Hari itu hujan lebat mengguyur kota Jakarta. Shiera tak ingin kembali ke kostannya karena dia merasa tidak nyaman dengan kondisi kehamilannya saat ini. Pandangannya nanar, kosong tak ada tujuan hidup saat ini.
Semua ini memang salahnya, mengapa dia percaya begitu saja pada ucapan pria brengsek itu padanya? Dia telah menyerahkan bagian paling berharga dalam hidupnya hanya untuk seorang lelaki tak bertanggung jawab. Shiera bingung mau kemana dia saat ini? Jika dia pulang ke kampungnya pasti ibunya akan kecewa dengan kondisinya saat ini, tapi jika dia tetap bertahan, dia harus pergi kemana? Wanita itu tak tentu arah tujuan, ditengah hujan deras itu tanpa suara kendaraan yang melaju dirinya mulai berjalan ke tengah jalan sambil meratapi nasibnya. Hingga sampa pada sesuatu terjadi padanya.
BRAK!!!
Hantaman keras dari suatu benda mengenai tubuhnya. Seketika dirinya hilang kesadaran karena telah merasa teramat lelah dan tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya.
"Nona, apa anda baik-baik saja?" Seorang pria turun dari mobilnya dan melihat tubuh gadis yang berada di depan mobilnya terkulai lemah.
Astaga! Dia menabrak seseorang, bagaimana ini? Ditempat itu tidak ada seorangpun yang bisa dimintai pertolongan karena memang jalanan yang sepi. Akhirnya lelaki itu memutuskan untuk membawa wanita muda itu masuk kemobilnya. Dengan susah payah dirinya menggendong tubuh wanita itu lalu membawanya ke rumah. Dia tidak mungkin membawa gadis itu ke rumah sakit dalam keadaan seperti ini.
Akhirnya lelaki itu memutuskan membawanya ke rumah dan menyuruh salah seorang ART nya untuk menggantikan pakaian wanita itu yang basah akibat terkena hujan, kemudian memanggilkan dokter pribadinya untuk memeriksa kesehatan wanita itu.
"Bagaimana keadaannya dokter Josep?" tanya lelaki itu mengkhawatirkan keadaan gadis muda itu.
"Dia hanya kelelahan, sepertinya dia belum pergi dalam keadaan belum makan dan dia sedang hamil tuan Radit," jelas dokter yang bernama Joseph itu padanya.
Apa hamil? Bagaimana mungkin seorang wanita hamil berjalan ditengah hujan deras seperti itu? Apa dia tidak memiliki keluarga atau suami? Radit berpikir dalam hatinya.
"Oh ya tuan Radit saya akan memberikan vitamin penguat kandungan untuk di konsumsi nyonya ini," jelas dokter pada Radit.
"Hm, baiklah dok terimakasih atas waktunya, saya akan memberikan vitamin ini jika dia telah sadar nanti," tukas lelaki itu. Kemudian sang dokterpun segera pergi setelah menyelesaikan tugasnya.
***
Setelah lama terlelap dalam tidur panjangnya, akhirnya Shiera membuka matanya. Perlahan dia mengerjapkan matanya.
"Nyonya anda sudah sadar, apa anda baik-baik saja?" suara seorang pria terdengar menyapa Shiera.
"A ... aku dimana?" Shiera menatap nanar ke sekelilingnya.
"Anda berada dirumahku nyonya, tadi anda pingsan di jalan, jadi karena tidak tahu alamat anda aku membawamu ke sini," jelas pria itu padanya.
Shiera mencoba mengingat kembali apa yang terjadi padanya, tapi yang dia ingat hanyalah pertengkarannya dengan kekasihnya yang berakhir dengan dirinya ditinggal dijalan dan setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi.
"Anda si ... siapa?" tanyanya terbata melihat sosok lelaki tampan yang berada didekatnya.
"Perkenalkan namaku Nicholas Oliver Roderick, panggil saja Nicho, " jelas lelaki bermanik biru dan bertubuh tinggi tersebut padanya. Dapat dipastikan lelaki itu seorang pria blasteran antara Indonesia dan bule.
"Bagaimana aku bisa berada disini dan siapa yang mengganti pakaianku?" Shiera terlihat bingung dengan keadaannya.
" Tadi anda pingsan saat dijalan dan aku membantumu, mengenai pakaianmu, tadi kau basah kuyup jadi aku meminta asistenku untuk mengganti pakaianmu," jelasnya sambil meletakkan makanan dan obat Shiera di nakas.
"Terimakasih tuan anda telah menyelamatkanku, aku berhutang budi padamu," ucap Shiera yang masih kebingungan.
"Oh ya, siapa namamu dan bagaimana kau bisa berada dijalanan dalam kondisimu yang sedang hamil?" selidik lelaki itu padanya.
Shiera sedikit terkejut saat lelaki itu tahu dirinya dalam kondisi hamil.
"A ... aku Shiera, tadi pagi aku dan pacarku bertengkar dan dia meninggalkanku," lirih gadis itu padanya.
"Kau bertengkar dengan pacarmu? Apa dia tidak mau bertanggung jawab atas kehamilanmu?" tebak pria itu lagi.
Shiera mengangguk pelan. Dirinya malu harus mengakuo keadaannya tapi mau bagaimana lagi Nicho juga sudah tahu tentang keadaan dirinya yang tengah berbadan dua.
Lelaki itu menggelengkan kepala menyayangkan perbuatan kekasih Shiera.
"Kenapa kau tidak pulang kerumahmu saja?"
"Aku tidak punya rumah dan keluargaku jauh dari sini," tandas gadis itu.
"Ok baiklah kalau begitu kau tinggallah disini. Aku akan membantumu," tukas Nicho padanya.
Sebenarnya Shiera sangat senang bisa tinggal dirumah itu tapi dia tidak mengenali lelaki yang baru saja menolongnya dirinya merasa tidak enak hati.
"Jangan khawatir, aku bukan orang jahat dan aku hanya ingin membantumu," Nicho meyakinkan Shiera.
Shiera hanya tertunduk bingung dan tak mampu menjawab.
"Oh ya Shiera, boleh aku memanggil namamu saja? Karena kau lebih muda dariku?" Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Kau makan dulu, tadi dokter bilang kau terkena dehidrasi dan kurang gizi karena tidak makan dan minum, sekarang habiskan makanan ini serta minum obatnya," timpal lelaki itu lagi.
Shiera mengikuti perkataannya. Sepertinya lelaki itu orang baik dan dia juga seorang pria mapan, karena dapat dilihat dari penampilannya yang gagah dan berkarisma, pasti dia bukan orang sembarangan.
"Aku keluar dulu. Kau beristirahatlah," ujar lelaki itu padanya sambil melangkahkan kaki keluar ruangan.
***
Keesokan harinya, Shiera bangun lebih awal. Merasa cukup tahu diri, diapun segera membersihkan rumah orang yang menolongnya itu.
"Shiera, apa yang kau lakukan? Kau sedang hamil muda, mengapa kau merapikan semua ini, kau ingatkan dokter bilang kau harus banyak istirahat," imbuh lelaki itu. Dia sangat khawatir dengan kondisi Shiera.
"Tidak apa-apa pak Nico aku hanya ingin membantu membenahi rumah ini," Shiera mengulas senyum sambil menyeka keringat didahinya.
"Kau tidak perlu serepot ini, biar asistenku yang melakukannya," tandas lelaki itu padanya.
"Tapi pak,"
"Kau tidak boleh membantah. Ayo cepat sekarang istirahatlah," Nicho menarik pelan lengan Shiera dan mengajaknya ke dalam supaya beristirahat.
Shiera merasa senang dan nyaman. Ternyata orang yang membantunya ini adalah lelaki yang baik hati dan sangat penuh kasih sayang. Andai saja lelaki itu adalah kekasihnya yang merupakan ayah dari janinnya pasti dia akan merasa sangat bahagia saat ini, tapi sayangnya itu semua tak seperti yang diharapkannya.
Shiera mengusap pelan perutnya yang masih datar.
Sayang kamu harus berbahagia, kau harus tumbuh kuat dan jadilah wanita hebat. Suatu saat nanti akan ada lelaki baik yang akan menjagamu, seperti tuan Nicho, monolognya pada janinnya.
Meskipun keadaannya tidak baik-baik saja saat ini, setidaknya masih ada orang yang mau melindungi dia dan janinnya.
"Aku akan pergi bekerja dulu, jika kau butuh sesuatu bisa bilang pada ART atau telpon aku," jelasnya pada Shiera.
Gadis itu mengangguk paham.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Itha Fitra
kok aneh sih thor,dokter ny td panggil ny tuan radit.knp berubah jd tuan nico?
2024-01-18
1