Vina melihat jam di meja sampingnya yang masih menunjukkan jam empat pagi, Albert masih berbaring dengan tangan memegang dua milik Vina, sontak Vina terkejut dengan sentuhan tangan Albert yang mulai menggerayangi nakal.

"Apa dia kedinginan?" tanya Vina, mengibaskan tangannya ke wajah Albert. Dia masih tertidur pulang, tapi jari tangannya tak berhenti menjelajahi tubuh Vina. Gadis itu mendesah pelan, suasana pagi yang di sambut dengan sentuhan hangat Albert, meski dia masih tertidur, tapi tangannya tak tertidur.

Tangan Albert memainkan milik Vina, menjadikan kehangatan tersendiri bagi Vina saat dia merasa sudah basah, Albert hanya diam, an melepaskan tangannya, ia memutar tubuhnya membelakangi Vina lagi, tak melanjutkan aksinya. Laki-laki itu tertidur semakin pulas, menarik selimut yang sempat tersingkap, menutupi sekujur tubuhnya.

"Hampir 15 menit dia bermain bahkan dia tidak menghangatkan tubuh aku, apa dia sudah tidak mau berhubungan denganku?" tanya Vina pada dirinya sendiri, Vina melepaskan helaian benang lembut yang menempel di tubuhnya, ia memeluk tubuh Albert, mengingatkan dirinya sendiri dengan pelukan, meski tidak ada balasan lagi dari Albert.

"Jangan seperti ini, pergilah!! Aku ingin istirahat tenang," ucap Albert membuat vina tertegun seketika, matanya yang semula terpejam, perlahan mulai membuka matanya.

"Kenapa?" tanya Vina lirih.

"Aku capek, tidak mau berhubungan denganmu sekarang, dan lebih baik kamu tidur dulu saja di luar," ucap Albert, semakin membuat Vina heran, gimana bisa dia suami istri dan malah menyuruhnya untuk tidur di luar, dinginnya pagi dengan derasnya air hujan kasih menusuk ke dalam sumsum tulangnya. Tubuhnya butuh kehangatan sementara.

"Baiklah!!" ucap Vina, meraih lingerie miliknya dan beranjak keluar dari kamarnya, dengan rasa penuh kekesalan dan emosi yang terpendam dalam dirinya, dia segera berbaring di atas sofa ruang tamu. Menahan rasa dingin yang semakin menusuk tubuhnya.

Albert jadi berbeda saat dia keluar seharian kemarin? Apa dia punya wanita lain? Tidak, mungkin hanya pikiranku saja. Tapi, dia tidak bekerja capek apa dia? Gerutu Vina dalam hatinya .

Terpopuler

Comments

sifanurul

sifanurul

kapan upnya thor udh gak sabar ng sma klnjutnya . smngt thor 😊😊

2020-10-10

0

Indri Gustirani Gtr

Indri Gustirani Gtr

ga diterusin kyknya udah 2 bln ga ada terusannya... udah ga ada ide lg nerusin...

2020-09-29

1

Irman

Irman

ada lanjutannya lg GK nie thor

2020-09-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!