Makan malam

Kini Veyya dan keluarga sedang makan makan, Veyya sedang asik mengunyah makanan dengan lahap tanpa memperdulikan yang lain. Hanya suara sendok dan garpu yang terdengar selama makan malam berlangsung.

Setelah makan malam selesai kini mereka menuju ruang keluarga, mereka duduk di sofa.

mama Wina dan papa Zaki duduk bersampingan dan juga Veyya dan Liya duduk bersampingan. kini mereka saling berhadapan dan Liya memulai percakapan.

"Ma pacarnya Liya sih Gilang, mau ngelamar Liya. makanya Liya mau minta restu sama mama dan papa apakah boleh." Kata Liya yang sedikit gugup karena takut jika kedua orangtuanya tidak merestui

"Boleh dong." Sahut Papa Zaki

"Emang papa gak marah atau gimana gitu." Tanya Liya

"Emang kenapa papa harus marah sama kamu sedangkan kamu saja sudah ada yang ingin melamar." Balas papa Zaki

"Mama juga setuju dengan papa mu kak."Sahut mama

" Alhamdulilah ya Allah, nanti Liya kasih tau Gilang supaya cepat kerumah " Kata Liya yang malu-malu

" Nggak minta restu sama adek lo yang cantik ini? " Kata Veyya yang tetap fokus dengan game online di hp nya tanpa melihat wajah Liya

"Gak di butuhkan restu anda nona." Sahut Liya

"Dih sewot amat." Sahut Veyya yang masih fokus game online nya

" Biarin wlekk." Balas Liya sambil menjulurkan lidahnya, mengejek Veyya

"Dih gue gak restuin loh."

"Restu mama papa lebih baik dari pada elo." Sahut Liya yang mager

Entah Kenapa dia harus mempunyai adik yang super duper nyebelin seperti Veyya, apakah adiknya itu bisa berubah menjadi lebih baik sedikit saja walaupun barbar tapi dari mana hidayah mungkin

"Berarti tinggal kamu aja Vey yang belum." Kata mama Wina sambil menatap Veyya. Veyya yang tadinya asik main game, itupun langsung mematikan hp nya dan menatap mama nya tidak percaya

"Mama gapapa kan." Tanya Veyya sambil memegang kening mama Wina

"Ya nggak lah mama gapapa aneh aneh aja kamu Vey." Sahut mama sambil menepis tangan Veyya

"La terus kenapa bilang kayak tadi." Veyya yang bingung

"Ya kan kamu mau lulus SMA jadi ya tinggal nikah aja." Sahut mama yang membuat Veyya cengo

" WHAT!" Teriak Veyya kaget yang membuat mama, papa dan kakaknya menutup telinga dan memasang ekspresi wajah kesal

"Bisa gak sih Vey kamu gak teriak teriak seharian aja, sakit tau telinga papa dengar teriakkan kamu " Omel papa Zaki

" Ma, jangan ngelawak gini ga lucu tau " Veyya yang memukul pelan tangan mama nya sambil terkekeh

" Emang wajah mama lagi ngelawak apa? ya nggak lah buat apa mama bercanda apalagi bahas pernikahan " Kata mama Wina santai

" Enggak pokoknya Vey nggak percaya "

" Ya terserah kalau nggak percaya, tinggal nyariin jodoh kamu aja mama. Iya nggak pa." Mama Wina yang beralih menatap papa Zaki

" Bener banget ma." Timpal papa Zaki

" Ahh nggak lucu! jangan ngelawak deh papa juga ikut-ikut aja, nggak lucu tau. " Veyya yang masih belum percaya

" Ya gapapa dong Vey kan lebih cepat lebih baik." Sahut mama Wina

"Mama ini aya-aya wae gimana Vey nikah orang gak ada pasangannya."

"Iya juga sih. " Balas mama

"Nah betul tuh ma." Sahut Veyya sambil memakan cemilan di atas meja, lumayan lah itung-itung mungkin bisa merubah pemikiran mama nya sekarang. Jangan sampe di jodohkan bisa berabe kalau sampe beneran, pikir Veyya

"Kalau di pikir secara logika sih mana ada cowok mau sama cewek barbar kayak kamu." Sahut mama Wina yang polos

"Ih mama ini ya gak gitu juga kali." Sahut Veyya sambil memanyunkan bibirnya

"Veyya itu mau jomblo sampai halal, iyakan kak." Sambungnya sambil menatap Liya

"Iya-in aja biar seneng." Sahut Liya jengah

" Papa doakan kamu segera dapet jodoh ya Vey". ucap papa Zaki

"Yoii pa." Sahut Veyya sambil mengacungkan jempolnya ke arah papanya

Setlah berbincang-bincang keluarga akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke kamar masing masing dan beristirahat melepas penat hari ini

Veyya mencuci muka nya kemudian menggosok gigi setelah itu ia keluar dari toilet kamarnya dan beranjak ke meja rias untuk memakai skincare malamnya

"Duh Vey kamu ini cantik lo dan gak sedikit orang orang ingin menjadikan mu pacar mereka, tapi kok gak selalu pas ya di hatimu? apakah kamu bakal jadi jomblo abadi sih Vey." Ucapnya sendiri sambil menatap kaca riasnya

Setelah memakai skincare, Veyya pun beranjak ke kasur untuk tidur. Tak tunggu berapa lama Veyya pun sudah memasuki alam mimpi nya

"Subhanallah calon istriku cantik sekali." Ucap pria tampan itu sambil tersenyum ke arah Veyya

"Kamu siapa." Tanya Veyya namun pria itu hanya tersenyum dan berbalik meninggalkan Veyya, ia secara perlahan menghilang tertutup sinar yang mengkilap membuat Veyya menghalangkan tangganya menutupi matanya karena silau sebab sinar itu. kemudian Veyya terbangun

( mimpi permirsa)

"Astagfirullah". ucap Veyya yang langsung terbangun dari tidur nya

Telah author revisi ya eps ini✨

Terimakasih yang sudah membaca, jangan lupa tinggalkan koment dan like. Kita berteman di kolom komentar ya insyaallah 🤗❤️

Terpopuler

Comments

❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃

❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃

gimana reaksinya abis itu yah 😯😯

2021-05-08

0

❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃

❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃

gimana reaksinya abis itu yah 😯😯😯😯

2021-05-08

1

BELVA

BELVA

semangat ka

2021-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awalan
2 Makan malam
3 Calon suami
4 Calon suami dalam mimpi
5 Di hukum gara gara lala
6 I am coming ruang BK
7 Ketemu pak zeno lagi
8 Nolak Cogan
9 Om Ustad ?!
10 Om ustadz lagi
11 Sakit beneran
12 Mungkin jodoh
13 Salah nyiduk
14 Sama Vano
15 Kesal dengan Vano
16 Duo Curut
17 dijodohin
18 dijodohin 2
19 Di percepat
20 Ketahuan
21 Cemburu ?
22 Marah
23 Apartemen Lala
24 Siapa
25 Adek kampret
26 Yang sebenarnya
27 Kakak tingkat
28 Berdua
29 Kenapa
30 Baikan
31 Cie buciners
32 Curut aja gimana
33 Marah atau cemburu
34 Seperti terciduk
35 Selesai
36 Orang ketiga?
37 masalah selesai
38 berubah
39 sebuah foto
40 ada apa sebenarnya
41 mengapa dengan takdir
42 Cepet sembuh ya
43 Sayang banget
44 Aku rindu mas
45 Singkat
46 Siuman
47 Sarapan bubur
48 Tentang taman di rumah sakit
49 Zafan drop
50 Dafaro
51 Ayah bunda Dafaro
52 Taman komplek
53 Dijemput dua kesayangan
54 Merajuk
55 Tentang titik tertinggi mencintai
56 ketika raga mu di semayamkan
57 Setelah kepergian mu
58 Diary Zafan
59 tak akan tergantikan di hati kami
60 Hari telah berlalu
61 Tentang separuh hati
62 Pelampiasan takdirkah ini
63 Bareng teman
64 Gara-gara dugong
65 Dosen resek pake banget
66 Bersama kedua Dugong
67 Ada apa dengan Kafla
68 Merelakan untuk kedua kali nya
69 Hampir saja
70 Seperti saling tak mengenal
71 Ternyata ada pelangi setelah hujan badai
72 Jadi sebenarnya
73 Rasa ini salah
74 Adakah sebuah kesempatan
75 Apakah ini akhir sebuah cerita
76 Memulai kembali
77 Lamaran dan tawa bahagia
78 Pernikahan
79 Lupa
80 Dua syarat
81 keluarga kecil
82 Lupa jemput
83 Berapa tahun kemudian
84 Kecelakaan
85 Ternyata
86 Neara dan rambutan
87 Akhirnya cerita
88 Pengumuman
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Awalan
2
Makan malam
3
Calon suami
4
Calon suami dalam mimpi
5
Di hukum gara gara lala
6
I am coming ruang BK
7
Ketemu pak zeno lagi
8
Nolak Cogan
9
Om Ustad ?!
10
Om ustadz lagi
11
Sakit beneran
12
Mungkin jodoh
13
Salah nyiduk
14
Sama Vano
15
Kesal dengan Vano
16
Duo Curut
17
dijodohin
18
dijodohin 2
19
Di percepat
20
Ketahuan
21
Cemburu ?
22
Marah
23
Apartemen Lala
24
Siapa
25
Adek kampret
26
Yang sebenarnya
27
Kakak tingkat
28
Berdua
29
Kenapa
30
Baikan
31
Cie buciners
32
Curut aja gimana
33
Marah atau cemburu
34
Seperti terciduk
35
Selesai
36
Orang ketiga?
37
masalah selesai
38
berubah
39
sebuah foto
40
ada apa sebenarnya
41
mengapa dengan takdir
42
Cepet sembuh ya
43
Sayang banget
44
Aku rindu mas
45
Singkat
46
Siuman
47
Sarapan bubur
48
Tentang taman di rumah sakit
49
Zafan drop
50
Dafaro
51
Ayah bunda Dafaro
52
Taman komplek
53
Dijemput dua kesayangan
54
Merajuk
55
Tentang titik tertinggi mencintai
56
ketika raga mu di semayamkan
57
Setelah kepergian mu
58
Diary Zafan
59
tak akan tergantikan di hati kami
60
Hari telah berlalu
61
Tentang separuh hati
62
Pelampiasan takdirkah ini
63
Bareng teman
64
Gara-gara dugong
65
Dosen resek pake banget
66
Bersama kedua Dugong
67
Ada apa dengan Kafla
68
Merelakan untuk kedua kali nya
69
Hampir saja
70
Seperti saling tak mengenal
71
Ternyata ada pelangi setelah hujan badai
72
Jadi sebenarnya
73
Rasa ini salah
74
Adakah sebuah kesempatan
75
Apakah ini akhir sebuah cerita
76
Memulai kembali
77
Lamaran dan tawa bahagia
78
Pernikahan
79
Lupa
80
Dua syarat
81
keluarga kecil
82
Lupa jemput
83
Berapa tahun kemudian
84
Kecelakaan
85
Ternyata
86
Neara dan rambutan
87
Akhirnya cerita
88
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!