Mereka berhenti di alun-alun. Tidak terasa sudah maghrib sampai ke sana. maklum sore hari jalanan macet sekali. Tidak lihat malam selasa atau malam minggu tetep ramai. Fatih masih diam saja, dan membuat Kania merasa canggung.
"Kania, kamu tunggu di sini dulu ya, aku mau ke butik itu" Kata Fatih.
"Jangan lama-lama Pak " Kata Kania.
"Takut kangen? " Tanya Fatih.
"Aa t-t-tiidak kok " Jawab Kania.
Fatih tersenyum dan pergi ke butik, entah apa yang Fatih lakukan di butik perempuan itu. Entah itu dia belanja untuk pacarnya, atau jangan-jangan istrinya.
"ahh hatiku kacau" Kata Kania.
Tidak lama setelah itu Fatih keluar dari butik dan membawa kresek kecil.
"Ini pakai, ganti sragam kamu pakai ini, aku gak enak ajak jalan cewek yang masih pakai sragam SMA " Kata Fatih memberikan kresek itu.
"Terus gantinya dimana?" Tanya Kania.
"Di dalam mobil bisa kan? Tenang aku akan tunggu di luar, kaca film nya juga gelap" Kata Fatih.
Mau bagaimana lagi, mau tidak mau Kania harus ganti baju di dalam mobil. Karena tidak mungkin juga akan keluar jalan dengan Fatih masih mengenakan seragam sekolah.
"Pak, udah" Kata Kania.
"Keluar, kita makan dulu di sana? " Kata Fatih sambil menunjuk ke arah warung makan seafood.
Mereka duduk bersebalahan, dan Fatih mulai memesan. Ia juga tau makanan kesukaan Kania, Kania bingung dengan apa yang dilakukan oleh Fatih.
"Kamu kok diam aja sih dari tadi, kata temen kamu, kamu orangnya bawel" Kata Fatih.
"Emm siapa yang bilang Pak, saya orangnya kalem kok Pak" Kata Kania malu.
Fatih bahkan tau kalau Kania ini anak yang bawel dan banyak tingkah. Bahkan semua tentang Kania pun Fatih mengetahui dengan sangat detail.
"Oh ya, tapi saya lebih suka kamu panggil saya Kakak saat kita berdua seperti ini " Kata Fatih sambil membelai rambut Kania.
Kania sangat kaget, bergetar tubuhnya dan jantungnya berdetak dengan cepat, keringat dingin juga mengalir di dahinya.
"Lihat, mukamu merah, kenapa? " Tanya Fatih.
Waajahnya mendekat ke wajah Kania. Kania malah tambah semakin gugup. Kania sudah mulai takut dengan sifat yang belum ia ketahui dari Fatih.
"Emm itu " Kata Kania.
" Silahkan Kak, ini pesanan Kakak " Kata pelayan rumah makan.
"Oh makasih ya, Kania ini buat kamu, kamu suka cumi di asam maniskan?" Tanya Fatih.
"Bagaimana bapak, eh maksudnya Kakak tau makanan kesukaan saya? " Tanya Kania gugup.
"Mana mungkin aku gak tau makanan kesukaan orang yang aku cintai " Kata Fatih.
"Aku kaget, hah? Apa? orang yang di cinta? maksudnya aku? dia mencintai ku?" Kata Kania dalam hati, bahkan saat ia memegang gelas pun tangannya bergemetar.
"Kania, saya jatuh cinta sama kamu, kamu mau nggak menerima cintaku? Dan ciuman tadi pagi itu, Saya lakukan itu karena saya cinta sama kamu, Kania" Kata Fatih memegang tangan Kania.
"Sejak kapan? " Tanya Kania mulai berkaca-kaca matanya.
Kania tidak percaya kalau ternyata Fatih juga mencintainya.
"Lalu aku harus bagaimana? haruskah aku menerima cinta Kakak? Sedangkan aku memang menginginkan itu, namun setatusku dan setatus Kakak menghalangi hubungan ini. Nggak di perbolehkan kan Murid pacaran sama gurunya. Tapi aku juga sangat mencintai Kak Fatih" Kata Kania.
"2 bulan lalu, tak taukah kamu selama itu aku memperhatikanmu? " Tanya Fatih.
"Aku janji, aku gak akan menunjukan hubungan ini kalau di sekolah, kita sewajarnya saja, aku sudah sejak lama menyukaimu, kamu berbeda dari yang lain" Sambung Fatih.
"Tapi Kak, jujur aku juga punya perasaan yang sama seperti Kak Fatih, tapi hubungan ini. " Kata Kania.
"Aku bahagia mendengar itu, kita jalani aja dulu gimana? " Tanya Fatih.
"Tapi latar belakang kita... "Belum selesai Kania ngomong, Fatih langsung menyruhnya diam menggunakan jarinya.
"Latar belalang tak bisa mengalahkan cinta kita, aku tau segalanya tentangmu, cukup kekuranganmu yang membuatku jatuh cinta padamu" Katanya melelehkan hati Kania.
"Lihat, ini no kamu kan, sekarang aku ganti dari Gebetanku, menjadi cintaku " Kata Fatih memperlihatkan ponselnya.
"Sejak kapan Kakak punya no ku" Tanya Kania.
Namun dia hanya tersenyum, dan bilang kepada Kania kalau itu tidak penting, yang terpenting hatinya sekarang sedang berbunga- bunga, karena Kania sudah mau menjadi pacarnya.
Mereka ngobrol banyak hal malam itu, dari kapan mereka saling cinta, tentang sekolah, dan tentang cinta mereka. Kania sangat bahagia, sangat bahagia. Ternyata mereka memiliki banyak kesamaan. Kania merasa bahwa mereka memang sudah di takdirkan untuk bersama.
Fatih juga akan membantunya belajar agar bisa masuk ke universitas yang Kania inginkan. Pacaran dengannya membuat Kania jadi semakin giat belajar. Waktu sudah semakin malam, Fatih mengajak Kania untuk pulang, dan akan mengantarnya selayaknya sepasang kekasih.
Namun saat di jalan yang agak sepi, mereka berdua melihat ada seorang perempuan yang mungkin sedang di jambret. Dengan sigap Kania merespon aksi itu. Kania juga memahami sesuatu, sepertinya wanita itu tidak asing baginya.
Tanpa pikir panjang, Kania langsung turun dari mobil dan menolong perempuan itu. Perempuan itu adalah perempuan yang sama dengan yang ia tolong pagi tadi.
"Hey" Teriak Kania turun dari mobil Fatih.
Kania langsung menendangnya dari samping, Jambret itu tersungkur dan Kania memukulnya, namun jambret itu bisa mengelak. Dia menusuk tangan kania dengan pisau.
"Aw" Teriak Kania.
Fatih menabrak jambret itu dengan mobilnya, namun berhasil menghindar dan kabur. Kania lihat Fatih turun dari mobil dengan wajah panik, lalu perempuan itu juga memapahku masuk mobil.
"Sayang kamu kenapa sih senekat itu? " Tanya Fatih.
"Aku gak tau Kak kalau penjahat itu bawa senjata, tapi kakak kamu nggak papa kan? " Tanya Kania ke perempuan yang di tolongnya itu.
"Kamu fikirkan dirimu sendiri, buat apa kamu menolongku lagi, kamu gadis tadi pagi itu kan? Aku telah mendegar banyak hal tentanh kami dari tukang ojek itu. Kenapa kamu menolongku, uangmu pun cuma tinggal buat ongkos aku pulang kan? Malam ini kamu menolongku lagi, kamu ini kenapa? " Tanya perempuan itu.
"Siapa nama Kakak? " Tanya Kania.
"Namaku Neta, kali ini biar aku yang menolongmu" Kata Neta.
"Oh ya, siapa namamu, bahkan kita belum berkenalan" Sambung Neta.
"Namanku Kania , Vera Kania Putri " Jawab Kania dengan senyum menyeringai menahan sakit.
"Vera Kania Putri? " Kata Neta bertanya penuh heran.
"Iya, kenapa Kak dengan namaku? " Tanya Kania.
"Em tidak namamu cantik, persis nama Mamaku, nama Mamaku juga Vera Kania Putri " Kata Neta.
Kania merasa bahwa tubuhnya semakin lemas. Badanku semakin dingin dan Kania mulai mengigil, perlahan penglihatannya kabur. Kepalanya juga pusing dan terasa sangat berat, sepertinya Kania akan pinsan.
Setelah Kania membuka matanya. Ia sudah berada di ruamg rawat inap mungkin, karena tempatnya sama seperti ruangan di rumah sakit. Terlihat Fatih dan Neta sedang istirahat.
"Hah ada kursi? Mungkinkah ini ruang VIP? " Fikir Kania.
Ingin sekali Kania membangunkan mereka, namun ia kasihan kepada mereka pasti capek sekali. Kania kefikiran dengan Kakak angkatnya di rumah. Apa yang dia fikirkan tentangnya, apakah dia akan percaya kalau Kania sedang berada di rumah sakit, apa bahkan tidak peduli seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Andi Fitri
pak guru klu cinta tunggu halal baru main nyosor..ini karya author yg ke 2 aku baca..seru. 👍
2021-01-01
1
꧁Ⓜⓔⓛⓐⓝⓘ❦𖧹 ®°F° "PX"
Wah kayaknya kak Neta ini kakak Kania deh
2020-09-18
1
Irma Fany Astuti
neta kayanya kakany Kania.....🤔
2020-08-03
0