Satu minggu tanpa terasa telah berlalu sejak Embun bekerja di kediaman Mommy Meisya. Selama satu minggu itu pula Embun beradaptasi dengan pekerjaan barunya termasuk pada David. Walau sudah beberapa kali menyapa David dan hanya dibalas dengan tatapan dingin oleh David, namun Embun tidak mempermasalahkannya. Menurutnya, David bebas berekspresi sesuka hatinya. Terlebih kepada dirinya yang hanya berstatus sebagai pembantu di rumah itu.
Selama satu minggu memperhatikan kinerja Embun di rumahnya, Mom Meisya merasa salut pada Embun yang tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya yang cukup menguras tenaga ditambah harus kuliah sambil bekerja.
Malam itu, Mom Meisya yang sedang duduk berdua dengan Embun di taman samping rumah, memberikan penawaran pada Embun untuk tinggal di rumahnya saja untuk meringankan Embun agar tidak capek bolak balik datang ke rumahnya untuk bekerja setiap harinya.
"Bagaimana, Embun?" Tanya Mom Meisya memberikan penawaran.
Embun terdiam beberapa saat. Sebenarnya penawaran Mom Meisya cukup bermanfaat untuknya. Namun ia merasa berat jika harus jauh dari ibunya dan Sophie.
"Kau tenang saja. Setiap dua hari dalam seminggu, kau bisa mengambil jatah libur dengan pulang ke rumah ibumu." Tambah Mom Meisya menjelaskan.
"Bolehkah saya meminta persetujuan dari Ibu lebih dulu, Nyonya?" Tanya Embun. Ia berharap sang majikan dapat memberikannya waktu dispensasi untuk menjawab.
Mom Meisya menganggukkan kepalanya. "Boleh. Tapi saya hanya memberikanmu waktu sampai esok hari, ya." Tekannya.
Embun mengiyakannya. Setelah berbicara dengan Mom Meisya di taman samping, Embun pun berpamitan untuk pulang. Setibanya di rumah, Embun langsung saja menceritakan pada ibunya tentang penawaran Mom Meisya.
"Embun, Ibu setuju jika kau menginap di rumah Nyonya Meisya saja. Sebab, jika kau menginap di sana, tenagamu tidak terkuras habis untuk bolak balik bekerja setiap harinya." Kata Bu Jihan mendukung usulan Mom Meisya.
"Tapi bagaimana dengan Ibu?" Embun meragu meninggalkan ibunya.
"Keadaan Ibu sudah mulai membaik, Embun. Lagi pula ada Sophie yang bisa menjaga Ibu di rumah ini."
Embun terdiam. Menimbang-nimbang keputusan yang akan ia ambil. Setelah malam itu berpikir cukup lama, akhirnya keesokan harinya Embun memberikan jawaban pada Mom Meisya yang sedang duduk di ruang tengah rumah.
"Baiklah, karena kau sudah menyetujuinya, maka mulai saat ini kau bisa mengatur jadwal bekerja ulang dengan ketua pelayan." Jawab Mom Meisya.
Embun menganggukkan kepalanya kemudian berpamitan pergi ke belakang untuk memulai pekerjaannya.
"Bagus sekali. Dengan tinggal di rumah ini, maka kesempatanku untuk mendekati Embun dan David akan semakin mudah." Gumam Mom Meisya. Akhirnya rencana yang sudah ia susun secara matang membuahkan hasil. Mom Meisya berharap untuk selanjutnya rencananya akan berhasil juga.
Ehem
Deheman David yang terdengar cukup keras dari belakang tubuhnya mengagetkan Mom Meisya yang sedang senyum-senyum sendiri.
"David." Mom Meisya mengulas senyum menatap wajah datar sang putra.
David tak menjawab perkataan Mom Meisya. Ia masih menatap Mom Meisya dengan tatapan datar.
Melihat putranya tak memberikan respon, Mom Meisya pun mengajak David untuk duduk di sampingnya sebelum berangkat bekerja.
"David, mulai saat ini Embun mau tinggal di sini, loh." Beri tahu Mom Meisya.
David masih menatap datar wajah ibu yang telah melahirkannya itu. "Lalu?" Tanyanya entah bermaksud apa.
"Lalu, jika dia tinggal di rumah ini, akan memudahkan rencana Mommy untuk mendekatkanmu dengan dia." Jawab Mom Meisya namun dalam hati.
***
Berikan hadiah dulu yuk biar semangat rutin updatenya❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Masriokah
aq salut sama mom ny David....gas..keun mom....😀
2025-02-10
1
febby fadila
mom nggak pernah nyerah 😂😂
2025-03-07
0
Yuli Yuli
hanya dlm hati ya mom g berani ngucapkn dgn anaknya🥰🥰🥰
2024-08-13
18