Sekitar jam 2 siang, Ella sudah sampai di depan SMA Brooklyn untuk menjemput Jerome. Dia tidak memiliki nomor hp pria muda yg akan ia jemput sehingga, dirinya harus menunggu didalam mobil.
Dengan posisi parkir mobil Ella yang didepan gerbang, wanita cantik itu dapat melihat sosok pria lugu dan tampan yang tadi malam mengintipnya ganti baju keluar gerbang sekolah.
Ella pun menekan bel mobilnya nyaring membuat Jerome menoleh ke sumber suara itu bersama dengan 2 sahabatnya.
"Siapa itu Jer, kayaknya dia melambaikan tangan ke arahmu?" tanya Ryno.
"Hmm, wanita tadi malam yang kuintip dan menghukumku berjalan pulang gak pake baju meskipun hanya 15 menitan" jawab datar Jerome.
"Boleh juga, cantik tuh cewek" celetuk Ryno yang memang suka melihat wanita cantik, apalagi body sexy.
"Jangan ganggu dia. Wanita itu milik ku" ucap Jerome yakin.
"Yeee, tadi kayaknya gak mau berurusan sama wanita itu. Eh, waktu aku mau deketin kamu ngelarang. Gimana sih Jeromeeee!!! Mentang mentang udah keterima di Yale University , maunya seenaknya ajeee lu" omel Ryno.
Yah , Jerome Mattew diterima beasiswa masuk Yale University!
Tadi ketika di kelas, Jerome yang datang terburu buru langsung duduk di kursinya tanpa sadar ditatap oleh Ryno dan Zoy. Mereka menunggu pengumuman hasil Ivy League Jerome karena dari mereka bertiga yang lolos seleksi awal hanya Jerome. Namun, beberapa saat menunggu Jerome tidak ada info apa apa sehingga mereka berdua membuat sahabatnya itu kelagapan karena ternyata lupa membuka hasilnya di website.
#FlashBack beberapa jam sebelumnya
"Gilak lu ya Jer! Bisa bisanya lupa soal beasiswa itu sampek gak lihat pengumumannya! Asli sih ya Jerome, kamu keterlaluan. Kita yang excited kamu bisa keterima eh malah yang ikutan gak excited" seru Zoy jengkel dengan sahabatnya itu.
"Sumpah! Aku lupa! Wait wait , aku lihat dulu!" sahut Jerome terburu buru membuka laptopnya tapi baru saja nyala, guru kelas sudah datang.
"Keberuntunganmu dipertaruhkan, bro" celetuk Ryno sambil menatap guru yang datang.
"Ayoo cepet cepetan!" gumam Jerome menunggu loading website Ivy League terbuka.
Dan 1 menit kemudian , nama Jerome Mattew dinyatakan lulus! 3 sekawan itu kompak bersorak hingga lupa sudah ada guru si kelasnya.
"Yessss! Berhasil!!!" seru Jerome sambil berdiri dan menjadi pusat perhatian kelas hingga guru pun memperhatikan tingkah Jerome yang mengganggu dimulainya pelajaran.
"Jerome sini" suruh guru Matematika yang akan mengajar bernama Pak Steven.
Jerome pun dengan kikuk berjalan menuju panggilan gurunya.
"Maaf saya, Pak" sebelum dimarahi oleh gurunya, Jerome meminta maaf.
"Apa yang kamu lakukan di kelas saya, teriak teriak gak jelas. Apa yang kamu lihat di lapt?" tanya tegas Pak Steven.
"Maaf, Pak. Saya baru buka pengumuman Ivy League" jawab Jerome sambil menundukkan kepala.
"Hah? Kan udah dari tadi malam pengumumannya ? Kamu baru buka?" tanya Pak Steven lagi.
"Maaf, Pak. Tadi malam saya ketiduran dan tadi pagi saya ada kegiatan dengan orang tua saya hingga tidak sempat melihat hasilnya dirumah" bohong Jerome.
"Hmm, terus melihat reaksimu teriak begitu bersama kedua sahabat sejoli mu itu sepertinya kamu dapat ya? Masuk mana?" tanya Pak Steven lagi.
"Syukurlah, Pak. Saya masuk Yale University" jawab Jerome malu malu.
"Woooooh! selamaaat!!" seru teman teman yang lain di kelas.
Pak Steven pun ikut bangga dan tersenyum tipis.
"Hmm, selamat atas prestasimu. Tapi kamu tetap harus mengikuti kelas bimbingan ini sampek lulus" ucap Pak Steven.
"Baik, Pak" sahut Jerome menurut.
"Ya sudah, sana kamu kembali ke ke kursimu. Saya akan memulai kelas" perintah Pak Steven.
Jerome pun berjalan kembali ke kursi ditengah Ryno dan Zoy.
"Emang dasar anak pinter , ngawur kamu" bisik Ryno.
"Diem. Nanti aku kena lagi" protes Jerome sambil menutup laptopnya dan mengambil buku pelajaran di tasnya.
Akhirnya Jerome dan teman teman lainnya mengikuti kelas hingga pukul set12 ada panggilan untuk kelasnya itu foto kelulusan seperti informasi kemarin.
Pak Steven pun menyelesaikan kelasnya lebih awal karena agenda foto siswa untuk year booknya.
"Astaga! Aku bener bener lupa gak bawa jas!" seru Jerome ketika melihat Ryno dan Zoy dan semua teman lainnya memakai jas formal untuk foto.
"Parah sih. Kamu ketua angkatan malah lupa soal foto penting ini" ucap Ryno yang masih heran dengan tingkah laku Jerome hari ini yang semuanya gak beres.
"Pake punya ku aja nanti, gantian" sela Zoy.
"Makasih banyak ya, Zoy. Kamu temenku paling baik emang gak kayak si Ryno" ucap Jerome senang dan lega namun menyindir Ryno yang selalu menyalahkannya.
"Emang aku gak sebaik Zoy tapi aku paling peduli sama kamu kali. Kalau gak peduli, tadi malem aku gak bangunin kamu" ujar Ryno bangga.
"Hmmm, kamu bangunin aku malam bikin aku terjebak sama wanita tetangga yg nyebelin tapi cantik sih hehe" sahut Jerome yg kesel tapi seketika berubah seneng mengingat wajah wanita itu.
"Wajah mu kok habis kesel terus langsung seneng gitu? Emang wanita itu jebak kamu kayak apa?" tanya Ryno penasaran.
"Ada deh. Nanti aku ceritain kalau udah masuk aula untuk foto kita. Sambil nunggu panggilan foto, nanti aku ceritaiin disana" janji Jerome sambil berjalan keluar kelas menuju aula foto dan diikuti oleh 2 sahabatnya.
Sesampai di aula, ruangan itu penuh dengan siswa memakai jas untuk laki laki dan perempuan memakai blazer formal atau semi formal. Siswa siswi yang akan lulus dari SMA Brooklyn sangat antusias melakukan foto kenangan mereka.
Di dalam ruangan itu ternyata ada panitia wisuda dari OSIS SMA yang membagikan brosue iuran wisuda sebesar $50 kepada semua siswa yang ada diruangan itu. Jerome tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada panitia adik kelas dari OSIS itu karena bertugas dengan baik menyampaikan prosedure kegiatan wisuda melalui pamflet atau brosur yg dibagikan.
Sambil menunggu antrian dan nama mereka dipanggil , Jerome Ryno dan Zoy duduk di kursi yang tersedia dan mulai percakapan antar pria muda.
"Ayo jelaskan wanita tetangga yg jebak kamu tadi malam" minta Ryno tak sabaran.
"Hmm. Oke, dengerin baik baik. Kemarin kan aku kamu telepon tengah malam buat tanya pengumuman Ivy League itu tapi aku salfok sama wanita yang tiba tiba ada di kamar rumah tetangga yang bisa aku lihat dari kamarku. Dia tanpa tau ada yang melihatnya melepas baju , seenaknya telanjang didepanku meskipun kita beda rumah" cerita awal Jerome.
"Astaga! Akhirnya kamu suka nonton film blue Jerome" sela Ryno yang terlihat bangga karena sahabat pintarnya terkena pengaruh buruk dari dirinya soal hobi nonton film blue.
"Isssh. Apaan sih! Yang bener aja, aku gak suka ya lihat begituan" sanggah Jerome.
"Hahaha, okedeh lanjutin" ucap Ryno.
"Awas kalau kamu nyela aku lagi. Gak bakal aku lanjutin" ancam Jerome dengan tatapan serius.
"Easy broooo. Santai jangan marah marah terus gitu dong. Iya deh aku dengerin sampek selesai" sahut Ryno nurut. Zoy hanya diam saja melihat perdebatan kedua sahabatnya itu.
"Aku kan gak suka lihat begituan. Jadi kaget lihat punggung mulus wanita itu dan herannya pertama kali aku suka. Bukan berarti terus sekarang aku jadi suka film begituan, tapi dia beda. Aku merasakan perasaan yang aneh sama dia. Apalagi waktu dia noleh kebelakang dan mergoki aku ngintip dia, jantung ku berdetak kencang se kencang kencangnya. Entah itu karena malu kepergok atau karena terkesima melihat wajahnya yg cantik dan rambut pirangnya" jelas Jerome dengan membayangkan wajah Ella membuat dia tersenyum sendiri.
"Udah jangan senyum senyum sendiri, nanti dikira gila" celetuk Ryno.
"Serah gue dong. Oke lanjut. Setelah itu aku tiarap di lantai beberapa saat sampai aku kira kondisi sudah tenang. Aku pun mengintip kembali ke luar jendela ternyata kamarnya udah mati lampu dan udah gak ada pergerakan manusia. Aku kira dia tidur eh , tiba tiba dia nonggol di depanku. Aku kaget dong. Terus dia nyuruh aku keluar buat nemuin dia atau pagi pagi ini dia akan menemui orang tuaku untuk diadukan. Mau gak mau aku ikut dia dari pada kena semprot bokap nyokap. Eh dia minta aku buat ikut dia naik mobilnya yang atasnya kebuka. Ditengah jalan aku disuruh turun dan ngelepas bajuku. Duingin, apalagi udah jam set 2an kayaknya. Serius hukumannya dia gak main main sih" jelas panjang lebar Jerome.
"Untung kamu gak disuruh telanjang polos dijalanan" celetuk Zoy.
"Ya syukurlah , dia masih baik sama kamu Jerome" sahut Ryno membuat Jerome menghembuskan nafas kasar.
Eh mau melanjutkan cerita, nama Jerome terpanggil dahulu jadi jas Zoy ia pakai duluan. Jerome pun ambil foto formal dan terlihat tampan meskipun tidak ada persiapan. Setelah itu Ryno lalu Zoy.
3 sekawan itu sudah selesai foto dan mendapatkan selembar biodata isian untuk year book mereka yg bisa dikumpulkan besok dan ada 1 pertanyaan yang membuat Jerome berfikir keras sambil memegang kertas itu "Apa yang kamu ingat tengan Masa SMA?".
Jeng..jeng...jeng
Bagi Jerome kehidupan SMA nya ini monoton tidak ada yg menarik selain ngobrol dan main sama Ryno dan Zoy. Lalu pandangannya beralih melihat geng Roy, bad boy sekolah dan memikirkan himana serunya kehidupan siswa yang sukanya hura hura.
Jerome pun duduk dulu di kursi yang tadi ia duduki untuk menunggu panggilan foto.
"Jangan dipikir berat berat. Diisi dirumah aja. Lanjutin ceritanya dong" minta Ryno.
"Hmm, okeh. Yaudah habis aku dihukum telanjang dada dan jalan pulang tiba tiba dia kembali setelah sekitar 15 menit aku jalan sambil nahan kedinginan, dia nawarkan buat bawa aku pulang naik mobilnya lagi. Ketika udah sampai, dia mengenalkan dirinya Ella. Jujur ya kawan, meskipun aku kesel banget sama dia tapi wajahnya bikin aku ngerasa jatuh cinta. Aku malu jadinya kalau deket deket sama dia lagi, takut dikira anak kecil yang suka wanita lebih tua" lanjut cerita Jerome.
"Emang kamu tau umurnya dia berapa?" tanya Zoy penasaran.
"Ya mungkin selisih 2-3 tahun sama kita" jawab Jerome asal tebak.
"Ya gak masalah sih. Coba aja deketin dia, mungkin tau kamu pinter jadi klepek klepek sama kamu haha" goda Ryno.
"Udah deh, jangan bahas dia. Ini udah jam 1an, kalian mau makan siang bareng gak? Aku traktir buat tanda bahagiaku masuk Yala University" ajak Jerome.
"Mauuu!!!" seru Ryno dan Zoy serentak.
Mereka bertiga pun memutuskan pulang sekolah dan berjalan keluar kampus untuk ke parkiran menuju mobila Ryno, karena hari ini Jerome tidak naik mobilnya gara gara dianter Ella atas perintah orang tua nya.
Eh waktu keluar gerbang, Jerome terkejut ketika mendengar bel mobil nyaring dan melihat ada wanita yang melambaikan tangan ke arahnya dari mobil itu.
"****! Dia lagi! bikin hatiku gak tenang" batin Jerome dengan ekspresi datar karena menemukan Ella sudah berada dipandangannya.
FlashBack Done !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments