episode 4 Jefri berbohong

Hening, tidak ada suara yang terdengar diantara mereka berdua, setelah Rahmad meningglakan ruangan itu.

Fatma merasa gelisah serta bingung mau mengerjakan apa. Bosnya yang sedari tadi masih tetap membelakanginya membuatnya sedikit takut.

Hampir setengah jam Fatma berdiri mematung di belakang big bosnya, membuat kakinya terasa pegal. Namun apalah daya, Fatma tidak berani duduk di kursi sebelum ada perintah dari sang bos.

"Kuat juga kamu berdirinya ya". Akhirnya Jefri bersuara dan memutar kursinya menghadap Fatma yang berdiri mematung seraya menunduk itu.

"Lu_lumayan pak". Fatma masih menunduk tak berani menatap big bosnya yang ada di hadapannya.

Karena selama ini yang ia dengar dari orang-orang kalau bosnya sangat arrogan.

"Duduklah! nanti kakimu pegal, dan tidak bisa jadi asisten yang baik".

Fatma menganggukkan kepalanya pelan, lalu segera duduk, karena kakinya memang sudah terasa sangat pegal.

Setelah duduk, Fatma mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah orang yang ada di depannya. Betapa terkejutnya Fatma, ternyata big bosnya adalah Jefri Ferdinan, Teman masa sekolahnya dulu.

"Je_ Jefri!! "Kamu sedang apa di sini?. "Mana pak bos?.".

Fatma melintarkan tiga pertanyaan sekaligus kepada Jefri. Fatma terkejut sekaligus kesal terhadap orang yang ada di hadapannya.

"Tanyanya bisa satu- satu nggak?".

"Nggak!!".

"Hmm, oke- oke. Aku Jefri Ferdinan_".

"Iya aku tau!, langsung ke intinya saja!". Fatma merasa geram.

"Aku CEO di perusahaan ini. dan aku yang menunjuk kamu untuk jadi asistenku". Jelas Jefri datar.

Fatma memutar bola matanya kesal. "Ooh, jadi kamu CEOnya. Orang yang sangat rahasia, yang membuat para karyawan sangat penasaran bagaimana wujud asli kamu?".

"Dan , Apa kamu sengaja membuat aku berdiri lama tadi?. kamu tau nggak? kaki aku pegal- pegal. Rasanya seperti sedang dapat hukuman".

"Maaf- maaf". Ucap Jefri mengatupkan kedua tangannya seraya tersenyum.

"Hahh! Dia tersenyum!". Fatma berucap dalam hati. Fatma benar- benar terkejut dengan sikap Jefri hari ini. Lelaki yanh selalu dingin, cuek dan arogan itu tiba- tiba tersenyum di hadapannya. "Entah se_tan apa yang merasukinya".

"Mau nggak memaafkan aku?". Tanya Jefri memelas.

"IYA!". Sahut Fatma ketus. "Pasti orang- orang di luar akan banyak yang menggunjingku. Pasalnya aku baru masuk kerja tiga bulan tapi, sudah naik jabatan".

"Buat apa memikirkan orang?, memangnya orang mau memikirkan kamu?". Jefri kembali dengan wajah datarnya.

"Bukan begitu!, aku dengar- dengar keluarga Kalian sangat dekat dengan keluarga bu Yulia. Aku kira bu Yulia yang akan di naikkan jabatannya". Jelas Fatma.

"Buat apa menaikkan jabatannya kalau nggak bisa bekerja dengan baik. Lagi pula dia masuk ke sini, hanya karena orang tuanya memohon kepada ayah. Kalau tidak, dia tidak mempunyai kemampuan untuk bekerja di sini". Jefri memberitahu Fatma yanh sesungguhnya.

"Eh, masa bu yulia begitu?, ah sudahlah, itu urusan pribadi mereka". Batin Fatma.

"Apa yang aku kerjakan di sini?". Tanya Fatma yang mulai jenuh, karena sedari pagi dia belum ada bekerja sama sekali. Fatma merasa dia akan makan gaji buta jika gaji tetap mengalir sementara dirirnya tidak mengerjakan apa- apa.

"Oh itu, ini kamu periksa semua ini, lalu nanti berikan padaku berkas yang akan di tanda tangani".

"Oh, oke baik!". Fatma mulai melakukan tugasnya.

Desas- desus tentang Fatma mulai terdengar ramai di telinga setiap karyawan. Hampir seluruh ruangan membicarakan soal Fatma. Bagaimana tidak! Fatma hanya seorang karyawan baru yang baru masuk sekitar kurang lebih tiga bulan yang lalu.

Lalu sekarang Fatma sudah menjadi asisten bos. Padahal banyak karyawan yang sudah lama bekerja di sana, tapi tidak naik jabatan juga.

Yulia benar- benar nampak merasa terbakar saat mengetahui kalau Fatma lah yang jadi asisten Jefri Ferdinan. "Kenapa bisa dia?, kenapa bukan aku?". Yulia bermonolog sambil mengepalkan tangannya.

Sepulang kerja, Yulia langsung mencari ibunya di rumah, dan menceritakan semua kejadian yang ada di tempat kerjanya. Dia tidak terima kalau, Jefri dekat- dekat dengn wanita lain.

"Mama!", panggil Yulia. "Ma, mama harus bantu aku!". Yulia mendekat dan langsung memeluk Hesti mamanya Yulia.

"Ada apa sayang?, kenapa kamu bersedih?". Tanya Hesti lembut.

"Aku nggak mau wanita itu dekat- dekat dengan Jefri!, aku mau wanita itu segera di pecat ma!". Yulia mengeluarkan unek- uneknya.

Hesti mengerutkan keningnya. "Wanita yang mana?, siapa?".

"Itu ada wanita kampung yang di naikkan jabatannya menjadi asisten Jefri". Yulia melipat kedua tangannya seraya memanyunkan bibirnya.

"Ma, mama harus bantu Yuli!, mama kan dekat sama bibi Ema".

Ema, ibunya Jefri memang lumayan dekat Hesti. Karena mereka dulu pernah satu lingkungan yang sama, membuat keduanya sering bertemu dan menjadi teman baik. Hingga suatu hari, Ema bertemu dengan Haris Ferdinan cinta sejatinya.

Ternyata Hesti juga menyukai Haris saat itu. Akan tetapi, karena Haris dan Ema akan menikah, Hesti terpaksa mundur. Sejak saat itu, Hesti sangat benci dengan Ema. Tapi, Hesti mencoba memendam rasa benci itu, untuk membalaskan dendamnya suatu hari.

"Tidak apa jika Haris tidak menyukaiku dan aku tidak bisa bersamanya, tapi aku akan membuat putranya menikah dengan putriku suatu saat nanti!". Ucap Hesti kala itu.

Namun, meskipun Hesti sudah membenci Ema, Hesti tidak memperlihatkan kebenciannya, sehingg sampai saat ini, Ema dan Hesti masih berhubungan baik. Bahkan Hesti pernah mengatakan langsung kepada Ema, kalau Hesti ingin menjodohkan Yulia dengan Jefri. Tapi Ema belum menanggapi usulan Hesti.

"Tenang saja sayang, mama sudah pernah membicarakan perjodohan kamu dengan Jefri dengan Bibi Ema". Jelas Hesti menenangkan putrinya.

"Hah!' benarkah?". Seru Yuli kegirangan. "Kalau begitu bagaimana kalau kita ke rumah bibi Ema sekarang, dan membahas soal perjodohan itu". lanjutnya.

"Eum' boleh juga mumpung ini hari minggu". Yulia dan mamanya pun segera menuju rumah Keluarga Ferdinan.

Namun, sesampainya di sana, Seluruh anggota keluarga sedang tidak berada di rumah. Ema dan Haris sedang pergi ke luar kota. Sedangkan Jefri sedang pergi berkunjung ke rumah neneknya.

"Apa?, Tidak ada orang di rumah?". Tanya Hesti sedikit kesal.

"Iya bu, Nyonya dan tuan sedang pergi ke luar kota". Sahut asisten rumah tangga di rumah itu.

"Kalau Jefri kemana?". Tanya Yulia.

"Saya kurang tau non, soalnya tuan Jefri tidak bilang apa- apa saat hendak pergi tadi". sahut ART itu sopan.

Akhirnya mereka berdua pulang dengan perasaan kesal.

"Mama sih, main ajak- ajak aja ke sininya. Harusnya kan telepon dulu, tanya mereka lagi ada di rumah apa nggak?". Seru Yulia kesal.

"Bukannya kamu tadi yang ngajak mama duluan?". Balas Hesti yang merasa kesal juga.

Karena sama- sama merasa kesal, selama perjalanan pulang ke rumah, Yulia dan mamanya pun jadi saling diam.

"Jef, kita mau kemana?". Tanya Fatma kepada Jefri yang sedang menyetir.

"Bertemu klien". Jawan Jefri datar.

"Klien?, ini kan hari minggu!".

"Memang kenapa kalau hari minggu, kamu nggak tau aja kalau kadang- kadang klien itu mau bertemu kapan saja, bahkan di hari libur seprti ini. Jadi kita harus siap dengan segala konsekuensinya".

Setelah Jefri berucap demikian, Fatma pun akhirnya diam dan menurut saja apa kata Jefri. Toh mau bagaimana pun dirinya hanyalah seorang asisten, sedangkan Jefri adalah bosnya. Selama itu tidak merugikan dirinya, Fatma akan menurut apa kata bosnya itu.

Jefri berencana ingin membawa Fatma jalan- jalan ke rumah neneknya. Akan tetapi, Jefri sengaja berbohong mengatakan kalau ada pekerjaan mendadak dan harus di urus hari itu juga, walaupun hari itu hari minggu.

Pasalnya, kalau Jefri berkata jujur mengajak Fatma jalan- jalan, Jefri yakin Fatma tidak akan mau.

"Loh, kenapa kita ke rumah ini?". Fatma menatap nanar ke arah rumah yang ada di hadapannya. Fatma merasa dirinya pernah datang ke rumah itu. Akan tetapi, ingtannya sangat buruk, sehingga dirinya tidak bisa mengingat tentang rumah itu.

Terpopuler

Comments

Jeankoeh Tuuk

Jeankoeh Tuuk

bos jefri ......mengulangi masa lalu

2023-11-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!