Selingkuh dengan sahabatku

"Emira..". Teriakku.

Aku melihat ke halaman depan belum ada mobil Vano. Itu berarti mereka belum kembali.

Setalah lama menunggu, akhirnya mereka sampai di rumah.

"Mira dari mana saja? sudah makan belum tadi?". Tanyaku pada si kecil.

"Ila uda makan mah. Adi ila makan baleng cante cantik". Ucapnya dengan polos.

Dadaku mendadak sesak setelah mendengar apa yang di bicarakan oleh putriku.

"Tante cantik siapa sayang?". Tanyaku penasaran.

"Itu Mah, tadi papah lagi makan sama Mira, terus selesai makan Mira asik bermain sampai menabrak wanita yang ada di sana. Itu maksudnya mah". Sambung Vano membuat aku semakin curiga dengannya.

" Ohh.... ". Jawabku singkat.

Kemudian aku membawa Emira untuk memandikannya. Lalu saat aku hendak membuka pakaian putriku, aku mencium aroma parfum wanita di baju Emira yang di pakainya tadi.

Teka teki ini semakin membuatku ingin mengetahui kebiasaan suamiku saat di luar rumah.

Setelah selesai memandikan Emira dan menyuapinya. Seketika aku teringat Dewi teman kecilku yang ada disini. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dia sejak aku menikah.

Pikirku "apa Dewi masih tinggal disini ya?".

Aku segera keluar dari kamar dengan menuntun Emira.

"Pah, mamah mau keluar dulu ya, ajak Emira keliling kampung. Sekalian mau ke warung belanja untuk makan besok sama bekal pulang kita". ijinku pada suamiku.

"Ya mah. Jangan pulang terlalu sore, kasihan Emira nanti terlalu lelah". Jawabnya dengan membelai rambut Emira.

"Hoye... Alan - alan lagi. Ayo mah ayo". Ucap Emira dengan semangat hingga menarik tanganku.

Saat aku melewati perkampungan ini. Dulu masih banyak tanah kosong dan perkebunan milik warga. Namun sekarang sudah banyak sekali bangunan - bangunan baru untuk di jadikan tempat tinggal.

"Apa ini rumahnya ya?". Gumamku, karena rumah yang aku tafsir adalah rumah sahabatku ini sekarang jauh berbeda.

"Aku coba deh. Ayo sayang kita kesitu". Ajakku pada Emira.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum...". Ucapku.

"Walaikumsalam. Keyla? Kamu Keyla kan?". Tanyanya dengan jari menunjuk padaku.

"Ya, aku Keyla Wi. Aku kira aku salah rumah". Ucapku dengan memeluk sahabatku.

"Salim dulu sayang sama tante". Suruhku pada Emira.

Saat Dewi melihat Emira, wajahnya mendadak pucat.

"Ini anakmu Key?". Tanya Dewi.

"Iya Wi. Dia putriku namanya Emira". Sahutku dengan santai.

"Oh ya ayo masuk dulu. Sampai lupa". Ajaknya dengan tersenyum getir.

Aku dan Emira memasuki rumahnya yang terbilang mewah. Kami juga di suguhi minuman dan cemilan hingga Emira lebih betah.

"Suamimu kemana Wi". Tanyaku pada Dewi.

"Di - dia kerja di luar kota Key". Jawabnya dengan gugup.

Kami pun asik berbincang seputar kehidupan kami setelah menikah. Hingga kami lupa waktu jika hari sudah hampir gelap.

Aku dan Emira pamit untuk pulang. Di sepanjang jalan pikiranku tertuju pada Dewi. Saat aku bertemu dengannya, dia tak sesantai dulu. Seperti ada yang dia sembunyikan apalagi ketika aku bertanya mengenai suaminya. Dia tampak gugup dan sesekali mengalihkan pembicaraan.

Sampai di rumah aku dan Emira membersihkan diri. Lalu makan bersama. Setelah itu, aku memberi Emira botol susu hingga dia tertidur pulas.

"Kasihan anak mamah. Seharian di luar rumah pasti sangat lelah". Gumamku dengan membelai rambutnya.

Melihat suamiku sejak tadi hanya sibuk bermain ponselnya dengan senyum - senyum sendiri. Membuatku semakin berfikir negatif padanya.

"Pah". Sapaku.

"Pah.. ". Sapaku sekali lagi dengan sedikit teriak.

"Eh ya mah ada apa?". Jawabnya dengan mata yang masih menatap layar ponselnya.

"Papah ini sibuk bertukar pesan dengan siapa sih? sampai tidak mendengarkan jika mamah dari tadi memanggil papah". Tanyaku lirih.

"Ya mah maaf, papah lagi bahas soal pekerjaan dengan klien". Jawabnya membuat aku mengernyitkan dahiku.

"Oh ya sudah pah, mamah mau ke kamar duluan". Ucapku lalu melangkah meninggalkan suamiku yang dari tadi sibuk menatap layar ponselnya.

Aku duduk di tepi ranjang. Menatap kosong ke arah depan. Terbesit di pikiranku jika Vano benar selingkuh. Kehidupan apa yang harus aku jalani nantinya. Aku pun berfikir untuk mencari tau siapa itu Dewa. Bahkan aku sempat berfikir jika Vano sengaja memberinya nama pria padahal sebenarnya dia wanita selingkuhannya.

"Nanti malam akan aku selidiki saat dia sudah tertidur". Batinku.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, angin malam yang masuk melewati celah - celah jendela dan ventilasi. Aku merasakan dinginnya malam dengan mata yang sulit di pejamkan.

Melihatnya yang sudah tertidur pulas. Aku bergegas mencari ponselnya kembali. Setelah ku dapatkan, dengan cepat ku buka satu per satu aplikasi yang ada di ponsel suamiku.

Pandangan pertama yang membuatku tertarik membukanya adalah aplikasi w*chat.

"Bismillahhirrohmanirrokhim". Ucapku dengan jantung berdegup kencang.

Saat aku membukanya, mataku terbelalak melihat isi pesan Vano dengan Dewa.

"Jadi benar jika Dewa itu adalah wanita simpanan suamiku". Batinku dengan air mata yang tak dapat di bendung lagi.

Ketika Vano pamit dengan alasan akan servis mobilnya, ternyata dia bertemu dengan selingkuhannya.

"Pantas saja Emira bilang jika tadi dia makan bersama tante cantik. Ternyata benar dugaanku". Batinku.

Dadaku terasa sesak dengan kenyataan pahit ini. Rumah tangga yang sudah ku bangun selama 4 tahun dengan penuh kehangatan. Ternyata sudah di nodai oleh penghianatan.

"Aku tidak menyangka jika dia tega menghianatiku. Apa dia tidak kasihan dengan Emira putrinya. Tega kamu pah". Ucapku dengan bibir gemetar.

Saat aku membuka galeri fotonya. Aku lebih terkejut lagi melihat sebuah foto layaknya foto keluarga.

"I - ini? jadi..". Ucapku dengan penuh kehancuran.

Aku sudah bisa menyimpulkan. Pantas saja Dewi tadi terlihat pucat saat bertemu dengan Emira. Dan dia juga nampak gugup saat aku bercerita tentang suamiku. Dia juga mengalihkan pembicaraanku saat aku bertanya tentang suaminya.

Dewa yang ku anggap pria, ternyata dia Dewi sahabatku sendiri. Dan foto keluarga itu adalah Vano dengan Dewi, dan di tengah - tengah mereka ada anak laki - laki dengan kisaran usia 2 tahunan seusia dengan Emira.

"Jika benar anak ini adalah anak mereka berdua. Aku tidak akan mengampuni mereka". Ucapku dengan tangan mengepal.

Air mataku mengalir deras, detak jantung seakan berhenti membuatku terasa sesak.

"Stop!! aku tidak boleh lemah, aku punya Emira. Ya, untuk apa aku menangisi pria yang tidak punya hati seperti dia. Aku pikir selama ini Vano selalu setia, ternyata tidak. Dia hanyalah penipu hati". Lirihku dengan melirik suamiku yang tertidur penuh dengan kebencian.

..

Hari sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Suara merdu burung - burung berkicauan. Langit - langit juga sudah menampakkan silauan akan teriknya matahari.

Kami sarapan tanpa bersuara. Hanya terdengar suara Emira yang asik berceloteh dengan mengunyah makanannya.

"Mah, mamah kenapa dari tadidiam terus? ". Tanya Vano.

"Mama.. Mama.. Enapa?". Sambung Emira.

"Sakit banget nak, sakit hati mamah, hancur sangat hancur". Jawabnya dalam batin.

"Tidak sayang, mamah lagi sakit gigi". Jawabnya bohong pada Emira.

"Benar mah? Oh ya mah, kita pulangnya besok saja ya. Papah hari ini mau keluar. Kemarin sempat ngobrol sama klien, papah punya rencana mau cari lahan untuk cabang hotel disini. Kemungkinan papah pulang malam ". Jelasnya. Ais tahu jika suaminya sedang berbohong.

" Ya pah... ". Jawabku singkat.

Saat Vano sudah pergi, Ais mengikutinya diam - diam dengan membawa Emira menggunakan taxi online yang sudah di pesannya sebelum Vano pergi.

Saat tiba di lokasi Ais melihat dengan jelas perselingkuhan mereka.

"Ternyata benar. Dia sahabatku sendiri". Lirihnya dengan meneteskan air mata.

Saat Vano sampai di taman yang sudah di janjikan, dia langsung memeluk Dewi dan mencium keningnya.

Vano juga menggendong anak itu lalu menciumnya berkali - kali.

"Pak, kita jalan saja". Suruhnya pada sopir taxi nya.

"Mama enapa. co nanyis?". Tanya Emira dengan polos.

Seketika Keyla langsung memeluk putrinya dengan air mata yang tak bisa di bendungnya lagi. Dia sangat menyayangkan rumah tangganya, namun jika ada penghianatan dia tidak bisa mempertahankannya.

"Maafin mamah sayang". Lirihnya dengan mencium kepala putrinya.

Keyla tidak tega melihat Emira yang masih sangat kecil. Jika nantinya dia harus merasakan hidup tanpa kedua orang tua yang lengkap.

..

..

Terpopuler

Comments

Chewy.Lalaphop

Chewy.Lalaphop

tinggalin ajah, duit banyak ini thor

2023-10-22

0

Arya Selang

Arya Selang

keren

2023-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pulang kampung
2 Curiga
3 Selingkuh dengan sahabatku
4 Sidang perceraian
5 Pedagang nasgor ternyata dia...
6 Rumah terbakar
7 Melabrak Emira
8 Menyatakan perasaan
9 Rencana Ciko meluluhkan hati Emira
10 Emira di culik
11 Rencana Keyla
12 Gerry yang menyebalkan
13 Ciko dan Emira bucin
14 Benci jadi cinta
15 Kejutan untuk Emira
16 Malam kenikmatan di Villa
17 Tanda - tanda cinta
18 Perjodohan
19 Menikah dengan Wina
20 Bertemu Diandra
21 Kejutan untuk Emira
22 Kemarahan Emira
23 Pernikahan Emira
24 Diandra Hamil
25 Jadi santapan harimau jantan
26 Wina cemburu
27 Pelakor tidak tau malu
28 Bulan Madu
29 Pelajaran untuk Gerry
30 Si ulat bulu
31 Membasmi pelakor
32 Terungkap
33 Perselingkuhan Gerry
34 Tak ada uang, emaspun jadi
35 Emira hamil?
36 Ciko bersama dengan wanita lain?
37 Kabar gembira
38 Menghajar pelakor
39 Gerry jadi pedagang keliling
40 Gerry selalu kena apes
41 Emira membohongi suaminya
42 Balas dendam
43 Keyla masih hidup
44 Selamat melawan kritis
45 Keyla kembali untuk membalas dendam
46 Mencari target Atm berjalan
47 Pingsan karena lapar
48 Surat gugatan
49 Dunia begitu sempit
50 Terciduk hingga hamil
51 Kelahiran anak pertama
52 Sintia di tabrak
53 Mencari pinjaman uang
54 Firasat seorang ibu
55 magnet batin
56 Emira kembali
57 Penyamaran Emira
58 Trauma mendalam
59 Mencari sesuatu yang mengganjal dari Diandra
60 Terungkap
61 Pertengkaran hebat
62 Emira kembali
63 Bertemu putranya
64 Kembali pulang
65 Fathan hilang
66 Kebohongan Wina
67 Terbongkar
68 Kejujuran Wina
69 Maya Shock
70 Berubah
71 Pertemuan Wina dengan Emira
72 Pertengkaran ibu dan anak
73 Rencana Fika
74 Perdebatan Wina dan Bima
75 Permainan Fika, Wina dan Bima
76 Penyesalan Maya
77 Bermain ilmu hitam
78 Mencari tumbal
79 Monster Fadli
80 Kondisi Maya
81 Bisnis menjanjikan
82 Maya Lumpuh
83 Balas Dendam
84 Penyiksaan terhadap Maya
85 Obat terlarang
86 Merawat Maya hingga sembuh
87 Kemarahan Ciko
88 Berobat ke luar negeri
89 CCTV
90 Psikopat
91 Salah sasaran
92 Di hadang Fadli
93 Berhasil melawan maut
94 Kecelakaan
95 Amnesia
96 Melihat Ciko
97 Mas Ciko?
98 Mencari Ciko
99 SAH
100 Terbayang
101 Deni dan Emira
102 Pamit
103 Mengejar Emira
104 Tewas
105 Kejutan Tak Terduga
106 Insiden
107 Kejutan dan surat pertama
108 Setia merawat sang suami
109 Surat Kedua
110 Hadiah dari sang ayah
111 Dika
112 Membuka hati
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Pulang kampung
2
Curiga
3
Selingkuh dengan sahabatku
4
Sidang perceraian
5
Pedagang nasgor ternyata dia...
6
Rumah terbakar
7
Melabrak Emira
8
Menyatakan perasaan
9
Rencana Ciko meluluhkan hati Emira
10
Emira di culik
11
Rencana Keyla
12
Gerry yang menyebalkan
13
Ciko dan Emira bucin
14
Benci jadi cinta
15
Kejutan untuk Emira
16
Malam kenikmatan di Villa
17
Tanda - tanda cinta
18
Perjodohan
19
Menikah dengan Wina
20
Bertemu Diandra
21
Kejutan untuk Emira
22
Kemarahan Emira
23
Pernikahan Emira
24
Diandra Hamil
25
Jadi santapan harimau jantan
26
Wina cemburu
27
Pelakor tidak tau malu
28
Bulan Madu
29
Pelajaran untuk Gerry
30
Si ulat bulu
31
Membasmi pelakor
32
Terungkap
33
Perselingkuhan Gerry
34
Tak ada uang, emaspun jadi
35
Emira hamil?
36
Ciko bersama dengan wanita lain?
37
Kabar gembira
38
Menghajar pelakor
39
Gerry jadi pedagang keliling
40
Gerry selalu kena apes
41
Emira membohongi suaminya
42
Balas dendam
43
Keyla masih hidup
44
Selamat melawan kritis
45
Keyla kembali untuk membalas dendam
46
Mencari target Atm berjalan
47
Pingsan karena lapar
48
Surat gugatan
49
Dunia begitu sempit
50
Terciduk hingga hamil
51
Kelahiran anak pertama
52
Sintia di tabrak
53
Mencari pinjaman uang
54
Firasat seorang ibu
55
magnet batin
56
Emira kembali
57
Penyamaran Emira
58
Trauma mendalam
59
Mencari sesuatu yang mengganjal dari Diandra
60
Terungkap
61
Pertengkaran hebat
62
Emira kembali
63
Bertemu putranya
64
Kembali pulang
65
Fathan hilang
66
Kebohongan Wina
67
Terbongkar
68
Kejujuran Wina
69
Maya Shock
70
Berubah
71
Pertemuan Wina dengan Emira
72
Pertengkaran ibu dan anak
73
Rencana Fika
74
Perdebatan Wina dan Bima
75
Permainan Fika, Wina dan Bima
76
Penyesalan Maya
77
Bermain ilmu hitam
78
Mencari tumbal
79
Monster Fadli
80
Kondisi Maya
81
Bisnis menjanjikan
82
Maya Lumpuh
83
Balas Dendam
84
Penyiksaan terhadap Maya
85
Obat terlarang
86
Merawat Maya hingga sembuh
87
Kemarahan Ciko
88
Berobat ke luar negeri
89
CCTV
90
Psikopat
91
Salah sasaran
92
Di hadang Fadli
93
Berhasil melawan maut
94
Kecelakaan
95
Amnesia
96
Melihat Ciko
97
Mas Ciko?
98
Mencari Ciko
99
SAH
100
Terbayang
101
Deni dan Emira
102
Pamit
103
Mengejar Emira
104
Tewas
105
Kejutan Tak Terduga
106
Insiden
107
Kejutan dan surat pertama
108
Setia merawat sang suami
109
Surat Kedua
110
Hadiah dari sang ayah
111
Dika
112
Membuka hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!