Episode 2

Pagi ini Oliv berangkat sekolah seperti biasa, tidak ada drama kesiangan. Sesampainya di kelas masih terlihat sepi hanya ada 5 orang di dalam kelas termasuk dirinya, Oliv berjalan menuju kursi nya dan dapat Oliv lihat di mejanya ada sebuah kotak bekal dan Oliv sudah tau isinya apa, yaitu roti selai cokelat dan susu pisang, Dan itu adalah kesukaannya. Para murid penghuni kelas 11 IPA 1 sudah tidak asing lagi karna hampir setiap hari selalu ada yang meletakkan bekal di meja Oliv, entah kapan waktunya si misterius itu menaruh bekal di mejanya, mungkin subuh maybe

Susadah 1 semester si misterius itu menaruh bekal di mejanya, pokonya dari awal Oliv masuk kelas 11 dan sekarang sudah semester 2. Sampai saat ini Oliv tidak tau siapa yang selalu menyimpan bekal di mejanya, awalnya Oliv takut dan tidak memakan nya tapi seiring berjalannya waktu Oliv menerima nya dan sampe sekarang dia gak kenapa Napa, yang ada dia dia hemat uang karena jarang membeli sarapan

Saat Oliv sedang memakan sarapannya Citra datang kemudian duduk di sebelah Oliv

"Dari si misterius?" Tanya Citra

Oliv mengangguk "Iya, kalo bukan dari dia dari siapa lagi?" Oliv menyodorkan kotak itu ke hadapan Citra "Makan, tenang sekarang ada 4 kok jadi kita 2 2"

Oliv memang selalu membagi makanan nya itu kepada Citra, karena Oliv tau Citra sama seperti dirinya yang jarang sarapan ketika berangkat sekolah

"Si misterius kaya nya baik ya, buktinya dia selalu ngasih kamu sarapan" kata Citra mengigit roti nya

"Ya baik, baik juga buat kantong aku" jawab Oliv tertawa kecil

"Kamu jangan hemat terus, gaji di cafe kan lumayan belum lagi sampingan kamu jadi penulis, sekali kali boros gapapa"

"Aku harus tetep hemat nabung buat masa depan, aku juga pengen kuliah gimana kalo aku ga dapet beasiswa? Kalo aku punya tabungan setidaknya bisa sedikit tenang" bijak Oliv

Seseorang di sebrang sana yang mendengarnya tersenyum tipis, tanpa Oliv ketahui di bawah mejanya terdapat alat perekam suara

* * *

Disaat pelajaran sedang berlangsung Oliv ijin ke toilet tanpa di antara Citra dikarenakan dia belum selesai menulis, Oliv pergi keluar dari kelasnya menuju ke toilet. Wanita di ujung sana melihat Oliv menuju ke toilet dengan ceper menghubungi seseorang

Saat Oliv sedang mencuci tangan di wastafel dia di hampiri dua orang wanita, Yaitu Gabby Tan temannya Gauri.

" Heh cupu ayo ikut kita" Kata Gabby menarik pergelangan tangan Oliv

"Maaf tapi aku harus kembali ke kelas" tolak Oliv sopan

"Ayok ikut" tak mendengarkan tolakanya, kedua wanita itu menyeret Oliv kebelakang sekolah, disana terdapat satu ruangan yang sedikit usang, dulunya adalah gudang tapi sekarang tak di jadikan gudang lagi  dan jadi ruangan yang terbengkalai

Kedua wanita itu menyeret Oliv masuk kedalam gudang kemudian mendorong nya hingga tersungkur, Gabby menarik rambut Oliv sampai Oliv mendongak

"Gara - gara Elo cupu gue kemarin di bentak bepan banyak orang" kata Gabby

"Itu bukan salah aku, ka Xavier kan cuma numpang makan" Oliv membela diri

"Halah banyak omong Lo"

Karena geram Gabby menyuruh Gauri memegangi tangan Oliv, kemudian Gabby menampar bolak balik wajah Oliv sampai kacamatanya terjatuh, Gabby pun menginjak kacamata itu hingga hancur. Tak sampai disitu Gabby menarik baju seragam Oliv hingga kancing nya berjatuhan dan untungnya Oliv menggunakan tangtop. Oliv terus di pukuli dan di jambaki hingga Gabby puas kemudian mendorong Oliv hingga tersungkur dan kening nya terbertur sudut meja kemudian menginjak paha Oliv dengan kencang

"Awas Lo kalo ngadu, Lo bakal dapet yang lebih parah dari ini" ancam Gabby

Saat kedua orang itu berjalan keluar, Oliv dengan tertatih menyusulnya dia harus keluar dari ruangan ini, jika pintu di tutup maka ruangan akan sangat gelap, dia takut gelap!

Kedua wanita itu meninggalkan ruangan dan mengunci Oliv di dalam. Kini kegelapan menyapa Oliv, dia sangat ketakutan sekarang. Oliv terus menggedor pintu dan berteriak, Oliv lelah dia meringkuk di sudut ruangan dengan memeluk tubuh nya yang bergetar

Sedangkan di kelas 11 IPA 1 Citra di landa gelisah, sahabat belum kembali dan sekarang sudah jam istirahat. Citra pergi ke toilet untuk mencari Oliv takut sahabat nya kenapa-kenapa, dan sampai di toilet tidak ada di sana. Citra juga mencari Oliv di perpustakaan biasanya Oliv akan Kesana jika ingin menenangkan diri tapi tidak ada. Citra mengigit jari nya dia kawatir terjadi sesuatu kepada sahabatnya

"Ya kantin mungkin Oliv ke kantin duluan" bicara pada dirinya sendiri

Sampai di kantin Citra mencari cari keberadaan Oliv dan tak menemukan nya. Tiba-tiba pikiran buruk menghampiri nya, bagaimana kalo Oliv di bully? Citra menggelengkan kepalanya membuang pikiran nya jauh jauh. Hanya 1 tempat yang terlintas di kepala nya sekarang yaitu belakang sekolah

Citra berjalan tergesa-gesa menuju ke belakang sekolah saat di koridor terakhir saking buru buru nya dia tak senggaja menyenggol bahu seseorang

"Maaf ka saya gak sengaja" kata Citra menundukkan kepalanya

"Hmm lain kali hati hati kalo jalan" peringat Gio, ya yang disenggol Citra adalah gio

"Tumben sendiri, temen nya yang pakai kacamata itu kemana?" Tanya Raka

"Ahh itu ini saya lagi mencari nya" jawab Citra gelisah

"Kalo gitu duluan ya Ka" Citra pergi meninggalkan mereka ber 4. Xavier dan Kenzo saling pandang kemudian mengangguk

"Ikuti" titah Xavier. Mereka langsung menyusul mengikuti Citra

Di belakang sekolah suasana sangat hening tak ada seorang pun disana, 1 tempat yang menarik perhatian Citra yaitu bangunan usang yang biasanya pintu terbuka kini tertutup

"Oliv kamu di dalam?" Teriak Citra menggedor pintu yang terkunci

"Cittt" samar samar Citra mendengar suara seseorang

"OLIV" teriak Citra ingin memastikan sesuatu

"Citt" terdengar lagi suara dari dalam. Citra panik dia harus mencari bantuan ketika membalikan badannya Citra melihat 4 pria yang ternyata mengikuti nya

"Tolong bantu buka pintu nya itu temen saya ada di dalam" mohon Citra matanya berkaca-kaca

"Minggir" Citra langsung menyingkir dari depan pintu mendengar titahan Xavier

Xavier mengambil ancang ancang untuk menendang pintu kemudian...

Brakkkk

Pintu terbuka menampilkan sosok Oliv dengan penampilan yang memprihatinkan, rambut acak acakan, pelipis nya berdarah, pipi yang bengkak sudut bibir yang lebam dan seragam yang robek robek dan menampilkan tubuh nya

"Yaampun Oliv" pekik Citra berlari menghampiri Oliv kemudian memeluknya

Xavier terpaku melihat keadaan Oliv yang jauh dari kata balik baik saja. Tangan mengepalkan

"Berbalik sialan" perintah Xavier kepada 3 sahabatnya

Xavier tak terima bagian tubuh Olivnya di lihat banyak orang. Xavier melepaskan Hoodie nya kemudian memakai kan nya kepada Oliv kemudian menggendong nya ala bridal style

"Kita ke UKS obatin luka kamu" kata Xavier lembut kemudian berjalan menuju UKS

Sedangkan yang lain hanya bengong mendengar Xavier berbicara panjang lembut pulak

"Susul" suara Kenzo menyadarkan Raka, Gio, dan Citra dari keterkejutan nya kemudian menyusul Xavier menuju UKS

Untung nya jam pelajaran sudah di mulai jadi koridor sepi mereka tak menjadi pusat perhatian. Sesampainya di UKS Xavier membersihkan luka Oliv dengan telaten, sedangkan Oliv hanya bengong memandangi wajah tampan Xavier eh ralat bukan tampan tapi sangat tampan

Ehemm!

Xavier berdehem menetralisir kegugupan nya karna terus di pandangi Olivnya. Sedangkan 3 sahabatnya hanya menahan senyum geli seorang Xavier gugup? Astaga. Citra? Dia hanya menatap mereka dengan wajah bodoh nya

"Siapa yang melakukan nya?" Tanya Xavier merapikan rambut Oliv

Oliv hanya menjawab dengan gelengan dan mengigit bibir bawahnya, itu adalah kebiasaan yang di lakukan nya ketika sedang gugup

"Jangan digigit nanti terluka" kata Xavier berganti mengusap bibi Oliv

"Gak mau ngasih tau siapa pelakunya hmm?" Tanya Xavier sekali lagi. Dan di balas gelengan

Xavier menghela nafas panjang Olivnya ini malah menutupi orang uang melukai nya, Xavier tak habis pikir

"Cek rekaman cctv" suruh Xavier pada  Kenzo. Kenzo pun keluar dari UKS untuk menghubungi seseorang.

"Ayo aku antar pulang" ajak Xavier

"Ah gapapa ka aku pulang sendiri aja" jawab Oliv gugup

"Tidak ada penolakan" tegasnya

Oliv dan Citra saling pandang kemudian Citra mengangguk Oliv menghela nafasnya baiklah kalo begini

"Eumm... Kacamata aku pecah, aku gak bisa pulang kalo kaya gini. Ada yang punya masker?"

Mereka baru sadar gadis yang duduk di atas brangkar itu adalah gadis cupu yang menyembunyikan kecantikan dibalik kacamata besarnya. Gio dan Raka memandangi wajah Oliv tanpa berkedip Kenzo dengan wajah datarnya dan Citra dengan pandangan tak menyangka nya, sahabat nerd nya ini ternyata sangat cantik.

Xavier geram melihat pandangan Gio dan Raka pada Olivnya

"Jaga pandangan kalian" tegur Xavier. Mereka langsung kicep dan mengalihkan pandangan nya

Xavier memberikan masker pada Oliv kemudian membantu memakainya

"Cit aku titip izin ya gabisa kerja hari ini" kata Oliv pada Citra dan Citra membalas dengan anggukan

"Terimakasih banyak sudah menolongku, aku pulang duluan ya" pamit nya dengan senyuman manis

Oliv berjalan menuju parkiran di papah Xavier, Oliv memakai Hoodie kebesaran milik Xavier yang menenggelamkan badan mungilnya dengan menutup kepalanya tak lupa masker, dia tak ingin ada yang melihat dirinya bisa tambah rumit kalo ada yang melihat Oliv bersama Xavier

"Kamu terlihat seperti *******" Xavier tertawa kecil. Oliv hanya membalasnya dengan senyuman di balik masker hingga matanya menyipit

Oliv masuk ke dalam mobil milik Xavier di perjalana tak ada obrolan apapun setelah 20 menit mobil Xavier masuk ke pekarangan rumah sederhana milik Oliv, Xavier membantu Oliv masuk kedalam rumahnya. Xavier duduk di sofa sedangkan Oliv ke dapur mengambil minuman kaleng untuk Xavier

"Ka tunggu sebentar ya aku ganti baju dulu" tanpa menunggu jawaban xavier, Oliv masuk ke dalam kamarnya

Setelah selesai ganti baju Oliv duduk berhadapan dengan Xavier. Ini adalah Oliv yang sebenarnya dia tak menutupi kecantikan nya menggunakan kacamata besar karna kacamata nya pecah, Xavier tertegun Olivnya sungguh sangat cantik. Xavier biasanya melihat Olivnya yang biasa berpenampilan nerd tapi sekarang ahh rasanya Xavier ingin mengurung Olivnya

"Kak terimakasih sudah menolongku" kata Oliv dengan gugup

Xavier tersenyum manis, Xavier pindah duduk di sebelah Oliv tanpa aba aba kemudian memeluknya. Tubuh Oliv menegang, dadanya berdegup kencang serta merasakan darahnya berdesir

"Biarkan seperti ini sebentar" bisik Xavier

Entah mendapatkan dorongan dari mana tangan Oliv tiba tiba mengelus rambut Xavier dan itu sukses membuat Xavier tersenyum kecil

Xavier melepas pelukannya dan berubah menjadi merangkul pinggang nya, Oliv menjadi canggung sendiri sedangkan Xavier nampak biasa saja. Melihat Olivnya yang nampak canggung Xavier mencoba membuka pembicaraan

"Kamu minus berapa? Biar nanti aku mengantarkanya kacamata yang baru untuk mu"

"Aku tidak minus" jawab Oliv dengan cengiran nya menampilkan deretan gigi putih nya

Xavier yang gemes mengacak pelan rambut Oliv

"Bagus, kamu harus menutupi kecantikan mu dari orang lain dan hanya boleh memperlihatkan nya pada ku" bisik Xavier mengelus pipi Oliv

"Aku pamit ya, jangan maksain kalo sakit. Harus banyak istirahat" pamit Xavier dan di balas senyum manis oleh Oliv

Xavier baru berjalan dua langkah kini membalikan badannya menghadap ke arah Oliv sebelum pergi Xavier membisikan sesuatu

"You are mine Olivia Gosandra"

Cupp

Oliv mengerjapkan matanya, dia shock saat Xavier mengecup ujung bibir nya. Oliv memegang dadanya yang terus berdebat dia senyum senyum tak jelas

"Astaga ini tak aman untuk jantungku" gumam Oliv

"Tapi ko aneh ya, aku di sentuh ka Xavier biasa aja, apa aku udh sembuh"  Oliv larut dalam pikirannya

* * *

Disisi Xavier dia sedang menghubungi

"Bagaimana?" Tanya Xavier ketika sambungan sudah terhubung

"Gue udah tau siapa pelakunya" jawab Kenzo

"Hmmm 15 menit gue sampe"

Tut

Setelah mamatikan sambungan nya, Xavier fokus menyetir dan 15 menit kemudian Xavier sampai di apartemen milik nya. Xavier masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas, lantai itu khusus untuk nya seorang, karna apartemen ini adalah salah satu property milik kedua orang tua nya

Sesampainya di dalam apartemen Xavier duduk di hadapan ketiga sahabatnya

"Siapa?" Tanya Xavier

"Gabby dan Gauri" jawab Kenzo

Tangan Xavier mengepal, muka nya memerah menahan amarah

"Berani sekali dia melukai Olivku" desis Xavier

"Kayaknya ini ada sangkut pautnya kejadian di kantin kemarin deh" jelas Raka

"Dia gak terima di bentak dan berpikir Oliv penyebab Lo bentak dia, maybe" tambah Gio

"Laporkan masalah ini ke BK dan suruh panggil panggil orang tuanya minimal dia mendapatkan skors 3 hari" titah Xavier

Kenzo menganggukan kepalanya, dia akan mengurusnya. Kenzo juga sudah geram dengan sifat Gabby yang suka membully orang seenaknya dan karena kekuasaan orang tua nya dia selalu lolos

Terpopuler

Comments

miyura

miyura

lanjut othor

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!