"Jessy apa yang sedang kamu lakukan di sini ?" Elle yang baru menghampiri Jessica nampak menepuk pundak gadis itu.
"Elle, sepertinya aku sedang bermimpi." timpal Jessica yang masih berdiri di tempatnya tersebut.
"Aku tidak tahu maksudmu Jessy, tapi cepatlah masuk aku sudah menyisakan tempat duduk untukmu." ajak Elle kemudian.
"Gandeng aku Elle, apa kamu tidak lihat kakiku rasanya sudah seperti jelly yang sedang meleleh." ucap Jessica dan itu membuat sahabatnya tersebut langsung geleng-geleng kepala.
Gadis itu memang terkadang suka bersikap absurb dan sedikit di luar nalar menurutnya. "Dasar anak manja." gerutu Elle sembari menarik tangan sahabatnya itu lalu membawanya masuk ke dalam gedung aula tersebut, sepertinya Elle tidak tahu apa yang baru saja terjadi dengan sang sahabat.
Sesampainya di dalam aula Jessica merasa sangat beruntung karena mendapatkan tempat duduk paling depan, sahabatnya itu memang benar-benar bisa di andalkan. "Elle, bagaimana bisa kamu mendapatkan tempat duduk di sini ?" tanyanya penasaran.
"Tentu saja, aku sudah berada di sini sejak pukul 5 pagi." sahut Elle yang sontak membuat Jessica melotot tak percaya, namun ia juga sangat bersyukur.
"Terima kasih Elle, kau memang sungguh luar biasa." Jessica langsung memeluk sahabatnya itu.
Tak berapa lama narasumber yang akan memberikan kuliah pagi itu akhirnya datang juga, hingga membuat ratusan mahasiswa yang hadir di sana langsung bersorak riuh. karena tak hanya tampan dan mempesona tapi pria yang biasa di panggil Mr Jason itu sangat senang membagikan ilmu kesuksesannya dalam berbisnis.
"Elle, memang boleh ya dia setampan itu ?" ucap Jessica saat Mr Jason nampak melangkahkan kakinya menuju podium.
"Jangan berlebihan Jessy, ingat dia lebih pantas kamu panggil paman atau bahkan Daddy." timpal Elle mengingatkan.
"Ya dia memang hot Daddy dan juga hot duda, Elle." sahut Jessica dan itu membuat sang sahabat langsung geleng-geleng kepala.
"Dia juga sangat berpengalaman Jessy, jadi ku rasa kamu yang polos ini tak cocok dan takkan bisa mengimbanginya." ucap Elle yang terdengar ambigu itu.
"Tapi dia pasti akan mengajariku Elle dan jika itu terjadi aku akan pasrah saja, karena dia lebih berpengalaman bukan ?" sahut Jessica tak kalah ambigu seraya pandangannya tak lepas dari Mr Jason yang mulai memberikan kuliah paginya itu.
Mendengar perkataan gadis itu Elle nampak melotot tak percaya, sahabatnya yang polos itu bagaimana bisa berkata seperti itu. Tidak, ini tak bisa di biarkan.
"Jessica !!" teriaknya kemudian dengan nyaring dan juga kesal, hingga membuat seluruh mahasiswa yang hadir di ruangan tersebut mendadak hening dan semua mata langsung tertuju pada mereka berdua.
"Saya sangat tidak suka ketika berbicara ada yang lancang menyela, jadi nona yang berpakaian warna putih bisa berdiri sebentar." ucap Mr Jason penuh penekanan dengan sorot mata mengintimidasi yang langsung membuat Jessica menggeleng cepat, lalu menunjuk ke arah sahabatnya yang sedang duduk di sebelahnya itu.
"Di-dia yang berteriak, Mr." ucapnya membela diri, karena ia tak ingin kelihatan buruk di depan pria itu maka biarlah sahabatnya kali ini yang ia jadikan tumbal. Tak berakhlak memang, tapi setelah acara ini selesai ia akan meminta maaf dan mentraktirnya makan siang di Cafe favoritnya.
"Saya tidak suka di bantah, berdiri atau segera tinggalkan ruangan ini !!" tegas Mr Jason.
"Astaga, kenapa galaknya seperti Daddy sih tapi sepertinya aku suka di galakin." gumam Jessica sembari beranjak dari duduknya.
"Apa kamu mendengar apa yang saya bicarakan tadi ?" ucap Mr Jason kemudian dan itu membuat Jessica nampak menelan ludahnya, sungguh ia tak tahu apa yang pria itu bicarakan karena sedari tadi seluruh otaknya hanya ia gunakan untuk memujanya.
Tak mendapatkan respon Mr Jason nampak membuka suaranya lagi. "Baiklah sekarang jelaskan padaku, apa yang akan kamu lakukan agar pakaian yang kamu rancang nanti bisa laku di pasaran ?" ucapnya kemudian.
"Oh itu mudah Mr, aku akan memasarkannya lewat media online. Aku juga akan rajin berjualan secara live dan aku yakin akan banyak yang menonton saat aku melakukannya, bukan begitu teman-teman ?" ucap Jessica lantas menatap semua teman-temannya di sana, namun mereka langsung riuh meledeknya hingga membuatnya nampak tersenyum nyengir sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dasar teman-teman luckknutt, gumamnya.
Sedangkan Mr Jason terlihat geleng-geleng kepala menatap gadis itu. "Silakan kembali duduk !!" perintahnya kemudian.
Jessica yang baru menghempaskan bobot tubuhnya kembali di kursinya terlihat sangat lega, sungguh berbicara dengan pria itu sangat menguras energinya. Belum lagi jantungnya yang rasanya sepertinya sudah tidak betah di tempatnya dan ingin segera melompat keluar.
"Ini semua gara-gara kamu Elle." ucapnya kemudian.
"Siapa suruh pikiranmu terlalu kotor Jessy, katakan apa akhir-akhir ini kamu sering menonton film dewasa ?" tanya Elle to the point dan tentu saja membuat Jessica langsung mengeplak lengan sahabatnya itu.
"Sejauh ini hanya spongebob film yang menarik untuk di tonton." timpalnya kemudian.
"Benarkah dan apa kau juga melihat celana spongebob melorot karena di kejar patrick ?" balas Elle dengan sedikit kesal.
"Ya aku melihatnya dan dia hanya sebuah busa yang kurang menarik Elle." jawab Jessica.
"Lalu bagaimana bisa kamu berpikiran untuk bersikap pasrah saja pada Mr Jason, Jessy ?" tanya Elle kemudian.
"Tentu saja dia sangat berpengalaman bukan dan aku akan patuh saat dia mengajariku, karena nanti pasti akan mendapatkan ilmu bisnis yang banyak darinya. Bukankah itu menarik Elle ?" terang Jessica kemudian dan itu membuat Elle nampak meringis, rupanya pikirannya sendiri yang terlalu kotor.
"Memang kau sedang berpikiran apa, Elle ?" imbuh Jessica ingin tahu seraya menatap sahabatnya itu.
"Bukan apa-apa Jessy, sudah diamlah jika tidak Mr Jason akan menegurmu lagi." sahut Elle mengalihkan pembicaraan lantas pandangannya ke depan.
Begitulah mereka berdua, sepasang sahabat yang memilki sifat yang bertolak belakang namun selalu tetap akur. Jessica yang polos dan manja, sementara Elle selalu bersikap dewasa namun kurang sabaran.
Beberapa saat kemudian seminar telah usai namun Jessica sama sekali tak memahami apa yang di sampaikan oleh Mr Jason, apalagi pria itu memberikannya sebuah tugas dan jika terpilih maka akan mendapatkan kesempatan untuk magang di kantornya.
"Sepertinya otakku yang pas-pasan ini takkan mampu menyelesaikan tugas itu." gerutu Jessica saat baru sampai di sebuah Cafe.
"Untuk kali ini aku tidak akan membantumu Jessy, karena aku tidak setuju jika kamu magang di kantor pria itu." tegas Elle sembari menghempaskan bobot tubuhnya di hadapan sahabatnya itu.
"Ayolah Elle, itu impianku." mohon Jessica mengingat sahabatnya itu memiliki kepintaran di atas rata-rata.
"No." tegas Elle, tentu saja ia takkan membiarkan sahabatnya yang polos itu dekat dengan pria dewasa itu.
"Baiklah kau sangat menyebalkan." Jessica nampak beranjak dari duduknya.
"Kau mau kemana Jessy ?" tanya Elle kemudian.
"Tenang saja aku tidak akan meninggalkanmu, aku hanya ingin ke toilet." sahut Jessica, lantas bergegas pergi dari sana.
Konsep Cafe yang seperti taman terbuka itu membuat Jessica harus berjalan sedikit jauh untuk sampai ke toilet, namun saat sampai di belokan tiba-tiba ia tak sengaja menabrak dada bidang seseorang.
Dada yang terasa keras dan kekar hingga membuat dahinya terasa panas, karena penasaran Jessica segera mengangkat kepalanya untuk melihat siapa pemilik dada bidang tersebut dan....
Deg!!
"Mr Jason ?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Eva Karmita
seperti nya memang jodoh 😁😍
2024-07-24
0
Esther Lestari
seneng sekali sih Jes nabrak dada Jason😁
2024-07-20
0
Katherina Ajawaila
2x aja Jess meleng nabrak lg aja Mr Jason
2024-04-27
0