Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu

Dua bulan sudah Alesha ditahan, namun keputusan berapa lama dirinya mendekam belum diputuskan.

Hari ini Alesha mendapatkan kabar jika sang ibu meninggal dunia, mendengar hal itu ia menangis meraung-raung. Sesuatu yang ditakutkannya terjadi. Rasa penyesalan memuncak di hatinya, ia kembali kebodohannya dan kecemburuannya.

Alesha di temani kuasa hukumnya dan tentunya dalam pengawasan pihak keamanan datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang ibu.

Kedatangannya menjadi pusat perhatian orang-orang yang melayat, sebagian melemparkan tatapan sinis kepada Alesha namun sebagian lagi merasa iba dan tak yakin jika Alesha pelakunya.

Alesha yang terduduk lesu dengan air mata mengalir tak mampu berbuat apa-apa, ia hanya berkata lirih, "Maafkan aku, Bu!"

-

Alesha terpaksa harus kembali ke ruang tahanan karena batas waktu izinnya telah berakhir. Padahal ia belum mengantarkan sang ibu ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Alesha hanya pasrah dan meneteskan air matanya. Bahkan, ia tak mau berkata-kata apapun ketika Nadya memberikan pelukan kepadanya.

Sesampainya, Nadya berjanji untuk mengeluarkan Alesha dari kurungan. Ia tak peduli jika lawannya adalah orang yang berkuasa dan memiliki kuasa.

"Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi, Kak. Biarkan aku di sini!" kata Alesha dengan mata sembab dan suara parau.

"Tidak, Esha. Kamu harus membuktikan pada mereka kalau tak bersalah!"

"Jika keluar, aku dengan siapa?" Alesha menatap wajah Nadya.

"Aku akan menemani kamu!" janjinya.

"Maaf, Kak. Aku tidak mau merepotkan Kak Nadya lagi," tolak Alesha.

"Aku merasa kamu tidak merepotkan, sekarang kamu fokus untuk kemenangan kita!" Nadya memberikan semangat dan senyuman, namun Alesha memasang wajah datar.

***

Seminggu berlalu....

Hakim akhirnya memutuskan jika Alesha tidak bersalah, karena video rekaman CCTV satu jam sebelum Alesha datang sudah dihapus.

Hal itu menjadi dasar Nadya bersikeras kalau Alesha tak melakukan apapun bahkan sidik jari gadis itu tidak ditemukan di tubuh korban.

Nadya dan rekan yang lainnya tersenyum lega akhirnya mereka berhasil membuktikan jika Alesha tidak bersalah. Nadya berlari menghampiri Alesha dan memeluknya.

"Terima kasih, Kak!" Alesha menangis harus di pelukan wanita dengan tinggi 165 cm itu.

Nadya melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Alesha. "Kamu harus pindah dari rumah itu dan mulai kehidupan baru."

Alesha mengangguk mengiyakan.

Daka menghampiri kedua wanita itu dan berujar, "Selamat, Alesha!"

Keduanya menoleh ke arah Daka, hanya Nadya yang tersenyum tipis sementara Alesha tampak cuek dan datar meskipun ia melihat mata mantan kekasihnya itu berkaca-kaca.

"Ayo kita pergi dari sini, Kak!" ajak Alesha pada Nadya menarik tangannya menjauh dari pria itu.

Daka hanya menatap kejauhan dalam kesedihan.

-

Daka yang kalah tak mampu membuat Alesha lebih lama ditahan di balik jeruji, mendapatkan sasaran kemarahan kedua orang tuanya.

"Aku sudah berusaha, Ma, Pa. Memang bukti tidak terlalu kuat, jadi bisa apa," ucap Daka menatap kedua orang tuanya.

"Kamu cari cara lain, agar dia kalah!" kata Riri yang tak ingin jika putranya balikan dengan gadis itu.

"Itu sama saja aku tidak jujur, Ma!" Daka memberikan alasan.

"Jika dia memang sudah bebas, jangan harap kami akan merestui kalian!" kata Ridwan tegas.

Sementara dilain tempat mendengar kabar Alesha telah bebas membuat seorang pria tak ingin membiarkannya hidup dengan tenang. Dia bersumpah akan membuat Alesha lebih menderita.

***

Empat minggu berlalu....

Alesha kini tinggal di sebuah ruko. Ya, Nadya menyewakan tempat itu kepadanya untuk 3 bulan ke depan. Alesha juga sudah berjualan sembako, modalnya didapatkannya dari hasil tabungannya.

Hari ini toko sembako Alesha sangat ramai sehingga ia sempat kewalahan melayaninya beruntung para pelanggannya sabar menunggu.

Hampir 3 jam tokonya di serbu, waktunya untuk mengisi perutnya yang sedari tadi berbunyi. Ditengah menikmati hasil masakannya, seorang pengemis wanita tua dengan pakaian lusuh datang mengetuk pintu yang memang tak tertutup.

Wanita tua itu berdiri dengan wajah tertunduk. Alesha yang iba lantas menghentikan makanannya lalu berdiri menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu?" Alesha sedikit menundukkan kepalanya berusaha melihat wajah sang ibu tua itu.

"Saya lapar. Bisakah kamu memberikan saya makanan?" pintanya.

Alesha menaikkan wajahnya dan tersenyum lalu berkata, "Tunggu sebentar!" Alesha lalu berjalan ke arah rak yang berisi aneka roti isi. Ia mengambil 2 bungkus roti isi coklat dan kacang hijau.

Alesha membawa roti lalu menyerahkan kepada ibu itu tak lupa juga sebotol air mineral diberikannya. Alesha merogoh saku roknya mengambil 2 lembar uang berwarna hijau lalu dimasukkannya ke dalam plastik berisi makanan dan minuman.

"Terima kasih, Nak!" Wanita itu melihat plastik putih yang digenggamnya.

"Sama-sama, Bu. Maaf hanya mampu segitu!" Alesha menundukkan kepalanya.

"Semoga kebahagiaan selalu menyertai kamu!" doa ibu itu sebelum meninggalkan toko milik Alesha.

Setelah pengemis wanita pergi, Alesha kembali melanjutkan sarapannya yang tertunda. Selepas itu, ia merapikan barang-barang yang tak tersusun di tempatnya lanjut menyapu toko.

"Permisi!"

Alesha yang tadinya hendak ke kamar mandi, menoleh ke belakang. Ia membulatkan matanya ketika tahu siapa tamunya.

Gadis itu tampak terkejut melihat Alesha. Ia pun menatap tak percaya.

"Diana!" sapa Alesha lantas mendekatinya.

"Alesha!" Gadis itu memeluk Alesha dengan bahagia. "Apa kabar?" lanjutnya melonggarkan dekapannya.

"Aku sangat baik. Kamu?" Alesha menatap sahabat masa kecilnya.

Diana menundukkan kepalanya.

"Mari duduk!" Alesha menarik tangan Diana dan mempersilakannya.

Diana masih diam.

Alesha mengambil air mineral lalu menyodorkannya. "Minumlah dulu!"

Diana membuka tutup botol air mineral lalu menengguknya. Setelah tenang, ia pun mulai bercerita kalau dirinya di pecat dari pekerjaannya sebagai cleaning service di salah satu perusahaan, tetapi ibu tirinya memarahinya.

"Kedatangan aku ke sini untuk mencari pekerjaan. Apa ini milik kamu?" Diana menatap Alesha yang tak lama kemudian mengangguk.

"Wah, hebat juga kamu punya toko sendiri. Bagaimana kabarmu ibumu?" tanya Diana lagi.

"Ibu sudah meninggal," jawab Alesha. Ia lalu menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan alasan pindah rumah.

Mendengar curahan hati sahabatnya, Diana lantas berdiri dan kembali memeluk Alesha. Ia turut prihatin apa yang telah menimpa dirinya.

"Jika kamu berkenan, bekerja dan tinggal di sini. Agar aku ada temannya," ujar Alesha menghapus sudut matanya karena hampir saja menetes.

Diana melepaskan pelukannya dan tersenyum senang mendengar dirinya di terima bekerja.

"Aku tidak dapat memberikan kamu gaji besar. Apa kamu tak keberatan?" tanya Alesha.

"Tidak, Esha. Masalah gaji aku tak masalah yang penting aku bisa keluar dari rumah itu tanpa mendengar kemarahan ibu tiriku," jawab Diana.

"Kalau begitu hari ini kamu boleh bekerja!" ucap Alesha disambut senyuman bahagia Diana.

...----------------...

Jangan Lupa Like dan Komentar...

Selamat Berakhir Pekan..

Terpopuler

Comments

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

for you Thor🌹🌹

2023-12-04

1

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

lanjut lagi thor

2023-10-28

1

Alfi Rizqi

Alfi Rizqi

lanjut

2023-10-21

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Aidan
2 Bab 2 - Kekesalan Alesha
3 Bab 3 - Alesha Cemburu
4 Bab 4 - Alesha Ditahan
5 Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu
6 Bab 6 - Mengalami Teror
7 Bab 7 - Kedatangan Daka
8 Bab 8 - Kembali Diteror
9 Bab 9 - Tamu Misterius
10 Bab 10 - Pria Misterius (2)
11 Bab 11 - Bertemu Aidan Lagi
12 Bab 12 - Sosok Pria Misterius
13 Bab 13 - Alesha Memberikan Penjelasan
14 Bab 14 - Menolong Alesha
15 Bab 15 - Menjual Diri
16 Bab 16 - Mencari Pekerjaan
17 Bab 17 - Alesha Diserang Lagi
18 Bab 18 - Pengakuan Diana
19 Bab 19 - POV Diana
20 Bab 20 - Berdebat Dengan Aidan
21 Bab 21 - Pria Di Pemakaman Hani
22 Bab 22 - Makan Berdua Bersama Aidan
23 Bab 23 - Alesha Berbicara
24 Bab 24 - Alesha Kembali Mendapatkan Teror
25 Bab 25 - POV Aidan
26 Bab 26 - Bertemu Danu
27 Bab 27 - Jam Tangan Nadya
28 Bab 28 - Jam Tangan Nadya (2)
29 Bab 29 - Mencari Pelaku
30 Bab 30 - Menangkap Pelakunya
31 Bab 31 - Kecurigaan Baru
32 Bab 32 - Ke Rumah Bi Yu
33 Bab 33 - Bukti Baru
34 Bab 34 - Tertangkapnya Pelaku Utama
35 Bab 35 - POV Alena dan Hani
36 Bab 36 - POV Alena dan Mella
37 Bab 37 - Hadiah Kecil Buat Alesha
38 Bab 38 - Salah Sasaran
39 Bab 39 - Mengajak Balikan
40 Bab 40 - Aidan Cemburu
41 Bab 41 - Rela Pulang
42 Bab 42 - Diana Izin Menikah
43 Bab 43 - Aidan Cemburu (2)
44 Bab 44 - Bertemu Kedua Orang Tuanya Aidan
45 Bab 45 - Menghadiri Pernikahan Diana
46 Bab 46 - Teror Lagi
47 Bab 47 - Alesha Menghilang
48 Bab 48 - Aidan Marah Besar
49 Bab 49 - Jaga Jarak
50 Bab 50 - Alesha Diculik Lagi
51 Bab 51 - Berdamai Dengan Si penculik
52 Bab 52 - Menolak Menikah
53 Bab 53 - Aidan Galau
54 Bab 54 - Benci Dan Cinta Beda Tipis
55 Bab 55 - Resmi Menikah
56 Bab 56 - Kedatangan Reza
57 Bab 57 - Aidan Cemburu (3)
58 Bab 58 - Aidan Mencurigakan
59 Bab 59 - Berdebat
60 Bab 60 - Kembali Harmonis
61 Bab 61 - Novia Artha
62 Bab 62 - Daka Curhat
63 Bab 63 - Bertemu Novia Lagi
64 Bab 64 - Minder
65 Bab 65 - Mencari Pinjaman
66 Bab 66 - Pinjaman Dari Aidan
67 Bab 67 - Menjadi Kekasih
68 Bab 68 - Orang Yang Sama
69 Bab 69 - Memperkenalkan Novia
70 Bab 70 - Alesha Hamil
71 Bab 71 - Membayar Utang
72 Bab 72 - Daka dan Novia Menikah
73 Bab 73 - Tinggal Di Kota Daka
74 Bab 74 - Riri Pintar Bersandiwara
75 Bab 75 - Memancing Emosi Novia
76 Bab 76 - Tak Menyerah Mencari Masalah
77 Bab 77- Pesta Kelahiran Putri Pertama Aidan
78 Bab 78 - Mulut Nyinyir Riri
79 Bab 79 - Dititipkan Keponakan Aidan
80 Bab 80 - Ridwan Panik
81 Bab 81 - Bertengkar Hebat
82 Bab 82 - POV Ridwan
83 Bab 83 - Menenangkan Riri
84 Bab 84 - Kebahagiaan Keluarga Kecil Alesha (End)
85 Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Aidan
2
Bab 2 - Kekesalan Alesha
3
Bab 3 - Alesha Cemburu
4
Bab 4 - Alesha Ditahan
5
Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu
6
Bab 6 - Mengalami Teror
7
Bab 7 - Kedatangan Daka
8
Bab 8 - Kembali Diteror
9
Bab 9 - Tamu Misterius
10
Bab 10 - Pria Misterius (2)
11
Bab 11 - Bertemu Aidan Lagi
12
Bab 12 - Sosok Pria Misterius
13
Bab 13 - Alesha Memberikan Penjelasan
14
Bab 14 - Menolong Alesha
15
Bab 15 - Menjual Diri
16
Bab 16 - Mencari Pekerjaan
17
Bab 17 - Alesha Diserang Lagi
18
Bab 18 - Pengakuan Diana
19
Bab 19 - POV Diana
20
Bab 20 - Berdebat Dengan Aidan
21
Bab 21 - Pria Di Pemakaman Hani
22
Bab 22 - Makan Berdua Bersama Aidan
23
Bab 23 - Alesha Berbicara
24
Bab 24 - Alesha Kembali Mendapatkan Teror
25
Bab 25 - POV Aidan
26
Bab 26 - Bertemu Danu
27
Bab 27 - Jam Tangan Nadya
28
Bab 28 - Jam Tangan Nadya (2)
29
Bab 29 - Mencari Pelaku
30
Bab 30 - Menangkap Pelakunya
31
Bab 31 - Kecurigaan Baru
32
Bab 32 - Ke Rumah Bi Yu
33
Bab 33 - Bukti Baru
34
Bab 34 - Tertangkapnya Pelaku Utama
35
Bab 35 - POV Alena dan Hani
36
Bab 36 - POV Alena dan Mella
37
Bab 37 - Hadiah Kecil Buat Alesha
38
Bab 38 - Salah Sasaran
39
Bab 39 - Mengajak Balikan
40
Bab 40 - Aidan Cemburu
41
Bab 41 - Rela Pulang
42
Bab 42 - Diana Izin Menikah
43
Bab 43 - Aidan Cemburu (2)
44
Bab 44 - Bertemu Kedua Orang Tuanya Aidan
45
Bab 45 - Menghadiri Pernikahan Diana
46
Bab 46 - Teror Lagi
47
Bab 47 - Alesha Menghilang
48
Bab 48 - Aidan Marah Besar
49
Bab 49 - Jaga Jarak
50
Bab 50 - Alesha Diculik Lagi
51
Bab 51 - Berdamai Dengan Si penculik
52
Bab 52 - Menolak Menikah
53
Bab 53 - Aidan Galau
54
Bab 54 - Benci Dan Cinta Beda Tipis
55
Bab 55 - Resmi Menikah
56
Bab 56 - Kedatangan Reza
57
Bab 57 - Aidan Cemburu (3)
58
Bab 58 - Aidan Mencurigakan
59
Bab 59 - Berdebat
60
Bab 60 - Kembali Harmonis
61
Bab 61 - Novia Artha
62
Bab 62 - Daka Curhat
63
Bab 63 - Bertemu Novia Lagi
64
Bab 64 - Minder
65
Bab 65 - Mencari Pinjaman
66
Bab 66 - Pinjaman Dari Aidan
67
Bab 67 - Menjadi Kekasih
68
Bab 68 - Orang Yang Sama
69
Bab 69 - Memperkenalkan Novia
70
Bab 70 - Alesha Hamil
71
Bab 71 - Membayar Utang
72
Bab 72 - Daka dan Novia Menikah
73
Bab 73 - Tinggal Di Kota Daka
74
Bab 74 - Riri Pintar Bersandiwara
75
Bab 75 - Memancing Emosi Novia
76
Bab 76 - Tak Menyerah Mencari Masalah
77
Bab 77- Pesta Kelahiran Putri Pertama Aidan
78
Bab 78 - Mulut Nyinyir Riri
79
Bab 79 - Dititipkan Keponakan Aidan
80
Bab 80 - Ridwan Panik
81
Bab 81 - Bertengkar Hebat
82
Bab 82 - POV Ridwan
83
Bab 83 - Menenangkan Riri
84
Bab 84 - Kebahagiaan Keluarga Kecil Alesha (End)
85
Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!