Episode 3

Xavier duduk di balkon apartemen nya menikmati Langi malam yang entah kenapa hari ini sangat banyak bintang. Pikiran nya tertuju pada kejadian siang tadi, dia sangat marah Olivnya terluka tetapi karena kejadian itu dia bisa dekat dengan Olivnya. Haruskah dia bersyukur Olivnya terluka? Karena kejadian tadi siang dia bisa berdekatan dengan Olivnya, bahkan dia sampai memeluknya! Xavier tertawa kecil

"Ternyata kamu masih sama cantiknya seperti dulu" kini pikiran Xavier tertuju ketika dia berusia 14 tahun

  Flashback

Xavier berumur 14 tahun pergi dari rumah malam hari secara diam - diam, dia sedang merajut kepada kedua orang tua nya menurut nya keduanya sangat egois selalu melakukannya apapun sesuka hati tanpa memikirkan dirinya

     Xavier berjalan kearah pantai tanpa membawa apapun bahkan uangpun dia tidak membawanya, Xavier duduk di pinggir pantai bersandar pada pohon melihat hamparan laut. Xavier memegang perutnya yang terasa lapar, dia tidak sempat makan malam dan itu adalah bentuk pemberontakan nya

     Tiba - tiba datang seorang gadis cantik menggunakan baju piyama motif  kartun dengan rambut yang dikucir dua dan mengenakan bando, kesan pertama yang Xavier lihat sangat imut. Gadis itu duduk di samping nya

"Aku lihat dari tadi kamu memegangi perutmu, apa kamu lapar?" Tanya gadis itu

"Ya aku lapar" jawab Xavier seadanya

     Tiba tiba gadis itu memberikan sebungkus roti coklat dan susu kotak rasa pisang

"Makanlah, ini lumayan untuk mengganjal perut mu" kata gadis itu

"Terimakasih" Xavier meneriaki roti dan susu tersebut kemudian memakannya dengan lahap sia sungguh lapar sekali

     Gadis itu tersenyum manis melihat Xavier memakan pemberian nya dengan lahap

"Namaku Oliv, nama kamu siapa?" Tanya gadis itu yang bernama Oliv. Ya Oliv

"Namaku Bastian kamu bisa memanggil ku kak Tian" jawab Xavier. Ya panggilan Tian hanya untuk keluarga nya saja entah kenapa Xavier memperkenalkan nya dengan nama tersebut

"Baiklah kak Tian" kata oliv tersenyum manis

"Sedang apa kak Tian disini malam - malam" tanya Oliv

"Aku sedang menenangkan diriku" jawab Xavier

"Hmmm disni memang sangat menenangkan, aku selalu kesini untuk melihat bintang" kata oliv

"Aku lelah, aku ingin seperti anak pada umumnya, bermain bersama teman teman bukan disuruh untuk membaca buku tebal yang membuat ku sakit mata" Xavier itu anak intovert tapi entah kenapa dia seperti ingin bercerita kepada gadis ini

"Aku bahkan tidak mempunyai teman, waktuku di habiskan untuk membaca buku"

"Kalo begitu bisakah aku menjadi temanmu kak?" Tanya Oliv memegang tangan Xavier dan menatapnya penuh harap

     Xavier mengerjapkan matanya, ini pertama kali dia di sentuh lawan jenis yang bukan keluarga

"Baiklah mulai sekarang kau temanku" Xavier tersenyum mengusap kepala gadis itu

     Mereka berdua mengobrol bercanda kemudian tertawa, Xavier yang biasanya kaku kini di hadapan gadis ini dia bisa mengekspresikan dirinya. Karena sudah sangat malam Oliv berpamitan untuk pulang

"Kak aku pulang dulu ya, kak Tian jangan pulang terlalu larut nanti kedua orang tua kak Tian khawatir. Sampai bertemu lagi kak Tian dadah" Oliv pergi meninggalkan Xavier sambil melambaikan tangan nya

     Dan sejak saat itu Xavier selalu mengunjungi pantai tersebut hampir setiap hari tetapi dia tak berjumpa lagi dengan Olivnya

Flashback off

Xavier tersenyum mengingat pertemuan dengan Olivnya. Banyak pertanyaan di benak nya, kemana Olivnya selama ini? Dan apa yang terjadi kepada Olivnya? Kenapa Olivnya jadi berpenampilan seperti ini? Tetapi Xavier tetap mengenali nya. Ingin sekali Xavier menanyakan kemana saja Olivnya selama ini tetapi dia tak mempunyai keberanian, Xavier tak siap bila mendengar fakta bahwa Olivnya tidak mengingat nya. Lebih baik dia seperti ini saja dan mendekati nya secara perlahan

Tiba - tiba Xavier ingin menghubungi Olivnya, dia masuk ke kamar dan mengambil ponsel nya dan mengirim pesan kepada Olivnya

Xavier

 Haii, ini aku Xavier. Kacamata yang aku kirimkan sudah sampai?

Oliv yang saat ini sedang mengetik novelnya di laptop mendengar suara pesan masuk. Dia melihat pesan masuk itu dari Xavier seketika menurunkan laptop di pangkuannya dan senyam senyum sendiri

Olivia

Sudah kak, terimakasih. Eumm berapa aku harus mengganti nya? Ini terlihat sangat mahal

Oliv senyam senyum sendiri ketika membalas pesan dari Xavier, hey Oliv ini wanita normal wajar saja kalo dia mengagumi Xavier yang tampan itu. Sedang asik melamun Oliv di kagetkan oleh suara dering polselnya

Drrtt ... Drrtt

Melihat Xavier yang menghubungi nya Oliv salting brutal dia guling guling tak jelas kemudian mengangkat nya

"Halo" terdengar suara Xavier dari sebrang sana

"Halo ka"

"Kamu tidak perlu membayar apapun Oliv, tapi sebagai gantinya besok kita makan malam bersama" 

"Bagaimana kalo makan malam nya dirumah ku saja kak?" Saran Oliv

"Boleh, besok malam aku akan kerumah mu"

"Bagaimana dengan lukamu? Apa masih sakit?" Tanya Xavier

"Masih sedikit ngilu kak hehe"

"Besok jangan masuk sekolah jika masih sakit, jangan terlalu memaksakan diri"

"Besok pasti sembuh ko, kakak tenang saja"

"Baiklah, cepatlah tidur tak baik tidur terlalu larut tak baik untuk kesehatan"

"Eumm.. aku akan tidur sekarang, selamat malam kak."

"Selamat malam juga Oliv, mimpi indah"

     Tut

Sambungan terputus, Oliv merebahkan diri di kasur dia ingin segera tertidur. Dia bahkan sampai lupa dengan acara menulis di laptopnya saking excited nya

Sedangkan di sebrang sana Xavier tak henti hentinya tersenyum. Xavier sangat bahagia hari ini, ahh dia tak sabar menunggu besok untuk eum.. kencan dengan Olivnya

* * *

Pagi telah tiba Oliv memutuskan untuk berangkat ke sekolah keadaan nya sudah membaik cuma paha Oliv masih aga linu, tapi itu tak menyurutkan semangatnya pagi ini untuk pergi ke sekolah

Seperti biasa keadaan kelas masih sepi hanya ada beberapa orang saja dan di mejanya sudah ada kotak bekal berisi roti coklat dan susu pisang

Tak lama Citra datang dan duduk di sebelah nya

"Kenapa kamu masuk sekolah? Emang udah baikan?" Tanya Citra

"Eumm..aku udah baikan ko mangkanya berangkat sekolah"

"Nih makan" Oliv menyodorkan kotak berisi roti itu

"Aku udah sarapan" tolak nya

"Tumben kamu sarapan"

"Lagi pengen sarapan nasi goreng" kata Citra

Pelajaran pun dimulai Citra dan Oliv fokus kepada buku mereka masing-masing Hingga tak terasa 3 jam sudah berlalu, bel istirahat berbunyi

Sama seperti yang lainnya Citra dan Oliv menuju ke kantin untuk mengisi perutnya di perjalanan mereka mengobrol hal hal yang random. Sampai di kantin mereka memesan makanan dan memilih duduk di meja paling pojok. Mereka makan dengan tenang sesekali mengobrol

Sedangkan di sebelah barat kantin seseorang gadis tengah menatap ke arah olliv dengan mengepalkan tangan nya, gara gara Olivia dia dimarahi habis-habisan oleh Daddy nya. Siapa lagi kalo bukan Gabby

"Tunggu pembalasan gue Olivia sialan" desis nya. Di otaknya Gabby mulai menyusun rencana licik nya

Sebelum waktu istirahat

Gabby dan Gauri di panggil ke ruang BK dan disana sudah terdapat orang tua mereka masing - masing

"Apa yang lagi yang kamu perbuat Gabby?" Bentak daddy gabby

"Gabby tidak melakukan apapun dad" jawabnya menundukkan kepala. Dia sangat takut ketika sang Daddy sudah marah

"Tidak melakukan apapun katamu? Kamu membully siswi sampai terluka parah, apalagi dia siswi berprestasi di sekolah ini. Dan kamu bilang tidak melakukan apapun, terus ini siapa huh?" Daddy Gabby memperlihatkan rekaman vidio ketika gabby dan Gauri sedang menyeret seseorang

'Olivia' batin gabby. 

"Siapa yang mengajarimu seperti ini? Daddy tak pernah mengajarkan mu untuk merundung seseorang"

"Hari ini kamu masih bersekolah, mulai besok masa skorsing kamu di mulai"

Seperti biasa Daddy gabby akan menyelesaikan masalahnya menggunakan uang dan kekuatan nya, tetapi kali ini putri semata wayangnya tak bisa menghindari hukuman

Kembali ke sisi sekarang

Waktu pulang sekolah telah tiba Oliv dan Citra akan berangkat menuju ke tempat mereka bekerja, sebentar Citra sudah melarang Oliv untuk bekerja tapi Oliv ngotot dan dia mengatakan sudah tidak baik baik saja, keras kepala memang!

Oliv bekerja dengan semangat apalagi sekarang akhi bulan dan sebentar lagi akan gajian, itu yang membuat Oliv bersemangat. Meskipun paha nya kadang ngilu tetapi Oliv masih bisa menahan nya

Waktu terus berlalu kini waktunya para pegawai pulang ke rumah masing - masing, Oliv berjalan menuju kearah motor nya dan pergi meninggalkan cafe, seperti biasa di pertigaan Citra dan Oliv berpisah. Oliv melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan tanpa Oliv sadari ada satu mobil mengikuti nya. Di jalan yang lumayan sepi tiba tiba mobil menyalip dam memalang jalan Oliv, Oliv memberhentikan motor dan dan melihat ke arah mobil tersebut dan keluar lah 3 pria berbadan besar persis seperti preman atau mungkin memang preman

Oliv ketakutannya melihat 3 pria itu menghampiri nya

"Ayo ikut kami kalo tidak mau kami akan menyeretmu secara paksa" ucap salah satu di antara mereka

Mendengar mereka akan menyeret nya tanpa pikir panjang Oliv masuk ke dalam gang yang ada di pinggir nya. Oliv terus berlari sekuat mungkin meskipun paha nya terasa sangat sakit dia tidak mau menyerahkan diri pada preman itu

Namun sial ternyata gang itu buntu, Oliv semakin ketakutan melihat salah satu pria berjalan menuju ke arah nya. Pria itu memegang tangan Oliv Dann.....

"Ahhhhkkkkk" tiba tiba Oliv berteriak kesakitan memegang kepala nya yang berdenyut kala kilasan kilasan kejadian yang ingin Oliv hapus dari ingatan nya seperti kaset rusak

Sedangkan di sisi lain Xavier baru saja tiba di cafe tempat Olivnya Bekerja, tetapi cafe tersebut sudah tutup yang berarti semua pegawai sudah pulang. Tak biasa nya Xavier telat datang seperti ini, biasanya sebelum cafe tutup Xavier sudah berada di sana memantau Olivnya dan mengikuti nya sampai kerumah , Xavier hanya ingin memastikan Olivnya selamat sampai rumah.

Xavier melajukan mobilnya ke arah rumah Oliv tapi sedari tadi perasaan nya tak enak, di jalan yang sepi Xavier melihat motor Oliv terparkir di pinggir jalan. Xavier panik dia takut terjadi sesuatu pada Olivnya, Xavier turun dari mobilnya dan berniat mengecek gang yang ada di samping nya.

Xavier berjalan memasuki gang tetapi gang itu, tetapi terlihat seperti tidak ada tanda-tanda orang disana, disaat Xavier berbalik badan akan meninggalkan gang itu terdengar suara teriakan.

Jantung Xavier berdetak dua kali lebih cepat, Xavier lari menuju ke arah sumber suara, dan sesampainya disana betapa kagetnya Xavier melihat Olivnya meringkuk memegangi kepalanya dan tiga preman di hadapannya. Xavier lari ke arah oliv yang akan di tarik oleh salah satu preman itu, kemudian memberikan mereka bogem mentah

Bugh... bugh... bugh

Xavier menghampiri Oliv yang meringkuk ketakutan kemudian memeluknya, Oliv yang kaget akan berteriak di urungkan niat nya ketika mendengar suara bisikan lembut

"Tenang sayang, sekarang kamu aman bersamaku" bisik Xavier kemudian menciumi kening Oliv untuk sedikit membuat nya lebih tenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!