Ketahuan Mengintip

* * *

Lima tahun kemudian

"Ayolah Vano ,kita lakukan sekarang, kenapa kamu selalu nolak aku ?" ucap wanita yang sedang merangkul seorang laki-laki yang berdiri di kaca jendela sedang melihat pemandangan di luar sana , nampak wanita itu sedang mengelus-ngelus dada manja dada bidang si pria yang dia panggil Vano.

Pria tampan itu tetap diam dan berdiri dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana formalnya, tidak merespon sedikitpun si wanita yang sudah menjelajahi tubuhnya itu .

*******

Didepan pintu ruangan itu pun, yang pintunya sedikit terbuka, ada seseorang yang tidak sengaja berada disana, secara tidak sengaja Zhia mau membuka pintu tersebut , maksud hati mau menemui salah satu rekannya, ternyata dia malah hampir salah memasuki ruangan tersebut, matanya tidak sengaja melihat sebuah adegan horor yang membiat Zhia penasaran, akhirnya Zhia diam membeku ketika melihat ada dua orang beda gender sedang melakukan sesuatu.

Iya... Dia adalah Zhia, saat ini Zhia sedang bekerja sebagai juru kamera di salah satu majalah Entertainment, niat hati ingin menemui sahabatnya bernama Harlan, malah nyasar keruangan itu.

Demi menyambung hidup, Zhia rela menjadi seorang reporter majalah tersebut yang sebenarnya dia samasekali tidak menyukai tentang hal itu.

demi anaknya Zhia rela melakukan apapun ,bahkan pergi jauh dari orang tua dan keluarganya asal bisa bertahan hidup dengan anak kesayangannya.

Kita kembali ke sela-sela pintu, saat ini dia sedang melihat ke dalam itu pun tidak sengaja , di dalam sana dia melihat wanita yang dia kenal ,dia adalah Winda salah satu foto model baru tahun ini , nampaknya si bintang baru itu sedang merayu sang atasan, yang terkenal dengan julukan bukan pria sejati.

'Wah berita hangat nih' gumamnya dalam hati.

Dengan semangat empat limanya, Zhia mengeluarkan sebuah kamera dari tas selempangnya lalu menghidupkan dan mengaturnya untuk membidik target di depan sana, secara dan diam-diam Zhia mulai merekam .

"Aaahhh, Van, apakah aku tidak cantik ? Apakah aku tidak menggairahkan ? Ayolah Van, aku akan memuaskanmu" ucapWinda dengan nada manjanya sambil meliuk-liukkan tubuhnya seperti cacing kepanasan di depan Vano.

"KELUAR" ucapan Vano lantang berteriak marah sambil mendorong wanita itu sampai jatuh tersungkur kelantai.

Braakk !

"Aahh, kamu keterlaluan sekali Vano, aduhh sakit sekali " ucap Winda tubuhnya mencium lantai dengan sangat keras hingga memetik .

Zhia sangat terkejut mendengar suara benda jatuh dari dalam sana, sayangnya dia tidak bisa melihat ke dalam dengan jelas, karena lampu penerangan di dalam sedikit gelap, Zhia hanya bisa melihat bayangan di dalam sana ,tapi meski terlihat samar Zhia tetap masih merekamnya.

Samar-samar Zhia melihat seperti perseteruan dua makhluk itu belum berakhir.

"Vano , apa kamu masih belum bisa melupakan wanita sialan itu" ucap Winda dengan nada sedikit kecewa karena Vano dari dulu sesalu menolaknya.

" Bukan urusanmu" ucap Vano ketus.

"Vano lihatlah aku sedikit aaja, aku udah cantik ,berkelas aku kurang apa sih Van? Ayolah Van, Aku pasti bisa membuatmu sembuh ,dan siapa memuaskanmu" ucapan wanita itu sambil mendekat ke arah Vano,memeluk pinggangnya dan berusaha untuk membuka gespernya.

Brakk !!

Kini Winda kembali terjatuh karena Vano kembali mendorongnya.

"Cukup Winda , keluar" sudah hilang kesabaran Vano untuk menahan amarah, dia sama sekali tidak menyukai perempuan itu entah kenapa padahal perempuan itu sangat sempurna.

Winda bangun lalu melangkah dan berdiri di depan Vano, dengan mata yang berkaca-kaca .

"Apakah kamu benar-benar tidak menginginkanku" ucapnya sambil berusaha untuk meraih lengan pria itu, namun Vani menepisnya kasar.

"Jagalah harga dirimu" ucapkan Vano sambil senyum mengejek .

Winda menghentakkan kakinya, tak jarang Vano mengatainya seperti itu.

"Aku tahu ,kamu itu bukanlah seorang pria, sayang sekali" ucap Winda berani

"KELUARRR" kembali pria itu berteriak keras.

Teriakannya sudah seperti candu nikotin bagi seorang Vano si CEO arogan, yang sering digosipkan dengan julukan bukan seorang pria, meskipun banyak orang yang menghinanya tetapi dia tetap mempertahankan postur tubuhnya ,sikap tenang dan berwibawa nampak jelas di raut wajahbtampan dan menawan, namun sikap kejam dan arogannya membuat para bawahannya takut dan tunduk.

Winda Terisak, sambil merapikan pakaiannya lalu mengambil tas miliknya hendak keluar dari ruang ker

"Oke aku akan pergi, Maaf kalau aku berlebihan dan mengganggumu" setelah mengatakan itu Winda pun berlalu keluar .

Zhia yang melihat ada orang mau keluar dari ruangan tersebut, buru-buru dia sembunyi di salah satu pot bunga dekat pintu tersebut, setelah yakin Winda menjauh, dia pun kembali mengintip di sela pintu yang kebetulan tidak tertutup rapat seperti tadi .

Zhia melihat ke dalam ruangan tersebut, ternyata pria itu sedang duduk tegak di kursi kebanggaannya, sambil menyandarkan tubuhnya dan menatap langit langit ruangannya.

'Tuan Vano,... aahh iya, banyak orang yang mengatakan kalau dia itu CEO kejam' batinnya.

"Masuklah"

Zhia terkejut mendengar suara Bariton dari arah dalam ruangan itu, Zhia bingung lalu mencari asal usul suara tersebut, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak melihat satu sosok pun disana.

"Hei kamu cepat masuk, kamu yang ngintip di depan pintu, masuklah"

Seketika Zhia terlonjak kaget, jantungnya berdetak kencang saking kagetnya kalau yang dipanggil Vano dari tadi itu adalah dirinya.

Zhia dengan susah payah menelan salivanya, tak menyangka, jiwa kekepoannya saat ini akan menimbulkan masalah karena telah kepergok ngintip

'Ya Tuhan.. Kenapa sampai ketahuan sih, aduhh Zhia padahal gelap gini tapi masih ketahuan, gimana ini' batin Zhia panik sendiri, sambil mematikan kameranya.

Vano sedikit geram karena yang dipanggilnya itu hanya diam saja dibalik pintu, tiba-tiba Vano, bangun dari duduknya dan menghampiri pintu itu, lalu secepatnya dia membuka pintu tersebut sampai terbuka lebar.

Vano pun bisa melihat seseorang ynag sedang berdiri membelakanginya sambil mondar mandir seperti seorang suami yang sedang menunggu istrinya mau melahirkan .

"KAU"

Zhia terlonjak kaget saat ada suara bariton dibelakangnya, sedikit-sedikit Zhia berusaha menoleh untuk melihat pemilik suara tersebut yang menurutnya suara itu sangat menenangkan hatinya, tidak seperti yang Zhia dengar tadi saat masih didalam ruang kerja pria itu.

Zhia dan Vano kini saling berhadapan, keringat dingin mulai membasahi kening Zhia, takut kalau Zhia akan dikuliti saat ini juga karena telah mengintip pria itu.

bersambung ........

***

Gimana rasanya ya kalau lagi ngintip tahunya ketahuan , mau menghilang atau sembunyi di lubang ?

Terpopuler

Comments

d.stywn

d.stywn

Saya suka nih

2023-11-11

0

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ingin memutar waktu kk kalo bisa di saat dimana dia belum ngintip end dengar juga🤣😭 gali lubang mana sempat lagi yah jebol lah lantenya 🤣/Facepalm/

2023-10-14

4

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅit𖤐~น่ารัก

ciee rupanya CEO cwo yg tidur sama si Zhia, ehem hidup bahagia dh tuh endingnya /Slight//Proud//Facepalm/

2023-10-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!