Babak baru

"Ayah, bolehkah aku belajar memanah?" Tanya Sophia dengan semangat.

Raja Erick berpikir sejenak." Ayah akan mengizinkanmu belajar seperti itu setelah dewasa, sekarang ayah ingin kamu fokus pada akademik saja!"

Sophia mengembungkan pipinya." Tapi Ayah aku..."

Sebelum kalimatnya selesai pintu terbuka, Lady Evelyn masuk dengan senyum merekah. Ia menunduk hormat sebentar."Maaf mengganggu Yang mulia, namun ada urusan yang perlu aku bicarakan denganmu.." Ucapnya sopan.

"Kemarilah sayangku!" Titah Raja, ia tampak sangat senang dengan kedatangan Evelyn.

Lady Evelyn melirik Sophia ia mengelus rambutnya dengan lembut lalu berkata."Putri Sophia Jika kamu tidak keberatan, bisa pergi sebentar?"

Sophia merasa hatinya terhimpit namun ia tidak punya pilihan selain mengiyakan." Tentu saja, aku akan meninggalkan kalian berdua."

Sophia berdiri dan meninggalkan ruangan dengan langkah sedih. Ia merasa terpisah dari ayahnya dan semakin terisolasi oleh Lady Evelyn.

Sebenarnya setelah pernikahan itu Sophia merasa terjebak dalam keadaan yang sulit. Setiap hari, ia harus berinteraksi dengan Lady Evelyn yang bersikap dingin dan jahat. Wanita itu sengaja membuat Sophia merasa tidak dihargai dan diabaikan, sementara di depan ayahnya, Lady Evelyn berperan sebagai ibu yang perhatian dan penyayang. Lady Evelyn, yang sebelumnya tampak baik hati dan hangat, mulai menunjukkan sikap aslinya setelah pernikahan ini.

Ini bukan pertama kalinya, Lady Evelyn memisahkan dirinya dengan Raja, membuat jarak, mengendalikan waktu dan interaksi Sophia dengan Raja Erick, bahkan ia baru berbicara lagi dengan ayahnya tadi. Saat gadis ini akan mengadu, wanita itu selalu hadir, dan melihat ayahnya sangat mencintainya membuat Sophia semakin takut.

Di dalam kamar Sophia duduk didepan cermin merenung, ditemani oleh Lady Marie yang tidak lain adalah pelayannya dan juga yang sudah mengasuhnya dari bayi, ia sudah seperti ibu kandung bagi Sophia, Lady Marie juga selalu menceritakan mengenai Ratu Alice, ibu Sophia yang baik hati dan bijaksana.

Lady Marie tahu keresahan yang ada dalam diri Sophia, gadis cilik ini harus menghadapi hal seperti ini diusianya yang masih dini. Ia dengan penuh kasih menyisir rambut Sophia.

"Tuan Putri,kekuatan sejati datang dari dalam dirimu. Jangan biarkan kata-kata buruk Lady Evelyn merusak hatimu," bisik Lady Marie dengan lembut sambil merapikan helai rambut Sophia."Kau harus tumbuh menjadi wanita yang kuat agar bisa menggantikan posisi ibumu nanti."

Sophia tersenyum tipis, mencerminkan perpaduan antara kekuatan dan kerentanannya. Lady Marie terus merapikan setiap helai rambut, seperti meluruskannya satu per satu dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan.

Sementara itu, di luar jendela, cahaya senja memeluk istana dengan keindahan yang hampir menyihir.

"Lady Marie, jika Raja memiliki anak lagi, apakah aku akan kehilangan hakku sebagai pewaris tahta?" Tanya Sophia dengan khawatir.

Lady Marie menempatkan tangan hangatnya di pundak Sophia, untuk menciptakan rasa aman, ia menatap gadis itu dengan lembut.

"Putri Sophia, takdir kita tidak selalu bisa kita kendalikan. Namun, keberanian dan kebijaksanaanmu adalah cahaya yang tak dapat dipadamkan. Aku akan selalu membantumu untuk mendapatkan hakmu." Katanya dengan tegas.

Sophia menatap mata Lady Marie, mencari ketenangan dalam kata-katanya, ia masih terus merasakan kegundahan dalam hatinya.

"Bagaimana jika semuanya berubah Lady Marie? Bagaimana jika aku kehilangan segalanya?" Isaknya.

Lady Marie tersenyum, mencoba memberikan keyakinan pada gadis itu."Tuan putri itu tidak akan terjadi!"

Lady Marie merasakan kecemasan yang menyelimuti Sophia. Tanpa kata-kata, ia memeluk gadis muda itu dengan hangat, memberikan kehangatan dalam rangkaian keterasingan yang mulai menyelinap.

"Tuan Putri" bisik Lady Marie dengan lembut, "Meski dunia di sekitarmu berubah, ingatlah bahwa aku akan selalu ada disisimu." Lanjutnya.

Sophia meresapi pelukan Lady Marie, merasakan kelembutan dan ketenangan di tengah gejolak emosinya. Namun, di lubuk hatinya, ia sangat menyadari bahwa perhatian ayahnya, Raja Erick, semakin tergeser oleh arus waktu.

...----------------...

"Yang Mulia, saya akan memberikan keturunan untukmu dan juga untuk kerajaan ini."

Raja terus menerus dimanjakan oleh Evelyn, tak luput sedikitpun perhatian yang ia berikan setiap hari, mulai dari kebutuhan ranjang dan juga perut, Evelyn benar-benar sudah menguasai raja.

"Sayang, kamu selalu tahu cara agar hari hariku terasa indah. Terima kasih kehadiranmu sangat berarti bagiku." Kata raja dengan tulus,

Lady Eveline tersenyum senang melihat reaksi puas Raja."Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk anda Yang Mulia."

Raja terkekeh pelan."Kenapa kamu masih bersikap Formal padaku?"

"Aku hanya sangat menghargaimu."Jawabnya lembut tersipu malu.

Dua bulan berlalu dengan keheningan yang penuh misteri di dalam dinding istana megah, Lady Evelyn pergi keruang Raja dengan senyum merekah yang sulit dia sembunyikan.

Raja Erick, yang tengah mencatat laporan kerajaan di meja kerjanya, menoleh dengan pandangan heran. "Sayang ada apa? Kamu terlihat sangat bahagia."

Dengan lembut, Lady Evelyn memberitahunya, "Yang Mulia, aku membawa berita yang akan membawa kebahagiaan bagi kerajaan ini." katanya dengan bersemangat.

Raja Erick menghentikan pena di tangannya, matanya dipenuhi dengan rasa penasaran.

"Cintaku, katakanlah," pintanya.

"Saya hamil, Raja Erick. Kita akan diberkahi dengan hadirnya seorang pewaris."

Wajah Raja Erick yang tadinya serius seketika berubah oleh senyum bahagia Seakan-akan semua beban dan masalah yang membebani kerajaan itu seketika lenyap, digantikan oleh kebahagiaan yang tiada tara. Ia langsung berhambur memeluk sang istri yang sekarang sedang mengandung bayinya.

Tak perlu waktu lama, kabar mengenai kehamilan Lady Evelyn merebak seperti api yang menjalar. Gossip dan bisikan-bisikan menyusuri lorong-lorong istana dan meluas hingga ke desa-desa terjauh.

"Kau sudah mendengar kabar tersebut, bukan?"Tanya salah satu pelayan.

Temannya mengangguk."Ya, Lady Evelyn hamil." Namun ia berpikir sejenak."Tapi, bagaimana dengan Putri Sophia? Apakah dia akan tetap memiliki peran yang sama?"

"Tentu saja, Tuan putri adalah anak pertama, ia yang akan mewarisi Fullmoon." Jawab pelayan itu dengan yakin.

Kegembiraan dan ketidakpastian bercampur aduk di setiap percakapan, menciptakan gelombang perbincangan yang melanda kerajaan. Semua mata tertuju pada masa depan yang penuh dengan pertanyaan dan harapan baru.

Tentu saja gadis ini mendengar berita mengenai Lady Evelyn.Di kamar pribadinya, Sophia mendengar desas desus yang membawa kabar baru tersebut. Berita tentang kehamilan Lady Evelyn menembus dinding kamar, menciptakan suasana yang gelap dan tegang.

Sophia duduk di kursi, memandang keluar jendela dengan ekspresi campur aduk. Sebuah bayangan ketidakpastian menggelayuti Sophia, menciptakan ruang dalam hatinya yang memerlukan jawaban. Dalam keheningan kamarnya, gadis muda itu menyadari bahwa seluruh dinamika istana telah bergeser, dan masa depannya kini menjadi tanda tanya yang semakin besar.

Apakah Ayah masih menyayangiku? Tanyanya dalam hati.

...----------------...

Kehamilan Lady Evelyn sangat mengubah takdirnya,dengan penuh kebahagiaan dan kemegahan, hari besar tiba di Kerajaan Fullmoon tiba.Lady Evelyn, yang sekarang mengandung buah hati akhirnya diangkat secara resmi menjadi Ratu.

Di aula istana yang dihiasi megah, rakyat berkumpul untuk menyaksikan prosesi pengangkatan Ratu baru.

"Saya dengan senang hati mengumumkan Lady Evelyn sebagai Ratu Kerajaan Fullmoon." Ucap Raja Erick dengan bangga.

Rakyat bersorak riuh, meluapkan dukungan dan ucapan selamat. Lady Evelyn, dengan senyum lebar ia memancarkan kemenangan dalam dirinya.

"Terima kasih, Yang Mulia. Saya bersumpah untuk memimpin dengan keadilan dan keberanian, untuk kejayaan dan kesejahteraan Kerajaan Fullmoon."

Dengan perlahan Raja mulai meletakkan mahkota kerajaan di kepala Lady Evelyn, ia lalu berdiri dengan tegap, berbalik memandang rakyatnya.

"Hidup Ratu Evelyn! Hidup Kerajaan Fullmoon!" Gemuruh Rakyat setelah penobatan ini.

Sophia, meski dengan perasaan campur aduk, ikut merayakan momen bersejarah ini. Kerajaan Fullmoon pun memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Ratu Evelyn.

.

.

Episodes
1 PROLOG: Princess of Fullmoon
2 Perubahan
3 Lady Evelyn
4 Babak baru
5 Manipulasi
6 Pengasingan
7 Kastil Velen
8 Prince Philip
9 Waktu berlalu
10 Tak terungkap
11 Tekad
12 Sang Ratu
13 Death
14 Surat undangan
15 Tragedi
16 Keputusan
17 Hakim
18 Kebebasan?
19 Lady Marie
20 Kilas Balik
21 Elf
22 Sejarah
23 Pintu
24 Perayaan
25 Sevia
26 Keajaiban
27 Perjalanan
28 Rahasia
29 Sang Ksatria
30 Dunia peri
31 Thrain
32 Monster
33 Pencarian
34 Kebenaran
35 Stary
36 Penyihir
37 Harapan
38 Bimbang
39 Selangkah lebih dekat
40 Penangkapan
41 Kenyataan
42 Diskusi
43 Elemen
44 Kejatuhan
45 Rencana
46 Kebebasan
47 Misi dimulai
48 Serangan
49 Kilas balik
50 Konflik internal
51 Dibawah pengaruh
52 Langkah dimulai
53 Pemberontakan
54 Kenangan
55 Terus menerus
56 Ibu
57 Pertarungan cahaya dan kegelapan
58 Panik
59 Penyatuan
60 Aiden
61 Akhir
62 Kunci
63 Kutukan
64 Pengorbanan
65 Kau dan aku
66 Pernyataan Hati
67 Ritual
68 Awal dari Fullmoon
69 Tiga Masa
70 Berontak
71 Pembalasan penghianatan
72 Tujuan
73 Pertempuran
74 Tongkat Cahaya
75 Rindu
76 Awal dan akhir
77 Duel
78 Berbalik Arah
79 Kekalahan atau kemenangan?
80 Berpisah
81 Adil
82 Konsekuensi
83 Kenyataan
84 Sembuh
85 Pulang
86 Tidak sama dengan
87 Nostalgia
88 Buku
89 Sejahtera
90 Dirimu
91 Hidup
92 Perasaan
93 Ikatan
94 Takdir
95 Cinta
96 Rewrite
97 Terima Kasih
Episodes

Updated 97 Episodes

1
PROLOG: Princess of Fullmoon
2
Perubahan
3
Lady Evelyn
4
Babak baru
5
Manipulasi
6
Pengasingan
7
Kastil Velen
8
Prince Philip
9
Waktu berlalu
10
Tak terungkap
11
Tekad
12
Sang Ratu
13
Death
14
Surat undangan
15
Tragedi
16
Keputusan
17
Hakim
18
Kebebasan?
19
Lady Marie
20
Kilas Balik
21
Elf
22
Sejarah
23
Pintu
24
Perayaan
25
Sevia
26
Keajaiban
27
Perjalanan
28
Rahasia
29
Sang Ksatria
30
Dunia peri
31
Thrain
32
Monster
33
Pencarian
34
Kebenaran
35
Stary
36
Penyihir
37
Harapan
38
Bimbang
39
Selangkah lebih dekat
40
Penangkapan
41
Kenyataan
42
Diskusi
43
Elemen
44
Kejatuhan
45
Rencana
46
Kebebasan
47
Misi dimulai
48
Serangan
49
Kilas balik
50
Konflik internal
51
Dibawah pengaruh
52
Langkah dimulai
53
Pemberontakan
54
Kenangan
55
Terus menerus
56
Ibu
57
Pertarungan cahaya dan kegelapan
58
Panik
59
Penyatuan
60
Aiden
61
Akhir
62
Kunci
63
Kutukan
64
Pengorbanan
65
Kau dan aku
66
Pernyataan Hati
67
Ritual
68
Awal dari Fullmoon
69
Tiga Masa
70
Berontak
71
Pembalasan penghianatan
72
Tujuan
73
Pertempuran
74
Tongkat Cahaya
75
Rindu
76
Awal dan akhir
77
Duel
78
Berbalik Arah
79
Kekalahan atau kemenangan?
80
Berpisah
81
Adil
82
Konsekuensi
83
Kenyataan
84
Sembuh
85
Pulang
86
Tidak sama dengan
87
Nostalgia
88
Buku
89
Sejahtera
90
Dirimu
91
Hidup
92
Perasaan
93
Ikatan
94
Takdir
95
Cinta
96
Rewrite
97
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!