Maurin menjerit mendapati ibunya jatuh pingsan di lantai kamar. Percekcokan sengit orang tuanya memanggil bocah cantik itu.
Maurin terpukul, kecewa pada ayahnya, tubuh ringkihnya melemah. Rasanya, Maurin tidak ingin bicara sebelum memastikan ibunya dalam keadaan baik-baik saja .
Sus Erie mencoba memberikan vitamin lebih awal agar anak itu mau tertidur. Dan Flory dilarikan ke Rumah Sakit sesegera mungkin.
Di tepi ranjang pasien, Elang terus menatap wajah cantik istrinya. Menggenggam tangan mungil itu dengan dipenuhi rasa bersalah.
Kali ini, dia sendiri bingung harus bagaimana lagi caranya meyakinkan. Karena sepertinya Flory sudah cukup marah padanya.
"Elang." Pria bule keturunan Inggris yang baru datang itu Alex Prince Miller: Ayah Flory, yang itu berarti mertua Elang.
Berwajah panik Alex mendekati satu putri yang terlahir kembar tersebut. "Kamu kenapa, Sayang?"
Kecupan Alex cukup terasa, hingga Flory memiliki keberanian untuk membuka mata berat yang terpasang di kepala pusingnya.
"Daddy..."
"Sayang..." Elang raih tangan Flory kembali, memberikan genggaman tangan lebih erat sebagai tanda dia tak mau ditinggalkan.
"Pergi kamu!" Flory menepis. Matanya terpaku tajam ke arah Elang, rambut acak-acakan membuat wajah Flory kian suram.
Alex tertawa ringan, masih berpikir ini hanya candaan putrinya. "Hei, Flory. Dia suamimu, Papi Maurin, Sayang."
"Aku mau cerai, Daddy!" Kata yang membuat Alex meredup raut dalam waktu singkat.
"Flo..." Elang menggeleng, berusaha bertahan dari pernikahan. Namun, berita buruk sebentar lagi akan sampai telinga Alex.
"Ada apa ini?" Alex mencecar wajah bersalah Elang, dan muka nyalang Flory.
"Akui Elang! Akui di depan Daddy kalau kau menghamili murid mu sendiri!"
Seperti mendengar ledakan nuklir, Alex bergeming. Tak sanggup menyeletuk walau hanya sepatah kata.
"Akui Elang, kau berkali-kali selingkuh, dan bodohnya aku memaafkan itu semua!" teriak Flory. Kehadiran ayahnya rupanya menjadi kekuatan tersendiri baginya.
"Ini hanya kesalahpahaman, Dadd."
Bugh...
Alex melayangkan pukulan di bibir Elang, ketika sang ayah mendapati putrinya disakiti, singa bangun dari hibernasi. "Flory tidak pernah bicara sembarangan, kau tahu?"
"Flo mau cerai." Flory menangis. Dan disaat yang sama, Alex menarik kerah kemeja Elang untuk didorong ke lantai.
"Aku memberikan putri kesayangan ku, bukan untuk kamu sakiti apa lagi diselingkuhi!"
"Alex!"
Kembaran lelaki itu berlari masuk, ini pemandangan yang menegangkan. Axel nama pria itu, seseorang yang menjabat CEO di perusahaan yang Flory naungi.
"Dia bajingan! Dia khianati Flo ku."
Alex ingin meraih Elang kembali, tapi Axel menghalaunya. "Biar aku bunuh dia!"
"Kau gila hah?" Axel meneriaki kembarannya.
Alex masih murka, masih mengeras rahang, masih menderu kasar napasnya, dan masih mengepal kuat tangannya.
"Kalau terbukti benar kau selingkuh, kau akan tahu akibatnya, Elang!" teriak Alex.
Di lantai Elang menutupi wajahnya dengan keluhan frustrasi. Seharusnya Alex tidak perlu tahu berita ini, dia sudah bertekad untuk tidak selingkuh.
"Pergi atau kau mati di tangan ku!"
"Lex!" Axel kembali mempertahankan tubuh Alex yang mungkin bisa saja membabi buta.
"Aku bisa jelaskan, Daddy." Elang menghiba.
Flory berteriak seketika. "Aku tidak mau mendengar penjelasan mu, Elang. Pergilah, aku muak! Kita bercerai!" Dia terisak.
Jika kemarin dia maafkan, itu karena Elang masih dianggap memiliki alasan. Namun, kali ini Elang sudah sangat keterlaluan.
Siapa bilang Flory tak pernah mencintai Elang? Flory mencintai, jika tidak, apakah Flory akan selalu berusaha keras untuk mempertahankan lelaki itu?
Maurin hanya satu dari banyaknya alasan Flory tak ingin bercerai. Diam-diam Flory juga berjuang untuk bisa menurunkan berat badan walau kenyataannya dia tidak segemuk itu.
"Pergilah, atau aku juga akan mendukung saudara ku untuk membunuh mu." Axel si dingin kembali bersuara. Dan kali ini, Elang harus keluar atau kondisi akan semakin kacau.
"Elang minta maaf." Lelaki itu tak rela keluar, karena dia yakin keluarga crazy rich ini akan membuat dirinya jauh dari istri dan anaknya.
Akan tetapi, bertahan di sini pun tidak disarankan. Sebab Alex terlihat seperti singa yang ingin mematikan santapannya.
Sepeninggal Elang, Alex mengusap frustrasi wajahnya paruh baya-nya, dia duduk dengan kasar di sofa. Sementara Axel meraih kepala keponakannya untuk kemudian dia peluk.
"Kamu gadis yang kuat, Flory." Axel menguatkan Flory, di saat Alex sendiri tak berani menatap wajah wanita itu.
Dialah yang menjodohkan Flory dengan Elang. Banyak harapan Elang bisa menjadi suami yang baik.
Meski bukan ayah biologis Maurin, toh selama ini Elang dinilai mampu menjadi ayah untuk cucunya. Tapi nyatanya, tidak ada manusia yang sempurna sekalipun itu Elang.
Sikap tenang dan kedewasaan Elang benar-benar berhasil merayunya untuk menyerahkan Flory. Lalu, pada hari ini, Alex mendengar berita yang seketika mendidihkan aliran darahnya.
Dua kali sudah total Alex menikahkan Flory, dan dua kali pula pria-pria berparas tampan tersebut menyelingkuhi putrinya.
Lagi dan lagi Alex mendapat pukulan keras, setelah kemarin anak pertamanya: Shanshan sempat mengalami hal yang sama-sama menyakitkan meski berbeda cerita.
"Kamu sama Maurin harus tinggal di rumah utama. Sementara akan lebih aman seperti itu." Alex setuju usulan Axel.
...➿➿➿➿...
"Kapan Daddy susul Maulin sama Mami?"
📞 "Sebentar lagi Sayang. Sabar ya," jawab Elang.
Dua minggu sudah Flory tinggal di kediaman keluarga besar Miller. Bersama Alex, Flory dan Maurin akan lebih aman.
Elang masih sering menelepon, sekedar untuk menyapa putrinya. Maurin rupanya belum juga bisa meninggalkan kebiasaan harus bicara dengan Elang sebelum tidur.
📞 "Aku merindukan mu, Flo." Setelah Maurin tertidur, Elang beralih pada Flory. Sayangnya, Flory segera memutuskan sambungannya.
Sudah cukup dia berikan Elang kesempatan, sudah cukup dia beri Elang ruang. Elang telah membuatnya kehilangan rasa percayanya.
Mereka hanya akan bertemu di pengadilan agama. Flory kekeuh untuk berpisah meski dia sendiri belum tahu bagaimana caranya memberitahu Maurin atas perpisahan ini.
Klik...
Ponsel kembali bergetar sekilas, Flory yakin jika bukan Liam, pasti Elang yang akan memberikan pesan rayuannya malam ini.
📥 [H3i, Noona, aQ dh3n9eR kHamoe m4o ceR4i yaCh...? L3h G4x Lo aQue p3st4 w4t 54m6uT m454 j4nd4 U? xixixi...]
Ji Hyun Jay, nama pengirimnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Dhia Tazkhia
mungkin anak² alex nanggung karma klakuan bapaknya dulu.gak flo gak glo semua kisahnya menyedihkan.walau akhirnya bahagia tp perjuangannya beraaattt
2025-02-11
0
RahaYulia
apa yg kmu tanam itu yg akn kmu tuai alex....berkacalah pada klakuanmu, miris bukan dn tntu saja mnyakitkan...
2025-01-12
0
Yuyu sri Rahayu
siapa yg ngirimin pesan itu apa mungkin liam/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2025-01-21
0