Episode 5

Sekarang Xavier dan Oliv duduk di sofa depan tv, mereka duduk bersebelahan dengan posisi yang sangat dekat, Oliv terlihat gugup sendiri, sedangkan Xavier? Dia terlihat biasa saja

"Ka eumm bi..bisa geser dikit ga" Kata Oliv gugup. Xavier menyeringai dia sadar Oliv sedang gugup

Bukanya bergeser pria itu malah memeluk Oliv dengan kepala yang dia tenggelamkan di leher Oliv. Bisa Oliv rasakan hembusan nafas Xavier di lehernya, itu membuat Oliv geli sendiri ia belum pernah berada di posisi ini, dan aneh nya tubuhnya seolah menerima perlakuan itu

"Emang kenapa hmm?" Tanya Xavier dengan suara beratnya

Oliv ingin mendorong Xavier agar pelukan nya terlepas, tetapi urung ketika mendengar suara si pria

"Biarkan seperti ini dulu, sebentar saja" Katanya. Oliv tak membalas ucapannya, ia hanya diam saja dan matanya melihat kearah siaran tv tanpa memperdulikan Xavier

10 menit berlalu, posisi tak berubah, Xavier masih memeluk Oliv dan Oliv masih setia melihat ke arah tv tetapi tangannya mengelus kepala Xavier, entah refleks atau apa Oliv pun tak menyadari nya. Seketika keduanya di kagetkan oleh suara pekikan seseorang

"Asekk udh pelukan aja nih" Pekik Raka yang tiba - tiba nonggol dan diikuti Gio dan Kenzo

Oliv yang kaget refleks mendorong Xavier, tetapi Xavier menahannya dan malah menyembunyikan wajah Oliv di dada bidangnya. Xavier tidak mau teman - temannya melihat wajah Oliv yang memang tidak menggunakan kacamata, ya meskipun teman - temannya sudah pernah melihat Oliv tanpa kacamata dan Xaviera tak mau sampai kecolongan lagi, cukup Xavier saja yang boleh menikmati wajah cantik Olivnya

"Ck! Bisa ga pencet bel dulu, jangan asal masuk" sinis Xavier

"Ah elah, biasanya juga langsung masuk aja tuh, Lo nya aja yang keasikan Ampe ga denger kita masuk" Cerocos Gio

Xavier tak memperdulikan ocehan temannya itu, dia malah mengecup dahi Oliv membuat teman - temannya memutar bola matanya malas

"Kamu istirahat dulu di kamar ya, aku mau ngobrol bentar sama temen-temen aku" bisik Xavier di telinga Oliv

Oliv tak menjawab ia hanya mengangguk saja kemudian ngacir ke dalam kamar, Oliv malu, dia seperti pergok mesum sama warga padahal engga ngapa ngapain. Xavier terkekeh melihat tinggkah Olivnya yang sangat menggemaskan

"Pagi - pagi mata gue udah ternodai melihat adegan romantis" celetuk Gio

"Sirik aja Lo jomblo" kata Raka

"Heh gue ga jomblo"

"Iya iya ga jomblo, tapi gagal move on"

"Sialan" umpat Gio kemudian menoyor kepala Raka

"Ehemm"

Deheman itu menyudahi perdebatan mereka, dapat mereka berdua lihat, tatapan tajam Xavier kepada mereka, dan mereka hanya menyengir bodoh

"Jadi gimana?" Tanya Xavier dengan tangan yang di silangkan di dada

"Seperti kata gue semalam, preman itu suruhan Gabby!" Seru Raka

"Ya, dia gak terima dan menuduh Oliv melaporkan perundungan yang dia lakukan" Jelas Gio

Xavier mengangguk,"Hukuman apa yang pantas?" Tanya Xavier

"Skandal." Celetukan Kenzo mengalihkan atensi ketiganya.

Xavier terlihat menyeringai, sedangkan Raka dan Gio merasakan bulu kuduk nya merinding. Mereka berdua tau, jika sudah Kenzo yang berbicara pasti akan ada pertunjukan yang menyenangkan, tetapi sebuah kesialan bagi target nya

Kenzo membuka laptopnya yang dia bawa, kemudian membuat sebuah akun anonim dengan keamanan tinggi, jadi tidak akan ada yang bisa mendelete akun tersebut kecuali dirinya sendiri

"Kasih shock terapi aja dulu" Ucap Xavier. Kenzo mengangguk saja sebagai jawaban

Dapat mereka lihat, di layar laptop tersebut banyak bukti tentang skandal Gabby, mereka bertiga tak heran karna Kenzo adalah sang alhi IT

"Gila, murahan juga ya si Gabby!" Seru Gio

"Hmmm mau tua atau muda di embat" kata Raka

"Jijik gue, minimal lawan mainnya yang ganteng lah buka pria tua perut buncit begitu"

"Mana bisa milih, yang penting bayar aja udh mau tua atau muda"

"Heh mana ada dia butuh duit, dia tajir tolol" Gio menabok lengan Raka gemes

"Dia gak di bayar," Ucap Kenzo

Xavier menganggukkan kepalanya "Hyperseks"

"Gila gila jadi dia ngasih cuma cuma tubuh nya tanpa bayaran" Heboh Raka

"Yang penting hasrat terpenuhi, kaga penting soal bayaran mah"

"Mending jal*ng ya, di bayar"

"Kali aja Lo mau coba, Lumayan geratisan" Ucap Gio kepada Raka

"Ogah, gue takut tertular penyakit. Ular gue mah kusus buat bini gue aja nanti" Gio tertawa terbahak bahak mendengar jawaban Raka. Kenzo memandang Xavier, Xavier mengangkat sebelah alisnya

"Foto aja?" Tanya Kenzo kepada Xavier

"Yang ringan aja dulu, ini masih peringatan" Jawab Xavier

"Jadi gimana?" Tanya Gio yang tak paham

"Kita kasih shock terapi dengan sebar foto dia dengan beberapa pria di club, ini peringatan buat dia, kalo dia buat ulah lagi bakal aja kejutan yang lebih besar" Jelas Raka

Hening. Tak ada percakapan apapun lagi yang ada hanya suara ketikan keyboard

"Done!" Kenzo berucap setelah menyelesaikan pekerjaan nya. Kenzo membereskan laptopnya, mereka minus Xavier bersiap untuk pergi ke sekolah

"Ga sabar gue, seheboh apa sekolah saat ini"

"Pasti heboh banget, apalagi ini most wanted gril"

"Eh Lo kenapa kaga sekolah?" Tanya Raka pada Xavier

"Sengaja" Jawab Xavier cuek

"Alah kaga tau aja Lo, dia itu lagi mencuri kesempatan dalam kesempitan. Sengaja doi nahan Oliv di apartemennya biar bisa berduaan" Julid Gio

Xavier mendengus malas, Raka sudah tertawa sedangkan Kenzo dia hanya tersenyum tipis

"Sana pergi" Usir Xavier

"Awas vier kelepasan nanti gue jadi uncle lagi" Setelah selesai mengatakan itu, Gio langsung lari keluar apartemen dengan tertawa terbahak bahak diikuti Raka dan Kenzo

Setelah kepergian teman - temannya, Xavier masuk ke dalam kamar menemui Oliv. Dapat Xavier lihat, Oliv sedang duduk di pinggir ranjang dengan buku di tangan nya. Xavier menghampiri Oliv dan duduk di sisinya

"Baca apa hmm?" Tanya Xavier lembut

"Eh ini kak, aku baca buku yang ada di nakas. Maap asal ngambil gak bilang dulu" Oliv menundukkan kepalanya dan memainkan jarinya, Oliv takut Xavier akan marah karena sembarangan menyentuh barang miliknya

"Gak papa, kamu bebas mau ngelakuin apa aja disini" kata Xavier mengusap lembut rambut Oliv

"Kamu bosen?" Tanya Xavier

"Gaimana kalo kita nonton film?" Ajaknya. Oliv mengangguk antusias

Mereka nonton di dalam kamar, dengan lampu yang sengaja di matikan. Mereka sepakat untuk menonton film bergenre romance

Ketika sedang menonton, Oliv tiba tiba teringat soal kacamata pemberian Xavier

"Kak" panggil Oliv

Xavier mengalihkan pandangan nya kepada wajah cantik milik Oliv

"Eumm ka sorry, kacamata pemberian kakak pecah" cicitnya pelan. Oliv di buat tak enak hati, pemberian Xavier rusak dalam waktu 1 hari

Xavier tersenyum kecil mendengar penuturan Olivnya, "Gak papa, yang penting kamu nya ga ada yang luka"

"Nanti kita beli lagi kacamata nya, jangan kawatir"

Oliv di buat binggung oleh perlakuan Xavier, rumor yang ia dengar di sekolah berbanding terbalik dengan apa yang ia alami

Kagak tau aja Oliv kalo Xavier begini cuma buat Oliv doang!

Keduanya kembali menonton, tiba - tiba muncul adegan ciuman. Entah siapa yang memulai kini keduanya telah berciuman

Setelah 5 menit mereka berciuman, Oliv memukul pelan dada Xavier, Xavier yang paham pun melepaskan ciuman tersebut memberi ruang kepada Oliv untuk menghirup udara

Setelah nafasnya kembali normal, Oliv baru menyadari situasi dan merutuki kebodohan nya yang tak bisa mengontrol diri, Oliv mengigit bibir bawahnya kebiasaan yang selalu dia lakukan ketika sedang gelisah. Ingin sekali Oliv menghilang sekarang!

Tanpa Oliv sadari kelakuan nya itu membuat sesuatu dalam diri Xavier bangkit

****!

Xavier merasa di bawah nya mulai sesak

"Aku ke kamar mandi sebentar" pamitnya. Xavier langsung menuju ke kamar mandi, dia butuh pelepasan sekarang!

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

baru gitu doang xavier udah on..

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!