Untukmu Jiwa Yang Bersedih

Untukmu Jiwa Yang Bersedih

Episode 1- Duniaku Saat ini

Hai! kenalin namaku Jia.

Mungkin aku bisa mengatakan jika aku orang paling beruntung di dunia ini.

Kehidupan ku di penuhi dengan kehangatan keluarga dan juga orang-orang di sekitarku.

Lingkungan yang sehat dan pergaulan yang baik membuatku dapat hidup dengan mudah hingga saat ini.

Karena itu di mataku aku meliat dunia ini dengan begitu indah.

Aku tidak pernah melihat sisi gelap dari dunia ini sebelumnya.

Dan sekarang, aku ingin mencoba menjelajahi kerasnya dunia yang sebelumnya belum pernah aku rasakan.

*

*

Hari ini adalah hari pertama ku masuk kuliah. Aku mengambil jurusan sastra karena aku ingin menjadi seorang penulis.

Meski belum terlalu terampil, saat ini aku juga sedang mencoba menulis beberapa novel untuk mengasah kemampuanku.

Aku memutuskan untuk tinggal di asrama bersama para mahasiswa yang lain meskipun jarak kampus dan rumahku tidak terlalu jauh.

Aku ingin mencoba hidup mandiri mulai sekarang.

Di sini aku bertemu dengan banyak teman dan orang-orang baru dengan karakter mereka yang beraneka ragam.

Aku yang sebelumnya selalu di manja oleh kedua orang tua ku membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat menyesuaikan diri.

Karena selama ini aku hidup dengan nyaman dan aman, aku jarang memiliki konflik dalam kehidupanku.

Hal itu terkadang membuatku kehabisan ide untuk karyaku karena kelemahan ku yang tidak bisa memahami perasaan orang-orang yang hidup bersama kerasnya dunia ini.

Untuk itulah aku bertekad menjelajahi dunia ini dan keluar dari zona nyaman ku, agar aku bisa memahami dan melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Dan sepertinya hari ini aku menemukan sesuatu yang aku cari, yaitu seorang karakter yang memiliki banyak beban di hidupnya.

Saat berjalan menuju kelas, aku melihat seorang pemuda yang duduk menyendiri di bawah pohon menjauhi keramaian.

Dia memegang sebuah buku sambil termenung.

Di dalam matanya aku bisa melihat beban kesedihan dan rasa lelah yang begitu berat.

Ini adalah pertama kalinya hatiku merasa sakit karena kesedihan seseorang.

Dan sepertinya dia sadar jika aku memperhatikannya cukup lama. dia pun kembali menatapku.

Aku cukup terkejut saat itu dan langsung pergi dari sana.

Ketika aku menoleh kembali, dia sudah berjalan pergi.

Aku terus menatap punggungnya yang terlihat lelah.

Aku merasa sangat tertarik padanya.

*

Di dalam kelas hal yang mengejutkan terjadi.

Aku melihat pemuda itu masuk ke kelas yang sama dengan ku.

Seketika aku pun berfikir, mungkinkah ini sebuah takdir.

Dan yang lebih anehnya lagi, aku merasa sangat senang hanya karena hal itu.

Kelas pun di mulai.

Setelah beberapa jam, kelas pun berakhir. Saat semua orang sibuk berkenalan, dia justru diam di bangku pojok seperti hantu sambil memasang earphonenya.

Apa dia anti sosial? bagaimana aku bisa mendekatinya?

Sikapnya yang berbeda membuatnya terlihat seperti karakter utama yang aku cari selama ini. Aku yakin dia pasti memiliki latar belakang yang menarik di hidupnya.

Akhirnya aku memutuskan untuk menjadikannya karakter dalam novel ku.

Tapi untuk itu aku harus bisa mendekatinya terlebih dahulu.

Aku pun memberanikan diri untuk menghampirinya dan mengajaknya bicara.

" Hai! " Sapaku dengan sedikit gugup.

Dia sekali lagi menatapku dengan mata itu. mata yang penuh dengan rasa lelah.

" Apa kau ada waktu? "

Sambil mengemasi buku dan membawa tasnya " Maaf, tolong jangan menggagguku! " ucapnya dengan begitu dingin kemudian pergi keluar kelas.

Sesuai dugaan, dia pasti akan sangat sulit untuk didekati. Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku akan terus mengikutinya hingga dia mau berteman dengan ku.

Aku mengejar nya keluar kelas.

" Tunggu!!! Apa kau sungguh tidak ada waktu? "

Dia terus mengabaikan ku dan berjalan semakin cepat. Aku juga mempercepat langkahku untuk menyamainya.

" Kenapa kau terus mengabaikan ku? "

Dia menghentikan langkahnya dan berbalik menatapku.

" Aku sedang sibuk, jadi tolong jangan menganggangguku! " Tegasnya dan lang pergi meninggalkan ku.

Saat aku akan berlari mengejarnya, salah seorang temanku menghentikan ku.

" Kau mau kemana? Para senior mengundang semua mahasiswa baru jurusan sastra untuk makan bersama sekarang, ayo pergi ! " Ajaknya.

" Tidak! Disana nanti pasti ada minum-minuman, aku tidak bisa minum, kau saja yang pergi! " Aku berusaha menolaknya.

Tapi dia justru menarik tanganku " Sudahlah ndak papa, ayo! " Dan mengajakku pergi.

Tapi kemudian aku berfikir, apa dia juga pergi ke acara itu?

Aku pun jadi sedikit bersemangat untuk datang.

*

Sesampainya di sana, mataku terus mencari keberadaannya di antara keramaian.

Namun jujur saja, aku kurang suka dengan suasana di sana saat itu. Sangat ramai dan juga berisik. Aku lebih suka suasana yang tenang, jadi aku mencoba untuk menahannya.

Lagi pula aku juga sudah bertekad untuk keluar dari zona nyaman ku, jadi tidak ada salahnya mencoba datang ke tempat seperti ini.

" Selamat datang para junior, kemari cepatlah berkumpul, kita akan mulai acara kita pada malam hari ini! "

Semua orang terlihat antusias dan bersenang-senang.

Sepertinya hanya aku sendiri yang merasa tidak nyaman di sini.

" Sekarang perkenalkan diri kalian satu-persatu, mulai dari nama, umur, dan alasan kalian memilih jurusan ini, kalian harus bisa mengatakannya dengan lancar, jika gagal maka kalian harus meneguk satu gelas minuman ini! Hahahaha! "

Semua orang tertawa dengan lepas, dan aku hanya bisa bertepuk tangan.

" Baiklah kita mulai dari...kamu! "

Senior itu menunjukku dengan tiba-tiba yang membuat ku terkejut.

" A...aku.... " Pikiranku kacau sehingga membuat ku tergagap.

" 3...2...1....Ya...karena kau sudah gagal, sekarang kau harus minum ini! " Senior itu menyodorkan segelas penuh minuman.

Aku belum pernah minum bir sebelumnya, entah aku dapat menahan rasanya atau tidak.

Tapi bagaimanapun aku sudah sampai ke tempat ini, setidaknya aku harus mencoba meminumnya sekali.

Ketika aku mengangkat gelas ku, tiba-tiba...

" Tunggu!!! " Salah seorang senior memanggil seseorang di belakang ku.

Ketika aku menoleh, aku terkejut sekaligus senang.

Akhirnya aku bisa melihat pemuda itu lagi.

Dia berjalan ke meja kami.

Tapi kenapa dia memakai seragam pelayanan di sini?

Apa dia bekerja paruh waktu di sini?

Dan saat dia datang, dia berdiri tepat di sampingku.

Aku terus menatapnya dan aku masih melihat mata yang penuh rasa lelah itu.

" Tunggu! bukankah kau salah satu mahasiswa baru jurusan sastra? " Tanya salah seorang senior.

" Benarkah? Wah kebetulan sekali, kau tidak datang ke acara ini sebagai mahasiswa, tapi kau malah datang sebagai pelayan! Hahahaha...Mari bergabunglah sebentar bersama kami. " Sahut temannya yang lain.

" Maaf, aku harus kembali berkerja, kali bersenang-senang lah! " Ucapnya dengan wajah dingin itu.

" Eh tunggu dulu! " Senior itu menarik pundaknya.

Dia mengambil gelas di tangan ku dan memberikan padanya.

" Kasihan adik kecil ini sepertinya tidak bisa minum, kau bantu dia habiskan satu gelas ini, baru aku akan membiarkan mu pergi! "

Aku sedikit kesal dengan sikap mereka yang mulai merendahkannya.

Aku merebut kembali gelas ku "Aku akan meminumnya! " Tegas ku.

Tetapi temanku menahan gelas yang ada di tanganku.

" Bukankah kau tadi bilang jika tidak bisa minum, jadi biarkan teman ini membantumu untuk meminumnya. " Ucapnya sambil mengeser gelas itu.

Tanpa berfikir panjang, dia langsung menghabiskan segelas minuman itu.

' Tak '

Dia meletakkan gelas itu dengan keras di atas meja.

" Apa aku bisa pergi sekarang?! " Ucapnya dengan tegas.

" Hahaha... iya pergilah, semangat ya kerjanya! "

Para senior membiarkan dia pergi sambil menertawakannya.

Aku merasa khawatir padanya karena dia berjalan dengan terhuyung-huyung.

" Apa dia baik- baik saja? "

Acara pun kembali di lanjutkan.

Setelah hari mulai malam, semua orang membubarkan diri satu-persatu.

" Ayo kembali ke asrama! " Ajak temanku.

" Kalian duluan saja, aku masih ada urusan. "

Aku ingin menunggunya selesai dan memastikan keadaannya.

" Baiklah, cepat kembali, sebelum asrama di tutup! "

" Iya. "

Aku keluar dari sana dan menunggunya di depan pintu.

Tiba-tiba...

" Uwegh... Uwegh... " Dia muntah setelah keluar dari bar.

Saat aku akan membantunya, salah satu teman kerjanya menghampirinya terlebih dulu.

" Ya... Kim Soobin... Apa kau baik-baik saja? Kau ini, jika kau tidak bisa minum, untuk apa memaksa tadi! Sekarang lihat kau jadi seperti ini. " Temannya yang merasa khawatir terus mengomelinya.

" Aku tidak apa-apa, anda tidak perlu khawatir... Uwegh. " Ucapnya yang berusaha menenangkan temannya.

Saat itu aku langsung berlari mencari toko terdekat.

Aku membeli obat pengar dan beberapa air mineral juga makanan pedas untuk meredakan mabuknya.

Setelah itu aku bergegas kembali ke bar.

Namun saat sampai di sana, Aku melihatnya di bopong oleh seorang wanita.

" Kakak kenapa mabuk-mabukan, kan aku sudah melarang kakak! " Omel gadis itu.

Gadis itu terlihat sangat khawatir dengan keadaannya.

" Kakak tidak apa-apa, tadi hanya minum sedikit. " Sahutnya sambil tersenyum.

Aku tidak menduga jika dia bisa sehangat dan selembut ini pada seseorang.

Tapi kenapa dia bersikap sangat dingin padaku.

Aku tetap menghampiri mereka dan mberikan obat dan makanan-makanan tadi padadanya.

" Terima kasih kak. " Ucap gadis itu.

Aku pun segera kembali ke asrama.

Saat masuk ke kamar, teman-teman sekamarku sudah tertidur.

Aku meletakkan tas kemudian menyalakan lampu meja belajar ku.

Aku mengambil secarik kertas kecil dan juga bulpoint.

" Kim Soobin... "

Akhirnya aku bisa mengetahui namanya.

" Aku harus menamainya apa? "

Saat aku berfikir, sebuah ide muncul di benakku. Aku lagsung menulis nya dalam secarik kertas itu.

' Untumu Jiwa yang bersedih : Hari ini saat pertama kali melihatmu, aku dapat merasakan beban yang begitu berat melalui matamu, bagaimana caraku untuk menghilangkan dukamu itu? Ini menjadi misi ku sekarang, aku akan membawamu datang ke duniaku yang bahagia dan membuat mu tersenyum. '

Bersambung....

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

masih menyimak

2025-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!