"Ma-maafkan saya Mr, saya tidak sengaja." ucap Jessica seraya melangkah mundur hingga tubuhnya menabrak dinding belakangnya.
"Kenapa kau suka sekali menabrak, nona ceroboh ?" ucap Mr Jason dengan suara baritonnya dan pandangannya yang selalu mengintimidasi kepada setiap lawan bicaranya.
"Jessica, Jessica Collins." ralat Jessy saat pria itu menyematkan panggilan aneh padanya.
"Baiklah nona Collins, kenapa kamu suka sekali menabrak seseorang hm ?" tukas pria itu.
"Jessy, panggil saja Jessy." ucap Jessica lagi karena ia lebih suka semua orang memanggilnya dengan nama panggilannya saja.
"Jadi apa kau sedang memerintahku sekarang ?" ucap Mr Jason seraya melangkah mendekat dan sontak membuat Jessica nampak menelan ludahnya, kemudian gadis itu segera merapatkan punggungnya di dinding belakangnya tersebut.
Mr Jason tiba-tiba meletakkan sebelah tangannya ke tembok tepat di atas kepala gadis itu hingga membuat Jessica sedikit berjingkat. "Katakan jadi kau sedang memerintahku !!" ulangnya lagi seraya menatap lekat gadis di hadapannya itu.
"Ti-tidak Mr Jason, anda boleh memanggilku sesuka hati anda." ralat Jessica, kenapa pria itu jadi menakutkan seperti ini? untung saja tampan, selorohnya dalam hati.
"Memanggilmu sesuka hatiku? dan apa itu berarti kamu berharap kita akan bertemu lagi ?" tanya pria itu dengan nada mencibir.
Tubuhnya yang tinggi besar nampak sedikit membungkuk untuk menyetarakan tingginya dengan tinggi gadis itu, hingga kini wajah keduanya terlihat sangat dekat. Bahkan napas mint pria itu terasa hangat menyapu wajah Jessica.
"I-iya." sahut Jessica tanpa sadar, beruntung gadis itu mengucapkannya dengan nada sangat pelan hingga terdengar tak terlalu jelas di telinga pria itu.
"Kau mengatakan sesuatu ?" ucap pria itu dengan mengernyitkan dahinya.
"Mak-maksudku tentu saja kita takkan bertemu lagi, karena anda orang yang sangat sibuk jadi rasanya mustahil bisa bertemu ke depannya." sahut Jessica kemudian.
Mr Jason nampak menatap lekat gadis itu, sebuah tatapan yang membuat Jessica mendadak kesulitan bernapas. Entah kenapa pandangan pria itu seakan sedang menginginkannya.
"Baiklah, tentu saja kita takkan bertemu lagi. Namun jika itu terjadi kau harus siap menerima risikonya." ucap Mr Jason kemudian menjauhkan dirinya dari gadis itu, lalu segera melangkah pergi dari sana.
Jessica yang masih bersandar di tembok belakangnya nampak menghirup udara sebanyak mungkin untuk mengganti pasokan oksigen yang tiba-tiba habis di serap oleh pria tampan namun sekaligus menakutkan itu.
"Jessy, kau baik-baik saja ?" Elle nampak mengernyit saat melihat sahabatnya yang baru datang dari toilet itu terlihat pucat.
"Hm, aku sangat lapar apa pesananku sudah datang ?" Sahut Jessica seraya menghempaskan bobot tubuhnya di atas kursinya.
"Baru saja." sahut Elle dan bersamaan itu nampak seorang pemuda datang menghampiri mereka.
"Boleh aku gabung ?" tanyanya kemudian.
"Pedro? baiklah silakan." timpal Elle.
"Terima kasih Elle, hai Jessy." ucap Pedro sembari menarik kursi di sebelah Jessica duduk.
"Hai Ped." balas Jessica dengan memaksakan senyumnya, sebenarnya ia kurang nyaman dengan pria itu yang terang-terangan mengejarnya.
Pedro bukan pria sembarangan di kampusnya bahkan pria itu sangat populer di kalangan mahasiswa, namun sekali lagi tipe Jessica bukan pria seumurannya apalagi pria yang di cap sebagai seorang playboy sepertinya.
Kini mereka bertiga nampak menghabiskan makanannya di iringi dengan canda tawa dan tanpa mereka sadari sepasang mata terlihat menatap mereka dari kejauhan.
"Mr Jason !!" gumam Jessica saat pandangannya tak sengaja bertemu dengan pria itu, namun pria tersebut segera berlalu pergi dari sana. Jessica sangat yakin jika pria itu tadi sedang mengawasinya.
"Kau sedang melihat apa, Jessy ?" tanya Elle saat melihat sahabatnya itu nampak menatap ke arah keluar Cafe tersebut.
"Tidak, tidak apa-apa Elle." sahut Jessica lantas kembali melanjutkan makannya.
Malam harinya di sebuah hotel bintang lima nampak seorang pria sedang menikmati segelas wine di kamarnya, pakaian pria itu masih terlihat lengkap dengan setelan kemeja hitam yang membungkus tubuh atletisnya tersebut.
Tak berapa lama terdengar bunyi bel hingga membuat pria itu langsung beranjak dari duduknya, membuka pintu kamarnya dan nampaklah seorang wanita cantik dengan pakaian seksi yang memperlihatkan setiap lekuk tubuh indahnya.
"Selamat malam, Jason." sapa wanita itu.
Mr Jason mengangguk kecil lantas kembali berlalu masuk yang di ikut oleh wanita itu di belakangnya.
"Segelas wine mungkin akan membuat malam kita semakin panas, Carol." ucap Mr Jason seraya mengulurkan segelas minuman pada wanita itu.
"Tentu saja, Jason. Aku sudah sangat merindukan sentuhanmu." sahut wanita bernama Carol itu dengan suara seksinya, lantas segera menyesap minuman di tangannya tersebut hingga menyisakan setengah.
Bibirnya yang merah merona membuat Mr Jason nampak menelan saliva saat melihatnya. "Malam ini aku ingin kau memuaskan ku !!" ucapnya seraya menarik pinggang Carol mendekat, lalu melepaskan gaunnya dan segera melemparnya ke sembarang arah.
"Tubuhmu sangat indah Carol dan aku menyukainya." pujinya seraya mengamati setiap jengkal tubuh putih milik wanita itu lalu membelainya lembut.
"Ya Jason aku sangat menyukai sentuhanmu." ucap wanita dengan wajah kemerahan akibat sentuhan pria itu.
"Kau menginginkan kepuasan lebih hm? rasakan ini Carol." Jason semakin liar menyentuhnya hingga membuat Carol yang masih berdiri nampak mencengkeram kuat lengan kekar pria itu agar tidak jatuh.
"Sepertinya kau sangat menikmatinya Carol, baiklah sekarang giliranmu memanjakan ku." ucap Jason seraya tersenyum miring lantas segera menghempaskan bobot tubuhnya di atas sofa.
Sementara Carol yang baru mendapatkan pelepasannya nampak berpegangan pada tepi ranjang saat merasakan energinya sedikit terkuras, namun ia harus bersikap profesional mengingat pria itu telah membayarnya mahal.
Carol segera melangkah mendekati pria itu lalu berjongkok di bawahnya, tanpa bertanya lagi wanita itu segera melakukan pekerjaannya sesuai kesepakatan mereka sebelumnya.
"Lebih cepat lagi, Carol !!" ucap Jason, napasnya nampak naik turun tak beraturan saat merasakan nikmatnya pelayanan bibir wanita itu.
Hingga beberapa menit kemudian pria itu telah sampai pada puncaknya, kemudian meraih tisu lantas segera membersihkan sisa-sisa pelepasannya tersebut hingga bersih.
"Jason, ku mohon biarkan aku memilikimu malam ini." mohon Carol yang sepertinya belum merasa puas, karena selama ini pria itu tak membiarkannya memiliki sepenuhnya.
Ia sudah di bayar mahal jadi apa salahnya jika ingin memberikan pelayanan lebih, seandainya tanpa di bayar pun Carol dengan senang hati melemparkan tubuhnya cuma-cuma.
Lagipula siapa yang tidak tertarik dengan seorang Jason, duda kaya raya yang di kenal sangat setia dan juga dermawan.
"Apa kau ingin melewati batasanmu, Carol ?" Jason menatap nyalang wanita itu, lalu segera beranjak untuk merapikan kembali celananya.
"Tapi kenapa Jason? sudah bertahun-tahun kita hanya melakukan sebatas ini, kenapa kita tak mencoba lebih dari itu? aku ingin kita bisa bebas berciuman bahkan aku ingin kau memilikiku sepuas yang kamu mau." mohon Carol kemudian, namun bukannya mendapatkan simpati Jason justru mengulurkan tangannya ke leher wanita itu lalu mencekiknya dengan kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Dia Amalia
carol walang sangit🤣🤣
2024-12-20
0
Mrs. Ketawang
Lebih baik bang Aril drpd Duren Jason
🤣🤣🤣🤣
2024-09-13
0
Tia Umar
cuma lollipop
2024-08-18
0