Rupa nya kami di suruh memilih bola untuk menentukan kelompok, aku satu kelompok dengan Sisil, Abi dan beberapa orang lain nya yang belum ku ketahui nama nya. Sebelum mulai Kak Angga menjelaskan aturan main nya, dimana kami bertujuh akan di beri 2 buah lilin. Tugas kami adalah menjaga lilin tersebut agar tidak mati terkena lemparan balon berisi air yang akan di lempar oleh Kak Angga, kak Geby dan juga kak Reno.
"Yakkk, harus basah basahan donk??" Batin ku meronta ronta.
"Hadeuhh apa boleh buat!!" Pikir ku pasrah.
Kami pun mulai menyusun strategi selagi kelompok lain menjalankan aksi nya.
"Jadi gimana nih??" Tanya seorang pemuda.
"Mau terima usul??" Tanya ku berhati hati.
"Coba dulu!!" Seru Abi.
"Gini Krna kita punya 4 cowok dan tiga cewek gimana kalo kita bikin labirin lingkaran gitu...." Semua orang mulai manatapku serius.
"Terus terus ..." ujar Sisil yang tak sabar.
"Nah yang cowok berdiri melingkar, usahain rapat posisi kalian jangan biarin celah sedikit pun,, sedangkan yang cewek ada di dalam lingkaran cowok, yang cewek jongkok buat lindungin lilin nyajangan SAMPE ada air yang kena ke lilin nya!! Harus usaha ekstra dan pasti nya gak bisa menghindari basah sih, cuma aku rasa itu adalah cara terbaik dari pada lari2 bawa lilin, lilin nya bakal tetep mati karna angin... Dan lagi kita tetep basah meski lari, jadi mending bertahan di benteng, gimana??" Tanya ku menatap yang lain..
"Setuju, gak ada cara lain!!" Seru Abi.
"Iya gue juga setuju, dan gak ada larangan bawa senjata lain kan..." Tiba tiba Sisil bertanya.
"Iya sih..." Jawab ku hati hati.
"Berarti boleh donk pake jaket..." Sisil tersenyum puas.
"Iya juga kita cewek cewek bisa pake jaket buat pastiin benteng di sekitar gak kena cipratan air...." ujar seorang siswi yang ikut bersama kelompok kami.
"oke!!" Semua setuju, namun aku bingung karna aku tak membawa jaket.
"Nih!!" Seseorang mengulurkan sebuah jaket kulit berwarna hitam pada ku.
"Lo gak bawa jaket kan??" Tanya nya namun muka nya datar bak aspal.
"Iya, thanks.." Tanpa pikir panjang aku langsung menyambut jaket itu.
"Tim biru, giliran kalian..." Teriak kak Angga.
Dan tibalah waktu kelompok kami, kami gugup sekali.
"duh basah basah deh" Batin ku risau.
"Satu menit buat kalian siap siap dan nyalain lilin nya, abis itu lempar korek nya lagi kesini...." Perintah Kak Angga.
Dengan cepat Abi mencari posisi di lapangan untuk meletakkan lilin nya agar bisa di tempel kan di lantai. Setelah itu ia langsung menyalakan 2 buah lilin dan langsung memposisikan nya di lantai lapangan, memastikan nya kokoh di sana.
"Wah baru nih Ga, mereka naroh di lantai, kayak nya mereka punya rencana..." Seru Kak Geby dengan suara yang agak keras.
"Iya nih...."
"Yok mulai!!" seru Abi.
Aku Sisil dan siswa perempuan tadi langsung jongkok mengelilingi lilin memastikan tidak ada celah di antara kaki kami, menutup nya dengan jaket yang kami bawa. Dan cowok cowok segera bergandengan tangan membuat formasi melingkar untuk menutup celah dengan posisi berdiri.
"Wah wah susah nih, pake benteng!!" Teriak kak Geby terlihat antusias.
"Satu menit dah abis, siap siap basah!!" Teriak kak Angga.
byurrr
Byurrrt
byurrrt
Terdengar jelas suara balon balon pecah yang menyiratkan air kemana mana. Walaupun aku tak melihat sudah di pastikan cowok cowok di belakang kami sedang berjuang menahan dingin nya air yang langsung mengenai mereka. Sedangkan kami para cewek pun tak luput dari cipratan air, meski pun tak parah karena di tutupi jaket. Namun tetap saja seperti rambut sepatu dan beberapa bagian tubuh kami masih basah terkena air.
Lilin nya terus berkedip karna sesekali setitik air berhasil lolos, untung saja Sisil peka dan membantu ku memegang sisi jaket ku, dan begitu pun siswi yang di samping ku, karna posisi nya aku di tengah. Ak menggunakan tangan ku untuk menyetabilkan api lilin agar tak mati.
Serangan dari kak Angga kak Geby dan juga kak Reno pun semakin gencar. Ak bisa merasakan rok ku sudah habis basah, dan membuatku tak nyaman. Jari jari kami pun mulai menggigil karna air nya memang lah sangat lah dingin. Dan akhir nya...
Kringggggggggg
Suara alarm dari ponsel kak Geby membuat kami menarik nafas lega, Sisil terlihat pegal karna harus memegang jaketku juga.
"Oke kalian boleh bubar, coba liat hasil jerih payah kalian!!" Titah kak Angga.
Satu per satu cowok cowok kelompok kami menyingkir, kami pun perlahan mulai menurun kan jaket kami dan mulai berdiri. Sekarang terpampang jelas kedua lilin yang kami lindungi masih menyala terang tak redup sedikit pun. Hal ini membuat kami bersorak bersama, kerja kelompok yang solid membawa tawa pada kami yang bahkan mungkin belum tau nama satu sama lain.
"Yeayy.... Kita menang guys...." Teriak Sisil.
"Hushhh.... Gak sisa sisa bro kita basah basahan hahaha..." Tawa cowok cowok pun mengisi kegembiraan kami.
Aku hanya bisa tersenyum dan sedikit tertawa, karena rencana yang aku buat ternyata membuahkan hasil.
"Wah wah gak nyangka ada yang bakal lulus dalam permainan ini!!" Ujar kak Angga mendekati kami.
"Hehe ini semua berkat Yuna!!" Semua anggota kelompok ku menyerukan nama ku.
"eh kok aku, kalian yang basah basahan!!" Seru ku sedikit gugup.
"Kalo bukan karna rencana kamu, kita juga gak kepikiran bakal bikin benteng..." Seru seorang pemuda yang baru ku ketahui nama nya Arkan, aku hanya tersenyum.
"Oke karna kalian menang, kakak bakal traktir kalian!!" Mendengar ucapan kak Angga semua orang bersorak Sorai.
"Udah bersih bersih gih, abis ini bakal pulang!! Owh ya kalian bawa baju ganti gak??" Tanya kak Angga karna emang ini tak di beritahu kan.
"Untung bawa kak!!" ujar Sisil.
"Syukur lah, klo gak bawa kalian bisa ke UKS, disana ada seragam sekolah kalian bisa pinjem dulu!!" Ujar kak Angga.
"Tapi kita bawa baju ganti baju biasa kak bukan seragam??" Tanya Abi.
"ITS oke, lagian udah mau pulang juga!! Ntar jangan langsung pulang yah! Kita makan makan di cafe Twice!!" Seru Kak Angga.
"Cafe Twice??" Refleks aku mengulang nama cafe tersebut karna itu adalah cafe tempat ku bekerja.
"Gak papa deh sekalian, kan juga mau kesana!!" Batin ku.
"Na, yuk ganti baju!!" Seru Sisil.
"Ah oke!!"
Kami beranjak dari lapangan menuju ruangan ospek untuk mengambil baju ganti, Setelah itu kami langsung menuju toilet perempuan. Tak butuh waktu lama untuk ku berganti baju, aku segera keluar dari bilik kamar mandi dan bercermin. Ini lah aku, gadis berperawakan seperti blasteran indo, dengan rambut coklat sedikit bergelombang serta mata ku pun coklat senada dengan rambut ku.
Aku memakai kaos putih polos lengan panjang yang di padukan dengan setelan celana kodok jeans. Cukup sederhana karna memang aku tak terbiasa menggunakan pakaian yang terlalu mencolok. Aku mengikat satu rambut ku dan membiarkan sedikit poni menutupi dahi ku yang sedikit lebar. Tak lupa memasang sepasang anting kupu kupu berwarna biru soft, serta gelang tali bergantung bandul beruang di tangan kiri ku. Aku sedikit memoles bedak pada wajah ku, eittsss jangan salah aku hanya memakai bedak bayi. Dan sedikit ku hiasi bibir ku dengan lipgloss agar tidak kering.
"Ya ampun Na... Kamu cantik banget!!" Aku terkaget mendengar suara Sisil yang baru saja keluar dari bilik kamar mandi.
"Astaga, sil!! Jantungan aku!!" Ujar ku sambil mengelus dadaku.
"Abis Lo kayak bidadari!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Viaa
ah seru bgt
2023-11-07
0