Bab 3 - Alesha Cemburu

Satu bulan berlalu, Aidan tak pernah muncul di toko tempat Alesha bekerja. Hal itu membuat gadis itu semakin kecewa karena harapannya mendapatkan kalungnya kembali semakin jauh.

Sampai saat ini, ibunya belum mengetahui kalungnya dirampas orang tak dikenal.

Alesha mengerjakan pekerjaannya seperti biasanya, malam ini Daka berniat datang ke rumah ibunya untuk membahas masalah pernikahan.

Tentunya Alesha begitu senang akhirnya dirinya akan menikah dengan pujaan hatinya.

Jam 5 sore, Alesha pulang kerja. Gegas membantu ibunya membersihkan rumah dan memasak makan malam.

Jam 7 malam, Daka datang membawa sebuket kecil bunga mawar dan sekotak martabak telur kesukaan calon mertuanya.

Alesha menerima bunga dan mengucapkan terima kasih. Begitu juga dengan ibunya Alesha. Ketiganya duduk bersama menikmati makanan yang tersaji di meja.

Daka lalu mengutarakan niatnya untuk melamar Alesha.

"Bibi senang kamu memiliki niat serius dengan Esha. Tapi bagaimana kedua orang tuamu?" tanya wanita itu.

"Saya akan berusaha mengejar restu kedua orang tua, Bi." Jawab Daka.

"Bibi ingin kalian menikah jika diantara dua belah pihak saling merestui," ucapnya.

"Bibi tenang saja, kedua orang tua saya pasti merestui hubungan kami," kata Daka.

Wanita itu manggut-manggut.

Selesai makan, ibunya Alesha pergi ke kamar dan Daka pamit ke kamar mandi. Ponsel yang ditinggalnya di meja berbunyi. Alesha melirik nama si penelepon.

Tertera nama Hani di ponsel milik kekasihnya.

Alesha ingin menjawabnya namun bunyi ponsel tersebut tiba-tiba berhenti.

Daka pun muncul.

"Ada telepon untukmu," ucap Alesha.

"Nanti aku akan telepon balik lagi dia," kata Daka.

"Siapa Hani?" tanya Alesha tanpa basa-basi, karena ia ingin mendapatkan kejelasan.

"Dia klien aku," jawab Daka.

"Oh," ucap Alesha singkat.

Tepat jam 9 lewat 30 menit, Daka pamit pulang dari rumahnya Alesha.

Sepulangnya kekasihnya, Alesha terus memikirkan nama si penelepon. Bukan hanya sekali dirinya melihat nama tersebut menghubungi Daka. "Apa seorang klien sesering itu menghubunginya?" batin Alesha.

"Tidak. Aku pernah mendengar nama itu terucap dari mulut Mama-nya Daka. Siapa sebenarnya Hani? Apa Daka sedang merahasiakan sesuatu padaku?" gumamnya.

Beberapa minggu lalu, ketika Alesha diajak ke rumah orang tuanya Daka saat ulang tahun calon adik iparnya. Wanita yang melahirkan kekasihnya itu mengatakan meskipun Alesha di dandanin begitu rupa takkan mampu menandingi Hani.

"Aku harus bertanya siapa sebenarnya Hani? Ada hubungan apa diantara mereka?" Alesha membatin.

***

Esok harinya, Alesha mendatangi kantornya Daka. Di sana pria itu terkejut dengan kehadirannya.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau mau ke sini?" tanya Daka dengan wajah tersenyum.

"Aku ingin memberikan kamu kejutan," jawab Alesha.

Daka tersenyum senang. Menarik tangan kekasihnya dan menyuruhnya duduk. "Kamu ingin minum apa?" tawarnya.

"Teh saja."

"Sebentar ya, aku akan suruh OB membuatnya," kata Daka, kemudian keluar ruangan.

Alesha mengangguk mengiyakan.

Daka kembali dan duduk dihadapan kekasihnya.

Alesha tampak diam memandangi Daka, ia begitu ragu untuk bertanya.

"Sayang, kamu kenapa? Apa ada yang ingin kamu katakan?" tanya Daka lembut.

"Aku minta maaf jika pertanyaan ku sangat lancang," jawab Alesha.

"Kamu ingin bertanya apa?"

Alesha melontarkan pertanyaan yang sama ketika Daka berada di rumahnya kemarin malam.

Daka menjawab sama. Yaitu, seorang klien yang memakai jasanya.

"Apa kamu dapat berkata jujur?" Alesha menatap bola mata kekasihnya yang sepertinya berbohong.

Daka melihat tatapan kekasihnya.

"Kamu ingin bicara jujur atau aku cari sendiri," ucap Alesha.

Daka menarik napas lalu dihembuskannya.

Daka lalu menjelaskan siapa sosok Hani sebenarnya. "Hani adalah temannya klien aku. Hani datang ke sini untuk menemaninya karena terlibat sebuah masalah. Dari sana Hani mengetahui nomor ponselku," tuturnya.

"Kamu melayani telepon dan pesannya sampai Tante Riri begitu memuji dia?" singgung Hani.

"Tidak, sayang. Hani kebetulan kenal karena tante dia teman semasa sekolah mama aku. Mereka bertemu ketika acara reuni dan aku yang mengantarkan mama ke sana."

"Kebetulan yang sangat tepat sekali!" sindir halus Alesha.

Seorang OB mengetuk pintu dan menyajikan teh pesanan Daka di meja. Pembicaraan mereka kembali lanjut setelah OB pergi.

Daka menarik lembut telapak tangan Alesha dan menggenggamnya lalu berkata, "Aku tidak memiliki perasaan kepada Hani. Hanya dia selalu menghubungi dan mengejarku."

"Jadi dia menyukaimu?" tanya Alesha.

Daka mengiyakan.

Alesha menahan napas sejenak lalu ia hembus.

"Sayang, yakinlah. Aku hanya mencintaimu, aku tidak tertarik padanya," ucap Daka.

"Walaupun dia sangat cantik dan kaya?" Alesha menatap dalam kekasihnya.

"Iya. Bagiku, kamu itu lebih dari segalanya," Daka menjawabnya penuh cinta.

Alesha tersenyum kecil mendengarnya, entah kenapa dirinya tak yakin dengan ucapan kekasihnya.

"Kedatangan aku kemarin itu tanda keseriusan cintaku padamu. Jadi, ku mohon percaya padaku," kata Daka.

Alesha manggut-manggut dan tersenyum kecil.

Disela-sela obrolan mereka, pintu ruangan Daka di ketuk. Seorang pria mengatakan jika ada calon klien ingin bertemu dengan Daka.

Daka lalu izin pamit sebentar menemui calon kliennya. Tak lama kemudian ponsel Daka bergetar, sebuah notifikasi pesan masuk.

Alesha mengarahkan pandangannya pada benda tersebut. Ternyata 2 pesan dari Hani. Penasaran, Alesha membuka ponsel yang memiliki kata sandi tanggal jadian mereka.

Alesha membulatkan matanya ketika membaca isi pesan dari Hani. Di sana tertulis kalau wanita itu sedang berada di hotel ingin berjumpa dan mengatakan sangat penting dan kedua jika tak datang maka Hani akan mengakhiri hidupnya.

"Oh jadi ini akal-akalan dia untuk menjerat hati Daka," gumam Alesha.

Sebuah pesan kembali masuk, Hani mengatakan jika sejam lagi tak datang maka dia akan melaksanakan aksinya.

"Hmm, baiklah. Jadi dia ingin merebut hati kekasihku dengan cara licik seperti ini, aku akan menggagalkan aksinya dan niat buruknya mencuri Daka dariku," gumamnya lagi.

Alesha lalu mengambil ponsel kekasihnya dan memasukkannya ke dalam tas. Tanpa permisi, ia kemudian pergi dari kantornya.

Alesha yang awalnya datang tanpa mengendarai motor, menuju hotel menggunakan transportasi bus.

Sesampainya di sana, ia mendatangi kamar tempat Hani tulis. Pesan selanjutnya menyuruh Daka yang kini digantikan Alesha masuk karena pintu tak di kunci.

Alesha membuka pintu dan masuk ke dalam. "Permisi!"

Pandangannya ia edarkan ke sekelilingnya, namun sosok Hani tak ia temui.

"Dimana dia?" gumam Alesha.

Ketika membalikkan badannya, seseorang menutup mulut Alesha menggunakan sapu tangan. Alesha yang gelagapan karena tak bisa bernapas akhirnya pingsan.

-

Alesha membuka matanya ketika mendengar tubuhnya mendapatkan goncangan terlalu kasar.

"Dia sudah sadar!" pekik seorang pria.

Alesha mengucek matanya melihat beberapa orang dengan pakaian biasa dan seragam keamanan berdiri dihadapannya.

"Anda kami tahan!" ucap salah satu pria dari beberapa yang berpakaian seragam.

Alesha terkejut mendengar ucapan tersebut.

Dengan kasar tangannya ditarik dari tempat duduknya oleh dua orang wanita yang kini memegang tangannya.

"Kenapa kalian menahan ku? Apa salahku?" teriak Alesha ketakutan.

"Anda terbukti melenyapkan nyawa Nona Hani!" jawab salah satu pria menunjuk ke arah wanita yang telah terbungkus kain di lantai.

"Tidak, ini salah. Aku tak membu-nuhnya!" ucap Alesha lantang.

"Jelaskan nanti di kantor!" kata salah satu pria yang diyakini sebagai kepala keamanan.

Alesha terus memberontak dan menangis ketika tubuhnya ditarik paksa keluar dari kamar. "Aku bukan pelakunya! Aku tidak melakukannya! Lepaskan aku!"

...****************...

Hai Semua, Mami AL Membawa Karya Yang Dijamin Seru...

Jangan Lupa Dukungan Membuat Mami AL Agar Semangat Menulisnya..

Tinggalkan Jejak Terbaik..

Terima Kasih 😊 🙏🏼

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

kenapa juga Alesha mau menemui Hani 😡

2023-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Aidan
2 Bab 2 - Kekesalan Alesha
3 Bab 3 - Alesha Cemburu
4 Bab 4 - Alesha Ditahan
5 Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu
6 Bab 6 - Mengalami Teror
7 Bab 7 - Kedatangan Daka
8 Bab 8 - Kembali Diteror
9 Bab 9 - Tamu Misterius
10 Bab 10 - Pria Misterius (2)
11 Bab 11 - Bertemu Aidan Lagi
12 Bab 12 - Sosok Pria Misterius
13 Bab 13 - Alesha Memberikan Penjelasan
14 Bab 14 - Menolong Alesha
15 Bab 15 - Menjual Diri
16 Bab 16 - Mencari Pekerjaan
17 Bab 17 - Alesha Diserang Lagi
18 Bab 18 - Pengakuan Diana
19 Bab 19 - POV Diana
20 Bab 20 - Berdebat Dengan Aidan
21 Bab 21 - Pria Di Pemakaman Hani
22 Bab 22 - Makan Berdua Bersama Aidan
23 Bab 23 - Alesha Berbicara
24 Bab 24 - Alesha Kembali Mendapatkan Teror
25 Bab 25 - POV Aidan
26 Bab 26 - Bertemu Danu
27 Bab 27 - Jam Tangan Nadya
28 Bab 28 - Jam Tangan Nadya (2)
29 Bab 29 - Mencari Pelaku
30 Bab 30 - Menangkap Pelakunya
31 Bab 31 - Kecurigaan Baru
32 Bab 32 - Ke Rumah Bi Yu
33 Bab 33 - Bukti Baru
34 Bab 34 - Tertangkapnya Pelaku Utama
35 Bab 35 - POV Alena dan Hani
36 Bab 36 - POV Alena dan Mella
37 Bab 37 - Hadiah Kecil Buat Alesha
38 Bab 38 - Salah Sasaran
39 Bab 39 - Mengajak Balikan
40 Bab 40 - Aidan Cemburu
41 Bab 41 - Rela Pulang
42 Bab 42 - Diana Izin Menikah
43 Bab 43 - Aidan Cemburu (2)
44 Bab 44 - Bertemu Kedua Orang Tuanya Aidan
45 Bab 45 - Menghadiri Pernikahan Diana
46 Bab 46 - Teror Lagi
47 Bab 47 - Alesha Menghilang
48 Bab 48 - Aidan Marah Besar
49 Bab 49 - Jaga Jarak
50 Bab 50 - Alesha Diculik Lagi
51 Bab 51 - Berdamai Dengan Si penculik
52 Bab 52 - Menolak Menikah
53 Bab 53 - Aidan Galau
54 Bab 54 - Benci Dan Cinta Beda Tipis
55 Bab 55 - Resmi Menikah
56 Bab 56 - Kedatangan Reza
57 Bab 57 - Aidan Cemburu (3)
58 Bab 58 - Aidan Mencurigakan
59 Bab 59 - Berdebat
60 Bab 60 - Kembali Harmonis
61 Bab 61 - Novia Artha
62 Bab 62 - Daka Curhat
63 Bab 63 - Bertemu Novia Lagi
64 Bab 64 - Minder
65 Bab 65 - Mencari Pinjaman
66 Bab 66 - Pinjaman Dari Aidan
67 Bab 67 - Menjadi Kekasih
68 Bab 68 - Orang Yang Sama
69 Bab 69 - Memperkenalkan Novia
70 Bab 70 - Alesha Hamil
71 Bab 71 - Membayar Utang
72 Bab 72 - Daka dan Novia Menikah
73 Bab 73 - Tinggal Di Kota Daka
74 Bab 74 - Riri Pintar Bersandiwara
75 Bab 75 - Memancing Emosi Novia
76 Bab 76 - Tak Menyerah Mencari Masalah
77 Bab 77- Pesta Kelahiran Putri Pertama Aidan
78 Bab 78 - Mulut Nyinyir Riri
79 Bab 79 - Dititipkan Keponakan Aidan
80 Bab 80 - Ridwan Panik
81 Bab 81 - Bertengkar Hebat
82 Bab 82 - POV Ridwan
83 Bab 83 - Menenangkan Riri
84 Bab 84 - Kebahagiaan Keluarga Kecil Alesha (End)
85 Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Aidan
2
Bab 2 - Kekesalan Alesha
3
Bab 3 - Alesha Cemburu
4
Bab 4 - Alesha Ditahan
5
Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu
6
Bab 6 - Mengalami Teror
7
Bab 7 - Kedatangan Daka
8
Bab 8 - Kembali Diteror
9
Bab 9 - Tamu Misterius
10
Bab 10 - Pria Misterius (2)
11
Bab 11 - Bertemu Aidan Lagi
12
Bab 12 - Sosok Pria Misterius
13
Bab 13 - Alesha Memberikan Penjelasan
14
Bab 14 - Menolong Alesha
15
Bab 15 - Menjual Diri
16
Bab 16 - Mencari Pekerjaan
17
Bab 17 - Alesha Diserang Lagi
18
Bab 18 - Pengakuan Diana
19
Bab 19 - POV Diana
20
Bab 20 - Berdebat Dengan Aidan
21
Bab 21 - Pria Di Pemakaman Hani
22
Bab 22 - Makan Berdua Bersama Aidan
23
Bab 23 - Alesha Berbicara
24
Bab 24 - Alesha Kembali Mendapatkan Teror
25
Bab 25 - POV Aidan
26
Bab 26 - Bertemu Danu
27
Bab 27 - Jam Tangan Nadya
28
Bab 28 - Jam Tangan Nadya (2)
29
Bab 29 - Mencari Pelaku
30
Bab 30 - Menangkap Pelakunya
31
Bab 31 - Kecurigaan Baru
32
Bab 32 - Ke Rumah Bi Yu
33
Bab 33 - Bukti Baru
34
Bab 34 - Tertangkapnya Pelaku Utama
35
Bab 35 - POV Alena dan Hani
36
Bab 36 - POV Alena dan Mella
37
Bab 37 - Hadiah Kecil Buat Alesha
38
Bab 38 - Salah Sasaran
39
Bab 39 - Mengajak Balikan
40
Bab 40 - Aidan Cemburu
41
Bab 41 - Rela Pulang
42
Bab 42 - Diana Izin Menikah
43
Bab 43 - Aidan Cemburu (2)
44
Bab 44 - Bertemu Kedua Orang Tuanya Aidan
45
Bab 45 - Menghadiri Pernikahan Diana
46
Bab 46 - Teror Lagi
47
Bab 47 - Alesha Menghilang
48
Bab 48 - Aidan Marah Besar
49
Bab 49 - Jaga Jarak
50
Bab 50 - Alesha Diculik Lagi
51
Bab 51 - Berdamai Dengan Si penculik
52
Bab 52 - Menolak Menikah
53
Bab 53 - Aidan Galau
54
Bab 54 - Benci Dan Cinta Beda Tipis
55
Bab 55 - Resmi Menikah
56
Bab 56 - Kedatangan Reza
57
Bab 57 - Aidan Cemburu (3)
58
Bab 58 - Aidan Mencurigakan
59
Bab 59 - Berdebat
60
Bab 60 - Kembali Harmonis
61
Bab 61 - Novia Artha
62
Bab 62 - Daka Curhat
63
Bab 63 - Bertemu Novia Lagi
64
Bab 64 - Minder
65
Bab 65 - Mencari Pinjaman
66
Bab 66 - Pinjaman Dari Aidan
67
Bab 67 - Menjadi Kekasih
68
Bab 68 - Orang Yang Sama
69
Bab 69 - Memperkenalkan Novia
70
Bab 70 - Alesha Hamil
71
Bab 71 - Membayar Utang
72
Bab 72 - Daka dan Novia Menikah
73
Bab 73 - Tinggal Di Kota Daka
74
Bab 74 - Riri Pintar Bersandiwara
75
Bab 75 - Memancing Emosi Novia
76
Bab 76 - Tak Menyerah Mencari Masalah
77
Bab 77- Pesta Kelahiran Putri Pertama Aidan
78
Bab 78 - Mulut Nyinyir Riri
79
Bab 79 - Dititipkan Keponakan Aidan
80
Bab 80 - Ridwan Panik
81
Bab 81 - Bertengkar Hebat
82
Bab 82 - POV Ridwan
83
Bab 83 - Menenangkan Riri
84
Bab 84 - Kebahagiaan Keluarga Kecil Alesha (End)
85
Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!