Sidang perceraian

"Pak, kita pergi ke taman bermain yang ada di seberang sana ya". Suruh Keyla. Dia ingin mencairkan suasana bersama putrinya.

Setelah sampai di taman bermain. Keyla mengajak Emira mencicipi permainan satu per satu.

"Mama.. Ila mau icu". Ucap Emira dengan menunjuk ke arah pedagang balon.

"Oke sayang. Yuk kita beli". Keyla menuntun putrinya untuk menghampiri pedagang balon.

"Bang, beli satu ya. Mira mau yang mana sayang?". Ucapnya.

"Ila mau yang pongbob ma". Di ambilnya balon yang spongebob itu.

Setelah lama bermain hampir dua jam lamanya. Akhirnya Emira mengajak ibunya untuk pulang karena dia sudah lelah.

Saat di perjalanan sekilas Keyla melihat suaminya sedang makan di sebuah Cafe..

"Astaghfirulloh.. Papah!!!". Lirihnya dengan penuh emosi yang tertahan.

"Siapa lagi wanita itu ". Batinku dari kejauhan memandang Vano dan wanita itu dengan penuh mesra.

Keyla segera mengambil ponsel di tasnys untuk mengambil gambar suaminya yang sedang makan berdua dengan wanita yang berbeda.

"Bagaimana bisa dia bersama dua wanita dalam waktu yang sama. Hebat kamu pah". Gumam Keyla. Dia semakin yakin jika perpisahan adalah jalan yang terbaik.

Keyla benar tidak habis fikir. Vano  bermain di belakang istrinya tidak hanya dengan satu dua wanita saja.

Dengan penuh senyuman Vano melingkarkan tangannya ke pinggang wanita itu. Dia cantik dan **** dengan pakaian yang dikatakan sangat terbuka hingga mengundang kaum adam untuk bisa menikmatinya.

Tiba di rumah, Keyla dan Emira bergegas membersihkan diri dan makan bersama di meja makan.

"Aku harus tenang. Jangan sampai terbawa emosi apalagi di hadapan putriku ". Lirihnya lalu mengusap dadanya untuk tetap sabar.

"Mungkin karena harta, kamu menjadi seorang pemain yang celup sana sini. Lihatlah nanti saat kamu sudah tidak punya apa - apa lagi". Ucap Keyla dengan penuh kemarahan.

Kerena sebelum Vano dan Keyla menikah. Mereka menandatangi surat perjanjian. Jika ada salah satu pihak yang berkhianat, maka semua harta akan jatuh pada pihak yang menjadi korban.

Keyla mengambil ponselnya, lalu dia menghubungi pengacara untuk mengurus gugatan cerai untuknya.

..

2 minggu kemudian.

Tok

Tok

Tok

"Siapa mah pagi - pagi gini sudah ada yang bertamu ". Tanya Vano pada Keyla yang sedang menuangkan nasi ke mulutnya.

"Emm, coba papah saja yang buka". Jawabnya. Selama 2 minggu terakhir ini Keyla berusaha untuk bersikap biasa saja sampai surat gugatan itu datang.

"Ya sudah, papah kedepan dulu". Bergegas Vano melangkah menuju depan untuk melihat siapa yang bertamu sepagi ini.

Saat membuka pintu,

'Ceklek'.

"Permisi, apa benar ini rumah Pak Vano Bramasta?. Tanya seorang pria berpakaian rapi dengan Jaz hitamnya.

"Ya benar saya sendiri, ada apa ya Pak ". Jawab Vano sambil menggaruk kepala yang tidak gatal karena merasa penasaran.

"Ini Pak, saya hanya mau memberikan surat ini kepada Bapak, mohon di terima". Di sodorkannya surat tersebut, lalu di terimanya oleh Vano.

"Kalau begitu saya permisi ". Sambungnya pria tadi.

Setelah pria itu menghilang dari pandangannya. Vano langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa. Dia penasaran dan akhirnya membuka surat tersebut.

Degh

Seketika Vano langsung membuang nafasnya dengan kasar. Dia syok menerima surat gugatan cerai dari sang istri. Lalu di pegang dadanya yang mulai terasa sesak.

"Kenapa Keyla menggugat cerai aku, sedangkan rumah tanggaku selalu baik - baik saja". Lirihnya dengan perasaan.

Prok

Prok

Prok

"Kenapa Mas? Kenapa kaget melihat surat itu? Apa yang kamu pikirkan saat ini?". Ucap Keyla yamg datang menghampiri suaminya.

"Apa ini mah? apa salah papah? kenapa mamah tega gugat cerai papah". Tanya Vano dengan ketar ketir. Ekspresinya sudah sulit di artikan lagi.

"Salahmu? papah masih tanya apa salah papah? Sejak kapan papah berkhianat di belakang mamah dengan banyak wanita di luar sana? Jangan papah pikir mamah selama ini diam dan tidak tahu apa - apa ". Jelas Keyla dengan wajah penuh amarah.

"Maksud mamah apa? papah selama ini setia dengan mamah. Tidak pernah bermain wanita di luar sana". Ucapnya dengan berbohong.

"Kalau ini, papah masih mau ngelak lagi?". Keyla dengan memperlihatkan foto yang sempat di ambilnya waktu itu.

"Pa - papah bisa jelasin semuanya mah, ini tidak seperti yang mamah lihat. Ini hanya salah paham". Jawab Vano dengan gugup.

"Tidak perlu pah. Mamah tidak butuh penjelasan dari papah lagi. Cukup papah datang di pengadilan besok agar semua urusan kita selesai". Jelasnya dengan berusaha menahan air matanya.

"Oh ya satu lagi. Mulai detik ini stop panggil sebutan mamah papah. Aku muak sebutan itu. VANO yang terhormat". Serunya lagi. Kerena Keyla dan Vano dulunya mereka adalah sahabat sejak menginjak bangku SMA hingga mereka kuliah bersama.

"Mah, apa mamah tidak memikirkan bagaimana dampaknya anak kita jika kita berpisah". Jelasnya membuat Keyla benar - benar muak menjawabnya.

"Seharusnya aku yang berhak bertanya itu padamu. Apa dengan kelakuanmu ini tidak memberikan dampak buat rumah tangga kita sekarang, bahkan anak kita yang jadi korbannya saat ini. Sekarang kamu membalikkan fakta, kamu bilang aku tidak memikirkan Emira?". Ucap Keyla dengan lantang.

"Papah minta maaf mah. Tolong jangan lakukan ini pada pernikahan kita". Ucapnya lalu bersujud memegang kedua kaki Keyla.

"Sudah lah Van. Kamu tahu aku orangnya seperti apa. Sekali berkata A ya tetap A, tidak bisa di ganggu gugat ". Ucap Keyla yang sudah terlalu lelah.

Oh ya satu lagi, kamu masih ingat kan penjanjian kita sebelum menikah. Siapa yang berkhianat, dia yang akan angkat kaki tanpa harta sepeserpun.

Saat makan siang, suasana yang biasa hangat sekarangpun senyap seribu bahasa.

"Pappa cama mama enapa. Co dali tadi iyem aja? pappa cama mama lagi malahan ya? ayo ga bole malahan anti Allah malah loh". Ucap Emira. Di usianya yang masih sangat kecil, dia sudah pintar memahami ekspresi kedua orang tuanya.

"Tidak sayang, papah sama mamah tidak marahan". Jawab Vano dengan menatap dan membelai rambut putrinya.

"Sini sayang, mamah suapin ya? ". Ucapnya dengan mengambil piring Emira.

"Ga ma, ila kan uda ede. cadi, ila halus bica dong akan cendili". Jawab Emira dengan semangat menyuap makanannya sendiri.

...

"Beb, jalan yuk aku kangen nih". Ucap Tiyas wanita selingkuhan Vano dengan mengelus dada Vano.

"Saya tidak ingin di ganggu. Tolong keluar dari ruangan saya". Bentak Vano seketika membuat raut wajah Tiyas memerah penuh kekesalan.

"Kamu kenapa sih beb, biasanya kamu happy kalau aku mengajakmu pergi". Sambung Tiyas dengan memasang wajah cemberut.

"Jangan ganggu saya, keluar dari ruangan saya segera!! ". Teriak Vano dengan tangan menunjuk ke arah pintu keluar.

Akhirnya Tiyas melangkah pergi meninggalkan ruangan Vano dan menghentakkan kakinya dengan kasar.

Drrrt...

Drrrt...

Ponsel Vano berdering terus. Ternyata Dewi sejak tadi menghubunginya, namun sama sekali tidak di angkatnya.

Saat di kantor dia juga tidak fokus pada pekerjaannya. Vano bingung memikirkan nasibnya setelah berpisah dengan istrinya.

"Aaaarrrgggghh". Teriak Vano dengan penuh emosi hingga membuang semua yang ada di atas meja kerjanya sampai berserakan.

"Aku tidak mau miskin. Aku teledor, kenapa bisa sampai ketahuan begini. Perselingkuhan yang sudah bertahun - tahun aku sembunyikan dengan baik. Sekarang hancur semuanya". Lirihnya lalu mengacak rambutnya dengan kasar.

Saat itulah Vano seperti tidak terurus, pakaian yang tidak di setrika. Dia baru menyadari selama ini dia bisa rapi, pakaian kerja selalu di siapkan setiap akan ke kantor. Semua karena istrinya yang selalu mengurus suaminya.

Tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur. Meskipun Vano berlutut meminta maaf pada Keyla, itu tidak akan menarik tindakannya karena dia tahu jika istrinya adalah wanita yang tegas.

"Sekarang aku kehilangan semuanya. Harta, anak, bahkan istri yang selama ini baik dan setia denganku. Aku meninggalkan berlian hanya untuk kepentingan hasratku saja". Ucapnya dengan bermonolog dan meneteskan air mata penyesalan.

Hari ini adalah sidang pertama Keyla dan Vano. Keyla menangis sejadi - jadinya. Dia harus kuat dan ikhlas untuk menata hari - harinya kedepan tanpa seorang suami.

"Bismillahirrohmanirrokhim. Semoga sidang hari ini lancar. Dan semoga Vano bisa menerima keputusan sidang nanti". Ucap Keyla lalu mengusap air matanya. Dia takut jika Vano nanti akan menggagalkan persidangan hari ini.

..

..

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Cerita langsung.. tidak bertele-tele 👍

2024-01-13

0

Chewy.Lalaphop

Chewy.Lalaphop

menarik x

2023-10-22

1

Arya Selang

Arya Selang

menarik

2023-10-16

2

lihat semua
Episodes
1 Pulang kampung
2 Curiga
3 Selingkuh dengan sahabatku
4 Sidang perceraian
5 Pedagang nasgor ternyata dia...
6 Rumah terbakar
7 Melabrak Emira
8 Menyatakan perasaan
9 Rencana Ciko meluluhkan hati Emira
10 Emira di culik
11 Rencana Keyla
12 Gerry yang menyebalkan
13 Ciko dan Emira bucin
14 Benci jadi cinta
15 Kejutan untuk Emira
16 Malam kenikmatan di Villa
17 Tanda - tanda cinta
18 Perjodohan
19 Menikah dengan Wina
20 Bertemu Diandra
21 Kejutan untuk Emira
22 Kemarahan Emira
23 Pernikahan Emira
24 Diandra Hamil
25 Jadi santapan harimau jantan
26 Wina cemburu
27 Pelakor tidak tau malu
28 Bulan Madu
29 Pelajaran untuk Gerry
30 Si ulat bulu
31 Membasmi pelakor
32 Terungkap
33 Perselingkuhan Gerry
34 Tak ada uang, emaspun jadi
35 Emira hamil?
36 Ciko bersama dengan wanita lain?
37 Kabar gembira
38 Menghajar pelakor
39 Gerry jadi pedagang keliling
40 Gerry selalu kena apes
41 Emira membohongi suaminya
42 Balas dendam
43 Keyla masih hidup
44 Selamat melawan kritis
45 Keyla kembali untuk membalas dendam
46 Mencari target Atm berjalan
47 Pingsan karena lapar
48 Surat gugatan
49 Dunia begitu sempit
50 Terciduk hingga hamil
51 Kelahiran anak pertama
52 Sintia di tabrak
53 Mencari pinjaman uang
54 Firasat seorang ibu
55 magnet batin
56 Emira kembali
57 Penyamaran Emira
58 Trauma mendalam
59 Mencari sesuatu yang mengganjal dari Diandra
60 Terungkap
61 Pertengkaran hebat
62 Emira kembali
63 Bertemu putranya
64 Kembali pulang
65 Fathan hilang
66 Kebohongan Wina
67 Terbongkar
68 Kejujuran Wina
69 Maya Shock
70 Berubah
71 Pertemuan Wina dengan Emira
72 Pertengkaran ibu dan anak
73 Rencana Fika
74 Perdebatan Wina dan Bima
75 Permainan Fika, Wina dan Bima
76 Penyesalan Maya
77 Bermain ilmu hitam
78 Mencari tumbal
79 Monster Fadli
80 Kondisi Maya
81 Bisnis menjanjikan
82 Maya Lumpuh
83 Balas Dendam
84 Penyiksaan terhadap Maya
85 Obat terlarang
86 Merawat Maya hingga sembuh
87 Kemarahan Ciko
88 Berobat ke luar negeri
89 CCTV
90 Psikopat
91 Salah sasaran
92 Di hadang Fadli
93 Berhasil melawan maut
94 Kecelakaan
95 Amnesia
96 Melihat Ciko
97 Mas Ciko?
98 Mencari Ciko
99 SAH
100 Terbayang
101 Deni dan Emira
102 Pamit
103 Mengejar Emira
104 Tewas
105 Kejutan Tak Terduga
106 Insiden
107 Kejutan dan surat pertama
108 Setia merawat sang suami
109 Surat Kedua
110 Hadiah dari sang ayah
111 Dika
112 Membuka hati
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Pulang kampung
2
Curiga
3
Selingkuh dengan sahabatku
4
Sidang perceraian
5
Pedagang nasgor ternyata dia...
6
Rumah terbakar
7
Melabrak Emira
8
Menyatakan perasaan
9
Rencana Ciko meluluhkan hati Emira
10
Emira di culik
11
Rencana Keyla
12
Gerry yang menyebalkan
13
Ciko dan Emira bucin
14
Benci jadi cinta
15
Kejutan untuk Emira
16
Malam kenikmatan di Villa
17
Tanda - tanda cinta
18
Perjodohan
19
Menikah dengan Wina
20
Bertemu Diandra
21
Kejutan untuk Emira
22
Kemarahan Emira
23
Pernikahan Emira
24
Diandra Hamil
25
Jadi santapan harimau jantan
26
Wina cemburu
27
Pelakor tidak tau malu
28
Bulan Madu
29
Pelajaran untuk Gerry
30
Si ulat bulu
31
Membasmi pelakor
32
Terungkap
33
Perselingkuhan Gerry
34
Tak ada uang, emaspun jadi
35
Emira hamil?
36
Ciko bersama dengan wanita lain?
37
Kabar gembira
38
Menghajar pelakor
39
Gerry jadi pedagang keliling
40
Gerry selalu kena apes
41
Emira membohongi suaminya
42
Balas dendam
43
Keyla masih hidup
44
Selamat melawan kritis
45
Keyla kembali untuk membalas dendam
46
Mencari target Atm berjalan
47
Pingsan karena lapar
48
Surat gugatan
49
Dunia begitu sempit
50
Terciduk hingga hamil
51
Kelahiran anak pertama
52
Sintia di tabrak
53
Mencari pinjaman uang
54
Firasat seorang ibu
55
magnet batin
56
Emira kembali
57
Penyamaran Emira
58
Trauma mendalam
59
Mencari sesuatu yang mengganjal dari Diandra
60
Terungkap
61
Pertengkaran hebat
62
Emira kembali
63
Bertemu putranya
64
Kembali pulang
65
Fathan hilang
66
Kebohongan Wina
67
Terbongkar
68
Kejujuran Wina
69
Maya Shock
70
Berubah
71
Pertemuan Wina dengan Emira
72
Pertengkaran ibu dan anak
73
Rencana Fika
74
Perdebatan Wina dan Bima
75
Permainan Fika, Wina dan Bima
76
Penyesalan Maya
77
Bermain ilmu hitam
78
Mencari tumbal
79
Monster Fadli
80
Kondisi Maya
81
Bisnis menjanjikan
82
Maya Lumpuh
83
Balas Dendam
84
Penyiksaan terhadap Maya
85
Obat terlarang
86
Merawat Maya hingga sembuh
87
Kemarahan Ciko
88
Berobat ke luar negeri
89
CCTV
90
Psikopat
91
Salah sasaran
92
Di hadang Fadli
93
Berhasil melawan maut
94
Kecelakaan
95
Amnesia
96
Melihat Ciko
97
Mas Ciko?
98
Mencari Ciko
99
SAH
100
Terbayang
101
Deni dan Emira
102
Pamit
103
Mengejar Emira
104
Tewas
105
Kejutan Tak Terduga
106
Insiden
107
Kejutan dan surat pertama
108
Setia merawat sang suami
109
Surat Kedua
110
Hadiah dari sang ayah
111
Dika
112
Membuka hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!