" Tidak bisa! kau saja baru kerja satu minggu dan sudah tidak masuk selama 3 hari, dan sekarang mau minta gaji di awal? " Sentak pemilik bar itu.
" Satu lagi, bisnisku sekarang sedang buruk jadi.... "
" Saya mengerti pak! Baiklah kalau begitu saya pamit dulu, terima kasih. " Ucapnya dengan begitu tenang.
Akan tetapi matanya tidak mengatakan hal yang sama, aku tahu dia sedang tidak baik-baik saja.
Teman-teman kerjanya melihatnya dari kejauhan dengan perasaan tidak enak.
Kami pun pergi dari sana.
" Tunggu!!! " Panggil pemilik bar itu.
Dia berjalan menghampiri Soobin dan memberinya sebuah amplop.
" Ini... gajimu selama satu minggu ditambah dengan bonus kinerja mu selama bekerja di sini! Maaf jika aku telah kasar padamu selama ini! " Kata pemilik bar itu.
" Tidak apa Pak, saya mengerti! " Jawabnya sambil tersenyum.
" Kalau begitu saya pamit dulu, terimakasih! "
Kami pun pergi meninggalkan tempat itu.
Soobin tersenyum padaku seolah tidak ada yang terjadi.
Aku tahu dia berusaha menutupi kesedihannya itu dengan tersenyum.
Hatiku terasa sakit melihat hal itu.
" Apa kau baik-baik saja! " Tanya ku.
" Tentu saja, hal seperti ini memang sudah biasa terjadi, aku bisa mencari pekerjaan lain lagi, untuk saat ini mungkin aku memang harus istirahat terlebih dahulu! " Jawab nya yang berusaha untuk terlihat tenang.
Tak lama setelah itu, telepon nya berdering.
" Halo kak yejin! Ada apa? "
....
" Iya aku baru keluar rumah sakit tadi pagi! "
....
" Apa? Baiklah aku akan kembali sekarang! "
Dia tiba-tiba panik dan terburu-buru.
" Lee Jia, maaf, sesuatu sedang terjadi dengan adikku di rumah, aku harus kembali sekarang, kau... "
" Aku ikut dengan mu saja! " Sahut ku.
" Baiklah, aku akan mengantarmu pulang nanti! "
Kami berdua bergegas pergi menuju rumah Soobin.
*
Saat sampai di rumahnya, kakak berambut pirang yang aku lihat di rumah sakit waktu itu juga ada di sana.
Dia terlihat sangat cemas dan kebingungan.
" Soobin-a, untung kau datang, Soojung..."
' Brakkk!!! Pyarrrr!!! '
Belum sempat kakak itu menjelaskan, tiba-tiba dari dalam rumah terdengar suara gaduh.
Soobin langsung berlari masuk saat itu.
" Aaaaaa!!! "
Terdengar suara teriakkan keras.
Aku melihat seorang wanita yang sedang meronta-ronta sambil mengobrak-abrik barang-barang di sekitarnya.
Setelah ku perhatian, ternyata wanita itu adalah gadis yang sering bersama dengan Soobin.
Dengan cepat Soobin memeluk dan berusaha menenangkan gadis itu.
" Soojung-a tenang lah kakak sudah ada disini! "
Bukannya menjadi tenang, Gadis itu justru malah semakin ketakutan saat Soobin memeluknya.
Dia mengambil pecahan kaca dan hendak melukai Soobin.
Aku langsung berlari dan menggenggam tangannya saat dia sudah mengangkat pecahan kaca itu.
Aku melihat matanya dipenuhi rasa takut dan trauma yang teramat dalam hingga hampir membuat pandangannya kosong.
Itulah mengapa dia tidak bisa mengenali siapapun yang sedang berada di sekitarnya saat ini.
Entah kejadian seperti apa yang membuat nya memiliki trauma seperti ini.
Seketika itu aku langsung mendekap nya dalam pelukan ku.
Sambil menepuk-nepuk punggungnya dan membelai kepalanya, aku berusaha menenangkannya.
" Soojung-a! Tenang lah, kami semua ada di sini bersamamu, semua akan baik-baik saja! " Bisikku dengan lembut.
Perlahan dia mulai tenang, tubuhnya melemas dan dia mulai meneteskan air mata tanpa bersuara.
Tanpa ku sadari dia telah tertidur dalam pelukanku.
Soobin pun menggendongnya ke tempat tidur.
" Apa dia baik-baik saja? " Tanyaku.
Kakak berambut pirang itu menjawab.
" Hal seperti ini sudah biasa terjadi, jika dia telat meminum obatnya, depresi nya akan kambuh seperti yang kau lihat tadi. " Jelas kakak itu.
Di sisi lain aku melihat Soobin sedang mengeledah seluruh ruangan seperti sedang mencari sesuatu.
" Kau sedang apa? " Tanyaku.
Kemudian Soobin membawa sebotol obat yang telah kosong.
" Dia membuang obatnya lagi! " Kata Soobin sambil menatap Soojung dengan kecewa.
" Maaf Soobin, aku tidak bisa menjaga Soojung dengan baik. " Kata kakak berambut pirang tadi.
Lagi-lagi Soobin tersenyum dan berpura-pura baik-baik saja.
" Tidak kak, justru aku berterimakasih sama kakak karena sudah membantu ku merawat Soojung selama aku di rumah sakit. " Kata Soobin.
" Benar! kau baru saja keluar dari rumah sakit, tapi aku malah membuat mu repot seperti ini. " Kata kakak itu yang merasa tidak enak.
" Tidak papa kak, aku baik-baik saja! " Jawab Soobin dengan tenang.
Aku tahu sebenarnya dia tidak baik-baik saja tapi dia hanya berpura-pura baik.
" Boleh aku minta tolong kakak sekali lagi untuk menjaga Soojung, aku akan ke apotek membeli obatnya yang baru sekalian nganterin Jia pulang. " Kata Soobin.
" Iya kau pergi lah, kali ini aku akan menjaga Soojung dengan baik. " Jawab kakak itu.
" Makasih kak. "
Soobin pun mengajakku pergi dari sana.
*
" Maaf ya, ini pertama kalinya kau datang, tapi malah harus melihat kejadian seperti ini. " Katanya.
" Justru aku yang minta maaf karena sudah melihat masalah mu yang mungkin kau anggap sebagai privasi. " Jelas ku.
" Apa yang sebenarnya terjadi pada adikmu? "
Aku memberanikan diri untuk menanyakan hal itu.
" Saat kelas 1 SMA dia dibully oleh teman-teman dan seniornya, bahkan seseorang berani melecehkannya, karena itu dia menjadi bahkan berkali-kali berusaha untuk mengakhiri hidupnya. " Jelasnya.
Aku sangat terkejut mendengar tentang itu.
Tak lama setelah itu kita sampai di apotek.
Setelah membeli obat, Soobin hendak mengantarku pulang.
Aku berusaha mencari alasan agar bisa bersamanya lebih lama.
" Kita pergi ke toko itu dulu ya, ada sesuatu yang ingin aku beli! " Ajak ku sambil menujuk toko di seberang jalan.
" Baiklah kita ke sana dulu, sekalian aku belanja buat makan malam nanti. " Katanya.
Kami pun pergi ke toko itu.
Selagi Soobin memilih lauk dan sayuran, aku membeli beberapa benda yang aku butuhkan dan juga buah-buahan.
" Apa kau sudah selesai? " Tanyanya.
Dia melihat benda yang ada di tanganku dan merasa penasaran.
" Apa itu? " Tanyanya.
" Ah... ini... ini adalah pengharum ruangan dengan aroma relaksasi, aroma seperti ini akan membuat seseorang lebih rileks dan mengurangi rasa stres, menurutku Soojung mungkin membutuhkannya, jadi aku membeli ini untuknya. " Kataku.
" Baiklah sini biar aku bayar ke kasir! " Ucapnya sambil menarik barang belanjaanku.
" Apa yang kau lakukan, aku akan bayar sendiri belanjaanku! " Sahutku sambil merebut kembali barang belanjaanku.
Aku pun berlari ke kasir terlebih dahulu.
*
Setelah keluar dari toko, aku memberikan semua yang aku beli pada Soobin.
" Ini...berikan aroma terapi itu pada Soojung, dan ini untuk mu, buah-buahan dan juga vitamin, kau sedang sakit jadi harus perhatian pola makanmu. " Kataku.
Dia menatap ku sambil tersenyum.
" Kenapa aku m
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Luna de queso🌙🧀
Menyentuh hati ❤️
2023-10-24
0