Bab 2. Mendapat pekerjaan

Setelah pertemuan dingin dengan suami barunya Yasmin akhirnya di berikan sebuah kamar dan bisa hidup di istana itu, sedangkan syarat dan peraturan yang di buat Tara sebenarnya hanya sebuah perintah untuk menjalankan semua kebiasaan dirinya di masa lalu tapi tentu itu lebih ringan, karena tanpa ada penyiksaan.

"Dia sangat tampan." Ucap Yasmin tersenyum geli dan menggelindingkan tubuhnya di atas kasur seperti roda. Dia benar benar merasa aneh pada detak jantungnya sendiri yang terasa cepat saat memikirkan suaminya.

Dengan hati yang berbunga bunga dan perasaan yakin akan dirinya, Yasmin berjanji akan membuat suaminya itu jatuh cinta secara perlahan pada dirinya dan mereka bisa menjalin rumah tangga yang normal seperti yang lainnya.

.

.

Hari pertama untuk melakukan tugas yang di berikan oleh Tara akhirnya tiba, Yasmin mulai menyapu, mengepal dan dengan riangnya dia memasak.

"Siapa anda?" Tanya seorang pria dengan tatapan dingin dan menyelidik ke arah Yasmin.

"Bukankah kemarin kita sudah bertemu." Dengan senyum manisnya Yasmin melanjutkan memasak dan menyiapkan di atas meja.

"Apa suami ku sudah bangun?" Tanya Yasmin pada Jo yang masih mematung, dia lupa pada Yasmin. Saat mendengar kata suamiku akhirnya Jo ingat bila Tara sudah memiliki istri.

"Aku mendengar bila istri Tuan Tara itu buruk rupa, apa itu salah?" Tanya Jo masih dengan tatapan penuh curiganya.

"Memang benar, bukankah penampilan itu sangat berbahaya? Aku juga tidak bisa terus terlihat cantik di tengah tengah mereka bukan?" Dengan senyum lembutnya Yasmin melangkah menuju kamar Tara.

"Aku pikir kau gadis bodoh, tidak aku kira kau juga licik." Ucap Jo menatap Yasmin dengan tidak suka.

"Setidaknya aku memperlihatkan wajah asliku di depan kalian. Aku juga tidak punya rahasia apapun selain wajah yang aku miliki." Ucap Yasmin tau bila sebelum pernikahan itu, pasti identitasnya sudah di selidiki terlebih dahulu.

"Baiklah, tapi jangan berlebihan lakukan tugas yang kamu miliki sesuai dengan waktu yang di tetapkan dan jangan terlalu menikmati peran yang kamu miliki." Yasmin mengangguk dia memang memiliki waktu sekitar 1 tahun untuk menaklukan suaminya.

Yasmin masuk ke dalam kamar suaminya hingga tanpa sengaja dia melihat Tara yang tengah mendengarkan sesuatu di telinganya.

"Lakukan tugas mu dan pergilah." Yasmin mengangguk dia menyiapkan air hangat untuk mandi sang suami, membersihkan kamar itu dan kembali keluar.

Dia merasa sangat tidak memiliki kesempatan untuk mendekati suaminya bahkan di setiap pagi hanya itu saja yang dia lakukan tidak bisa lebih dari itu.

Berbeda dengan Yasmin yang selalu mencari celah agar dia bisa mendekati suaminya justru Tara selalu berusaha menghindar dari Yasmin dan tidak ingin bertemu dengan wanita itu.

"Apa kau sudah menemukan yang aku minta?" Tanya Tara saat Jo dan juga Fedrix berada di kamarnya.

"Tidak Tuan, aku bahkan sudah mencari data tentang identitas penyanyi itu namun aku tidak menemukannya." Jawab Fedrix merasa sangat gagal selama satu tahun kebelakang dia di mintai mencari informasi tentang keberadaan seseorang namun dia tidak pernah menemukan jalan terang.

"Baiklah, tambahkan orang dalam pencarian itu, aku ingin tahu siapa dia." Tara berucap dengan dingin dan kembali merebahkan dirinya.

Memang benar selama ini yang di lakukan oleh Tara hanya tidur dan makan serta melakukan oleh raga kecil untuk menjaga otot ototnya. Bukannya dia tidak bisa mencari donor untuk matanya namun kecocokan donor bagi matanya itu tidak pernah dia temukan.

Dia juga selama satu tahun ini selalu mencari sosok wanita yang sudah membuatnya jatuh cinta dan selalu mencarinya sampai hari ini. Keberadaan wanita yang di cairnya seperti hilang tanpa jejak dan tertiup angin begitu saja.

Beberapa waktu berlalu hingga membuat Tara sadar bila Yasmin selalu mencari celah ingin berdekatan dengannya, namun dia selalu bersikap dingin dan tidak perduli dengan apapun yang di lakukan oleh Yasmin. Hingga suatu hari Yasmin kembali berusaha mendekati dirinya.

"Suamiku, sebaiknya kau berjemur di jam seperti ini." Ucap Yasmin mengangkat tirai di kamar itu.

"Siapa yang mengizinkan mu memanggil ku seperi itu?" Suara Tara terdengar sangat dingin dan galak.

"A..aku minta maaf." Yasmin gelagapan dia tidak ingin bila pria dingin itu membenci dirinya.

Yasmin kembali keluar kamar itu, dia tidak melihat ekspresi jijik yang nampak tersirat di wajah Tara dia juga tetap menjalankan tugasnya setiap hari. Hingga dirinya merasa bosan dan tidak ada yang dia lakukan saat siang hari.

Yasmin akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan, dia yakin bila dengan wajah cantiknya dia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Yasmin akhirnya meminta izin pada asisten suaminya dan pergi keluar, saat di perjalanan dia melihat beberapa tempat yang di anggapnya cocok bekerja, namun dia ingin bekerja di satu tempat terlebih dahulu sebelum mencari pekerjaan lain.

"Permisi." Yasmin memasuki sebuah butik, nampak seorang wanita di depan meja besar tengah menggambar.

"Ya?" Wanita itu mengangkat wajahnya hingga saat dirinya menatap Yasmin dia langsung terpesona dan berjingkrak jingkrak menghampiri Yasmin.

"Ya ampun kamu cantik sekali, apa kamu tertarik dengan pakaian di sini?" Tanya wanita itu ramah hingga nampak beberapa pelayan yang langsung menatap ke arah Yasmin.

"Terima kasih, tapi aku kesini hanya ingin mencari pekerjaan." Ucap Yasmin tersenyum lembut, wanita itu nampak terdiam dan menimang.

Yasmin mengerti dengan situasi itu dan mengulurkan sebuah map pada wanita di hadapannya, wanita itu nampak mengerutkan keningnya dan tersenyum sekilas hingga dia kembali mengangkat wajahnya menatap Yasmin.

"Apa saja yang kamu bisa lakukan?" Wanita itu kembali berjalan ke kursinya dan melihat Yasmin sekali lagi seraya mendirikan pensil di tangannya seolah tengah menilai Yasmin.

"Aku bisa melakukan apapun." Jawab Yasmin cepat, mendengar ucapan Yasmin wanita itu mengangguk.

"Datang lagi besok, sepertinya kamu berasal dari keluarga kaya." Ucap wanita itu lagi melihat gambar di tangannya.

"Tidak juga, saya berasal dari keluarga biasa saja namun memang suami saya termasuk orang kaya." Jawab Yasmin dengan senyum manisnya.

"Baiklah, sepertinya kamu cocok. muali besok kamu bekerja di sini sebagai pelayan saja." Wanita itu nampak menyepelekan kemampuan Yasmin.

"Baik, saya akan bekerja mulai besok." Jawab Yasmin lagi dan sore harinya dia akhirnya kembali ke kediaman megah sang suami.

Setiap waktu yang di lalui Yasmin di kediaman itu memang datar datar saja tanpa perubahan dan tanpa kemajuan, hingga sebuah kejadian di mana sesuatu yang mengubah diri Yasmin dan Tara terjadi.

Saat itu Yasmin baru pulang dari butik tempat dirinya bekerja dan tanpa sengaja dia melihat banyak mobil di depan kediaman megah suaminya, dengan bersembunyi sembunyi Yasmin masuk ke dalam kediaman itu melalui pintu belakang, di sana nampak Jo yang tengah mondar mandir tidak jelas nampak sangat risau.

"Ada apa Jo?" Tanya Yasmin mengerutkan keningnya hingga nampak Jo yang berhenti mondar mandir.

Terpopuler

Comments

🐜Six9

🐜Six9

aku terfokus sama sosok yang lagi di cari

2023-10-10

0

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

tuh pasti keluarga besarnya pada datang

2023-10-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!