Episode 4

"kak Xavier" lirih Oliv

"Sstt kamu tenang oke" ucap Xavier

"Aku akan membereskan orang - orang itu terlebih dahulu, sekarang pejamkan matamu dan tutup telinga nya" titah Xavier

Saat Oliv sudah menuruti perintah nya Xavier menghampiri ketiga preman itu dan terjadi lah baku hantam 1 vs 3

Ketiga preman itu dengan cepat bisa Xavier tumbangkan, ck ternyata tampang serem Bade gede tapi lemah batin Xavier

"Kau ingin merampoknya?" Tanya Xavier mencengkram dagu salah satu preman

"Apa urusanmu bocah, kau menganggu pekerjaan kami"

"Ya lebih baik serahkan saja wanita itu, kami tidak mempunyai urusan dengan mu" mendengar itu rahang Xavier mengeras

"Kau---" geram Xavier

     Bughh

     Bughh

     Bughh

Xavier memukuli kembali ketiga preman tersebut, sungguh dia sangat marah. Apa katanya? Menyerahkan Olivnya? Ck ck ck dalam mimpi saja

Xavier terus memukuli ketiganya meluapkan semua emosinya apalagi ketika melihat ekspresi Olivnya sangat ketakutan, mengingat itu emosi nya kembali naik. Namun di hentikan oleh teriakan salah satu sahabatnya yang datang dengan beberapa bodyguard, memang sebelumnya Xavier menghubungi ketiga sahabatnya

"Berhenti memukulinya bodoh, Oliv sedang ketakutan lebih baik kau membawa nya pergi dari sini" teriak gio. Gio sungguh tidak habis pikir pada sahabatnya, gadisnya sedang ketakutan dia malah memukuli preman yang sudah tak sadarkan diri

Xavier tersadar, Olivnya sedang ketakutan di pojokan sana. Untung saja Xavier menyuruh nya memejamkan mata nya jadi Oliv tak melihat betapa gilanya Xavier ketika sedang mengamuk

"Bawa dia pergi dari sini, kau harus menenangkan nya mungkin dia shock" ucap Raka

Xavier menghampiri Oliv kemudian menggendong nya ala bridal style

"Bereskan" titah Xavier kemudian berjalan menuju mobilnya

Di dalam mobil Oliv tertidur mungkin karena kelelahan, Xavier membawanya ke apartemen miliknya dia tak mau mengambil resiko jiga mengantarkan Oliv ke rumah nya, bagaimana jiga komplotan preman itu datang ke rumah Oliv? Xavier tak bisa membayangkan itu

Sesampainya di apartemen Xavier menyuruh maid menggantikan baju Oliv, tak mungkin Xavier yang menggantikan nya sendiri, hey Xavier tak sekurang ajar itu

Xavier masuk kamar dan duduk di pinggir ranjang setelah maid memberi tau dia sudah selesai mengganti kan pakaian Oliv. Xavier terus memperhatikan wajar Oliv yang tertidur pulas dan mengelus kepala Oliv sesekali mengecup keningnya.

*Drrtt*

   Drrtt

Xavier menghentikan elusan nya dia melihat layar siapa yang menelepon nya dan ternyata Kenzo, Xavier pun mengangkatnya

"Hmmm" dehem Xavier

"Mereka orang suruhan, bukan perampok" 

"Siapa?" Tanya Xavier

"Gabby" jawab Kenzo. Di sebrang sana Raka terlihat kesal mendengar percakapan simple itu kemudian merebut ponsel Kenzo dan menjelaskan kepada Xavier

"Pas kita mau laporin mereka kepolisi mereka bilang kalo mereka cuman disuruh sama gadis remaja namanya Gabby,"

"Kaya nya gabby mikir Oliv penyebab dia di marahin bokapnya dan di skorsing, gabby mikirnya oliv ngadu jadi dia mau buat pelajaran" jelas Raka

"Soal ini nanti kita bicarin lagi"

Tutt

Xavier memutus sambungan tersebut, memejamkan matanya tangan nya mengepal erat. Xavier melepaskan bajunya kemudian naik ke atas ranjang dan masuk ke dalam selimut. Sudah kebiasaan nya jika tidur Xavier tak pernah memakai baju

"Aku akan membuat mu selalu bahagia" bisik Xavier. Xavier memeluk oliv erat kemudian menyusul nya ke alam mimpi

* * *

"Eunghhhh" Lenguhan keluar dari bibir mungil milik Oliv kemudian mengucek matanya, Oliv tersentak saat ada sebuah tangan kekar yang menahan tangan nya yang sedang mengucek matanya

"Jangan di kucek nanti perih" terdengar suara berat seorang pria, Oliv mengalihkan pandangan nya matanya melotot ketika melihat seorang pria di samping nya dan seketika Oliv sadar, ini bukan di dalam kamarnya!

"Kenapa hmm" Bisik Xavier

"Ke...kenapa aku berada di sini, iii..ini dimana" Ucap Oliv terbata bata

"Kamu berada di apartemen ku, tidur lah ini masih terlalu pagi" Xavier mengeratkan pelukannya dan kepalanya mendusel dusel di cekuk leher Oliv

"Ka jangan seperti ini" kata Oliv yang baru menyadari posisi mereka, Oliv mengigit bibir bawahnya otak nya mulai traveling ketika melihat Xavier bertelanjang dada dan baju yang ia pakai terasa berbeda dari kemarin

Xavier yang paham akan pikiran Oliv menyinggungkan senyum tipis

"Tenanglah kita tak melakukan apapun, hanya tidur saja" Ucap Xavier

Mendengar itu Oliv bernafas lega "Kak aku mau pulang"

"Ini masih pagi Oliv"

"Tapi---" Ucapan Oliv terpotong oleh Xavier

"Bagaimana jika rumah mu di awasi oleh komplotan preman kemarin?" Xavier menakuti Oliv

"Mending kamu disini dulu saja Oliv, rumah mu masih belum aman"

"Baiklah" putus Oliv

"Eumm kak terimakasih sudah membantu ku kemarin" Ucap Oliv

"Anything For you sayang" Xavier berbisik di akhir kata

Deg

Oliv salah tingkah, menurut nya ini diluar prediksi BMKG.

"Segeralah mandi bajunya sudah aku siapkan, hari ini tidak perlu sekolah kamu istirahat saja" kata Xavier mengusap pucuk kepa Oliv

Oliv tak bisa menahan salting nya lagi dia buru buru lari menuju ke kamar mandi, dia tak mau Xavier melihat mukanya yang memerah padahal Xavier sudah sudah melihat nya

Xavier terkekeh melihat tinggkah Oliv nya itu "Ahh kitten ku sungguh menggemaskan"

"Ingin rasanya aku mengurungnya disini untuk diriku sendiri" Xavier menggelengkan kepalanya mendengar ucapannya sendiri sungguh dia berubah menjadi gila, Xavier tau rasa cintanya sudah bercampur dengan obsesi tapi dia selalu menahan keinginan gilanya itu, dia ingin mendapatkan Oliv nya dengan cara sehat. Padahal setiap hari dia selalu mempunyai pikiran ingin menculiknya dan mengurungnya agar dirinya terus bersamanya

Xavier buru buru menuju ke kamar mandi yang ada di kamar sebelah ketika pikiran pikiran gilanya mulai bermunculan, apalagi sekarang dia sedang berdua saja bersama Oliv. Dia tidak mau membuat Olivnya ketakutan

Kini keduanya telah selesai mandi, Xavier membawa Oliv menuju ke meja makan. Xavier mengoleskan selay coklat kedalam roti kemudian memberikan nya kepada Oliv tak lupa Xavier memberikan susu kotak rasa pisang kepada Oliv

Oliv melihat ke arah Xavier dengan pandangan sulit diartikan

"Roti selay cokelat? Susu pisang?" Tanya Oliv

Xavier gelagapan dia seperti maling yang tertangkap basah, dia harus segera mencari alasan!

"Ahh ini kebetulan selay yang lain nya habis, hanya tersisa coklat saja. Dan susu pisang ini aku penasaran rasanya jadi membeli beberapa kotak" Kilahnya

Oliv mengangguk nganggukan kepalanya, mungkin ini cuma kebetulan saja pikirnya

Xavier bernafas lega karena Oliv mempercayai alasannya, Xavier belum siap jika harus ketahuan secepat ini dia masih takut jika mendapat penolakan

"Terimakasih kak" Ucap Oliv dengan senyum manis nya

Xavier yang gemes mengacak rambut Oliv dan membalas senyumannya dengan senyum yang tak kalah manis

"Makanlah" Titah Xavier

Ketika mereka sedang makan tiba tiba ponsel milik Xavier berdering

     Drrtt

     Drrtt

"Habiskan sarapan nya, aku mengangkat telfon sebentar" kata Xavier di jawab anggukan kepala oleh Oliv

Xavier berjalan menuju balkon kemudian mengangkat panggilan nya

"Hmmm" Dehem Xavier

"Kita perlu bicara, ini soal semalam. Gue juga ada beberapa bukti tentang Gabby" kata pria di ujung sana

"Sebelum berangkat sekolah ke apartemen gue dulu"

"Ya sebentar lagi kita berangkat ke apartemen Lo"

"Hmmm"

     Tutt

Xavier memutuskan panggilan tersebut dan berjalan masuk menghampiri Oliv kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!