Bab 4 - Alesha Ditahan

Alesha menangis di pelukan ibu kandungnya, ia terus berkata kalau dia bukan pelakunya.

"Ibu percaya kamu tidak melakukannya!" Wanita paruh baya itu tak hentinya meneteskan air matanya memeluk putrinya.

Alesha melepaskan pelukannya, wajahnya menunduk. Tetesan bening terus jatuh dari bola matanya.

Sang ibu mengangkat dagu putrinya dan menghapus air matanya dengan jemarinya. "Berdoalah, Nak. Semoga keadilan menyertai kamu!"

Alesha mengangguk.

Terdengar suara pintu terbuka, Alesha dan ibunya menoleh dengan cepat. Ternyata Daka yang datang, Alesha bangkit dan berlari menghampiri kekasihnya. Keduanya saling berpelukan dan menangis.

"Aku tidak bersalah, Ka. Aku tak menyentuhnya, kenapa mereka menuduhku seperti itu?" Alesha berkata dengan air mata dan bibir bergetar.

Daka diam dan tak berkata apa-apa.

Alesha mendongakkan wajahnya, "Bantu aku keluar dari sini, Ka!" mohon Alesha dengan buliran air mata.

Daka yang mendengarnya hanya mampu mengangguk.

Sejam lalu sebelum Daka mengunjungi Alesha di kantor polisi, orang tuanya menelepon Daka melalui ponsel temannya. Mereka mengingatkan Daka untuk tidak membantu Alesha karena resikonya sangat besar.

Daka mendapatkan kabar dari rekan kerjanya, bahwa wanita yang memegang ponselnya sedang diamankan karena dicurigai sebagai tersangka pembunuhan Hani. Mendengar berita tersebut, seketika tubuhnya lemas.

Pintu kembali terbuka, 2 orang pakaian berseragam masuk. Salah satu diantaranya berkata, "Waktu besuk selesai!"

Alesha menggelengkan kepalanya. Ia berlari mendekati sang ibu dan bersembunyi di belakangnya. "Aku tidak mau dibawa mereka, Bu!" berkata dengan tangan gemetaran.

Dua wanita berseragam mendekat lalu menarik tubuh Alesha menjauh.

Tangis ibu dan anak kembali pecah ketika Alesha dibawa.

Ibu Alesha sampai terduduk di lantai tak tega anaknya harus ditahan atas kesalahan yang tak dibuatnya.

Alesha yang dipegang tangannya oleh 2 wanita itu terus memberontak dan berteriak, "Aku tidak bersalah!"

Daka hanya melihat tak mampu berbuat apa-apa.

Suara teriakan Alesha perlahan menghilang dari telinga Daka, ia mengarahkan pandangannya pada wanita paruh baya yang tampak lemah di lantai. Daka berjalan mendekat dan membantunya berdiri.

Ibu Alesha memohon agar Daka membantu putrinya, ia menjawabnya hanya menggerakkan dagunya pelan. Ya, Daka melakukannya agar wanita itu tenang.

Di dalam tahanan, Alesha duduk dan terus menangis. Ia memeluk lututnya, ia merutuki dirinya yang terlalu gegabah mengambil keputusan untuk melabrak Hani.

Bentakan dari tahanan yang lainnya di ruangan sama dengannya membuat Alesha semakin ketakutan.

-

Di lain tempat...

Setelah mengantarkan ibunya Alesha pulang, Daka kembali ke rumahnya dengan wajah lesu. Hatinya terasa perih dan sakit melihat kekasihnya harus menderita.

Riri yang duduk di ruang tamu lantas berdiri melihat kedatangan putranya. "Pasti kamu dari sana!" tebaknya.

"Esha membutuhkan aku, Ma!" Daka menoleh ke arah ibunya.

"Tidak, Ka. Kamu harus menjauhinya!" Riri menekankan kata-katanya.

"Aku mencintainya, Ma. Aku harus menolongnya!" Daka berkata diiringi suara isak.

"Kamu tidak pantas mencintai seorang pembu*uh!" ucap Riri lantang. Dari awal ia tak merestui hubungan putranya dengan Alesha.

"Dia bukan pelakunya, Ma!" Daka yakin jika Alesha tak bersalah.

"Bukti menunjukkan jika dia berada di kamar itu!" Riri menjelaskannya.

"Aku yakin dia difitnah!" kata Daka dengan bibir bergetar menahan air mata agar tak kembali menetes.

Riri tersenyum sinis mendengarnya.

"Jika kamu berani membelanya, maka jangan harap karirmu selanjutnya akan mulus!" sahut Ridwan yang muncul dan bergabung dengan istri serta putranya di ruang tamu.

"Aku tidak peduli!" Daka berkata tegas kemudian berlalu.

"Mama tenang saja, Papa akan membujuk dia agar tidak menolong gadis itu!" janji Ridwan pada istrinya.

***

Sehari berlalu...

Alesha keluar dari ruangan tahanannya karena ada orang yang ingin bertemu dengannya. Alesha tersenyum, ia berharap orang tersebut adalah kekasihnya.

Alesha duduk di bangku.

Tak lama kemudian 2 orang wanita datang dan melemparkan senyuman kepada Alesha.

"Kak Nadya!" lirih Alesha gegas berdiri. Ia mengenal salah satu wanita yang datang mengunjunginya.

Nadya lantas memeluk Alesha dengan mata berkaca-kaca.

"Kak....!" tangis Alesha kembali pecah.

Nadya melepaskan pelukannya dan meraih tangan Alesha kemudian menggenggamnya dan berkata, "Kakak akan membantumu keluar dari sini!"

Alesha kembali memeluk Nadya dan menangis. "Terima kasih, Kak!"

Nadya, 26 tahun, ia juga pengacara seperti Daka. Keduanya adalah teman kuliah, Nadya semasa menempuh pendidikan tinggal di sebelah rumah orang tuanya Alesha.

Nadya sudah menganggap Alesha seperti adik kandungnya. Hampir tiap hari, ibu Alesha kadang Alesha sendiri sering mengantarkan makanan ke rumah kecilnya. Kebaikan yang dilakukan oleh keluarga Alesha takkan mungkin dilupakannya.

"Jangan bersedih lagi, Kakak dan tim akan berjuang!" Nadya mengelus rambut Alesha yang berada dalam pelukannya.

Alesha melepaskan pelukannya dan mengangguk seraya menghapus air matanya.

Hampir 30 menit berbicara dengan Alesha, Nadya dan temannya akhirnya pamit. Tak lupa Alesha meminta tolong Nadya untuk mengunjungi ibunya karena Alesha benar-benar khawatir dengan kondisi wanita yang telah melahirkannya itu.

****

Sebulan berlalu, Alesha kini menjalani sidang hukuman pertama. Di ruangan tersebut untuk pertama kali ia kembali bertemu dengan Daka lagi. Selama Alesha ditahan, Daka hanya datang padanya saat dirinya ditangkap.

Keduanya saling memandang namun tanpa senyuman. Tersirat rasa rindu diantara mereka. Semua telah berakhir, sejak Daka memutuskan menjadi pengacara korban.

Di dalam ruangan sidang tidak tampak keluarganya Hani, mereka menyerahkan semua urusannya kepada tim kuasa hukum.

Alesha berkali-kali mengatakan jika tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi. Dirinya kesana karena sebuah pesan.

Tetapi bukti menunjukkan bahwa Alesha adalah pelakunya.

"Saya berani bersumpah jika saya tidak mengenal Hani secara pribadi," ucap Alesha.

"Tapi kenapa kamu datang ke hotel itu jika tak mengenalnya?" tanya jaksa.

"Saya cemburu karena Hani meminta kekasih saya untuk datang ke sana, makanya saya yang diam-diam menemuinya," jelas Alesha.

"Kamera pengawas hotel menunjukkan tak ada orang lain yang masuk ke kamar selain anda!" ungkap Daka.

Alesha mendengar Daka yang berbicara menoleh ke arahnya, kekasihnya kini menyerangnya.

Berulang kali Alesha mengatakan jika dirinya tak bersalah membuat perjalanan sidang begitu lama dan terpaksa di tunda bulan depan.

Setelah bubar, Daka menemui Alesha yang hendak dinaikkan ke dalam mobil tahanan.

"Ada apa lagi?" Alesha memasang wajah datar.

"Mengaku saja, Sha. Ini juga demi meringankan hukuman kamu!" mohon Daka.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengakui kesalahan yang tak ku perbuat!" Alesha menegaskan ucapannya sembari menatap kekasihnya dengan penuh kebencian.

Daka ingin berbicara lagi, tetapi tubuh Alesha di tarik paksa lalu menyuruhnya segera masuk ke mobil.

Kendaraan tersebut berjalan, Daka hanya dapat melihatnya dari kejauhan meskipun Alesha tak menoleh ke arahnya.

"Seharusnya kamu yang mendampingi Alesha dalam kasus ini bukannya aku," Nadya yang dari tadi di belakang mereka mendekati pria itu.

Daka bergeming.

"Berapa banyak uang yang diberi keluarga Hani untukmu?" sindir Nadya.

Daka menoleh ke arah teman seperjuangannya semasa kuliah itu namun tak mengeluarkan sepatah katapun. Ia malah memilih berlalu dengan cepat.

Terpopuler

Comments

Lathifa Dwy Maulida

Lathifa Dwy Maulida

aku selalu menunggu Yo Thor

2023-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bertemu Aidan
2 Bab 2 - Kekesalan Alesha
3 Bab 3 - Alesha Cemburu
4 Bab 4 - Alesha Ditahan
5 Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu
6 Bab 6 - Mengalami Teror
7 Bab 7 - Kedatangan Daka
8 Bab 8 - Kembali Diteror
9 Bab 9 - Tamu Misterius
10 Bab 10 - Pria Misterius (2)
11 Bab 11 - Bertemu Aidan Lagi
12 Bab 12 - Sosok Pria Misterius
13 Bab 13 - Alesha Memberikan Penjelasan
14 Bab 14 - Menolong Alesha
15 Bab 15 - Menjual Diri
16 Bab 16 - Mencari Pekerjaan
17 Bab 17 - Alesha Diserang Lagi
18 Bab 18 - Pengakuan Diana
19 Bab 19 - POV Diana
20 Bab 20 - Berdebat Dengan Aidan
21 Bab 21 - Pria Di Pemakaman Hani
22 Bab 22 - Makan Berdua Bersama Aidan
23 Bab 23 - Alesha Berbicara
24 Bab 24 - Alesha Kembali Mendapatkan Teror
25 Bab 25 - POV Aidan
26 Bab 26 - Bertemu Danu
27 Bab 27 - Jam Tangan Nadya
28 Bab 28 - Jam Tangan Nadya (2)
29 Bab 29 - Mencari Pelaku
30 Bab 30 - Menangkap Pelakunya
31 Bab 31 - Kecurigaan Baru
32 Bab 32 - Ke Rumah Bi Yu
33 Bab 33 - Bukti Baru
34 Bab 34 - Tertangkapnya Pelaku Utama
35 Bab 35 - POV Alena dan Hani
36 Bab 36 - POV Alena dan Mella
37 Bab 37 - Hadiah Kecil Buat Alesha
38 Bab 38 - Salah Sasaran
39 Bab 39 - Mengajak Balikan
40 Bab 40 - Aidan Cemburu
41 Bab 41 - Rela Pulang
42 Bab 42 - Diana Izin Menikah
43 Bab 43 - Aidan Cemburu (2)
44 Bab 44 - Bertemu Kedua Orang Tuanya Aidan
45 Bab 45 - Menghadiri Pernikahan Diana
46 Bab 46 - Teror Lagi
47 Bab 47 - Alesha Menghilang
48 Bab 48 - Aidan Marah Besar
49 Bab 49 - Jaga Jarak
50 Bab 50 - Alesha Diculik Lagi
51 Bab 51 - Berdamai Dengan Si penculik
52 Bab 52 - Menolak Menikah
53 Bab 53 - Aidan Galau
54 Bab 54 - Benci Dan Cinta Beda Tipis
55 Bab 55 - Resmi Menikah
56 Bab 56 - Kedatangan Reza
57 Bab 57 - Aidan Cemburu (3)
58 Bab 58 - Aidan Mencurigakan
59 Bab 59 - Berdebat
60 Bab 60 - Kembali Harmonis
61 Bab 61 - Novia Artha
62 Bab 62 - Daka Curhat
63 Bab 63 - Bertemu Novia Lagi
64 Bab 64 - Minder
65 Bab 65 - Mencari Pinjaman
66 Bab 66 - Pinjaman Dari Aidan
67 Bab 67 - Menjadi Kekasih
68 Bab 68 - Orang Yang Sama
69 Bab 69 - Memperkenalkan Novia
70 Bab 70 - Alesha Hamil
71 Bab 71 - Membayar Utang
72 Bab 72 - Daka dan Novia Menikah
73 Bab 73 - Tinggal Di Kota Daka
74 Bab 74 - Riri Pintar Bersandiwara
75 Bab 75 - Memancing Emosi Novia
76 Bab 76 - Tak Menyerah Mencari Masalah
77 Bab 77- Pesta Kelahiran Putri Pertama Aidan
78 Bab 78 - Mulut Nyinyir Riri
79 Bab 79 - Dititipkan Keponakan Aidan
80 Bab 80 - Ridwan Panik
81 Bab 81 - Bertengkar Hebat
82 Bab 82 - POV Ridwan
83 Bab 83 - Menenangkan Riri
84 Bab 84 - Kebahagiaan Keluarga Kecil Alesha (End)
85 Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 - Bertemu Aidan
2
Bab 2 - Kekesalan Alesha
3
Bab 3 - Alesha Cemburu
4
Bab 4 - Alesha Ditahan
5
Bab 5 - Memulai Kehidupan Baru Tanpa Ibu
6
Bab 6 - Mengalami Teror
7
Bab 7 - Kedatangan Daka
8
Bab 8 - Kembali Diteror
9
Bab 9 - Tamu Misterius
10
Bab 10 - Pria Misterius (2)
11
Bab 11 - Bertemu Aidan Lagi
12
Bab 12 - Sosok Pria Misterius
13
Bab 13 - Alesha Memberikan Penjelasan
14
Bab 14 - Menolong Alesha
15
Bab 15 - Menjual Diri
16
Bab 16 - Mencari Pekerjaan
17
Bab 17 - Alesha Diserang Lagi
18
Bab 18 - Pengakuan Diana
19
Bab 19 - POV Diana
20
Bab 20 - Berdebat Dengan Aidan
21
Bab 21 - Pria Di Pemakaman Hani
22
Bab 22 - Makan Berdua Bersama Aidan
23
Bab 23 - Alesha Berbicara
24
Bab 24 - Alesha Kembali Mendapatkan Teror
25
Bab 25 - POV Aidan
26
Bab 26 - Bertemu Danu
27
Bab 27 - Jam Tangan Nadya
28
Bab 28 - Jam Tangan Nadya (2)
29
Bab 29 - Mencari Pelaku
30
Bab 30 - Menangkap Pelakunya
31
Bab 31 - Kecurigaan Baru
32
Bab 32 - Ke Rumah Bi Yu
33
Bab 33 - Bukti Baru
34
Bab 34 - Tertangkapnya Pelaku Utama
35
Bab 35 - POV Alena dan Hani
36
Bab 36 - POV Alena dan Mella
37
Bab 37 - Hadiah Kecil Buat Alesha
38
Bab 38 - Salah Sasaran
39
Bab 39 - Mengajak Balikan
40
Bab 40 - Aidan Cemburu
41
Bab 41 - Rela Pulang
42
Bab 42 - Diana Izin Menikah
43
Bab 43 - Aidan Cemburu (2)
44
Bab 44 - Bertemu Kedua Orang Tuanya Aidan
45
Bab 45 - Menghadiri Pernikahan Diana
46
Bab 46 - Teror Lagi
47
Bab 47 - Alesha Menghilang
48
Bab 48 - Aidan Marah Besar
49
Bab 49 - Jaga Jarak
50
Bab 50 - Alesha Diculik Lagi
51
Bab 51 - Berdamai Dengan Si penculik
52
Bab 52 - Menolak Menikah
53
Bab 53 - Aidan Galau
54
Bab 54 - Benci Dan Cinta Beda Tipis
55
Bab 55 - Resmi Menikah
56
Bab 56 - Kedatangan Reza
57
Bab 57 - Aidan Cemburu (3)
58
Bab 58 - Aidan Mencurigakan
59
Bab 59 - Berdebat
60
Bab 60 - Kembali Harmonis
61
Bab 61 - Novia Artha
62
Bab 62 - Daka Curhat
63
Bab 63 - Bertemu Novia Lagi
64
Bab 64 - Minder
65
Bab 65 - Mencari Pinjaman
66
Bab 66 - Pinjaman Dari Aidan
67
Bab 67 - Menjadi Kekasih
68
Bab 68 - Orang Yang Sama
69
Bab 69 - Memperkenalkan Novia
70
Bab 70 - Alesha Hamil
71
Bab 71 - Membayar Utang
72
Bab 72 - Daka dan Novia Menikah
73
Bab 73 - Tinggal Di Kota Daka
74
Bab 74 - Riri Pintar Bersandiwara
75
Bab 75 - Memancing Emosi Novia
76
Bab 76 - Tak Menyerah Mencari Masalah
77
Bab 77- Pesta Kelahiran Putri Pertama Aidan
78
Bab 78 - Mulut Nyinyir Riri
79
Bab 79 - Dititipkan Keponakan Aidan
80
Bab 80 - Ridwan Panik
81
Bab 81 - Bertengkar Hebat
82
Bab 82 - POV Ridwan
83
Bab 83 - Menenangkan Riri
84
Bab 84 - Kebahagiaan Keluarga Kecil Alesha (End)
85
Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!